Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sangkala
Abstrak :
Keputusan pihak manajemen Rumah Sakit MH. Thamrin melakukan perubahan organisasi, yakni dari rumah sakit berklasifikasi C ke kiasifikasi B adalah agar Rumah sakit MH. Thamrin dapat melayani tuntutan lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal organisasi. Perubahan organisasi tersebut berimplikasi kepada perlunya dilakukan manajemen perubahan untuk mendukung perubahan organisasi tersebut. Keberhasilan penerapan manajemen perubahan tersebut harus dilakukan secara simultan melalui dua pendekatan, yakni pendekatan "hard side of change" dan "soft side of change". Oleh karena itu analisis manajemen perubahan dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yakni pendekatan "hard side of change" dan "soft side of change". Permasalahan yang dibahas dalam penelitian adalah bagaimana proses manajemen perubahan yang telah dilakukan Rumah Sakit MH. Thamrin Jakarta, jika dilihat dengan pendekatan Soft Side of Change. Untuk menganalisis penelitian ini penulis merujuk kepada apa yang dikemukakan oleh Timothy J. Galpin. Karena alasan untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka analisis penelitian ini hanya dari aspek soft side of change. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi proses manajemen perubahan, termasuk kesulitan yang diaiami oleh Rumah Sakit MH. Thamrin dalam melakukan manajemen perubahan. Tipe penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif. Sedangkan untuk menganalis data yang terkumpul digunakan teknik analisis kualitatif yang merupakan hasil analisis dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses manajemen perubahan melalui pendekatan soft side of change yang dilakukan oleh Rumah Sakit MR Thamrin, baik menyangkut perumusan technical goal dan analitical goal serta soft side goal, penentuan momentum pelaksanaan, maupun pada tahap implementasinya telah dilakukan. Hanya saja di dalam penentuan perumusan alat-alat maupun penentuan momentum pelaksanaan manajemen perubahan, masih lebih bersifat dari atas ke bawah (top down). Pada hal konsep manajemen perubahan sangat menekankan keterlibatan semua pihak di semua tingkatan dalam manajemen. Sedangkan dalam hal kesulitan-kesulitan yang dialami dalam menerapkan manajemen pembahan, diakui ada beberapa kesulitan, namun kesulitan tersebut tidak sampai menghambat proses penerapan manajemen perubahan yang dilakukan oleh Rumah Sakit MH. Thamrin Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T7757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjen Dravinne Winata
Abstrak :
ABSTRAK Rumah sakit MH Thamrin merupakan RS swasta, dengan fungsi sosio-ekonomik di bawah Yayasan RS MH Thamrin, menempati gedung 10 lantai dengan kapasitas 200 tempat tidur, di Jl. Salemba Tengah. Selama ini RS belim menetapkan strategi pemasaran secara eksplisit, dalam penelitian ini akan dibuat perencanaan strategi pemasaran pelayanan unit Poliklinik Gigi dan Mulut sebagai atudi kasus, dengan total kunjugan paling tinggi pada rawat jalan mencapai 35%, poli gigi ini terletak pada lantai 2 di sayap kanan gedung. Perencanaan dibuat 3 tahap yaitu tahap input yang menggunakan matrix, dengan data faktor-faktor eksternal dan internalnya dikumpulkan dari pengisian kuesioner oleh karyawan RS MH Thamrin yang memenuhi kriteria, data kemudian dikelompokkan dalam faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman, dan faktor internal yang melemahkan atau menguatkan, data diberi rating 1-4 serta weight yang jumlahnya 1,0 untuk unfair masing-masing faktor, hasil tahap ini ditentukan berdasarkan weight score tertinggi, yaitu hasil kali rating dan weight. Tahap selanjutntya tahap matching dengan analisis SWOT didukung analisis SPACE yang datanya dikumpulkan dari pengisian kuesioner oleh karyawan diberi rating oleh pimpinan, hasil dari tahap ini adalah alternatif strategi pemasaran sementara Tahap terakhir adalah tahap decision yang akan menghasilkan urutan prioritas strategi dengan menggunakan analisis QSPM, yang faktornya dari tahap input dan hasilnya ditentukan berdasarkan total nilai TAS (total attractive score) tertinggi, yaitu hasil weight X attractive score. Pada setiap tahap pengisian kuesioner, pemberian rating dan weight pada tahap input, matching analisis SWOT, dan pemberian nilai attractive score tahap akhir digunakan metode Delphi, berdasarkan intuisi terbaik pimpinan dalam diskusi kelompok untuk mengurangi bias penilaian. Para pimpinan yang dianggap berpotensi untuk merencanakan strategi pemasaran poli gigi, adalah Kepala Poliklinik Gigi dan Mulut, dan wakilnya, Kadiv 3DM YRS MB Thamrin, Wadir Umurn, Dokter Penanggung Jawab Rawat inap, Dokter Gigi Senior. Hasil dari penelitian manyimpulkan, poliklinik gigi dan mulut RS MH Thamrin berada pada posisi, yang dapat menggunakan peluang dan kekuatan yang ada mengatasi ancaman dan kelemahannya dengan strategi agresif. Urutan prioritas strategi pemasarannya yaitu peningkatan jam praktek, memantapkan sebagai pusat rujukan, dan mempertahankan tarif yang rasional dan kompetitif Daftar bacaan : 35 ( 1984-1997)
