Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Selena Bunga Deshinta
Abstrak :
Selama beberapa dekade, potensi produksi hidrogen melalui reaksi evolusi hidrogen elektrokatalitik (HER) telah menarik banyak perhatian sebagai salah satu cara yang paling menjanjikan untuk menghilangkan ketergantungan yang kuat dari sumber daya energi dunia dari bahan bakar fosil dan untuk mengurangi dampak negatif global. pemanasan. Jenis elektrokatalis baru untuk HER dibuat dari Nanoporous CeO2. Di sini, CeO2 nanopori akan disintesis menggunakan rute padat-cair di mana bahan berpori berbasis silika, seperti SBA-15, MCM-41 dan KCC-1, digunakan sebagai hard-template. Selanjutnya, bahan yang telah disiapkan akan dilapisi ke dalam glassy carbon electrode (GCE) untuk mengevaluasi potensi kinerjanya dalam reaksi evolusi hidrogen (HER) menggunakan potensiometri. CeO2 nanopori yang disintesis dikarakterisasi dengan XRD, BET, TEM, dan SEM. Hasil karakterisasi BET menunjukkan bahwa CeO2 (SBA-15) memiliki luas permukaan terbesar 72,619 m²/g. ......During the several decades, the potential of hydrogen production via electrocatalytic hydrogen evolution reaction (HER) has been attracting many attention as one of the most promising ways to eliminate the strong dependence of world’s energy resources from fossil fuels and to reduce the negative impact of global warming. New types of electrocatalysts for HER were prepared from Nanoporous CeO2. Here, nanoporous CeO2 will be synthesized using solid-liquide route where silica-based porous materials, such as SBA-15, MCM-41 and KCC-1, were used as the hard-template. Furthemore, the as-prepared materials will be coated into glassy carbon electrode (GCE) to evaluate their potential perfromances in hydrogen evolution reaction (HER) using potentiometry. The synthesized nanoporous CeO2 were characterized by XRD, BET, TEM, and SEM. BET characterization showed that CeO2 (SBA-15) has the largest surface area 72.619 m²/g.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Assyifa Windia Dwi Maharani
Abstrak :
Limbah zat warna, khususnya zat warna Methylene Blue (MB) yang biasa digunakan dalam industri tekstil, menjadi permasalahan serius bagi lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai dan toksik, merusak estetika dan keseimbangan ekosistem. Hal ini menyebabkan perlunya pengolahan pada limbah zat warna. Penelitian ini fokus pada kondisi optimum pengolahan limbah dengan cara adsorpsi menggunakan Silika Mesopori MCM-41 dan SBA-15 yang berasal dari limbah biomassa Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sebagai adsorben zat warna alternatif yang efisien dan ekonomis. Silika mesopori dipilih karena struktur porinya yang mudah untuk dimodifikasi, dan memiliki kapasitas adsorpsi yang baik karena ukuran porinya. Proses sintesis dimulai dari preparasi SiO2 dari TKKS, diikuti oleh sintesis silika mesopori dengan metode sol-gel dan penggunaan CTAB untuk menghasilkan MCM-41 dan P123 sebagai template untuk menghasilkan SBA-15. Studi ini juga mengkaji kondisi optimum adsorpsi MB dengan variasi konsentrasi adsorbat, suhu, dan waktu, menggunakan metode Box-Behnken. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TKKS dapat disintesis menjadi material berpori dan dapat digunakan sebagai adsorben metilen biru dengan kondisi optimum pada konsentrasi adsorbat 201,742 ppm, suhu 50°C, dan waktu 15,265 menit. Silika mesopori MCM-41 dan SBA-15 dapat digunakan pada 4 kali siklus pengulangan. ......Waste dye, particularly Methylene Blue (MB) commonly used in the textile industry, poses a serious environmental problem due to its non-biodegradable and toxic nature, harming aesthetics and ecosystem balance. This necessitates the treatment of dye waste. This