Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutasoit, Pandapotan
Abstrak :
ABSTRAK
Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi bisnisnya pasti selalu menginginkan agar sumber daya yang dimiliki bisa dipergunakan untuk memproduksi dengan cara yang paling efisien dan seefektif mungkin bisa memenuhi harapan pelanggan dan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan sendiri. Karena itulah maka perusahaan principal di Jepang menetapkan strategi pembagian produk berdasarkan potensi sumber daya dan kemampuan masing masing perusahaaan di kawasan ASEAN, mengikuti kebijakan yang diambil oleh pelanggannya industri kendaraan bermotor.

Produk yang ditetapkan menjadi core bagi kawasan ASEAN yang diproduksi oleh pabrik Indonesia adalah Spark Plug, Compressor, Bus Air Conditioner, ISCV dan Radiator. Karena sudah memiliki Core product, maka aktifitas ekspor dan impor akan meningkat sejalan dengan adanya kebutuhan untuk saling melengkapi produk antar anggota grup diwilayah ASEAN.

Untuk memperoleh laba yang lebih tinggi secara finansial, manajemen perusahaan menetapkan kebijakan Cost reduction program yaitu menurunkan biaya dan meningkatkan efisiensi operasional pada semua aspek baik itu produksi ataupun non produksi dalam 1ingkungan perusahaan. Secara serentak se mua departemen melakukan analisis biaya berdasarkan aktifitas (Activities Based Cost), penghematan terutama dalam hal pemakaian fasilitas sehari-hari seperti energi listrik, air, gas, kertas, alat keselamatan kerja, alat kebersihan, pemakaian perkakas dan peralatan (consumable tools) pemakaian material (consumable material), atau menggabungkan dua proses atau lebih menjadi satu dan lain-lainnya.

Program tersebut dijalankan secara terns menerus dan membawa dampak yang baik bagi perusahaan. Sehingga p ada t ahun 2 001 ada s ebuah i de u ntuk m elakukan p enghematan biaya dari pemakaian Packaging.

Pada mulanya ide tersebut kurang diperhatikan karena dianggap akan menimbulkan masalah yang cukup serius hanya karena perusahaan tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup dalam hal Packaging. Tetapi karena yakin akan meperoleh manfaat maka ide tersebut dilaksanakan dengan cara yang belum pemah dilakukan oleh perusahaan ini sebelumnya.

Perusahaan mewujudkan ide ini menjadi sebuah inovasi packaging dengan cara: 1. Melibatkan kekuatan suplayer Packaging dan kedinamisan supply market-nya untuk menjadikannya sebagai bagian dari keunggulan daya saingnya. 2. Meyakinkan pihak yang menyangsikan kemampuan packaging dengan cara menguji berdasarkan literatur dan mempresentasikannya secara nyata 3. Mejalin hubungan vertikal yang baik antara suplayer, perusahaan dan pelanggan dalam hal tukar menukar pengetahuan, informasi tentang proses yang terkait dalam masalah packaging ini agar bisa didapatkan hasil yang optimal.

Setelah 1ebih d ari setahun ide ini bisa terwujud dan memberikan manfaat yang sangat besar bagi sup layer, perusahaan dan pelanggan yang terlibat dalam aktifitas ini.

Untuk masa ke depannya adalah mengembalikan posisi packaging ini pada porsinya karena packaging harus mendapatkan perhatian yang serius, karena ia merupakan elemen penting dalam Realization Processes bagi QS 9000 sebagai suatu sistim manajemen mutu untuk industri otomotif yang dibentuk oleh The Big Three, dan harus diterapkan oleh suplayer-suplayemya.

