Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chory Angela Wijayanti
Abstrak :
Tesis ini membahas kontruksi realitas sosial penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak di Surabaya, melalui program talk show Primetime News di Metro TV, serta peran media massa sebagai ruang publik ideal pada realitas sosial berpotensi konflik tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma kritis, yang menggunakan metode analisis wacana kritis milik Norman Fairclough. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media membentuk representasi, relasi, dan identitas pihak-pihak yang terlibat dalam wacana. Selain itu, pekerja media, rutinitas media, organisasi media, dan extra media menjadi faktor yang mempengaruhi kontruksi realitas sosial. Temuan lain adalah adanya pengaruh keberadaan waktu prime time dalam industri televisi, serta munculnya dehumanisasi dalam peliputan terkait prostitusi. Program ini menjadi upaya Metro TV dalam menciptakan ruang publik sebagai media untuk diskursif inklusif, untuk mencegah terjadinya konflik. Meski demikian, faktor ekonomi menjadi penghalang untuk membentuk ruang publik dengan kondisi yang ideal. ...... This thesis discusses construction of social reality, the closing of localozation "Dolly and Jarak" in Surabaya, through a talk show program "Primetime News" on Metro TV, as well as the role of mass media as an ideal public sphere related to that social reality potential conflict. This study is a qualitative research with a critical paradigm, which uses Norman Fairclough’s critical discourse analysis method. The results showed that the media shape representations, relationships, and the identity of the parties involved in the discourse. In addition, media workers, media routines, media organizations, and extra-media are the factors that affect the construction of social reality. Other findings, there is the influence of the existence of a prime time in the television industry, and the emergence of dehumanization in prostitution-related reporting. This program is a Metro TV efforts in creating a public space as a medium for discursive inclusive, to prevent conflict. However, economic factors become a barrier to form a public space with ideal conditions.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nokomura, Keisuke
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001
658 Nak m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pranowo
Yogyakarta: Balai besar penelitian dan pengembangan pelayanan kesejahteraan sosial Yogyakarta, 2013
360 MIPKS 37:3 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Setyawan Ajie Sukarno
Abstrak :
[ABSTRAK
Meningkatnya interaksi manusia dengan komputer, perangkat teknologi dan jaringan, telah membawa pada kebutuhan akan adanya sistem lokalisasi multi divais pada sebuah area tertentu. Akan tetapi, saat ini belum ada sistem yang cukup tangguh, yang mampu melakukan lokalisasi divais dengan akurasi yang baik, dengan toleransi kurang dari 10 cm. Dalam konteks ini, kami meneliti sebuah teknik yang inovatif dalam usaha lokalisasi dalam ruangan yang berbasis komunikasi nirkabel, WiFi. Tantangannya adalah bagaimana cara melakukan lokalisasi divais tanpa melakukan modifikasi pada perangkat divais, baik itu perangkat keras dan lunak, juga pada perangkat jaringannya. Dan dalam rangkan menjawab tantangan itu, kami mengembangkan sistem lokalisasi dalam ruangan ini. Proyek yang saya kerjakan ini khusus melakukan capture MAC address dari setiap divais yang berada pada lingkup area tertentu. Proyek ini menggunakan LabView sebagai bahasa pemrograman, dan NI-USRP dari National Instrument sebagai perangkat kerasnya.
