Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gisela Haza Anissa
"Latar Belakang: Meibomian Gland Dysfunction (MGD) adalah kelainan kelenjar Meibom yang bersifat kronik dan difus, ditandai oleh obstruksi duktus terminalis dan atau perubahan kualitatif serta kuantitatif sekresi kelenjar. Kelainan ini sering ditemui di praktik klinis dan merupakan penyebab utama Dry Eye Disease (DED). Meibografi adalah studi pencitraan yang khusus menilai morfologi kelenjar Meibom secara in vivo. Meibografi penting dilakukan rutin untuk diagnosis, evaluasi terapi dan alat edukasi pasien. Meibografi selama ini menggunakan teknik inframerah tetapi alat mahal dan tidak selalu tersedia. Penelitian ini ingin mengetahui validitas dan reliabilitas teknik meibografi filter merah oleh smartphone dibandingkan dengan meibografi inframerah dalam menilai MG (Meibomian Gland) dropout. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang. Sebanyak 35 orang (68 mata) dengan kecurigaan MGD berdasarkan keluhan dan kelainan morfologi kelopak dilibatkan dalam penelitian ini. Kelenjar Meibom subjek penelitian difoto menggunakan dua jenis smartphone (Samsung S9 dan iPhone XR) pada slitlamp yang ditambahkan filter merah. Gambar yang dihasilkan kemudian dinilai secara subjektif menggunakan meiboscore oleh dua orang penilai dan persentase dropout dinilai dengan aplikasi komputer ImageJ. Hasil: Tidak ada kesesuaian penilaian meiboscore antara teknik meibografi filter merah oleh kedua merk smartphone dengan meibografi inframerah. Kesesuaian kedua teknik dalam penilaian persentase dropout menggunakan ImageJ menunjukkan nilai kesesuaian yang rendah. Namun, terdapat korelasi positif antara meiboscore dengan persentase dropout menggunakan ImageJ pada teknik meibografi filter merah oleh kedua jenis smartphone walaupun nilai korelasinya lemah. Inter-rater reliability penilaian meiboscore teknik meibografi filter merah menunjukkan tidak ada kesesuaian antara kedua penilai. Intra-rater reliability penilaian meiboscore dari teknik meibografi filter merah oleh smartphone Samsung dan iPhone menunjukkan kesesuaian yang lemah pada penilai 1 dan tidak ada kesesuaian pada penilai 2. Kesimpulan: Validitas dan reliabilitas teknik meibografi filter merah oleh smartphone kurang baik dalam menilai dropout dibandingkan dengan meibografi inframerah. Nilai intra- dan inter-rater reliability yang rendah pada semua teknik pemeriksaan meibografi menunjukkan perlunya penelitian lanjut tentang penilaian subjektif.

Background: Meibomian Gland Dysfunction (MGD) is defined as a diffuse abnormality of the Meibomian glands initiated through occlusion of its terminal ducts and/or changes in the glandular secretion. MGD is one of the most common disorders encountered in ophthalmic practice and a leading cause of Dry Eye Disease (DED). Meibography is a specialized imaging study developed for the purpose of directly visualizing the morphology of meibomian glands in vivo. It is important to be performed routinely for diagnosis, treatment evaluation and educational tools for patients. However, up until now meibography use infrared technique which are costly and not readily available. This study aimed to compare the validity and reliability of red filter meibography technique by smartphone to infrared meibography in evaluating Meibomian gland dropout. Methods: This is an analytical cross sectional study. A total of 35 subjects (68 eyes) with suspected MGD according to symptoms and abnormality of lid morphology were included in this study. Meibomian glands of each subject were captured using two types of smartphone (Samsung S9 and iPhone XR) through slitlamp on which we added red filter in front of the light source. Images are rated subjectively using meiboscore by two rater and dropout percentage are rated using ImageJ applications. Results: There are no agreement in meiboscore rating between red filter meibography by two smartphones with infrared meibography technique. There is also minimal level of agreement between techniques in evaluating dropout percentages using ImageJ. However, there is positive but low correlation between meiboscore and dropout percentage using ImageJ in red filter meibography by two smartphones. Inter-rater reliability of meiboscore show no agreement between two rater. Intra-rater reliability of meiboscore from red filter meibography by Samsung and iPhone smartphone demonstrated a weak level of agreement in rater 1 and no agreement in rater 2. Conclusion: The validity and reliability of red filter meibography by smartphones was not satisfactory in evaluating dropout compared to infrared meibography. The low value of intra- and inter-rater reliability on all meibography techniques indicate the need for further research on subjective assessment."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulfiatry Yubhar
"Telah dilakukan pengukuran Dosis Rata-rata Glandular (Mean glandular Dose) pada pemeriksaan mammografi dengan menggunakan Thermoluminiscense (TLD) terhadap 49 pasien. Dosis yang terbaca pada TLD adalah Entrance Surface Dose (ESD) dengan nilai ratarata yang didapat 7.6 (± 3.9) mGy. Untuk konversi ke nilai Mean Glandular Dose, nilai ESD dikalikan dengan nilai Dgn (ESD dengan faktor konversi average glandular dose per unit exposure) yang terkonversi dengan memperhitungkan prosentase glandular terhadap adipose. Data Dgn diperoleh dari perhitungan John M Boone yang menggunakan metode Monte Carlo yang masih tergantung dari nilai HVL dan ketebalan payudara. Prosentase glandular terhadap adipose dihitung dengan menggunakan metoda analisa film Nooriah Djamal. Kemudian nilai Dgn 0% glandular untuk kontribusi adipose maupun Dgn 100% glandular untuk kontribusi glandular diperoleh dari Tabel Dgn Boone. Nilai MGD yang diperoleh adalah 1.818 (± 0.615) mGy. Nilai masih dibawah limit yang direkomendasikan FDA( Food and Drug Administration) yaitu < 3 mGy.

