Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sepreka Mirly
"Latar belakang: Indonesia merupakan negara maritim yang berhubungan erat dengan industri pengiriman dan kekayaan laut yang berdampak pada sosio-ekonomik negara. Kesehatan pelaut berperan penting dalam mempertahankan manajemen ini dan perlu mendapat perhatian khusus. Pelaut memiliki risiko mengalami MAFLD, kelelahan saat bertugas, atau kombinasi keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara MAFLD dengan kelelahan kerja pada Pelaut tugboat.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan data sekunder hasil MCU karyawan Perusahaan X. MAFLD didefinisikan sebagai fatty liver berdasarkan hasil USG ditambah dengan adanya obesitas atau overweight. Kelelahan diukur menggunakan kuesioner SOFI yang telah divalidasi dalam bahasa Indonesia. Hubungan antara MAFLD dengan kelelahan dianalisis menggunakan uji regresi logistik untuk mendapatkan nilai signifikansi (P), odds ratio (OR) dan interval kepercayaan (IK) 95%.

Hasil: Prevalensi pekerja yang mengalami kelelahan sedang sebanyak 64 orang (23,5%). Kelelahan kerja secara statistik berhubungan signifikan dengan MAFLD (aOR 5,05; IK 95% 2,65-9,60; p <0,001) dan kurangnya aktivitas fisik/olahraga (aOR 2,79; IK 95% 1,17-6,68; p 0,021).

Kesimpulan: Hampir seperempat dari total jumlah pelaut tugboat mengalami kekelahan sedang saat bekerja. Kelelahan tersebut berhubungan signifikan dengan MAFLD dan kurangnya aktivitas fisik/olahraga


Background: Indonesia is a maritime nation closely associated with shipping industry and oceanic wealth that impacts the country's socio-economic status. The health of sailors plays a crucial role in maintaining this management and requires specific attention. Sailors are at risk of experiencing MAFLD, on-duty fatigue, or a combination of both. This research aims to investigate the relationship between MAFLD and work-related fatigue among tugboat sailors.

Methods: This study used a cross-sectional method with secondary data from the Medical Check-Up (MCU) results of Company X's employees. MAFLD was defined as fatty liver based on ultrasound results combined with the presence of obesity or overweight. Fatigue was measured using the validated SOFI questionnaire in the Indonesian language. The association between MAFLD and fatigue was analyzed using logistic regression to obtain significance values (P), odds ratios (OR), and a 95% confidence interval (CI).

Results: The prevalence of workers experiencing moderate fatigue was 64 individuals (23.5%). Statistically, work-related fatigue was significantly associated with MAFLD (aOR 5.05; 95% CI 2.65-9.60; p <0.001) and insufficient physical activity/exercise (aOR 2.79; 95% CI 1.17-6.68; p 0.021).

Conclusion: Nearly a quarter of the total number of tugboat sailors experience moderate fatigue while working. This fatigue is significantly associated with MAFLD and insufficient physical activity/exercise."

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yomi Islamiyati
"Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik (PGK) dan penyakit perlemakan hati terkait metabolik (Metabolic Associated Fatty Liver Disease, MAFLD) berbagi beberapa faktor risiko metabolik penting dan mekanisme patofisiologis. Hingga saat ini, belum diketahui besarnya masalah MAFLD pada populasi PGK-dialisis di Indonesia dan pengaruh berbagai faktor terhadap kejadian MAFLD. Tujuan. Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan MAFLD pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis rutin. Metode. Studi potong lintang dengan populasi terjangkau adalah pasien PGK yang menjalani hemodialisis di Unit Dialisis dan Transplantasi Ginjal Gedung CMU 1 Lantai 8, RSUPN Cipto Mangunkusumo pada Maret hingga Mei 2024. Selanjutnya dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan penilaian CAP dengan alat transien elastografi. Analisis data dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan MAFLD pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis rutin. Hasil. Sebanyak 99 individu diikutsertakan pada penelitian ini dan didapatkan prevalensi MAFLD sebesar 31,31%. MAFLD lebih banyak ditemukan pada lemak viseral berisiko, kadar CRP tinggi, usia ≥50 tahun, diabetes melitus, dislipidemia, adekuasi dialisis yang buruk dan fungsi ginjal sisa ≥100 ml. Analisis bivariat mendapatkan lemak viseral berisiko, diabetes melitus dan adekuasi dialisis yang buruk berhubungan dengan kejaidan MAFLD. Analisis multivariat mendapatkan lemak viseral berisiko dan adekuasi dialisis yang buruk merupakan faktor yang berhubungan dengan terjadinya MAFLD pada pasien gagal ginjal dengan hemodialisis rutin. Kesimpulan. Lemak viseral berisiko dan adekuasi dialisis yang buruk merupakan faktor yang berhubungan dengan terjadinya MAFLD pada pasien gagal ginjal dengan hemodialisis rutin.

