Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Busroch Bayu Kartiko
Abstrak :
Latar Belakang: Ameloblastoma merupakan tumor yang berasal dari jaringan epitel odontogenik pembentuk gigi. Umumnya ameloblastoma jinak, tapi bersifat agresif secara lokal dengan tingkat rekurensi yang tinggi. MMP-2 merupakan salah satu yang paling berkaitan dengan invasi ameloblastoma. Matrix metalloproteinase-2 (MMP-2) merupakan enzim proteolitik yang diproduksi dalam sel-sel di seluruh tubuh dan menjadi bagian dari matriks ekstraselular, yang merupakan rangkaian rumit protein dan molekul lain yang terbentuk diruang antara sel-sel. Tujuan: Mengetahui sifat invasi lokal ameloblastoma dari sisi molekular. Metode Penelitian: 30 sampel ameloblastoma terdiri dari 8 sampel tipe pleksiform, 5 sampel tipe folikuler, dan 17 sampel tipe campuran. Sampel dipulas secara immunohistokimia dengan antibodi MMP-2. Hasil: Terdapat perbedaan ekpresi MMP-2 dari sel epitel pada berbagai tipe ameloblastoma. Terdapat perbedaan ekspresi MMP-2 dari sel fibroblast pada berbagai macam tipe ameloblastoma. Tipe campuran memiliki tingkat invasif yang paling tinggi dari ketiga tipe ameloblastoma dan memiliki sifat yang lebih infiltratif. Kesimpulan :Terdapat perbedaan ekspresi immunohistokimia matriks metalloproteinase (MMP-2) terhadap sel epitel dan fibroblast ameloblastoma tipe folikular, pleksiform, dan campuran. ......Background: Ameloblastoma is a tumor which originate from odontogenic epithelial tissue. Mostly ameloblastoma is benign, but can be locally aggressive with high recurrence level. MMP-2 is one that connected with ameloblastoma invasion. Matrix metalloproteinase-2 (MMP-2) is proteolitic enzim that produce in body cells and become part of extracellular matrix. Objective: Understanding ameloblastoma local invasion from molecular side. Methods: 30 samples plexiform type ameloblastoma (n = 8), 5 samples folicullar type, and 17 samples mixed type. Samples are smeared by antibody MMP-2 immunochemistry. Results: There are differences in MMP-2 expression from any kind ameloblastoma epithelial cells. There are differences in MMP-2 expression from any kind ameloblastoma fibroblast cells. Mixed type has highest invasion level from another three types of ameloblastoma and more infiltrative. Conclusion: There are immunochemistry Matriks Metalloproteinase (MMP-2) differences at epitel cell and fibroblast of folicullar, plexiform, and mixed type of ameloblastomas.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisah Zahrah
Abstrak :
Latar Belakang: Endometriosis merupakan penyakit multifaktorial yang mempengaruhi 10% wanita usia subur. Diketahui bahwa gen EGFR dan MMP-2 mengalami peningkatan ekspresi pada endometriosis sehingga memiliki peran dalam perkembangan endometriosis, dan gen yang dapat meregulasi sitoskeleton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara tingkat metilasi gen EGFR dan MMP-2 dengan ekspresi mRNA-nya pada jaringan endometriosis peritoneum. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 20 wanita endometriosis dan 20 wanita bukan endometriosis yang usianya sekitar 20-45 tahun. Pada wanita endometriosis diambil jaringan endometriosis peritoneum dengan tindakan laparoskopi, sedangkan 20 wanita bukan endometriosis diambil jaringan endometrium normal dengan tindakan mikrokuretase. Tingkat metilasi DNA gen EGFR dan MMP-2 dianalisis dengan metode Methylation Specific PCR (MSP) dan Ekspresi mRNA gen EGFR dan MMP-2 dianalisis dengan metode qRT-PCR. Hasil: Tingkat metilasi DNA pada gen EGFR dan MMP-2 mengalami hipermetilasi. Pada gen EGFR, tingkat metilasi DNA antara jaringan endometriosis peritoneum dibandingkan dengan jaringan endometrium normal terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,001), sedangkan pada gen MMP-2 tingkat metilasi DNA-nya tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,596) antara jaringan endometriosis peritoneum dibandingkan dengan jaringan endometrium normal. Nilai ekspresi relatif mRNA EGFR dan MMP-2 mengalami peningkatan ekspresi pada jaringan endometriosis peritoneum. Penelitian ini tidak menunjukkan korelasi yang bermakna antara tingkat metilasi dengan tingginya ekspresi mRNA baik gen EGFR maupun MMP-2. (gen EGFR (p=0,947 dan r=-0,016) dan gen MMP-2 (p=0.769 dan r=0.070) Kesimpulan: Tingginya ekspresi mRNA EGFR dan gen MMP-2, kemungkinan bukan hanya disebabkan karena faktor metilasi DNA, melainkan faktor lainnya.