Perusahaan bisa melakukan perbaikan dengan segera melalui perbaikan struktur organisasi dan pembuatan job description yang lebih detail untuk setiap anggota fungsionalnya Langkah yang perlu diambil oleh perusahaan adalah untuk melanjutkan aktifitas inovasinya kepada aspek lingkungan seperti 1. Mengurangi pemakaian produk sumber daya alam yang kurang perlu (Reduce) 2. Memakai ulangpackaging yang sudah ada bilamana memungkinkan (Reuse) 3. Sedapat mungkin menggunakan material Packaging yang bisa didaur ulang (Recycle)
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Bowersox, Donald J.
Jakarta: Bumi Aksara, 2002
658.5 BOW it m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusi Narulita
Abstrak :
Dalam penanggulangan flu burung pada manusia hal penting yang perlu mendapatkan perhatian adalah obat antiviral. Ketersediaan antiviral dibutuhkan untuk pengobatan dini. Apabila ketersdiaan antiviral tidak terjangkau oleh masyarakat dikhaatirkan jumlah kematian akibat flu burung akan bertambah dengan cepat. Agar ketersediaan antiviral di masyarakat dapat terpenuhi dengan baik maka dibutuhkan manajemen logistik yang baik pula. Manajemen logistik antiviral merupakan salah satu faktor penting dalam pemberian antiviral karena itu harus dikelola dengan baik. Penelitian ini menggunakan kerangka berpikir siklus logistik yang terdiri dari perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemanfaatan, penghapusan dan pengendalian. Namun dalam penelitian ini variabel perencanaan dan penganggaran tidak diteliti. Hal ini dikarenakan kedua variabel tersebut dilakukan oleh Departemen Kesehatan. Penelitian ini bersifatdeskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam, ebservasi serta telaah dokumen. Informan penelitian ini sebanyak 8 orang yang telah dipilih berdasarkan prinsip kecukupan dan kesesuaian. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai gambaran manajemen logistik antiviral di propinsi Banten tahun 2005-2008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen logistik yang berjalan sebenarnya sudah cukup baik. Pendistribusian telah sesuai dengan pedoman, begitu juga ketersediaan obat di seluruh instansi yang terkait. Namun terdapat beberapa masalah dalam penelitian ini yaitu tidak adanya pelaporan atas penggunaan oseltamivir sehingga hal ini dapat mengganggu keberlangsungan siklus logistik yang ada. Apabila tidak ada pelaporan atas penggunaan oseltamivir maka tidak ada informasi bagi pembuat perencanaan untuk membuat perencanaan selanjutnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen logistik antiviral flu burung di propinsi Banten diantaranya pencatatan tersendiri terhadap penggunaan oseltamivir serta pelaporan atas penggunaanya ke instansi yang memberikan, serta tempat penyimpanan lebih teratur.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mephri
Abstrak :
Masalah klasik yang sering dialami oleh manajemen sistem logistik adalah bagaimana menyeimbangkan antara tuntutan kepuasan pelanggan dan tuntutan perusahaan untuk menghemat biaya. Logistik adalah salah satu komponen perusahaan yang memberikan kontribusi pengeluaran terbesar. Bagian dari logistik yang paling berpengaruh terhadap penciptaan biaya ini adalah sistem transportasi. Selalu ada tank menarik kepentingan antara komponen-komponen sistem logistik dalam upaya penghematan biaya karena penghematan pada salah satu komponen seperti transportasi tidak seialu memberikan basil yang memuaskan. Sebab dalam suatu sistem logistik penurunan biaya di satu sisi dapat berarti peningkatan biaya di sisi lain. Tantangan bagi manajemen adalah mencari solusi yang seimbang antara sisi yang tank menarik ini agar pengehematan akhir yang dapat dicapai adalah optimal bukan suboptimal. Dalam memecahkan permasalahan sistem seperti sistem logistik yang saling tank menarik tersebut diperlukan suatu pendekatan sistemik dan sistematik. Pendekatan kualitatif yang mengandalkan pengetahuan dan intuisi belaka sering kali menghasilkan solusi parsial dan temporal. Hal ini disebabkan keterbatasan Cara berpikir manusia yang cenderung simtomatis dan linier. Pada kenyataannya permasalahan didunia nyata seperti permasalahan di sistem logistik bukanlah liner namun sering melibatkan hubungan kausalitas yang kompleks. Oleh karena itu guna mendapatkan keyakinan yang lebih tinggi dalam mengambil keputusan, manajemen juga membutuhkan pendekatan kuantitatif yang melibatkan pemodelan dan simulasi sistem. Satu dari beberapa pendekatan analisis berbasis pola pikir sistem adalah System Dynamics. Pendekatan ini memungkinkan manajemen mengidentifikasi hubungan kausalitas dalam sistem serta memodelkannya menggunakan piranti lunak tertentu seperti Powersim dan mengamali perilaku sistein melalui proses simulasi tahap demi tahap. Langkah awal dari upaya analisis sistem ke arah penghematan yang optimal dari suatu sistem logistik dapat dimulai dari analisis apakah sistem transportasi itu sendiri dapat ditingkatkan efisiensinya terutama jika gejala ke arah tersebut cukup kuat. Kasus dalam penelitian ini menunjukkan sistem transportasi perusahaan masih kurang efisien dengan utilisasi angkutan hanya sekitar 50% hingga 55%. Untuk memahami lebih dalam permasalahan ini maka dibuatlah sebuah model konseptual yang menggambarkan hubungan kausalitas antar komponen dan model simulasi sederhana yang kedua-duanya menggambarkan pola penggunaan sarana transportasi. Sebagai masukan untuk model simulasi tersebut digunakan data historis distribusi barang dari bulan Juni 2005 hingga Agustus 2005 serta sejumlah informasi terkait yang menggambarkan kondisi sistem sehari-hari di lapangan. Setelah melalui tahap pemodelan dan simulasi diperoleh basil yang menunjukkan bahwa faktor yang memiliki pengaruh terkuat terhadap tingkat efisiensi sistem transportasi adalah pola permintaan dari pelanggan. Sementara faktor internal yaitu konfigurasi armada truk walau juga memiliki pengaruh narnun tidak setinggi faktor permintaan. Dengan demikian upaya yang mungkin dilakukan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi sistem transportasi adalah merangsang pelanggan untuk menyesuaikan pola permintaannya. Penerapannya dapat dilakukan dengan cara mendorong pelanggan untuk berbagi informasi stok dan penjualannya secara kontinyu dengan perusahaan. Sistem informasi yang terintegrasi berperan penting dalam hal ini.
