Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Chairani Sudarmin
Abstrak :
ABSTRAK
Penyebaran penyakit menular di Indonesia masih meningkat setiap tahunnya. Maka dari itu pemerintah mengeluarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang salah satu isinya adalah pengendalian penyakit menular. Vaksin diperlukan dalam pengendalian penyakit menular. Vaksin sensitif terhadap suhu tertentu, sehingga suhu penyimpanan yang tidak tepat akan merusak vaksin dan menghilangkan efektivitasnya. Vaksin membutuhkan cold chain di dalam rantai pasoknya yang dapat memastikan bahwa vaksin disimpan pada suhu yang sesuai. Kelalaian yang terjadi dalam rantai pasok dapat merusak vaksin dan dapat membahayakan pasien. Kendala yang dialami rantai pasok vaksin dapat menghambat pemberian vaksin kepada yang membutuhkannya dan menghambat upaya pengendalian penyakit. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prioritasi risiko yang mungkin terjadi pada rantai pasok vaksin di Indonesia serta mengembangkan strategi mitigasi risiko untuk membantu anggota rantai pasok dalam mengelola risiko yang ada. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah MCDM (Multi-criteria Decision Making) DEMATEL-Based ANP. Risiko yang didapat dari identifikasi sebanyak 32 risiko dengan lima dimensi yaitu pasokan dan pemasok, operasional, finansial, pemerintahan & permintaan pasar dan logistik. Hasil prioritasi dengan DANP menunjukkan bahwa terdapat 19 risiko yang perlu diprioritaskan. Selanjutnya dikembangkan strategi mitigasi risiko yang divalidasi oleh ahli. Hasil yang didapat adalah 23 strategi mitigasi risiko.
ABSTRACT
The spread of infectious diseases in Indonesia is still increasing every year. Therefore, the government issued a National Medium-Term Development Plan, one of which is the control of infectious diseases. Vaccines are needed in controlling infectious diseases. Vaccines are sensitive to certain temperatures, so improper storage temperatures will damage the vaccine and eliminate its effectiveness. Vaccines require cold chains in their supply chain that could ensure that vaccines are stored at the appropriate temperature. Negligence that occurs in the supply chain could damage the vaccine and could endanger the patient. Obstacles experienced by the vaccine supply chain can inhibit vaccine delivery to those who need it and hinder disease control efforts. Therefore this study aims to analyze the risk prioritization that might occur in the vaccine supply chain in Indonesia and develop a risk mitigation strategy to help supply chain members manage existing risks. The method used in this study is MCDM (Multi-criteria Decision Making) DEMATEL Based ANP. Risks obtained from the identification of 32 risks with five dimensions, namely supply and supplier, operational, financial, government & market demand, and logistics. The results of prioritization with DANP indicate that 19 risks need to be prioritized. Furthermore, risk mitigation strategies are validated by experts. The results obtained are 23 risk mitigation strategies.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Marganing Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki akumulasi transportasi dan perdagangan melalui laut. Transportasi laut yang melayani ekspor-impor dikelola oleh perusahaan pelayaran. Perlunya konsentrasi penuh bagi perusahaan pelayaran dalam menjalankan bisnis sehingga perlu untuk melakukan outsourcing pihak ketiga (manajemen kapal) untuk mengelola pekerjaan pemeliharaan, perekrutan kru, pembelian suku cadang kapal dan asuransi. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengambil keputusan dalam memilih manajemen kapal terbaik sesuai dengan kebutuhan perusahaan pelayaran (pemilik kapal). Manajemen kapal terbaik menurut pandangan pemilik kapal selain memelihara kapal dengan baik tetapi juga memenuhi persyaratan pelanggan (pengguna kapal). Metodologi yang diusulkan Analytic Network Process (ANP) digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam prosedur pengambilan keputusan pemilihan manajemen kapal di Indonesia. Ini adalah generalisasi dari Analytic Hierarchy Process (AHP), dengan mempertimbangkan ketergantungan antara elemen hirarkis. Banyak masalah keputusan tidak dapat disusun secara hierarkis karena melibatkan interaksi dan ketergantungan unsur-unsur tingkat yang lebih tinggi dalam hierarki unsur-unsur tingkat yang lebih rendah. Oleh karena itu, ANP diwakili oleh jaringan, bukan hierarki. Hasilnya diharapkan menunjukkan bahwa menyajikan peringkat sub-kriteria dan alternatif penting dalam pemilihan perusahaan ship management.