study focuses on the optimum conditions for treating waste via adsorption using mesoporous silica MCM-41 and SBA-15 derived from oil palm empty fruit bunch (OPEFB) biomass waste as an efficient and economical alternative dye adsorbent. Mesoporous silica was chosen due to its easily modifiable pore structure and good adsorption capacity because of its pore size. The synthesis process began with the preparation of SiO2 from OPEFB, followed by the synthesis of mesoporous silica using the sol-gel method and CTAB to produce MCM-41, and P123 as a template to produce SBA-15. This study also examined the optimum conditions for MB adsorption with variations in adsorbate concentration, temperature, and time, using the Box-Behnken method. The results showed that OPEFB can be synthesized into a porous material and used as a methylene blue adsorbent under optimum conditions at an adsorbate concentration of 201.742 ppm, a temperature of 50°C, and a time of 15.265 minutes. Mesoporous silica MCM-41 and SBA-15 can be used for up to 4 cycles of reuse.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suminto Winardi
Abstrak :
ABSTRACT
Membran anorganik MCM-41 diketahui mempunyai selektifitas cukup tinggi pada pemisahan cair-cair atau gas-gas. Membran silika sistem aliran satu dimensi MCM-41 dapat disintesis pada membran pendukung yang terbuat dari zeolit Malang dan clay Lampung dengan metode hidrotermal. Komposisi larutan mol yang digunakan untuk membuat MCM-41 adalah TEOS : CTABr : NaOH : H2O = 1 : 0,05 : 3,13 : 124,07. Hasil IR menunjukkan bahwa clay sebagai binder material mempunyai kemiripan komposisi dengan zeolit sebagai bahan support. Hasil XRD juga menunjukkan pola difraksi yang hampir sama. Sintering support menunjukkan tingkat kristalinitas yang lebih tinggi walau ada puncak difraksi yang hilang. Setelah pelapisan, hasil XRD terlihat puncak difraksi MCM-41 pada 2? = 2,09. Foto SEM menunjukkan tebal film MCM-41 mencapai 15?m. Pada foto permukaan, terlihat homogenitas distribusi Si dipermukaan support. Pada foto melintang, terlihat ada penyebaran unsur Si yang merata antara sisi support dan film MCM-41, dan terbentuknya nanokomposit MCM-41/support. Analisis dengan EDX juga membuktikan hal ini. Analisis gas permeasi N2 pada membran membuktikan ada kontribusi aliran viskus, mengindikasikan ukuran pori MCM-41 tidak terdistribusi seragam. Hasil filtrasi etanol 5% menggunakan membran setelah kalsinasi dengan bantuan tekanan, dianalisis melalui GC dan dihasilkan kadar filtrat 10,21% dan sisa yang tidak tersaring menunjukkan kadar 4,92%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Anom Guritno
Abstrak :
ABSTRAK Limbah lumpur di lapangan minyak bumi dikategorikan sebagai limbah B3 dan berbahaya bagi lingkungan hidup. Air terproduksi yang merupakan aliran limbah dalam produksi minyak bumi mengandung polutan non-biodegradable seperti senyawa fenolik yang memiliki toksisitas tinggi pada perairan. Lumpur memiliki potensi besar untuk diubah menjadi karbon aktif berpori yang dapat disuspensikan dengan fotokatalis TiO2 untuk digunakan dalam degradasi senyawa fenolik melalui reaksi fotokatalisis. Dengan memodifikasi ukuran pori karbon aktif dan ukuran partikel TiO2 aktifitas fotokatalisis dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, perlu dikaji suatu metode untuk sintesis karbon aktif berpori dan suspensinya dengan fotokatalis TiO2 dalam usaha mendegradasi senyawa fenolik yang terkandung dalam air terproduksi di lapangan minyak bumi. Pada penelitian ini, lumpur dikonversi menjadi karbon aktif berpori menggunakan metode hard template dengan MCM-41 sebagai template silika mesopori, karbonasi dilakukan dalam atmosfert inert. MCM-41 disintesis dengan metode hidrotermal