Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Adi Kokasih
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja DJP dengan DEA dan MPI menggunakan IKU. Metode dalam penelitian ini adalah DEA dan MPI. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja DJP dengan DEA mengalami peningkatan yang signifikan antara tahun 2012-2014 kecuali pada internal process perspective. Kinerja DJP dengan MPI menunjukan peningkatan pada periode 2012-2013 dengan rata-rata MPI 1,05. Fakor peningkatan rata-rata efisiensi 1,26 mendukung terhadap peningkatan kinerja namun rata-rata teknologi mengalami penurunan 0,90. Pada periode 2013-2014 rata-rata MPI menunjukkan peningkatan kinerja 1,05. Faktor peningkatan rata-rata efisiensi 1,17 mendukung terhadap peningkatan kinerja namun teknologi mengalami penurunan 0,90. ...... This study aims to measure the performance DGT with DEA and MPI using KPI. The methods used in this research are the DEA and MPI. The conclusion from this study indicates that the performance DGT with DEA increases significantly between the years 2012-2014 except the internal process perspective. DGT performance with MPI shows an increase in the period 2012-2013 with average of MPI 1.05. Increase in the average efficiency to 1.26 has support performance improvement, but the average of technology decreases to 0.90. In the 2013-2014 period the average of MPI shows performance improvement 1.05. Increasing in the average of efficiency to 1.17 has support performance improvement but the technology decreases to 0.90.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
ABSTRACT
The paper presents a hybrid MPI+ OpenMP (Message Passing Interface/Open Multi-Processor) algorithm used for parallel programs based on the high-order compact method. The main tools used to implement parallelism in computations are OpenMP and MPI which differ in terms of memory on which they are based. OpenMP works on shared-memory and the MPI on distributed-memory whereas the hybrid model is based on a combination of those methods. The tests performed and described in this paper present significant advantages provided by a combination of the MPI/OpenMP approach. The test computations needed for verifying possibilities of MPI, Open-MP and Hybrid of both tools were carried out using an academic high-order SAILOR solver. The obtained results seem to be very promising to accelerate simulations of fluid flows as well as for application using high order methods
Gdansk : TASK , 2018
600 SBAG 22:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Roslan Abdul Gani
Abstrak :
Dugaan penyakit jantung secara klinis dapat diketahui salah satunya dengan mengamati fungsi otot jantung ventrikel kiri dengan teknik kardiologi nuklir. Dengan metode ini, penyumbatan pembuluh darah koroner ditentukan untuk mengetahui kondisi fungsi otot jantung penyebab iskemik atau infark. Dalam penelitian ini dievaluasi fungsi otot jantung berdasarkan hasil prosentase perfusi, total skor perfusi dan fraksi ejeksi. Subjek yang dipilih adalah 31 pasien yang menjalani pemeriksaan MPI di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta, menggunakan radiofarmaka 99mTc-sestamibi. Pemeriksaan dilakukan dengan kamera gamma SPECT dual head yang dilengkapi dengan program QPS/QGS. Akuisisi data dilakukan dengan kondisi pasien pada saat stres dan istirahat. Dari hasil evaluasi data menggunakan statistik metode Pearson dan Spearman, diperoleh untuk semua segmen menunjukan korelasi kuat-positif. Berdasarkan data nilai prosentase perfusi pada kondisi stres dan istirahat, diperoleh hasil 8 orang normal dan diperkirakan 11 orang telah mengalami iskemia parsial, 8 orang iskemia total dan 4 orang infark parsial. ...... Suspicion on heart disease can be confirmed by observing the function of the left ventricle heart muscle with nuclear cardiology techniques. In this method, blockage of coronary arteries is determined by finding out the condition of heart muscle function causing ischemia or infarction. In this study, cardiac muscle function was evaluated based on the percentage of perfusion, total score