Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 280 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2020
658.4 MEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Glen L. Livain
Abstrak :
Instrumen derivatif yang terus berkembang pesat menyebabkan portofolio semakin kompleks Nilai portofolia tersebut sangat tergantung pada variabel pasar seperti suku bunga dan nilai tukar. Instrumen derivatif selain digunakan untuk meng-offset (hedging) risiko dapat digunakan juga untuk berspekulasi mencari keuntungan. Pada kenyataannya banyak perusahaan merugi karena praktek tersebut. Hal ini mendorong timbulnya kebutuhan akan pengukuran kuantitatif risiko pasar dan suatu portfolio. Salah satu teknik pengukuran yang tersedia adalah Value at Risk (VaR). VaR merangkum seluruh risiko pasar yang ada pada portofolio dalam 1 (satu) bilangan. VaR menyatakan jumlah uang yang mungkin hilang akibat perubahan harga di pasar pada tingkat kepercayaan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Dalam karya akhir ini, dikaji aspek-aspek praktis perhitungan VaR dengan Metode Simulasi Monte Carlo yang diterapkan pada portofolio FX Forward USD/IDR jangka waktu 1 bulan. Prinsip dan Simulasi Monte Carlo adalah melakukan simulasi berulang ulang untuk menghasilkan berbagai kemungkinan harga portofolio yang membentuk distribusi simulasi. Dari distribusi simulasi tersebut, VaR dapat ditentukan. Hasil perhitungan VaR diuji dengan backtesting untuk mengetahui validitasnya.
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boston, MA: Harvard Business School Press, 2000
658.5 HAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Srinivasan, Mandyam, 1948-
New York: McGraw-Hill, 2012
658.7 SRI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Luo, Wenping
Singapore : Cengage Learninge, 2012
658.7 LUO c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Ratna Susilowati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26676
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Benazir Arraniry
Abstrak :
Untuk mencegah terjadinya kekosongan (stock out) dan kelebihan (overs stock) di gudang penyimpanan logistik non medik serta kebutuhan yang sesuai dengan keinginan satuan kerja maka perlu memperhatikan perencanaan logistik non medik. Skripsi ini membahas tentang perencanaan logistik non medik yang selama ini dilakukan oleh Sub Bagian Rumah Tangga dengan menggunakan pendekatan sistem. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskripstif dengan metode wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen serta menggunakan jumlah sampel 17 item. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkaitan dengan perencanaan logistik non medik sudah mencukupi. Sarana dan prasarana yang ada sudah cukup menunjang pelaksanaan perencanaan logistik non medik. Terdapat prosedur tetap yang dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Dalam membuat peramalan, safety stock dan reorder point dalam perencanaan tidak menggunakan metode perhitungan. Saran dari peneliti adalah memberikan pelatihan kepada semua staf perencanaan logistik non medik khususnya, meningkatkan dan perbaikan secara berkala sarana dan prasarana, penyempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan, melakukan koordinasi secara optimal dengan seluruh satuan kerja tentang kebutuhan dan menggunakan metode perhitungan peramalan, safety stock dan reorder point. ......To prevent the occurrence of vacancies (stock out) and excess (overs stock) innon-medical warehouse logistics and supplies in accordance with the wishes of the working force is necessary to consider non-medical logistics planning. This thesis discusses non-medical logistics planning has been done by the Sub-Division of Household using a systems approach. The study was a qualitative research method deskripstif with in-depth interviews, observation and document review as well as the number of samples using 17 items. The results showed that the human resources related to non-medical logistics planning is adequate. Facilities and infrastructure are sufficient to support the implementation of non medical logistics planning. There are still procedures that serve as guidelines in conducting the activities. In making forecasts, safety stock and reorder point in planning not to use the method of calculation. Advice of researchers is to provide training to all non-medical staff in particular logistics planning, improving and periodically repair of infrastructure, improvement of recording and reporting system, optimally coordinated with the entire unit of demand forecasting and calculation methods, safety stock and reorder point.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syarah
Abstrak :
Analisis perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi perkembangan TIK dan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi TIK di berbagai bidang. Pada tugas akhir ini akan dicari faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi perkembangan TIK pada bidang rumah tangga, pendidikan, dan bisnis di Jakarta Selatan. Pada awal analisis, dilakukan analisis cluster berdasarkan sejumlah variabel pada availability of infrastructure to use ICTs. Dan analisis regresi logistik dilakukan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan TIK di tiap-tiap bidang, dan diperoleh faktor yang mempengaruhi perkembangan TIK di bidang rumah tangga adalah jumlah pendapatan, di bidang pendidikan adalah uang bangunan, sedangkan di bidang bisnis adalah jumlah infrastruktur TIK. Dan terakhir, dilakukan penggambaran kondisi perkembangan TIK di tiap-tiap kecamatan di Jakarta Selatan berdasarkan tiap-tiap bidang dengan menggunakan metode Geographic Information Systems (GIS).