ABSTRACT
The increase of human interaction to gadgets, computers and networks, has needed an ability to localize multi devices or gadgets in a certain area. But nowadays, no robust technology can estimate a position and localization with sufficient accuracy (<10cm). In this context, we wish to study the technique of indoor localization system based on innovative approach of communication media wireless (WiFi). The challenge is how to define multi devices localization without any modification in hardware, software and wireless device. To answer this challenge, we need to develop a system of internal localization. The potential impact of this solution is significant to the general public, to extent that these networks are very common. And the concern of this project is how to recovery and capture the MAC Address from devices inside the area of WiFi localization, using LabView as the programming language and NI-USRP from National Instrument as the hardware. ;The increase of human interaction to gadgets, computers and networks, has needed an ability to localize multi devices or gadgets in a certain area. But nowadays, no robust technology can estimate a position and localization with sufficient accuracy (<10cm). In this context, we wish to study the technique of indoor localization system based on innovative approach of communication media wireless (WiFi). The challenge is how to define multi devices localization without any modification in hardware, software and wireless device. To answer this challenge, we need to develop a system of internal localization. The potential impact of this solution is significant to the general public, to extent that these networks are very common. And the concern of this project is how to recovery and capture the MAC Address from devices inside the area of WiFi localization, using LabView as the programming language and NI-USRP from National Instrument as the hardware. ;The increase of human interaction to gadgets, computers and networks, has needed an ability to localize multi devices or gadgets in a certain area. But nowadays, no robust technology can estimate a position and localization with sufficient accuracy (<10cm). In this context, we wish to study the technique of indoor localization system based on innovative approach of communication media wireless (WiFi). The challenge is how to define multi devices localization without any modification in hardware, software and wireless device. To answer this challenge, we need to develop a system of internal localization. The potential impact of this solution is significant to the general public, to extent that these networks are very common. And the concern of this project is how to recovery and capture the MAC Address from devices inside the area of WiFi localization, using LabView as the programming language and NI-USRP from National Instrument as the hardware. , The increase of human interaction to gadgets, computers and networks, has needed an ability to localize multi devices or gadgets in a certain area. But nowadays, no robust technology can estimate a position and localization with sufficient accuracy (<10cm). In this context, we wish to study the technique of indoor localization system based on innovative approach of communication media wireless (WiFi). The challenge is how to define multi devices localization without any modification in hardware, software and wireless device. To answer this challenge, we need to develop a system of internal localization. The potential impact of this solution is significant to the general public, to extent that these networks are very common. And the concern of this project is how to recovery and capture the MAC Address from devices inside the area of WiFi localization, using LabView as the programming language and NI-USRP from National Instrument as the hardware. ]
Valenciennes, Prancis: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [2014;2014;2014;2014, 2014]
T43294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyna Vidyantari
Abstrak :
Penelitian bertujuan menimbang strategi yang efektif untuk menerjemahkan istilah TI dari bahasa Inggris ke bahasaIndonesia khususnya di bidang pelokalan. Teknik analisis yang digunakan adalah model deskriptif dengan kajian pustaka. Tahap pertama analisis adalah menyatakan ideologi penerjemahan dari teks dan metodenya, lalu memilah prosedur yang paling banyak digunakan dalam menerjemahkan istilah TI. Kemudian strategi dinilai kesesuaiannya dengan fungsi dantujuan teks, serta konteks. Dari 64 istilah TI yang dianalisis, ditemukan bahwa ideologi yang digunakan adalah pengasingan dengan metode semantis. Beberapa prosedur yang paling sering digunakan dan berhasil mencapai skopos, yaitu prosedurtransferensi sebanyak 24, pemadanan harfiah sebanyak 13, kalke sebanyak 7, naturalisasi sebanyak 8, pemadanan kulturalsebanyak 2, pemadanan berkonteks sebanyak 2, transkreasi sebanyak 2, penghapusan sebanyak 1, serta gabungan dari beberapa prosedur (kuplet) sebanyak 3. Prosedur itu berhasil menghasilkan terjemahan