ABSTRACT Marketing Strategic Planning of Dental Clinic MH Thamrin Hospital MH Thamrin Hospital is a private hospital with social-economic function, under the management of MH Thamrin's foundation. The hospital building which has 10 stores with 200 beds capacity, is located on Salemba Tengah Street. Up until this time the hospital hasn't decided marketing strategic explicitly, this study will be made marketing strategic planning of the dental clinic as case study, with (he highest total outgoing patient of 35%. The dental clinic is on the second floor on the right wing of the building. The planning is formed through 3 stages. First is input stage with the use of EFE and IFE matrix. The data of external and internal factor are gathered from questionnaire, answered by hospital employees that fulfill the qualification.'I71e result of the questionnaire is grouped in opportunities and threads of external factor, and weaknesses and strengths of internal factor. The data giving 1-4 rating, and giving total 1.0 weight for each factor. The result of this stage based on highest weight score. (weight score is `rating' x `weight'). The next stage is matching stage, with the use of SWOT analysis supported by SPACE analysis that the data gathered from questionnaire answered by hospital employees and given rating from hospital government. The result of this stage is alternative in temporary marketing strategy. The final stage is decision stage which will conclude the priority ranks of the marketing strategy, with the use of QSPM analysis, that all the factor derive from input stage, the result based on total highest score of TAS (total attractive score =TAS. weight x attractive score). In each stage of answering questionnaire, giving the rating and weight of input stage, matching SWOT analysis, and giving the attractive score of final stage, is based on the best institution of hospital government in the group discussion, and the Delphi method is used to minimize the bias of this study. Hospital government are the head and the vice of the Dental Clinic, the head of Human Resources Department MH Thamrin hospital's Foundation, the general Vice Director, director of outgoing patient, and senior dentist. The result of this study concludes that the denta/clinic in MH Thamrin Hospital at a position which can use the opportunities and the strengths that exist, to handle the threats and weaknesses, in the means of developing the dental clinic with the Aggressive Strategy. The priority result of the marketing strategy from this study are adding the operation hour, resoluting as a referring center, and maintaining the rationale an competitive price. Bibliography: 35(1984-1997)
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafdewiyani
Abstrak :
Upaya peningkatan mutu dan efisiensi pelayanan kesehatan di rumah sakit secara keseluruhan tidak terlepas dari peran serta pelaksana pelayanan keperawatan, karena pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan di rumah sakit. Untuk mendukung tercapainya pelayanan keperawatan yang optimal, perlu adanya tenaga keperawatan yang profesional dan dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan keperawatan. Perawat pada ruang rawat inap RS MH. Thamrin sebagai pelaksana keperawatan bertanggung jawab atas keberhasilan pelayanan keperawatan. Sebaliknya, keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh aspek-aspek dalam pekerjaan atau suatu kondisi kerja yang dapat menimbulkan kepuasan bagi mereka. Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang berfokus pada pengkajian faktor tersebut. Untuk itu penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS MH. Thamrin Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tujuannya adalah untuk melihat hubungan antara karakteristik demografi individu dan karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Tempat penelitian adalah Rumah Sakit MH. Thamrin yang meliputi 10 (sepuluh) ruang rawat, dengan melibatkan 81 perawat pelaksana sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan kerja yang diukur dengan aspek-aspek kepuasan kerja yang dirasa dengan aspek-aspek kepuasan kerja yang diharapkan, dengan prosentase rata-rata 83 %. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel otonomi/kewenangan (p = 0,001) dan pengembangan diri (p = 0,005) dengan kepuasan kerja. Sedangkan variabel umur (p = 1,000), pendidikan (p = 0,437) dan lama kerja (p - 0,744) tidak berhubungan dengan kepuasan kerja. Hasil uji statistik regresi logistik didapatkan bahwa variabel otonomi/kewenangan paling dominan berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS MR. Thamrin Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RS MR Thamrin untuk melakukan pengkajian ulang terhadap kesesuaian peran dan fungsi perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan, sehingga perawat pelaksana mempunyai otoritas dan akontabilitas yang lebih besar yang mencakup aspek peran perawat profesional. Selain itu diperlukan peningkatan pengembangan karir yang terencana dan terarah dalam rangka menciptakan sumber daya keperawatan yang berkualitas dan loyal terhadap organisasi. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain yang bermaksud meneliti kepuasan kerja perawat pelaksana agar melibatkan lebih banyak variabel yang diteliti dengan desain yang berbeda serta menggunakan instrumen yang telah memiliki nilai validitas dan reliabilitas baku. Daftar Pustaka: 57 (1971 - 2002)
An Analysis on Factors Related to the Jobs Satisfaction of the Nurse Associate in Hospital Ward of MH. Thamrin Hospital Jakarta.The efforts to improve the quality and efficiency of the hospital health service cannot be done and achieved without involving nurses, because nursing and medical service are important part of the integrated hospital service. In achieving the optimal nursing and medical service, a hospital needs skilful, reliable and professional nurses to perform the hospital service A part of their roles as nurses, nurses in MH. Thamrin Hospital as an extended medical performer is responsible for the success of hospital service. On the other hand, the success of this service is influenced by factors of job condition that should satisfy the nurses. Nowadays, there are few studies focusing on the analysis of those factors. For those reasons this study was conducted to determine, an analysis of the factors related to the nurse's satisfaction was done at the MU. Thamrin Hospital Jakarta This was a quantitative study which used a correlation descriptive design with cross sectional approach. It was conducted to determine the correlation between individual characteristic demography as well as job characteristic and the nurse?s satisfaction. The study took place in MH Thamrin hospital Jakarta which was participated by 10 wards and included 81 nurses as the respondents. The study showed that the degree of job satisfaction was measured by the aspects of job satisfaction that was felt and was expected. The average percentage was 83%. A chi square bivariat statistics test result showed that there is significant correlation between authority (p--0.401), self development (p=0.005) and jobs satisfaction. And the other hand the age (p=1.000), education (p=0.437) as well as the length of job carrier (0.744) do not have correlation with the satisfaction. The logistic regression test result demonstrated that the most dominant variable is the authority. Based on the result of this study, some recommendations are conveyed to the management of MH. Thamrin Hospital Jakarta. The recommendations are the need to re-evaluate the role and the function of nurses in conducting the nursing activities, so the nurse will have a wider authority and accountability dealing with the role as professional nurses. Moreover, it is also necessary to improve a controlled and well-planned career development in order to create qualified nurses who would be more loyal to the organization. It is recommended that the other researchers who are interested in conducting a study which deals with the nurse?s job satisfactions would have covered more variables with different design as well as the use of valid and reliable instruments. Bibliography: 57 ( 1971- 2002 )
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T8766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library