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S27710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djundjung Petrus Ganda Perdana
Abstrak :
Dalam memenuhi tuntutan persaingan rumah sakit pada saat ini, setiap rumah sakit berupaya untuk meningkatkan citranya dengan meningkatkan mutu pelayanan secara menyeluruh. Aspek pengelolaan Iogistik bahan makanan di Pelayanan gizi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Dalam pengelolaan dan pengendalian bahan makanan di Pelayanan gizi rumah sakit diperlukan manajemen yang tepat agar tujuan yang akan dicapai bisa terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah manajemen pengelolaan Iogistik bahan makanan telah optimal dilaksanakan, Serta mengidentinkasi informasi kelengkapan jenis, kecukupan jumlah serta ketepatan waktu pengadaan bahan makanan yang masuk dalam kategori kritis. Kemudian dicari metode yang tepat untuk pengadaannya. Penelitian ini adalah survey data sekunder dan data primer mengenai persediaan bahan makanan yang meliputi bahan makanan kering, bahan bumbu dan bahan minuman yang tersedia dan dapat disimpan di gudang Pelayanan gizi PK Sint Carolus. Penelilian ini menggunakan pendekatan analisis kuantitatif melalui analisis lndeks kritis dan model persediaan yang bersifat probabilistik. Populasinya adalah bahan makanan yang tersedia dan dapat disimpan di gudang Pelayanan gizi PK Sint Carolus yang meliputi bahan makanan kering, bahan bumbu dan bahan minuman selama 1 tahun terakhir dari Januari 1998 s/d Desember 1998. Jumlah jenis bahan makanan selama 1 tahun berjumlah 140 bahan makanan yang terbagi dalam 61 jenis bahan makanan kering, 22 bahan minuman dan 57 bahan bumbu. Dari hasil penelitian diketahui bahwa manajemen pengelolaan logistik bahan makanan di P.K Sint Carolus belum berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari masih kerap terjadinya over stock dan out of stock. Dengan demikian perlu diperhatikan perencanaan jenis bahan makanan agar jenis bahan makanan yang tersedia adalah yang memang pasti digunakan dalam jumlah yang cukup, sehingga lebih memudahkan dalam melakukan pengendalian bahan makanan. Berdasarkan analisis kuantitatif ternyata bahwa terdapat perbedaan jumlah jenis bahan makanan dan adanya variasi pada analisis ABC berdasarkan pemakaian, investasi dan indeks kritis. Pengambilan keputusan perbandingan persentase kelompok ABC yang diambil sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan pihak manajerial rumah sakit. Semakin besar nilai persentase yang diambil untuk kelompok A, maka semakin besar jumlah item pada kelompok A indeks kritis. Dalam analisis Indeks kritis ABC telah dimasukkan faktor kritis suatu bahan makanan yang berkaitan dengan pelayanan kepada konsumen, yang tertinggi diperuntukkan bagi upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Dari analisis indeks kritis ABC didapatkan hasil bahwa untuk kelompok A bahan makanan kering terdiri dari 2 macam (kelompok 70%) dan 3 macam (kelompok 7596). Untuk bahan minuman sebanyak 2 macam (kelompok 70%) dan 4 macam (kelompok 7596). Dan untuk bahan bumbu sebanyak 8 macam (kelompok 70%) dan 9 macam (kelompok 7596). Hasil analisis indeks kritis ABC digunakan untuk pengendalian persediaan yang berbeda untuk masing-masing kelompok. Dalam pengendalian persediaan bahan makanan terutama yang ditujukan untuk kelompok A diperlukan manajemen yang baik dalam mengelola perencanaan dan penyediaan bahan makanan tersebut. Penentuan stok pengaman (safety sfock), kapan dilakukan pemesanan (reorder point), dan banyaknya pemesanan (order quantity) digunakan model persediaan yang tepat. Dengan pengelompokan lni perencanaan persediaan bahan makanan selanjutnya dapat Iebih tepat dan Iebih efisien, serta diharapkan dapat mengurangi peristiwa kehabisan persediaan.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdausi Nuzula
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kebahagiaan dan faktor makro, meso dan mikro lainnya terhadap status kesehatan individu. Analisis dilakukan terhadap 71.677 responden usia 17 tahun ke atas dari Susenas 2012. Hasil analisis regresi logistik multinomial menunjukkan bahwa semakin bahagia seseorang semakin tinggi peluang merasa sehat. Individu perempuan yang belum kawin, yang jumlah anggota rumah tangganya lebih dari 5 orang, yang tinggal di perkotaan, yang bekerja, yang tamat perguruan tinggi dan yang tidak merokok, lebih cenderung untuk merasa sehat dibandingkan individu lainnya. Semakin tinggi pendapatan semakin rendah probabilitas merasa sehat. Semakin tua usia sesorang semakin kecil probabilitas merasa sehat.
ABSTRACT
This research is aim to analyze the effect of happiness and other macro, meso, and micro factors on the status of health of the individual. The analysis was done from 71.677 respondents aged 17 years or over from the 2012 National Socioeconomic Survey. The results of the analysis using multinomial logistic regression show that the happier an individual the higher the probability to feel healthy. An individual who is female, is single, comes from five or more household members, works, is university graduate and does not smoke has higher chance of being healthy than other individuals. The higher the income the lower the probability of feeling healthy. The older the age the lower the probability of being healthy, This research is aim to analyze the effect of happiness and other macro, meso, and micro factors on the status of health of the individual. The analysis was done from 71.677 respondents aged 17 years or over from the 2012 National Socioeconomic Survey. The results of the analysis using multinomial logistic regression show that the happier an individual the higher the probability to feel healthy. An individual who is female, is single, comes from five or more household members, works, is university graduate and does not smoke has higher chance of being healthy than other individuals. The higher the income the lower the probability of feeling healthy. The older the age the lower the probability of being healthy]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>