yang dapat dipahami olehpengguna dan mencapai fungsi dari sebuah teks petunjuk pengguna. ......This study aims to consider effective strategy for translating IT terms from English to Indonesian especially in localizationindustry. The analysis method used is a descriptive model with a literature review. The first stage of the analysis is to sortout what translation ideology and methods were used and what techniques were most widely used in translating IT terms.Then the strategy was assessed for its suitability with the function and purpose of the text, as well as the context. Of the 64 IT terms analyzed, it was found that foreignization is the ideology of the text with the semantic translation method. Several translation techniques were found and were most frequently used and succeeded in achieving skopos, namely 24transferences, 13 literals, 7 calques, 8 naturalizations, 2 cultural equivalence techniques, 2 contextual conditioning, 2transcreations, 1 deletion, and 3 combinations of several techniques (couplets). The techniques have succeeded in producing a translation that can be understood by the user and fulfilled the function of a user manual text.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priskila Shendy Hartanti
Abstrak :
Indonesia memiliki norma multikulturalisme yang khas yang dikenal dengan norma multikulturalisme Bhinneka Tunggal Ika. Beberapa hal yang membedakan norma multikulturalisme liberal dan Bhinneka Tunggal Ika adalah elemen pembentuknya, pemahaman tentang nilai demokrasi, relasi agama dan kehidupan individu, pendekatan dalam penyelesaian konflik, dan prinsip dalam penggunaan bahasa. Kurikulum International Baccalaureate (IB) memiliki kerangka kurikulum yang sejalan dengan nilai norma multikulturalisme liberal. Dengan konsep lokalisasi norma usulan Acharya (2004), tesis ini menganalisis tahapan-tahapan lokalisasi norma multikulturalisme liberal yang terjadi dalam proses pembelajaran dengan kurikulum IBPYP. Tesis ini juga mengadopsi model disposisi budaya berpikir usulan Casinader (2014) dan mengolahnya menjadi model disposisi norma multikulturalisme. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatifdeskriptif. Temuan penelitian ini menunjukkan tiga argumen utama. Pertama, lokalisasi norma multikulturalisme liberal terjadi dengan intervensi kurikulum IBPYP. Penulis menemukan adanya elemen penting dalam lokalisasi norma ini, yaitu inisiatif kelompok lokal, kemampuan adaptasi, dan idea of effects. Kedua, proses lokalisasi ini menyebabkan terjadinya pergerakan kedua norma multikulturalisme dan membentuk model baru yang penulis sebut sebagai norma multikulturalisme semi-liberal. Ketiga, proses lokalisasi yang terjadi tetap tidak mengubah karakter nilai dasar norma lokal Indonesia, namun, norma lokal secara tidak sengaja mengalami norm-broadening atau perluasan norma. Hal ini penulis simpulkan karena norma Bhinneka Tunggal Ika menjadi lebih terbuka dengan nilai-nilai norma multikulturalisme barat yang berseberangan dengan nilai lokal. Proses akulturasi kedua norma multikulturalisme terjadi karena adanya upaya lokalisasi norma dengan intervensi kurikulum IB dan perluasan norma multikulturalisme lokal. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk negara dalam mengkaji implementasi norma multikulturalisme Bhinneka Tunggal Ika yang menjunjung hak asasi manusia. ......Indonesia has a unique multiculturalism norm which is known as Bhinneka Tunggal Ika multiculturalism norm. Some key characteristics that differentiate liberal multiculturalism norm and Bhinneka Tunggal Ika multiculturalism norm are the component of the groups, the understanding of democracy value, relation between religion and individual’s life, problem solving approach, and principles in the language use. International Baccalaureate Curriculum has a curriculum framework which in line with liberal multiculturalism norm values. Acharya’s (2004) norm localization concept is used in this thesis to analyze the localization of liberal multiculturalism process, in the learning processes which use the IBPYP curriculum. This thesis also adopts cultural dispositions of thinking model proposed by Casinader (2014) and transfer it into multiculturalism norm disposition model. This research is qualitative-descriptive research. Findings of this thesis show three main arguments. First, liberal multiculturalism norm localization happened with the intervention of IBPYP curriculum. The writer found that there are three important elements in this norm localization, which are, local initiative, adaptation, and idea of effects. Second, localization process affects the moving of both multiculturalism norms and shapes a new model which the write calls as semi-liberal multiculturalism norm. Third, localization process did not change the basic characteristics of Indonesian local norms. However, local norm experienced normbroadening unintentionally. This became the writer’s conclusion since Bhinneka Tunggal Ika multiculturalism norm became more open with the western multiculturalism norm values which are in contrast with local values. The acculturation of both multiculturalism norms happened because of norm localization with the IB curriculum intervention dan the local multiculturalism norm-broadening. These findings are expected to be taken as the references for the country in examining the implementation of Bhinneka Tunggal Ika multiculturalism norm which supposes to value human rights.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Edgar Mazmur Partogi Halomoan