ABSTRACT
Indonesia is a biggest archipelagic country in the world, has accumulated transportation and trade by sea. Sea transportation that serves the export-import is managed by shipping companies. The need for full concentration for shipping companies in running a business so it is necessary to outsource a third party (ship management) to manage job of maintenance, crew recruitment, ship spare part purchasing and insurance. So this study aims to make the decision in selecting the best ship management according to needs of the shipping company (ship owner). The best ship management by shipowner view besides maintain ship well but also fulfill the requirements of the customer (ship user). The Analytic Network Process (ANP) proposed methodology is utilized to find out the influencing factors in the decision-making procedure of ship management selection in Indonesia. It is a generalization of the Analytic Hierarchy Process (AHP), taking into account the dependence between hierarchical elements. Many decision problems cannot be structured hierarchically because they involve the interaction and dependence of higher-level elements in the hierarchy of lower-level elements. Therefore, ANP is represented by a network, not a hierarchy. The result is expected to indicates that presents the ranking of important sub-criteria and alternatives. In addition, it is expected to be used in determining the service standardization of ship management
2019
T53428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Azzah Kharisma
Abstrak :
Kesehatan merupakan hak dasar manusia yang harus dipenuhi dan terus ditingkatkan kualitasnya. Untuk menjaga kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat merupakan tantangan besar. Salah satu aktivitas untuk menjaga kualitas layanan kesehatan adalah memastikan ketersediaan obat. Di Indonesia, sejak tahun 2010, pemerintah mewajibkan penggunaan obat generik dalam layanan kesehatan pemerintah. Dengan demikian, pasokan obat generik harus dapat memenuhi permintaan pada waktu, jumlah dan kualitas yang tepat. Namun, dalam praktiknya, pasokan obat generik dalam sistem pengadaan pemerintah melalui e-catalogue belum 100% memenuhi permintaan obat generik dari fasilitas kesehatan. Kekosongan obat generik dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk risiko dalam aktivitas rantai pasoknya. Risiko rantai pasok dapat memengaruhi kontinuitas aliran informasi, material dan produk dari pemasok awal hingga proses pengiriman ke pembeli sehingga dapat menghambat ketersediaan pasokan obat generik. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model manajemen risiko rantai pasok obat generik di Indonesia sehingga dapat mengidentifikasi, menilai, memprioritaskan serta menyusun strategi mitigasi risiko yang mungkin dapat terjadi di setiap aktor rantai pasok obat generik. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah MCDM (Multiple-criteria decision analysis) DANP (DEMATEL based ANP) dan ISM (Interpretive Structural Modelling). DANP digunakan untuk menilai serta mempriotitisasikan risiko sedangkan ISM digunakan untuk menyusun strategi mitigasi risiko yang sudah diprioritaskan. ......Health is a basic human right that should maintain and continuously improve in quality. To maintain the quality of health services for the citizen is a big challenge. One of the activities to support the preservation of the quality of health services is the supply continuity of medicines. In Indonesia, since 2010, the government has been encouraging the prescription of medicines by their generic names in all public facilities and pharmacists are allowed to choose the generic substitution for the prescribed non-generic medicines. Then, generic medicines supply chain should be able to meet the demand at the right time in the right quantity and the right quality. In practice, the supply of generic medicines in the government purchasing system of health services, which has been done in online system, has not 100% met the demand of health facilities. Generic medicines shortages can be caused by many factors, including the risks in generic medicines supply chain activities. Risks, which occur in supply chain activities, can affect the flow continuity of information, materials, and