Background: Endometriosis is a multifactorial disease that affects 10% of women of childbearing age. It is known that the EGFR and MMP-2 genes have increased expression in endometriosis and thus have a role in the development of endometriosis, and genes that can regulate the cytoskeleton. The purpose of this study was to evaluate the relationship between the level of methylation of the EGFR and MMP-2 genes with their mRNA expression in peritoneal endometriosis tissue. Method: The study used a cross sectional design. The sample used was 20 women with endometriosis and 20 women without endometriosis who were around 20-45 years old. In endometriosis women are taken to peritoneal endometriosis tissue by laparoscopic, while 20 women without endometriosis are taken to normal endometrial tissue by microcuretase. The levels of EGFR and MMP-2 gene methylation were analyzed by the Methylation Specific PCR (MSP) method and the mRNA expression of the EGFR and MMP-2 genes were analyzed by the qRT-PCR method. Results: The level of DNA methylation in the EGFR and MMP-2 genes was hypermethylated. In the EGFR gene between peritoneal endometriosis tissue compared to normal endometrial tissue there were significant differences (p=0,001), whereas in the MMP-2 gene there was no significant difference (p=0.596) between peritoneal endometriosis tissue compared to normal endometrial tissue. The relative expression value of EGFR and MMP-2 mRNA has increased expression in peritoneal endometriosis tissue. This study did not show a significant correlation between the level of methylation and the high mRNA expression in both the EGFR and MMP-2 genes. (EGFR gene (p=0.947 and r=-0.016) and MMP-2 gene (p=0.769 and r=0.070) Conclusion: The high expression of EGFR mRNA and MMP-2 gene, the possibility is not only due to hypermethylation factors, but other factors.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jerry Vanlin
Abstrak :
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia dan salah satu yang menjadi permasalahan kesehatan masyarakat adalah hipertensi. Beberapa daerah memiliki resep obat tradisionalnya masing-masing, salah satunya adalah resep Au Fere II yang terdiri dari daun alpukat dan daun kacang pajang. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa resep tersebut memiliki efek anti-hipertensi. Sebanyak 24 ekor tikus (Rattus novergicus) galur Wistar jantan berumur 3 bulan dengan berat badan 150-200 gram dibagi menjadi 6 kelompok yaitu SHAM, POSITIF dengan kaptopril, NEGATIF dengan air, dan 3 kelompok yang menerima resep dengan dosis 0,495 mL/200g BB, 0,99 mL/200g BB dan 1,98 mL/200g BB selama 1 minggu. Semua kelompok kecuali SHAM akan diinduksi hipertensi dengan cara dijepit arteri ginjal sebelah kirinya selama 5 minggu. Setelah perlakuan, darah tikus diambil melalui abdominal aorta dan diambil plasmanya. Plasma kemudian diperiksa kadar MMP-2 nya dengan ELISA dengan cara membandingkan absorbansi sampel terhadap absorbansi blanko. Selain darah, ginjal tikus juga diambil untuk ditimbang beratnya. Tikus menunjukkan peningkatan tekanan darah setelah diinduksi selama 5 minggu dan penurunan tekanan darah, paling signifikan setelah diberikan ekstrak resep Au Fere II dosis 1,98 mL/200g BB. Ginjal sebelah kiri tikus yang diklip mengalami penurunan berat dan ginjal sebelah kanan tikus mengalami kenaikan berat. Pemberian perlakuan menghambat proses perusakan ginjal tersebut, meskipun tidak signifikan. Nilai MMP-2 menurun setelah diberikan ekstrak Au Fere II, dengan dosis 0,99 mL/200 g BB menunjukkan penurunan signifikan saat dibandingkan dengan NEGATIF. Percobaan ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Au Fere II selama 1 minggu dapat menurunkan tekanan darah, menghambat kerusakan ginjal akibat induksi 2K1C dan menurunkan nilai MMP-2 ......Cardiovascular diseases are one of the leading mortality diseases in the world and one of them is hypertension, which is a public health problem. Some regions have their own traditional medicines recipes to treat hypertension, one of which is the Au Fere II recipe consisting of avocado leaves and yardlong bean leaves. This research aims to prove that Au Fere II has anti-hypertensive effect. 24 male rats (Rattus novergicus) of the Wistar strain, aged 3 months, body weight 150-200 gram, were divided into 6 groups which was SHAM, POSITIVE (receiving captopril), NEGATIVE (receiving water) and 3 other groups receiving recipes with dosages of 0.495mL/200g BW, 0.99mL/200g BW and 1.98mL/200g BW for 1 week. All group except for SHAM had their renal artery clamped for 5 weeks to induce hypertension. After treatment, plasma were collected to calculate the amount of MMP-2 via ELISA by comparing sample absorbance against blank absorbance. Kidneys were also taken to be weighted. Rats showed an increase in blood pressure after being induced for 5 weeks and a decrease in blood pressure significantly after consuming Au Fere II with the dose of 1,98mL/200g BW. The clamped kidney lose weight while the remnant kidney gained weight. Administering Au Fere II seemed to slow down this process. Au Fere II intervention also showed decrease in MMP-2 as opposed to the NEGATIVE group. This experiment showed that administration of Au Fere II for 1 week is able to reduce blood pressure and MMP-2, and minimize the damage done to the kidney due to 2K1C induction.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Busroch Bayu Kartiko
Abstrak :
Latar Belakang: Ameloblastoma merupakan tumor yang berasal dari jaringan epitel odontogenik pembentuk gigi. Umumnya ameloblastoma jinak, tapi bersifat agresif secara lokal dengan tingkat rekurensi yang tinggi. MMP-2 merupakan salah satu yang paling berkaitan dengan invasi ameloblastoma. Matrix metalloproteinase-2 (MMP-2) merupakan enzim proteolitik yang diproduksi dalam sel-sel di seluruh tubuh dan menjadi bagian dari matriks ekstraselular, yang merupakan rangkaian rumit protein dan molekul lain yang terbentuk diruang antara sel-sel. Tujuan: Mengetahui sifat invasi lokal ameloblastoma dari sisi molekular. Metode Penelitian: 30 sampel ameloblastoma terdiri dari 8 sampel tipe pleksiform, 5 sampel tipe folikuler, dan 17 sampel tipe campuran. Sampel dipulas secara immunohistokimia dengan antibodi MMP-2. Hasil: Terdapat perbedaan ekpresi MMP-2 dari sel epitel pada berbagai tipe ameloblastoma. Terdapat perbedaan ekspresi MMP-2 dari sel fibroblast pada berbagai macam tipe ameloblastoma. Tipe campuran memiliki tingkat invasif yang paling tinggi dari ketiga tipe ameloblastoma dan memiliki sifat yang lebih infiltratif. Kesimpulan :Terdapat perbedaan ekspresi immunohistokimia matriks metalloproteinase (MMP-2) terhadap sel epitel dan fibroblast ameloblastoma tipe folikular, pleksiform, dan campuran. ......Background : Ameloblastoma is a tumor which originate from odontogenic epithelial tissue. Mostly ameloblastoma is benign, but can be locally aggressive with high recurrence level. MMP- 2 is one that connected with ameloblastoma invasion. Matrix metalloproteinase-2 (MMP-2) is proteolitic enzim that produce in body cells and become part of extracellular matrix. Objective: Understanding ameloblastoma local invasion from molecular side. Methods: 30 samples plexiform type