The classical problem frequently faced by logistics managements is on how to make a good balance between delivering customer satisfaction and reducing costs. Logistics is generally considered as a component of a firm which gives the largest contribution to costs. Part of logistics which contributes most to these costs is transportation system. There is always conflicting interests among logistics components in their efforts in reducing costs, because cost reduction on one component such as transportation does not always give satisfying result. This happens because in logistics systems, cost reduction on one part of the systems could increase costs on others. It is a challenge for management to find balanced solutions for these conflicting parts so as to make the final results optimal but not suboptimal. In solving problems like the one previously mentioned, logistics managements have to use systemic and systematic approach. Qualitative approaches which solely rely on knowledge and intuitions often give partial and temporary results. It comes from our limitation in the way we think which tends to be symptomatic and linear. In fact, problems in the real world such as problems in logistics systems are not linear but often involve causal relationships which are complex by nature. Therefore, in order to gain stronger confidence in decision making, logistics managements have also to use quantitative approach which involves systems modeling and simulations. One of a few analysis based on systems thinking is System Dynamics. Such analysis allows managements to identify causal relationships in systems and to model them using software such as Powersim, and finally to investigate systems behavior through simulation process, step by step. The first step of systems analysis, which objective is to find an optimal cost reduction, is to analyze whether the efficiency of the transportation system itself could be increased, especially when the symptoms are sufficiently strong. The case of this research shows that the company transportation system is still inefficient. Trucks utilization is only between 50% and 55%. In order to understand the problems in hand better, a conceptual model, which depicts causal relationships between components, and a simple simulation model are made. Both show trucks utilization patterns. Historical products distribution data from June through August, 2005, and some related information which shows daily system activities are used as the simulation input. After going through some modeling and simulation steps, the final result shows that the factor which gives the largest contribution to the transportation system's efficiency level is the customers demand. Meanwhile, the internal factor, which is trucks fleet configuration, though also has some influence, gives smallest contribution to the efficiency level. It can be concluded that the most promising move the company could exercise in its effort to improve its transportation system efficiency is to stimulate its customers to adjust their demand patterns. This can be done by stimulating the customers to share their stock and sales information with the company. Integrated information systems could play significant roles in this case.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiilah Risa Widaad
Abstrak :
Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan yang cukup serius dimana Indonesia merupakan negara kedua dengan beban tuberkulosis tertinggi. Strategi penanggulangan penyakit tuberkulosis dapat dilakukan dengan memperkuat sistem manajemen pengelolaan obat tuberkulosis. Pengelolaan logistik yang baik dapat menjamin ketersediaan logistik yang sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran implementasi sistem manajemen logistik program penanggulangan tuberkulosis di Kota Depok. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengambilan data wawancara mendalam, observasi, FGD, dan telaah dokumen. Validasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kekosongan logistik yaitu pada OAT kategori anak dan pot dahak akibat tidak tersedianya stok di tingkat provinsi. Selain itu, terjadi kelebihan stok pada cartridge TCM akibat keterlambatan distribusi dari provinsi berada di waktu yang berdekatan dengan pengadaan UPTD Farmasi Kota Depok. Proses pengelolaan logistik telah dilakukan sesuai panduan. Namun, kondisi ruang penyimpanan belum sepenuhnya baik di tingkat fasilitas pelayanan kesehatan dan penggunaan SITB belum maksimal. Saran yang dapat peneliti berikan yaitu dengan melakukan upgrade pada sistem informasi, menguatkan monitoring dan evaluasi ketersediaan logistik, melakukan observasi pada ruang penyimpanan obat secara berkala, memperbaiki kondisi ruang penyimpanan obat, dan melakukan penguatan jaringan internet. ......Tuberculosis is still become a serious health problem, where Indonesia is the second country with the highest burden of tuberculosis. Tuberculosis control strategies can be implemented by strengthening the management of tuberculosis drugs. Therefore, the purpose of this study is to discover ther overview of the implementation logistics management of the tuberculosis control program in Depok City. This research was conducted using a qualitative approach with in-depth interviews, observation, focus group discussion, and document review as the data collection methods. Validation of the data used is triangulation of sources and triangulation of methods. The results in this study indicate that there was a logistical stock out in tuberculosis drugs for children and sputum pots due to unavailability of stock at the provincial level. In addition, there was excess stock in the TCM cartridge due to delays in distribution from the province and the procurement of the Depok City Regional Pharmacy Technical Implementation Unit at the adjacent time. The logistics management process has been carried out in accordance with the guidelines. However, the condition of storage space at the level of health service facilities and the use of information systems are not entirely ideal. Suggestions that researchers can give are upgrading the information system, strengthening monitoring and evaluation of logistics availability, making periodic observations of drug storage rooms, improving drug storage room conditions, and strengthening the internet network.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library