products, from the initial pemasok to the delivery of the products, which can hinder the supply of generic medicines. For this reason, supply chain risk management of generic medicines are important to keep the generic medicines supply. However, study about generic medicines supply chain risk in Indonesia are limited. Therefore, the aim of this study is to identify, priotize and mitigate the supply chain risks of general medicines. The results showed that supply chain risks of generic medicines that involve in the activities are demand risks, pemasok risks, transportation risks, information flow risks, financial risks, quality risks, inventory risks, production risks, and environment, social and regulation risks. Multi-criteria decision making methods which used in thise study were DANP (DEMATEL based ANP) and ISM (Intrepretive Strucural Modelling). DANP was used to priotize risks, meanwhile ISM was used to obtain hierarchy model of mitigation strategy.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luhur Prakoso Prabowo
Abstrak :
Transportasi dengan memberikan waktu tempuh yang lebih cepat jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Hal ini tentu memberikan keuntungan tetapi juga risiko karena bisnis ini membutuhkan investasi yang signifikan. Agar menguntungkan dalam bisnis penerbangan, perencanaan armada harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan pendekatan metodologi yang tepat dan bagian penting dari proses perencanaan adalah pemilihan pesawat. Penelitian ini bertujuan untuk membantu pengambil keputusan dalam memilih pesawat untuk bisnis charter untuk keperluan kargo dengan menggunakan kriteria dan metode yang tepat. Metode Multiple Criteria Decision-Making (MCDM) digunakan sebagai alat bantu pengambilan keputusan, seperti pada penelitian ini yang memanfaatkan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dikombinasikan dengan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). AHP merupakan metode untuk memecahkan suatu situasi yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam beberapa komponen dalam susunan hirarki dengan memberi nilai subjektif tentang pentingnya setiap variabel secara relatif dan menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan TOPSIS yang memaksimalkan kriteria manfaat sambil menawarkan solusi yang meminimalkan kriteria biaya. Penelitian ini mengambil studi kasus pada masalah yang dihadapi oleh perusahaan air charter di Indonesia yang berbisnis pada penyewaan pesawat untuk keperluan kargo. Masalah tersebut memiliki 3 alternatif untuk dipertimbangkan yang harus dievaluasi dengan menggunakan 3 kriteria utama: spesifikasi pesawat, indikator keuangan dan nilai tambah, serta 10 subkriteria. Tinjauan literatur sistematis dilakukan untuk mengidentifikasi kriteria yang dipertimbangkan dalam pemilihan pesawat terutama dalam bisnis charter udara berorientasi kargo, serta untuk mengidentifikasi research gap dalam artikel yang relevan dengan pemilihan pesawat. Tiga ahli yang berpartisipasi dalam penelitian ini mengidentifikasi kriteria yang sesuai dan menghasilkan 10 dari 45 subkriteria. Uji reliabilitas juga dilakukan dengan hasil yang positif. AHP digunakan untuk mendapatkan bobot kriteria dan melalui TOPSIS alternatif pesawat dievaluasi. ......Transportation by airplane is one of the best choices because it offers a faster travel time when compared to other modes of transportation. This certainly generates benefits but also risks because this business requires significant investment. To be profitabel in the aviation business, fleet planning must be done carefully using the right methodological approach and a prominent part of the planning process is the selection of aircraft. This study intends to assist decision makers while choosing an aircraft for business charter for cargo purposes by applying the appropriate criteria and methods. The Multiple Criteria Decision-Making (MCDM) method is used as a decision making tool, as in this study which utilized the Analytic Hierarchy Process (AHP) method combined with the Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). With the help of TOPSIS, which maximizes the benefits of criteria while providing solutions that minimizes cost criteria, and