Background. Chronic kidney disease (CKD) and metabolic-associated fatty liver disease (MAFLD) share several important metabolic risk factors and pathophysiological mechanisms. Until now, the magnitude of the MAFLD problem in the CKD-dialysis population in Indonesia is unknown and the influence of various factors on the incidence of MAFLD. Objective. To determine the factors associated with MAFLD in CKD patients undergoing routine hemodialysis. Methods. This cross-sectional study was conducted on an accessible population of CKD patients who underwent hemodialysis at the Dialysis and Kidney Transplant Unit, CMU Building 1, Floor 8, Cipto Mangunkusumo Hospital from March to May 2024. Anamnesis, physical examination, blood test and CAP assessment with transient elastography were performed. Data analysis was conducted to determine factors associated with MAFLD in CKD patients undergoing routine hemodialysis. Results. A total of 99 individuals were included in this study and the prevalence of MAFLD was found to be 31.31%. MAFLD is more commonly found in at-risk visceral fat, high CRP levels, age ≥50 years, diabetes mellitus, dyslipidemia, poor dialysis adequacy and residual renal function ≥100 ml. Bivariate analysis found that risky visceral fat, diabetes mellitus and poor dialysis adequacy were associated with the occurrence of MAFLD. Multivariate analysis found that risky visceral fat and poor dialysis adequacy were factors associated with the occurrence of MAFLD in kidney failure patients on routine hemodialysis. Conclusion. Risky visceral fat and poor dialysis adequacy are factors associated with the occurrence of MAFLD in renal failure patients on routine hemodialysis"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Kamila
"Latar Belakang: Perlemakan hati metabolik (PHM) merupakan salah satu penyakit hati kronik yang diduga mempengaruhi keparahan penyakit Corona virus disease 2019 (COVID-19). Beberapa studi observasional menilai hubungan antara luaran pasien PHM yang terinfeksi SARS-CoV-2 menunjukkan hasil yang beragam, sehingga dibutuhkan studi telaah sistematik. Tujuan: Mengetahui pengaruh PHM terhadap luaran pasien dengan COVID-19 dibandingkan tanpa PHM
Metode: Penulusuran literatur dilakukan melalui berbagai basis data daring seperti: PUBMED, Cochrane Library, ProQuest, ScienceDirect, dan EBSCOhost. Penilaian risiko bias dilakukan dengan menggunakan perangkat Newcastle Ottawa Scale untuk studi NRSIs oleh dua orang tim peneliti dan jika terdapat perbedaan akan diselesaikan oleh anggota tim peneliti yang lain. Meta-analisis akan dilakukan dengan perangkat Revman 5.4.1. Hasil telaah sistematis disajikan dalam bentuk tinjauan naratif. Hasil meta-analisis disajikan dalam bentuk forrest plot dengan menghitung pooled OR atau mean difference antara kelompok PHM dan non-PHM dari studi- studi yang dinilai beserta IK 95%.
Hasil: Hasil meta-analisis menggunakan fixed effect model dari 7 studi menunjukkan bahwa pasien COVID-19 dengan PHM berhubungan dengan mortalitas lebih tinggi dibandingkan pasien COVID-19 tanpa PHM dengan pooled OR 1,47 (IK95% 1,22–1,77, p = < 0,0001, I2 48%). Akan tetapi, analisis luaran lainnya menunjukkan bahwa PHM tidak berhubungan dengan derajat keparahan COVID-19 yang lebih berat dibandingkan tanpa PHM (OR 3,12, IK95% 0,89–11,03, p=0,08, I2 92%). Analisis terhadap luaran perbedaan durasi rawat inap antara kedua kelompok dengan MD 1,27 (IK95% 0,03–2,52) dengan p sebesar 0,04 dan I2 80%. Kesimpulan: Pasien PHM yang terinfeksi SARS-CoV-2 berhubungan dengan mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan pada pasien non-PHM, akan tetapi tidak berhubungan dengan derajat keparahan COVID-19 yang lebih berat dan durasi rawat inap yang lebih lama.

Background: Previous observational studies showed conflicting results regarding the effect of metabolic associated fatty liver disease (MAFLD) on severity, mortality and length of stay of patients infected with SARS-CoV-2.
Aim: To determine outcomes of MAFLD patients infected with SARS-CoV-2.
Method: Literature searches were conducted through PUBMED, Cochrane Library, ProQuest, ScienceDirect, and EBSCOhost. The risk of bias assessment was performed using the Newcastle Ottawa Scale tool for NRSI studies. The meta-analysis was performed using the Revman 5.4.1 tool. The systematic review results were presented in the form of a narrative review. The meta-analysis results were presented in the form of a forest plot by calculating the pooled odds ratio or mean difference between the MAFLD and non-MAFLD groups from the evaluated studies with a 95% CI.
Results: Seven studies were included in the meta-analysis using fixed effect model and showed that COVID-19 patients with MAFLD was associated with higher mortality compared to without to non-MAFLD (OR=1.41, 95% CI 1.19–1.69, p=0.01, I2 48). However, there were no different in COVID-19 severity (OR 3.12, IK95% 0.89–11.03, p=0.08, I2 92) and length of hospital stay (MD 1.27, CI95% 0.03–2.52, p=0.04, I2 80) between the two groups. Conclusion: MAFLD patients infected with SARS-CoV-2 were associated with a higher mortality than non-MAFLD patients, but were not associated with a greater severity of COVID-19 and a longer duration of hospitalization.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library