ameloblastoma (n = 8), 5 samples folicullar type, and 17 samples mixed type. Samples are smeared by antibody MMP-2 immunochemistry. Results: There are differences in MMP-2 expression from any kind ameloblastoma epithelial cells. There are differences in MMP- 2 expression from any kind ameloblastoma fibroblast cells. Mixed type has highest invasion level from another three types of ameloblastoma and more infiltrative. Conclusion: There are immunochemistry Matriks Metalloproteinase (MMP-2) differences at epitel cell and fibroblast of folicullar, plexiform, and mixed type of ameloblastomas.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah
Abstrak :
Fibrosis hati merupakan penyakit dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Terapi yang efektif dalam mengatasi fibrosis hanyalah transplantasi hati, tetapi mahal dan sulit didapatkan sehingga diperlukan alternatif lain. Umbilical cord mesenchymal stem cell (UC-MSC) mampu mendegradasi matriks ekstraselular sehingga potensial mengatasi fibrosis. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh UC-MSC terhadap fibrosis pada hati kelinci (Oryctolagus cuniculus). Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 16 hati yang terdiri dari 2 kelompok normal, 7 kelompok fibrosis model ligasi duktus bilier (LDB), dan 7 kelompok fibrosis yang diinjeksi UC-MSC secara intrahepatika (LDB + UC-MSC). Penelitian dilakukan dengan analisis histologi dan ekspresi gen Matrix Metalloproteinase-2 (­MMP-2). Sediaan histologi diwarnai dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin untuk analisis sistem penilaian Laennec dan Masson Trichrome untuk analisis area fraksi kolagen. Analisis ekspresi gen MMP-2 dilakukan dengan metode qRT-PCR. Hasil analisis histologi berdasarkan sistem penilaian Laennec antara kelompok LDB dan LDB + UC-MSC tidak terdapat perbedaan, sedangkan persentase area kolagen menunjukkan perbedaan yang signifikan (p < 0,0001). Hasil analisis ekspresi gen MMP-2 pada kedua kelompok menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan (p = 0,2593). Dapat disimpulkan bahwa UC-MSC dapat mengurangi area fraksi kolagen dengan kecenderungan peningkatan ekspresi gen MMP-2 walaupun belum terdapat perubahan secara morfologi. ......Liver fibrosis is a disease with high morbidity and mortality. The effective therapy is liver transplantation, but it is expensive and difficult, so needs alternative. Umbilical cord mesenchymal stem cell (UC-MSC) can degrade extracellular matrix which is potential to decrease fibrosis. The study aims to know the effect of UC-MSC on liver fibrosis in rabbits (Oryctolagus cuniculus). The sample is 16 livers consisting of 2 normal groups, 7 groups of biliary duct ligation fibrosis models (LDB), and 7 groups of fibrosis injected intrahepatic UC-MSC (LDB + UC-MSC). The study uses histological and matrix metalloproteinase-2 (MMP-2) gene expression analysis. Histological slides were stained by Hematoxylin-Eosin for Laennec scoring system and Masson Trichrome for analyze collagen fractions area. Analysis of MMP-2 gene expression was assessed using qRT-PCR. The results of histological analysis based on the Laennec scoring system showed no difference between the LDB and LDB + UC-MSC groups, while the percentage of collagen area showed a significant difference (p <0.0001). The results of the MMP-2 gene expression in the two groups showed no significant difference (p = 0.2593). The conclusion is UC-MSC can reduce the collagen fraction area with a tendency to increase MMP-2 gene expression although no change in morphology.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library