AHP, which assigns subjective values about the relative importance of each variable and determines which variable has the highest priority, it is possible to break down a complex and unstructured situation into several components in a hierarchical arrangement. This research takes a case study on the problem faced by air charter companies in Indonesia who do business in leasing aircraft for cargo purposes. The problem has 3 alternatives to choose from which must be evaluated using 3 main criteria: aircraft specifications, financial indicators and added value, and 10 sub-criteria. A Structured literature review was conducted to determine the criteria to be taken into account when choosing an aircraft, particularly for the cargo-oriented air charter industry, as well as to determine research gaps in articles that are pertinent to the decision to select an aircraft. Three experts who participated in this study identified the appropriate identifying features and came up with 10 out of 45 sub-criteria. Reliability test was also carried out with positive results. The criteria weights are obtained using AHP, and the aircraft alternatives are assessed using TOPSIS.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Putra Sanjaya
Abstrak :

Industri manufacturing saat ini dituntut untuk bisa mengimplementasikan prinsip prinsip keberlanjutan baik itu dalam aktivitas operasional maupun dalam proses pengambilan keputusan. Konsep tentang sustainability saat ini didefinisikan sebagai korelasi antara tiga prinsip utama: pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, dan pemberdayaan lingkungan. Untuk mencapai keberlanjutan di Industri manufaktur perlu mengadopsi pendekatan yang berintegrasi yang didalamnya memasukkan indicator multi demension sehingga mangarah pada interconnection pada ekonomi, lingkungan dan aspek sosial. Untuk mengubah cara organisasi menjalankan dan menghasilkan nilai bagi berbagai pemangku kepentingan, Corporate Sustainability Performance (CSP) sangatlah penting. Kerangka kerja CSP harus menekankan kualitas yang akan mengarahkan eksekutif bisnis dan pembuat keputusan menuju pembangunan berkelanjutan. Industri Fiber Cement adalah Industri yang memproduksi material komposit bangunan dan konstruksi yang banyak digunakan di negara maju dan berkembang karena kekuatan dan daya tahannya. Analisis risiko dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelola ancaman dan peluang yang diperlukan oleh transisi masyarakat menuju keberlanjutan Analisis ini menjadi basic dari strategi perencanaan manajemen resiko untuk menuju sustainability agar Industri bisa memprediksi proses bisnis yang dapat merugikan dan dapat meminimalisir dari segala kemungkinan yang akan merugikan bisnis.

 


The manufacturing industry is currently required to be able to implement the principles of sustainability both in operational activities and in the decision-making process. The concept of sustainability is currently defined as the correlation between three main principles: economic growth, social justice, and environmental empowerment. To achieve sustainability in the manufacturing industry, it is necessary to adopt an integrated approach which includes multi-dimensional indicators so as to lead to interconnection in the economic, environmental and social aspects. To change the way organizations run and generate value for various stakeholders, Corporate Sustainability Performance (CSP) is essential. The CSP framework should emphasize qualities that will guide business executives and decision makers towards sustainable development. The fiber cement industry is an industry that produces building and construction composite materials that are widely used in developed and developing countries because of their strength and durability. Risk analysis can be used to identify and manage the threats and opportunities required by society's transition towards sustainability. This analysis forms the basis of a risk management planning strategy towards sustainability so that the industry can predict business processes that can be detrimental and can minimize all possibilities that will harm the business.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Prana
Abstrak :