of perfusion and ejection fraction. Subjects of thirty-one patients undergoing the MPI examination on Gatot Soebroto Jakarta Hospital using 99mTc-sestamibi radiopharmaceutical were chosen as samples. The examination was carried out with dual head SPECT equipped with QPS/QGS program. Data acquisitions were performed under patient's stress and rest conditions. Evaluation of the data using statistical methods of Pearson and Spearman was performed to all segments, indicating a strong correlation. As a result 11 subjects suspected for having partial ischemia, 8 subjects for total ischemia, 4 subjects for partial infarction, while the remainder 8 subjects normal.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naomi Niari Dalimunthe
Abstrak :
Latar Belakang: Skor Global Registry of Acute Coronary Events (GRACE) adalah model stratifikasi risiko yang secara luas telah digunakan untuk memprediksi luaran pada pasien infark miokard akut (IMA). Pasca IMA dapat terjadi disfungsi miokard baik sistolik maupun diastolik. Myocardial Performance Index (MPI) merupakan parameter ekokardiografi yang mampu menggambarkan fungsi sistolik dan diastolik ventrikel kiri secara bersamaan dan merupakan prediktor independen kejadian Major Adverse Cardiovascular Event (MACE) pasca IMA. Tujuan: Mengetahui peranan penambahan MPI ke dalam skor GRACE untuk memprediksi MACE selama lima hari perawatan rumah sakit. Metode: Penelitian kohort prospektif pada 75 pasien IMA di ruang perawatan intensif jantung RSCM antara Juli-November 2020. Dilakukan perhitungan total skor GRACE saat pasien masuk rumah sakit dan pemeriksaan ekokardiografi untuk mendapatkan nilai MPI dilaksanakan dalam 72 jam perawatan rumah sakit. Observasi terhadap kejadian MACE selama 5 hari perawatan rumah sakit dilakukan pada seluruh pasien. Peranan penambahan parameter MPI ke dalam skor GRACE dinilai menggunakan perubahan area under curve (AUC) metode DeLong, likelihood ratio test (LRT) dan continous net reclassification improvement (cNRI). Hasil: Kemampuan prediksi skor GRACE baik (AUC 0,753 IK 95% 0,639-0,868). Penambahan MPI ke dalam skor GRACE secara signifikan meningkatkan performa model kombinasi (AUC 0,801 IK 95% 0,699-0,902 p=0,354, LRT 4,65 p=0,03 dan cNRI 0,515 IK 95% 0,008-1,021 p=0,046). Simpulan: Penambahan MPI ke dalam skor GRACE signifikan meningkatkan kemampuan skor kombinasi untuk memprediksi MACE selama lima hari perawatan rumah sakit pada pasien IMA. ......Background: The Global Registry of Acute Coronary Events (GRACE) risk score is widely recommended for risk assessment in patients with acute myocardial infarction (AMI). Myocardial infarction induces variable degrees of impairment in left ventricular (LV) systolic and diastolic function. Myocardial Performance Index (MPI) is an echocardiography parameter that capable of estimating combined systolic and diastolic LV performance and can independently predict Major Adverse Cardiovascular Events (MACE) post AMI. Objective: To investigate whether MPI has incremental predictive value over the GRACE risk score in predicting MACE during five days of hospitalization after AMI. Methods: A prospective cohort study was conducted in 75 patients presented with AMI in Intensive Cardiac Care Unit Cipto Mangunkusumo Hospital between July to November 2020. Total GRACE score was calculated on patient admission and echocardiography was conducted within 72 hours of hospitalization for measurement of MPI. All patients were observed for the incidence of MACE during five days of hospitalization. The incremental predictive value of the GRACE risk score alone and combined with MPI was assessed by the change in area under curve (AUC) by DeLong’s method, likelihood ratio test (LRT) and continuous net reclassification improvement (cNRI). Results: The GRACE risk score demonstrated good discrimination for MACE (AUC 0.753 95% CI 0.639-0.868). Adding MPI to the GRACE risk score improved model performance significantly (AUC 0.801 95% CI 0.699-0.902 p=0.354, LRT 4.65 p=0.03 and cNRI 0.515 95% CI 0.008-1.021 p=0.046). Conclusions: Adding MPI to the GRACE risk score significantly improves risk prediction of MACE during five days of hospitalization after AMI.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhadi Bustamam