menggunakan TEOS dan CTAB. TiO2 Nanowire disintesis dengan metode hidrotermal dalam larutan KOH dan dikalsinasi pada suhu berbeda untuk mengetahui bentuk partikel terbaik. Aplikasi reaksi degradasi senyawa fenolik dilakukan dengan fotokatalis TiO2 Degussa P25, TiO2 Nanowirei dan Suspensi TiO2-PAC, untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel TiO2 dan keberadaan karbon aktif dalam reaksi degradasi senyawa fenolik. Limbah lumpur, karbon aktif berpori, TiO2 nanowire, MCM-41 dan suspense katalis TiO2-PAC hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan CS Analyzer, FTIR, EDX, SEM, BET, XRD, PSA dan TEM. Hasil karakterisasi menunjukkan karbon aktif berpori dan MCM-41 yang dihasilkan memiliki diameter pori 3.0 dan 2.2 nm (mesopori), sesuai dengan yang diharapkan. TiO2 nanowire yang dipilih adalah hasil kalsinasi pada suhu 600 oC karena memiliki kristalinitas terbaik dibanding lainnya. Aplikasi degradasi Fenol dilakukan pada rentang waktu reaksi tertentu dan dianalisis kadar Fenol, TOC dan COD menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil reaksi degradasi senyawa fenolik menunjukkan suspensi katalis TiO2-PAC menghasilkan degradasi Fenol, TOC dan COD terbesar dengan keberhasilan degradasi (% Degradasi) sebesar 64.06 %, 49.81 % dan 24.65%. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa limbah lumpur dapat dikonversi menjadi karbon aktif berpori yang dapat berperan dalam degradasi senyawa fenolik setelah disuspensikan dengan TiO2 Nanowire.
ABSTRACT Petroleum sludge waste categorized as toxic waste and harmful to the environment. Produced water which is the flow of waste in petroleum production, containing non-biodegradable pollutant such as phenolic compound which have high aquatic toxicity. Sludge has great potential to be converted into a porous activated carbon (PAC) which can be suspended with TiO2 photocatalyst to degrade phenolic compound through photocatalytic reaction. By modifying pore size of the activated carbon and particle size of TiO2, photocatalytic activity can be improved. Therefore, it is necessary to study for the synthesis of activated carbon and the suspension with TiO2 photocatalyst in attempt to degrade phenolic compound contained in produced water of petroleum field. In this research, sludge is converted into PAC using hard template method with MCM-41 as template of silica mesopore, carbonization is conducted in stream of inert atmosphere. MCM- 41 synthesized by hydrothermal method using TEOS and CTAB. Nanowire TiO2 synthesized by hydrothermal method in solution of KOH and calcined at different temperatures to determine the best form of particles. Applications of phenolic compound degradation reactions performed with photocatalysts of TiO2 Degussa P25, Nanowire TiO2, and suspension of TiO2-PAC, to determine the effect of particle size of TiO2 and the presence of PAC in the reaction of phenolic compound degradation. Sludge waste, PAC, Nanowire TiO2, MCM-41, and suspension of TiO2-PAC synthesized were characterized using CS Analyzer, FTIR, EDX, SEM, BET, XRD and PSA. The results shows PAC and MCM-41 produced has a pore diameter of 3,0 and 2,2 nm (mesopore) as expected. Nanowire TiO2 chosen is the result of calcinations at temperature of 600 oC, because it has the best cristallinity than others. Phenolic compound degradation performed at certain time intervals and analyzed the content of total phenol, TOC, and COD using spectrometer UV-Vis. The results shows suspension of TiO2-PAC has largest degradation of phenolic, TOC and COD with the phenolic, TOC, and COD degradation of 64,06%, 49,81%, and 24,65%, respectively. It can be concluded that petroleum sludge waste can be converted into PAC which can play a role in the degradation of phenolic compound after suspended with Nanowire TiO2.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T45333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Prastika Nabila Nahda