Indonesia terus mendorong pengembangan energi terbarukan untuk meningkatkan kapasitas nasional menjadi 23 persen pada tahun 2025 dan 30 persen tahun 2050 sesuai dengan kebijakan energi nasional. Salah satu energi yang besar dimiliki dari tenaga angin biaya rata-rata globalnya terus menurun, namun pengembangannya masih sangat terbatas. Analisis teknis dilakukan pada 2 kandidat lokasi wind farm pada ketinggian 100 m, 120 m dan 135 m terhadap 3 turbin angin dengan kapasitas 3,4 MW, 4 MW dan 4,5 MW yang memiliki spesifikasi teknis berbeda, dengan total sebanyak 18 pengaturan. Hasil perhitungan nilai CF yang didapat antara 20%-40%. Hasil analisis finansial yang dilakukan terhadap perhitungan biaya dan finansial dengan discount rate yang berbeda terhadap Analisa teknis untuk mendapatkan energi angin yang sesuai pada 2 lokasi wind farm yang akan dibangun. Pengaturan terbaik wind farm adalah lokasi 1 yang menggunakan 45 unit turbin angin dengan kapasitas 4,5 MW atau setara dengan 202,5 MW dengan nilai CF 35,36% dan harga jual energi sebesar USD. 0,1115 per kWh. Perhitungan finansial dengan menggunakan discount rate berbeda menunjukkan AWCCreal menghasilkan harga jual yang lebih murah namun AWCCnominal memberikan waktu Kembali modal yang lebih cepat. Berdasarkan hasil penilaian berpasangan yang dilakukan oleh 4 para ahli dari akademis, pemerintah dan swasta menunjukkan prioritas paling penting adalah aspek finansial dengan nilai bobot 0,300. Hasil penelitian menunjukkan, dengan kajian teknis dan finansial yang dilakukan dan melakukan penilaian berpasangan dari para ahli akan mendapatkan lokasi terbaik ......According to the national energy policy, Indonesia will continue to encourage the development of renewable energy to increase national capacity to 23 percent by 2025 and 30 percent by 2050. Wind power is one of the main energy sources, with global average costs continuing to decline, but development is still very limited. Technical analysis was carried out on two prospective windmill locations at a height of 100 m, 120 m, and 135 m using three wind turbines with capacities of 3.4 MW, 4 MW, and 4.5 MW as well as 18 different technical specifications. The CF values ​​obtained ranged from 20% to 40%. The results of financial analysis on costs and calculations with different discount rates on technical analysis to obtain suitable wind energy in two wind power plant locations. Location 1 is the best location for a windmill, with 45 wind turbines with a capacity of 4.5 MW or 202.5 MW equivalent, a CF value of 35.36 percent, and the cost of energy is about USD. 0.05202 per kWh. Financial calculations using various discount rates show that AWCCreal has a lower selling price, but AWCCnominal has a faster return on investment. Based on the results of a paired assessment conducted by 4 experts by academics, government, and the private sector, it shows that the most important priority is the financial aspect with a weighted value of 0.300. The results of the study show that technical and financial studies carried out and paired assessments from experts will get the best location
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangihutan, Kevin Bisuk Jogi
Abstrak :
PDB Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Hal ini memungkinkan pemerintah melmulai banyak proyek pembangkit listrik. Permintaan kabel nasional mengalami peningkatan seiring dengan hal tersebut. Selain itu, pemerintah juga menggalakan pembangunan green infrastructure. Oleh karena itu, produsen kabel nasional mmemiliki insentif untuk memproduksi kabel secara berkelanjutan. Salah satu aspek yang penting dalam melakukan proses produksi dalam rangka memenuhi pesanan adalah pemilihan pemasok. Terdapat tiga tahap dalam penentuan prioritas pemasok bahan baku kabel. Pertama adalah penentuan faktor yang mempengaruhi penilaian pemasok berdasarkan keberlanjutan dan penilaian terhadap pemasok itu sendiri. Terdapat 8 faktor utama penilaian pemasok bahan baku kabel. Selanjutnya ialah penentuan bobot dari setiap faktor dengan menggunakan fuzzy AHP. Kriteria dampak lingkungan memiliki bobot tertinggi. Terakhir ialah penentuan peringkat pemasok bahan baku kabel dengan menggunakan TOPSIS. Pemasok 2 merupakan prioritas utama pemasok bahan baku kabel.