Mean glandular Dose (MGD) during mammography has been determined for 49 patients using TLD. MGD numbers has been derived from the measured ESD (Entrance Surface Dose) by multiplicating ESD with converted Dgn (ESD with average glandular dose per unit exposure conversion factor) incorporating the glandular percentage to adipose percentage. Dgn data were
obtained from Boone's Monte Carlo calculation and generally is a function of HVL values and breast thickness. The glandular percentage to adipose were obtained using Nooriah Djamal's methods of mammography film analysis Both 0% glandular Dgn for adipose contribution and 100% glandular Dgn for glandular contribution were then obtained from Boone's table. Average Entrance Surface Dose (ESD) for 49 patients were found to be 7.6 (± 3.9) mGy. The average MGD for 49 patients were found to be 1.818 (± 0.615) mGy. These values were generally below the recommended FDA ( Food and Drug Administration) limit of 3 mGy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S29104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Zahrotul Wardah
"Digital Breast Tomosynthesis (DBT) adalah jenis mamografi baru yang secara luas telah digunakan dalam pencitraan payudara terutama pada payudara yang padat. Meskipun DBT telah banyak digunakan dalam praktik klinis namun, protokol kendali mutu untuk pesawat DBT masih berkembang dan belum tersedia di Indonesia. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi nilai MGD serta menyediakan program perhitungan otomatis (In- House Kalkulator), reproduksibilitas DBT, juga perbandingan nilai MGD pesawat DBT dengan pesawat DM berdasarkan hasil uji kendali mutu yang dilakukan tim UZ Leuven sesuai protokol European Guidelines. In-House Kalkulator ikut dirancang untuk digunakan dalam perhitungan MGD pada objek (PMMA dan breast). Terdapat enam tipe pesawat yaitu Inspiration, Revelation, Innovality, Pristina, Class, serta 3Dimensions yang dipilih dan dievaluasi. Pesawat DBT memiliki hasil nilai rata-rata MGD yang meningkat dari 0,5 mGy hingga 4.08 ± 0,21 mGy dan untuk ketebalan 50 mm berkisar 1,4 mGy hingga 2,25 ± 0,25 mGy. Uji reproduksibilitas menunjukkan nilai CV untuk pesawat DBT sebesar 0,03, 0,04, dan 0,11 dan pada ketebalan 50 mm sebesar 0,05, 0,02, 0,15 untuk Inspiration, Revelation, dan 3Dimensions. Pesawat DBT menghasilkan nilai MGD yang lebih tinggi dari pesawat DM sebesar 30% untuk Innovality, 3Dimensions, dan Class, 1% untuk Pristina, serta 80-90% untuk Revelation dan Inspiration. T-Dose Calculator merupakan In-House Kalkulator yang telah berhasil dibuat dengan nilai rerata eror untuk perhitungan PMMA <5%.  

Digital Breast Tomosynthesis (DBT) is a new type of mammography that has been widely used in breast imaging especially in dense breasts. Although DBT has been widely used in clinical practice, quality control protocols for DBT are still evolving and not yet available in Indonesia. This study aimed to evaluate the MGD value and provide an automatic calculation program (In-House Calculator), DBT reproducibility, as well as comparison of MGD value between DBT with DM based on the results of quality control tests conducted by the UZ Leuven team according to the European Guidelines protocol. The In-House Calculator was also designed to be used for MGD calculations on objects (PMMA and breast). Six planes namely Inspiration, Revelation, Innovality, Pristina, Class, and 3Dimensions were selected and evaluated. The DBT had a mean MGD value result that increased from 0.5 mGy to 4.08 ± 0.21 mGy and for 50 mm thickness it ranges from 1.4 mGy to 2.25 ± 0.25 mGy. Reproducibility tests showed CV values for the DBT of 0.03, 0.04, and 0.11 and at 50 mm thickness of 0.05, 0.02, 0.15 for Inspiration, Revelation, and 3Dimensions.The DBT produced higher MGD values than the DM by 30% for Innovality, 3Dimensions, and Class, 1% for Pristina, and 80-90% for Revelation and Inspiration. T-Dose Calculator is an In-House Calculator that has been successfully created with an average error value for PMMA calculations <5%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library