Abstrak :
Pengembangan metode IPIMRK untuk menyelesaikan persoalan yang stiff dan implementasi perangkat lunaknya telah dilakukan oleh Suhartanto dan Burrage. Implementasi ini menggunakan FORTRAN90 dan dijalankan pada mesin shared memory_MPMD SGI-ORIGIN2000. Paralelisasi dilakukan secara iteratif untuk tiga proses utama yang disebut dengan parallel_stages, parallel_factors dan parallel_solves yang dapat dijalankan pada sejumlah s-stages prosesor. Proses integrasi menggunakan ukuran langkah beruhab dan pada setiap langkah iterasi digunakan dua teknik perhitungan untuk koefisien tetap (fixed coefficients: FC-IPIMRK) atau koeffisien berubah (variable coeffisients: VC-IPIMRK). Bustaman dan Suhartanto et.al. berhasil mengimplementasikan kembali metode IPIMRK tersebut secara SPMD pada sistem paralel MPI-LINUX di laboratorium HGCCSUI Fakultas Ilmu Komputer UI Depok. Dari hasil eksperimen terlihat bahwa metode VC-IPMRK dibandingkan dengan metode FC-IPIMRK lebih baik dari sisi speed-up, efisiensi dan akurasi tetapi lebih buruk dari sis waktu komputasi. Kontribusi positif terhadap kinerja proses paralellel_factors sedangkan proses parallel-solves ternyata memberikan kontribusi negatif. Untuk meningkatkan kinerja maka sebaiknya proses parallel_solves tidak diaktifkan.
2002
JIKT-2-2-Nov2002-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Silfa Addiba Nursahla
Abstrak :
Permasalahan tentang kemiskinan memang seringkali berputar di wilayah pedesaan dan didominasi oleh rumah tangga agrikultur. Petani hampir tidak mengumpulkan modal karena skala usaha mereka dan setiap kali panen, upah mereka dari hasil panen digunakan untuk membayar pinjaman untuk fasilitas produksi dan kebutuhan sehari-hari. Sementara, meningkatnya permintaan pangan akibat pertumbuhan penduduk pun tak terhindarkan. Inklusi Keuangan dirasa bisa menjawab pertanyaan ini sebab bisa berperan sebagai penyangga risiko dan mendorong akumulasi modal bagi rumah tangga agrikultur. Untuk mencari tahu lebih lanjut secara empiris pengaruh inklusi Keuangan pada kemiskinan multidimensi dalam kelompok rumah tangga agrikultur, penelitian ini menggunakan statistik deskriptif melalui cross tabulation dan statistic inferensial menggunakan IV- probit. Ditemukan bahwa kondisi kemiskinan multidimensi pada rumah tangga agrikultur lebih parah jika dibandingkan rumah tangga non-agrikultur serta penggunaan fasilitas inklusi keuangan seperti kredit dan tabungan pun belum bisa digunakan secara maksimal. Akan tetapi jika inklusi Keuangan dapat ditingkatkan, kemiskinan multidimensi dapat dikurangi secara signifikan. Maka, perlu ada kebijakan yang lebih menyasar pada kebutuhan dan permasalahan setiap daerah yang berbeda-beda. ......The problem of poverty often revolves around rural areas and is dominated by agricultural households. Farmers hardly accumulate capital because of the scale of their business and every harvest, their wages from the harvest are used to repay loans for production facilities and daily needs. Meanwhile, increasing demand for food due to population growth is inevitable. Financial Inclusion can answer this question, as it can act as a risk buffer and encourage capital accumulation for agricultural households. To find out more empirically the effect of Financial Inclusion on multidimensional poverty in agricultural households, this study uses descriptive statistics through cross-tabulation and inferential statistics using IV-probit. It was found that multidimensional poverty in agricultural households is more severe when compared to non-agricultural households and the use of financial inclusion facilities such as credit and savings has not been maximized. However, if financial inclusion can be improved, multidimensional poverty can be reduced significantly. Thus, there needs to be a policy that is more targeted at the needs and problems of each region.
2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library