Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Adiguna
"Internet di kereta api merupakan suatu konsep yang sedang marak dalam beberapa tahun terakhir. Percobaan di beberapa Negara telah membuktikan kemungkinan adanya akses internet bagi penumpang kereta api, namun tak satu pun dari percobaan tersebut yang menggabungkan akses broadband, skalabilitas, handover yang mulus, dan jaminan kualitas layanan dalam satu solusi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu arsitektur jaringan internet baru dan solusi mobilitas antarkerja yang memungkinkan. Salah satu mobilitas antarkerja yang memungkinkan adalah Mobile IP (MIP). Pada skripsi ini, akan disimulasikan bagaimana MIP menangani handover dan menjamin paket sampai ke tujuan. Hasil simulasi menunjukkan paket dapat terkirim.

Internet-on-the-train is a rising concept in the last few years. Several trials in different countries have proved the feasibility of offering internet access to train commuters, but none of them combines broadband access, scalability, seamless handover and quality of service guarantees in one solution. Therefore, new internet network architecture and possible inter-working mobility solution is needed. One of possible inter-working mobility solution is Mobile IP (MIP). In this thesis, how MIP handle handover and ensure packets to reach its destination will be simulated. The result shows that packets are successfully delivered."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51378
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Brandon Matthew
"
Kanker prostat merupakan salah satu penyakit kanker yang paling sering terjadi di dunia dan berkontribusi sebagai salah satu penyebab kematian kanker terbesar pada pria. Pendeteksian awal kanker prostat menggunakan prostate specific antigen (PSA) merupakan tahap yang sangat penting agar pasien dapat dirawat dan disembuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan biosensor elektrokimia berbasis MIP untuk pendeteksian PSA menggunakan elektroda pensil grafit (PGE) dengan modifikasi multi-walled carbon nanotube (MWCNT) untuk peningkatan performa sensor. Dilakukan karakterisasi morfologi menggunakan scanning electron microscopy (SEM) dan karakterisasi elektrokimia menggunakan metode cyclic voltammetry (CV) dan differential pulse voltammetry (DPV). Limit deteksi dari sensor yang dikembangkan adalah 0,568 ng/mL, dengan jangkauan linear 0,01–4 ng/mL. Sensitivitas sensor adalah 107,8940025 μA.ng.mL-1.cm-2. Uji selektivitas menunjukkan hasil yang baik dengan analit BSA, glukosa, dan dopamin. Hasil RSD dari reproduksibilitas adalah 13,8897% dan nilai stabilitas turun sebesar 56% pada hari ke-5, menunjukkan adanya peningkatan yang perlu dilakukan dalam dua aspek tersebut. Berdasarkan hasil dari penelitian, biosensor MIP berbasis elektroda PGE dengan modifikasi MWCNT dapat mendeteksi PSA dengan baik, dan memiliki potensi digunakan dalam klinis untuk pendeteksian dini kanker prostat karena sensitvitasnya yang memenuhi kebutuhan.

Prostate cancer is one of the most common cancers worldwide and contributes significantly to cancer-related deaths in men. Early detection of prostate cancer using prostate specific antigen (PSA) is crucial for effective treatment and cure of patients. This research aims to design and develop a molecularly imprinted polymer (MIP)-based electrochemical biosensor for PSA detection using a graphite pencil electrode (PGE) modified with multi-walled carbon nanotubes (MWCNTs) to enhance sensor performance. Morphological characterization was conducted using scanning electron microscopy (SEM), while electrochemical characterization employed cyclic voltammetry (CV) and differential pulse voltammetry (DPV) methods. The developed sensor has a detection limit of 0.568 ng/mL, with a linear range of 0.01–4 ng/mL. The sensor's sensitivity is 107.8940025 μA.ng.mL-1.cm-2. Selectivity tests showed good results with BSA, glucose, and dopamine. The relative standard deviation (RSD) for reproducibility is 13.8897%, and stability decreased by 56% on the 5th day, indicating areas for improvement in these aspects. Based on the study results, the MIP biosensor based on PGE with MWCNT modification demonstrates effective PSA detection capability and holds potential for clinical applications in early prostate cancer detection due to its sufficient sensitivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Ariesta
"Overdosis parasetamol menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal. Analisis kandungan parasetamol sederhana, cepat, dan berbiaya rendah dengan akurasi sesuai diperlukan. Modifikasi elektroda glassy carbon (GCE) sebagai sensor elektrokimia parasetamol dengan molecular imprinted polymer (MIP) berbasis anilin dan/atau fenol dilakukan dengan elektropolimerisasi. Elektropolimerisasi MIP dibandingkan dengan elektropolimerisasi anilin dan/atau fenol dengan atau tanpa molekul cetakan.
Elektroda termodifikasi digunakan untuk membuat kurva kalibrasi parasetamol (50 s.d. 1000 ppm) dengan sensitivitas oleh GCE-MIP anilin 0,022 (R2=0,997); GCE-MIP fenol 0,001 (R2=0,950); GCE-MIP anilin dan fenol 0,006 (R2=0,991). Aplikasi pengukuran pada obat pasaran mengandung parasetamol dan kafein menunjukan bahwa parasetamol terkandung dalam satu kaplet obat sebesar 513 mg dengan kesalahan sebesar 2,6% relatif terhadap nilai yang dicantumkan kemasan obat.

