Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulfiatry Yubhar
Abstrak :
Telah dilakukan pengukuran Dosis Rata-rata Glandular (Mean glandular Dose) pada pemeriksaan mammografi dengan menggunakan Thermoluminiscense (TLD) terhadap 49 pasien. Dosis yang terbaca pada TLD adalah Entrance Surface Dose (ESD) dengan nilai ratarata yang didapat 7.6 (± 3.9) mGy. Untuk konversi ke nilai Mean Glandular Dose, nilai ESD dikalikan dengan nilai Dgn (ESD dengan faktor konversi average glandular dose per unit exposure) yang terkonversi dengan memperhitungkan prosentase glandular terhadap adipose. Data Dgn diperoleh dari perhitungan John M Boone yang menggunakan metode Monte Carlo yang masih tergantung dari nilai HVL dan ketebalan payudara. Prosentase glandular terhadap adipose dihitung dengan menggunakan metoda analisa film Nooriah Djamal. Kemudian nilai Dgn 0% glandular untuk kontribusi adipose maupun Dgn 100% glandular untuk kontribusi glandular diperoleh dari Tabel Dgn Boone. Nilai MGD yang diperoleh adalah 1.818 (± 0.615) mGy. Nilai masih dibawah limit yang direkomendasikan FDA( Food and Drug Administration) yaitu < 3 mGy.
Mean glandular Dose (MGD) during mammography has been determined for 49 patients using TLD. MGD numbers has been derived from the measured ESD (Entrance Surface Dose) by multiplicating ESD with converted Dgn (ESD with average glandular dose per unit exposure conversion factor) incorporating the glandular percentage to adipose percentage. Dgn data were obtained from Boone's Monte Carlo calculation and generally is a function of HVL values and breast thickness. The glandular percentage to adipose were obtained using Nooriah Djamal's methods of mammography film analysis Both 0% glandular Dgn for adipose contribution and 100% glandular Dgn for glandular contribution were then obtained from Boone's table. Average Entrance Surface Dose (ESD) for 49 patients were found to be 7.6 (± 3.9) mGy. The average MGD for 49 patients were found to be 1.818 (± 0.615) mGy. These values were generally below the recommended FDA ( Food and Drug Administration) limit of 3 mGy.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S29104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Zahrotul Wardah
Abstrak :
Digital Breast Tomosynthesis (DBT) adalah jenis mamografi baru yang secara luas telah digunakan dalam pencitraan payudara terutama pada payudara yang padat. Meskipun DBT telah banyak digunakan dalam praktik klinis namun, protokol kendali mutu untuk pesawat DBT masih berkembang dan belum tersedia di Indonesia. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi nilai MGD serta menyediakan program perhitungan otomatis (In- House Kalkulator), reproduksibilitas DBT, juga perbandingan nilai MGD pesawat DBT dengan pesawat DM berdasarkan hasil uji kendali mutu yang dilakukan tim UZ Leuven sesuai protokol European Guidelines. In-House Kalkulator ikut dirancang untuk digunakan dalam perhitungan MGD pada objek (PMMA dan breast). Terdapat enam tipe pesawat yaitu Inspiration, Revelation, Innovality, Pristina, Class, serta 3Dimensions yang dipilih dan dievaluasi. Pesawat DBT memiliki hasil nilai rata-rata MGD yang meningkat dari 0,5 mGy hingga 4.08 ± 0,21 mGy dan untuk ketebalan 50 mm berkisar 1,4 mGy hingga 2,25 ± 0,25 mGy. Uji reproduksibilitas menunjukkan nilai CV untuk pesawat DBT sebesar 0,03, 0,04, dan 0,11 dan pada ketebalan 50 mm sebesar 0,05, 0,02, 0,15 untuk Inspiration, Revelation, dan 3Dimensions. Pesawat DBT menghasilkan nilai MGD yang lebih tinggi dari pesawat DM sebesar 30% untuk Innovality, 3Dimensions, dan Class, 1% untuk Pristina, serta 80-90% untuk Revelation dan Inspiration. T-Dose Calculator merupakan In-House Kalkulator yang telah berhasil dibuat dengan nilai rerata eror untuk perhitungan PMMA <5%.   ......Digital Breast Tomosynthesis (DBT) is a new type of mammography that has been widely used in breast imaging especially in dense breasts. Although DBT has been widely used in clinical practice, quality control protocols for DBT are still evolving and not yet available in Indonesia. This study aimed to evaluate the MGD value and provide an automatic calculation program (In-House Calculator), DBT reproducibility, as well as comparison of MGD value between DBT with DM based on the results of quality control tests conducted by the UZ Leuven team according to the European Guidelines protocol. The In-House Calculator was also designed to be used for MGD calculations on objects (PMMA and breast). Six planes namely Inspiration, Revelation, Innovality, Pristina, Class, and 3Dimensions were selected and evaluated. The DBT had a mean MGD value result that increased from 0.5 mGy to 4.08 ± 0.21 mGy and for 50 mm thickness it ranges from 1.4 mGy to 2.25 ± 0.25 mGy. Reproducibility tests showed CV values for the DBT of 0.03, 0.04, and 0.11 and at 50 mm thickness of 0.05, 0.02, 0.15 for Inspiration, Revelation, and 3Dimensions.The DBT produced higher MGD values than the DM by 30% for Innovality, 3Dimensions, and Class, 1% for Pristina, and 80-90% for Revelation and Inspiration. T-Dose Calculator is an In-House Calculator that has been successfully created with an average error value for PMMA calculations <5%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library