Abstrak :
Superkapasitor menjadi salah satu media penyimpanan energi listrik yang dapat digunakan sebagai alternatif baterai. Pada penelitian ini, telah dilakukan studi terhadap kinerja superkapasitor elektroda karbon mesopori yang disintesis dari kulit pisang. Mula-mula kulit pisang dikeringkan di bawah sinar matahari, lalu dihaluskan menjadi bubuk kulit pisang. Bubuk kulit pisang ini disintesis menjadi karbon mesopori dengan cara dipanaskan dan dikarbonisasi menggunakan template (pencetak). Pencetak yang digunakan adalah gel silika 60 dan MCM-41. Karbon mesopori yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan TGA, XRD, XRF, TEM, spektrofotometri Raman, N2-physisorption, dan FTIR untuk mengetahui sifat yang terbentuk. Karbon mesopori hasil sintesis dengan pencetak MCM-41 menghasilkan luas pemukaan spesifik sebesar 467,24 m2/g, sedangkan dengan pencetak silika gel 60 pada perbandingan prekursor karbon dan silika gel 3:1 menghasilkan luas permukaan spesifik 476,97 m2/g. Evaluasi kinerja sebagai superkapasitor dilakukan dengan membuat komposit nickel foam-karbon mesopori hasil sintesis dan menggunakannya sebagai elektroda kerja untuk superkapasitor. Pengujian dilakukan dengan menggunakan CV, GCD, dan EIS. Elektroda dari karbon mesopori hasil sintesis dengan pencetak MCM-41 memberikan nilai kapasitansi spesifik sebesar 38,71 F/g pada scan rate 0,1 V/s dan 12,20 F/g pada densitas arus 0,05 A/g. Elektroda dari karbon mesopori dengan pencetak gel silika 60 perbandingan 3:1 (MC-S-3@NF) menghasilkan nilai kapasitansi spesifik sebesar 23,14 F/g pada scan rate 0,1 V/s dan 7,91 F/g pada densitas arus 0,05 A/g. Sedangkan uji stabilitas elektroda MC-S-3@NF sebanyak 2500 siklus meningkatkan persen kapasitansi elektroda sebesar 30%. ......Supercapacitors have become one of the electrical energy storage that can be used as an alternative to batteries. In this study, research has been conducted on the performance of mesoporous carbon supercapacitor electrodes synthesized from banana peels. Initially, banana peels were dried under sunlight, then ground into banana peel powder. This banana peel powder was synthesized into mesoporous carbon by heating and carbonizing it using a template. The templates used were silica gel 60 and MCM-41. The synthesized mesoporous carbon was characterized using TGA, XRD, XRF, TEM, Raman spectroscopy, N2-physisorption, and FTIR to determine the properties of material. Mesoporous carbon synthesized using the MCM-41 template resulted in a specific surface area of 467.24 m2/g, while using the silica gel 60 template at a carbon and silica gel precursor ratio of 3:1, it yielded a specific surface area of 476.97 m2/g. The performance evaluation as a supercapacitor was conducted by creating a composite of nickel foam-synthesized mesoporous carbon and using it as the working electrode for the supercapacitor. Supercapacitor evaluation was carried out using CV, GCD, and EIS. The synthesized mesoporous carbon with the MCM-41 template electrode provided a specific capacitance value of 38.71 F/g at a scan rate of 0.1 V/s and 12.20 F/g at a current density of 0.05 A/g. The mesoporous carbon with the silica gel 60 template at a 3:1 ratio electrode (MC-S-3@NF) yielded a specific capacitance value of 23.14 F/g at a scan rate of 0.1 V/s and 7.91 F/g at a current density of 0.05 A/g. Meanwhile, the stability test of the MC-S-3@NF electrode for 2500 cycles increased the electrode capacitance percentage by 30%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library