Indonesia experiences a steady GDP increase every year. This allows the government to start many power plant projects. The demand for national cable has increased accordingly. In addition, the government is also heavily promoting the development of green infrastructure. Therefore, national cable producers have incentives to produce cables in a sustainable manner. One of the important aspects in carrying out the production process in order to fulfill the demand is the selection of suppliers. There are three stages in determining the priority of cable raw material suppliers. First is determining the factors that influence supplier ratings based on sustainability and the assessment of the supplier itself. There are 8 main factors in determining the location of a raw material supplier. Next is determining the weight of each factor by using fuzzy AHP. The environmental impact criteria have the highest weight. The last is determining the ranking of suppliers of cable raw materials using TOPSIS. Supplier 2 is the main priority of cable raw material supplier.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafindra Afnan Haqi Pratama
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan pada PT Telkomsel dan berfokus pada penjualan produk games and apps. Hal yang ingin dicapai adalah bagaimana PT Telkomsel dapat mencapai kesuksesan yang besar pada penjualan produk games and apps. Sementara itu sektor e-sports dan games merupakan sektor yang berkembang pesat di indonesia seiring dengan berkembangnya juga penetrasi internet di Indonesia. Tujuan telkomsel adalah bisa menguasai keadaan pasar yang ada karena sangat potensial untuk kedepannya. Saat ini Telkomsel masih tertinggal dengan kompetitor lainnya baik dari penyedia layanan internet maupun dari sektor yang khusus menjual produk games. Oleh karena itu diperlukan analisis yang mendalam mengenai faktor-faktor apa saja yang menjadi kunci kesuksesan implementasi penjualan produk games di Telkomsel dengan menggunakan pemodelan yang cermat. Faktor-faktor diidentifikasi dari studi literatur dan wawancara ahli kemudian dilakukan validasi dengan CVI dan Modified Kappa. Dihasilkan 36 CSF yang tervalidasi dan 4 CSF tereliminasi. Dilakukan analisis dengan pemodelan Dematel ANP dan menghasilkan temuan bahwa sektor yang paling signifikan adalah strategi dan customer facing. Sementara itu terdapat faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap faktor lainnya dan punya tingkat kepentingan yang tinggi sehingga harus diperhatikan dan diprioritaskan dalam pengambilan keputusan. Temuan ini bisa menjadi landasan untuk Telkomsel mengembangkan strategi dalam menjalankan bisnisnya di bidang games. ......This study was conducted at PT Telkomsel, focusing on the sales of games and apps. The aim is to understand how PT Telkomsel can achieve significant success in selling games and apps. The e-sports and gaming sector is rapidly growing in Indonesia, alongside the increasing internet penetration in the country. Telkomsel aims to dominate the current market due to its promising future prospects. Currently, Telkomsel lags behind its competitors, both in terms of internet service providers and in the specialized sector of game sales. Therefore, an in-depth analysis of the critical success factors (CSFs) for implementing game sales at Telkomsel using precise methods and modeling is necessary. The factors were identified through literature review and expert interviews, followed by validation using CVI and Modified Kappa. The study validated 36 CSFs and eliminated 4. Analysis using the Dematel ANP model revealed that the most significant sectors are strategy and customer facing. Additionally, certain factors significantly influence others and have high importance, necessitating attention and prioritization in decision-making. These findings can serve as a foundation for Telkomsel to develop strategies for its gaming business.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadhlun Adzim
Abstrak :
Pemrosesan ulang kembali sebuah produk adalah hal yang biasa dilakukan didalam industri proses. Hal tersebut merupakan enabler untuk reverse supply chain di industri proses. Namun penelitian mengenai reverse supply chain di industri proses masih terbatas. Penelitian sebelumnya mengelola risiko reverse supply chain di industri proses secara terpisah yang dapat menyebabkan munculnya permasalahan baru. Penelitian ini mengintegrasikan semua risiko sehingga proses manajemen risiko dilakukan secara menyeluruh. Untuk mengembangkannya, dibutuhkan daftar risiko dari aktivitas reverse supply chain secara menyeluruh di industri proses, dibutuhkan juga kriteria untuk risiko tersebut. Data yang didapat diolah dengan menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process) - PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation) berdasarkan preferensi dari ahli. Telah dikumpulkan 8 kriteria dari penelitian sebelumnya, dengan bobot berdasarkan penilaian ahli sebagai berikut: biaya atau investasi tambahan (0.064), pengelolaan volume barang atau produk (0.040), kerugian karena gangguan (0.047), kecepatan recovery bisnis jika terjadi gangguan (0.111), keunggulan daya saing (0.088), lingkungan (0.241), tanggung jawab sosial (0.097), hukum dan undang-undang (0.312). Selanjutnya, penelitian ini melakukan prioritasisasi risiko dengan pendapat ahli dengan menggunakan PROMETHEE. Penelitian menemukan urutan risiko dari yang paling tinggi ke rendah dimulai dari risiko regulasi, risiko lingkungan, risiko reputasi dan branding, risiko kualitas dan stabilitas, risiko pemindahan dan penanganan, risiko teknis, risiko informasi, risiko penjadwalan dan kapasitas, risiko kuantitas, risiko persediaan dan risiko perlawanan. Dari hasil analisis sensitivitas didapat bahwa 3 kriteria yang paling mempengaruhi hasil akhir PROMETHEE adalah kriteria biaya atau investasi tambahan, kriteria hukum dan undang-undang dan kriteria keunggulan daya saing. ......Reprocessing a product is a common practice in the process industry. This is an enabler for the reverse supply chain in the process industry. But research on the reverse supply chain in the process industry is still limited. Previous research managed the risk of reverse supply chain in the process industry separately which could lead to new problems. This research integrates all risks so that the risk management process is carried out thoroughly. To develop it, it requires a list of risks from the overall reverse supply chain activities in the process industry, and also the criteria for these risks. The data obtained is processed using AHP (Analytic Hierarchy Process) - PROMETHEE (Preference Ranking of Organization Method for Enrichment Evaluation) based on expert preferences. 8 criteria have been collected from previous studies, with weights based on expert judgment as follows: investment cost (0.064), volume management (0.040), business interruption value (0.047), business recovery time after interruption (0.111), competitive advantage (0.088), environment (0.241), social responsibility (0.097), legislation (0.312). Furthermore, this study prioritizes risk with expert opinion using PROMETHEE. The research found the order of risk from the highest to the lowest starting from regulatory risk, environmental risk, reputation and branding risk, quality and stability risk, transfer and handling risk, technical risk, information risk, scheduling and capacity risk, quantity risk, inventory risk and risk of resistance. From the results of the sensitivity analysis, it was found that the 3 criteria that most affected the final results of PROMETHEE were the criteria for additional costs or investments, legal and legal criteria and criteria for competitive advantage.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Rianti
Abstrak :
ABSTRAK
Kondisi cadangan migas di Indonesia saat ini mengharuskan pembangunan atau perbaikan kilang minyak untuk memenuhi kebutuhan migas. Proses pembangunan kilang termasuk kedalam proyek EPC karena termasuk proyek skala besar yang nilai proyeknya bisa mencapai US 1.122.700,00. Menyadari betapa vitalnya proyek ini, penujukkan kontraktor EPC harus memperhatikan banyak kriteria. Pada penelitian ini metode pengambilan keputusan multi kriteria yaitu metode AHP dan metode ER dibandingkan dengan proses pemilihan kontraktor EPC di sebuah perusahaan migas skala nasional yang menggunakan metode ON/OFF untuk melihat apakah terjadi perbedaan perusahaan kontraktor yang menjadi pemenang atau tidak.Tujuan utama penelitian ini adalah memberikan saran kepada perusahaan tersebut metode yang paling tepat untuk diterapkan dalam pemilihan kontraktor EPC. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada setiap metode memiliki hasil pemenang alternatif yang sama yaitu Konsorsium A. Dari hasil penelitian ini metode yang paling tepat adalah tetap menggunakan metode ON/OFF yang sudah diterapkan, dengan sedikit penyesuaian pada tahap akhir yaitu tidak hanya melihat harga penawaran terendah tetapi juga mempertimbangkan nilai masing-masing perusahaan dari tahap kualifikasi teknis
ABSTRACT
The current condition of oil and gas reserves in Indonesia requires the development or refinement of oil refineries to meet the needs of oil and gas. The refinery development process is included in the EPC project as it includes large scale projects whose project value can reach US 1,122,700.00. Recognizing the vital importance of this project, the EPC contractor has to pay attention to many criteria. In this research, multi criteria decision making method is AHP method and ER method compared with the process of selecting EPC contractor in a national scale oil and gas company using ON OFF method to see whether there is a difference of contractor company that won or not. The main purpose of this research is giving suggestions to the company is the most appropriate method to be applied in the selection of EPC contractors. The results of this study indicate that in each method have the same alternative winning result that is Consortium A. From the results of this research the most appropriate method is to keep using the ON OFF method which has been applied, with a slight adjustment in the final stages of not only looking at the lowest bid price but also considering the value of each company from the technical qualification stage.
2018
T51605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>