Paracetamol overdose could lead to heart and kidney damage. Simple, fast, low- cost with suitable accuracy analytical sensor of paracetamol is needed. Modification of glassy carbon electrode with molecular imprinted polymer (MIP) based on aniline and/or phenol has been succesfully done through electropolymerization. It is then compared with electropolymerization of each monomers, aniline and/or phenol, with or without the molecular template.
Modified electrodes are used to make standard curves of paracetamol 50 to 1000 ppm with sensitivity by GCE-MIP aniline: 0,022 (R2=0,997); GCE-MIP phenol: 0,001 (R2=0,950); GCE-MIP aniline and phenol: 0,006 (R2=0,991). Application for measuring a drug containing paracetamol and caffeine results that there is 513 mg paracetamol in a tablet with 2.6% error relative to the value listed in drug's packaging.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virna Agustriani
"Kekuatan otot pernapasan bertanggung jawab terhadap perbedaan tekanan dalam proses ventilasi yang diukur dengan Maximum Inspiratory Pressure (MIP) yang menggambarkan kekuatan otot diafragma dan otot inspirasi lain, dan Maximum Expiratory Pressure (MEP) untuk otot abdomen dan otot ekspirasi lain. Pemeriksaan ini sensitif menggambarkan kelemahan otot pernapasan, mudah dilakukan dan tidak invasif, namun belum menjadi prosedur rutin. Beberapa negara telah melakukan penelitian sebelumnya dan mendapatkan nilai standar yang berbeda-beda. Di Indonesia sendiri belum ada penelitian yang mengukur kekuatan otot pernapasan pada anak sehat,sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai standar Maximum Inspiratory Pressure dan Maximum Expiratory Pressure pada anak usia delapan sampai dua belas tahun di Jakarta. Studi ini merupakan studi potong lintang yang melibatkan 267 subjek. Subjek adalah anak sekolah dasar usia 8-12 tahun di Jakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diperiksa spirometri untuk memastikan sehat respirasi, diberikan kuesioner aktivitas fisik, dan setelahnya dilakukan pemeriksaan MIP dan MEP dengan alat digital manometer. Data MIP dan MEP yang didapat dinilai korelasinya dengan jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan aktivitas fisik. Nilai MIP dan MEP pada anak usia 8- 12tahun mendapatkan nilai tengah 58 dan 59mmHg. Subjek laki-laki mendapatkan nilai tengah yang lebih tinggi daripada perempuan dengan nilai MIP 60 mmHg dan 55mmHg, nilai MEP 63 mmHg dan 56mmHg. Dengan uji korelasi spearman terdapat korelasi signifikan antara MIP dengan berat badan dan tinggi badan, dengan nilai korelasi lemah, namun tidak dengan nilai MEP. Tidak terdapat hubungan antara nilai MIP dan MEP dengan aktivitas fisik.

Respiratory muscle strength is responsible for the pressure difference in the ventilation process measured by Maximum Inspiratory Pressure (MIP) which represents the strength of the diaphragm muscles and other inspiratory muscles, and Maximum Expiratory Pressure (MEP) for abdominal muscles and other expiratory muscles. This measurement is sensitive in representing respiratory muscle weakness, easy to use and non-invasive. However, it is not a routine procedure. Several countries have conducted previous studies and obtained different standard results. In Indonesia, no study measures respiratory muscle strength in healthy children. Therefore, this study aims to obtain standard values for Maximum Inspiratory Pressure and Maximum Expiratory Pressure in eight to twelve years old children in Jakarta. This is a cross-sectional study that involved 267 subjects. The subjects were 8-12 years old elementary school students in Jakarta who fulfilled the inclusion and exclusion criteria. They were examined for respiratory health using spirometry, given a physical activity questionnaire, and examined for MIP and MEP using a digital manometer. Correlations were obtained between MIP and MEP data and gender, weight, height, and physical activity. The MIP and MEP values in 8-12 years old children showed a median of 58 and 59 mmHg, respectively. Male students showed higher median value compared to female students with MIP value of 60 mmHg and 55 mmHg, and MEP value of 63 mmHg and 56 mmHg. Spearmans correlation test showed a significant correlation between MIP and weight and height with weak correlation strength. However, the MEP value showed otherwise. There was no correlation between MIP and MEP values and physical activity."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library