Abstrak :
Di dalam Studi independen berikut akan menunjukan studi mengenai strategi lokalisasi produk yang diterapkan oleh merek ponsel China di pasar India. Makalah ini akan memberikan perhatian khusus bagaimana perusahaan Cina telah memisahkan persaingan antara kedua negara dan strategi apa yang mereka gunakan untuk melokalisasi produk mereka di pasar India. Studi ini akan fokus pada strategi lokalisasi seperti sponsor kegiatan lokal, iklan lokal, penggunaan tenaga kerja asli/ahli lokal dan produksi lokal. Penulis memilih India karena dalam dekade ini India akan menjadi negara dengan populasi terbanyak (UN Population Division, 2019). India saat ini masih dianggap sebagai negara berkembang, sehingga pasarnya masih berkembang dan masih ada ruang bagi lebih banyak pesaing untuk masuk ke pasar. Ini menjadikan India sebagai studi kasus yang bagus untuk pasar ponsel cerdas yang bertujuan untuk merek ponsel mereka secara lokal. Makalah ini menggunakan review literatur berdasarkan google scholar, publikasi riset pasar dan informasi di website resmi perusahaan smartphone. India sendiri memiliki sekitar 748 juta pengguna smartphone pada akhir tahun 2020 (Statista, 2020). Menariknya, pasar smartphone India didominasi oleh merek Cina menurut laporan firma riset pasar International Data Corporation yang diterbitkan pada tahun 2021 di mana 4 perusahaan besar Cina menguasai hampir 70% dari total pangsa pasar smartphone termasuk Xiaomi (27%), Vivo (18%), Realme (13%), dan OPPO (11%). Penting untuk dicatat juga bahwa makalah ini dibuat dari perspektif pasar India, dengan kata lain strategi yang digunakan oleh perusahaan Cina mungkin tidak bisa diterapkan di negara lain dengan latar belakang yang serupa. Namun, makalah ini dapat memberikan kerangka kerja tentang bagaimana menciptakan strategi lokalisasi produk di negara berkembang yang mampu menangkap pangsa pasar yang besar. ......The following independent study paper presents a study of brand localization strategies that Chinese smartphone brands implement in India’s market. This paper pays special attention on how Chinese firms have separated the rivalry between the states and what strategies they used to localize their brands in India’s market. It focuses on the strategies to localization such as local activity sponsorships, local advertisements, the use of native workforce/local expert and local production. The author chose to select India because India is soon to be the most populated country by 2030 (UN Population Division, 2017). India is still considered a developing country, so markets are not yet mature and there is still room for more competitors to enter the market. This makes India a great case study for smartphone markets aiming to brand their phones locally.  This paper used a literature review based on google scholars, market research publications and information on the smartphone companies’ official website. India has around 748 million smartphone users by the end of 2020 (Statista, 2020). Interestingly, India’s smartphone market is dominated by Chinese brands according to a report by market research firm International Data Corporation published in 2021 where the 4 big Chinese firms control almost 70% of the total market share of smartphones which includes Xiaomi (27%), Vivo (18%), Realme (13%), and OPPO (11%).  Important to note also that this paper has been created from an Indian market perspective, in other words the strategies used by Chinese firms may not work in all other nations with similar backgrounds. However, this paper can provide a framework on how to create a localized brand in developing nations that is able to capture a large market share.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrisno
Abstrak :
Setelah penutupan Lokalisasi/Resosialisasi WTS Kramat Tunggak, masyarakat sekitar eks-lokalisasi tersebut diperkirakan terkena dampaknya. Dampak yang terjadi pada masyarakat sekitar bisa positif atau pun negatif. Namun, tentu dalam kondisi di mana dampak itu terjadi, masyarakat sekitar akan melakukan adaptasi agar dapat tetap bertahan hidup. Penutupan lok/res Kramat Tunggak sendiri telah 'berlangsung sejak 1999. Jadi, diperkirakan akan ada perubahan pada masyarakat sekitar. Karena itu, tujuan pene!itian ini adalah menggambarkan atau mendeskripsikan gambaran umum keadaan masyarakat setempat, mengetahui pandangan masyarakat setempat, menganalisis bentuk-bentuk adaptasi yang terjadi baik pada masyarakat setempat maupun pada eks- WTS, dan memberikan masukan tentang upaya apa yang perlu dilakukan pemerintah maupun masyarakat untuk mengurangi dampak negatif. Penelitian ini menggunakan survei. Survei dipakai sebagai alat untuk mengetahui pandangan sebanyak-banyak masyarakat setempat terhadap penutupan lok/res tersebut. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah survei, observasi, dan wawancara mendalam. Data sekunder diperoleh dari berita koran yang mencakup bulan Agustus 1998-Desember 1999 dan November-Desember 2002. Teknik sample yang digunakan untuk .wawancara mendalam dengan WTS. adalah snowball sampling. Inforrnan dipilih dengan kriteria yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada dasarnya berkaitan dengan penutupan lokalisasi/resosialisasi WTS Kramat Tunggak, masyarakat Kelurahan Tugu Utara terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mendukung dan kelompok yang tidak mendukung. Sebagian besar anggota kelompok yang tidak mendukung beralasan bahwa penutupan tersebut tidak dibarengi dengan upaya penanggulangan dampak yang akan muncul. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Tugu Utara menilai terjadi keuntungan sekaligus juga kerugian baik dari segi agama, ketertiban, ekonomi, dan sosial setelah dilakukan penutupan lokalisasi/resosialisasi WTS Kramat Tunggak. Masyarakat berharap agar dilakukan penyelesaian dampak yang muncul setelah penutupan lokalisasilresosialisasi WTS Kramat Tunggak. Masyarakat meminta pemerintah dapat melakukan berbagai upaya atau kegiatan yang dapat mengatasi dampak penutupan. Bila dikaji menurut teori adaptasi, bahwa setelah terjadi penutupan terjadi adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat. Rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah perlu diadakan penelitian komprehensif yang dilakukan kalangan akademisi untuk mengetahui sekaligus memetakan kebutuhan-kebutuhan masyarakat Tugu Utara dalam upaya pemberdayaan mereka setelah terjadi penutupan lokalisasi/resosialisasi WTS Kramat Tunggak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dirancang dan disusun program pemberdayaan masyarakat Kelurahan Tugu Utara yang melibatkan masyarakat tersebut. Pelaksanaan program dilakukan oleh LSM, pekerja sosial masyarakat, ormas, atau asosiasi masyarakat nonformal yang sudah ada, misalkan majelis taklim atau kelompok arisan. Namun, tentu saja monitoring dan evaluasi yang melibatkan berbagai stakeholder perlu dilakukan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Melinda
Abstrak :
Kota Batam merupakan daerah industri yang sangat pesat perkembangannya dimana terdapat tenaga kerja pria di 564 perusahaan industri. Di sisi lain jumlah lokalisasi dan tempat hiburan malam baik resmi maupun terselubung cukup banyak dijumpai. Pria pekerja perusahaan yang sehari-hari ditempat kerja mendapat banyak tekanan, dengan adanya penghasilan akan sangat mampu menjangkau tempat hiburan malam sesuai yang mereka mampu. Penelitian ini melihat faktor yang berhubungan dengan perilaku berisiko tertular HIV pada pria pekerja perusahaan di Kota Batam. Perilaku seksual berisiko tertular HIV yang dimaksud adalah meliputi perilaku berhubungan seks dengan wanita Pekerja Saks Komersial (PSK) dan tidak menggunakan kondom. Disain penelitian dengan cross sectional pada 150 responden pria yang pernah berhubungan seks dengan PSK dengan metode wawancara langsung menggunakan kuesioner.Karakteristik individu yang diteliti ada sepuluh variabel (pengetahuan, umur, pendidikan, penghasilan, status kawin, keterpaparan media porno, keterpaparan informasi HIV/AIDS, usia seks pertama, pasangan seks pertama dan pengalaman mendapat PMS). Hasil analisis bivariat dengan Chi Square menunjukkan ada tiga variabel yang berhubungan erat (p < 0,05) dengan perilaku seksual berisiko yaitu pendidikan, status kawin dan pengalaman mendapat PMS. Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa model terbentuk oleh variabel tingkat pendidikan, status kawin dan pengalaman mendapat PMS. Hasil penelitian menunjukkan 40,7% responden berperilaku seksual berisiko. Responden yang status kawin mempunyai kemungkinan berperilaku seksual berisiko 5 kali dibandingkan dengan yang satus duda. Responden yang tingkat pendidikan menengah mempunyai kemungkinan 3 kali berperilaku seksual berisiko dibandingkan dengan yang berpendidikan tinggi. Sedangkan responden yang pemah mengalami penyakit menular seksual mempunyai kemungkinan 2,5 kali berperilaku seksual berisiko dibandingkan dengan yang tidak pernah tertular HIV. Dari hasil penelitian ini perlu ditingkatkan penyebarluasan informasi melalui KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) dan penyuluhan tentang pentingnya Absentee, Befaifhful dan Condom (ABC). Bagi Pemenntah Kota dapat membuat regulasi kewajiban pemakaian kondom dan pemeriksaan kesehatan berkala pekerja oleh pengusaha. APINDO menghimbau keterlibatan pengusaha dalam penanggulangan HIV/AIDS. Penusahaan menyediakan pelayanan PMS di klinik perusahaan dan LSM penyuluhan KIE ke perusahaan, pendampingan, konseling, menyediakan tempat singgah (shelter), memberi informasi pemeliharaan kesehatan dan gizi serta akses pengobatan bagi orang dengan HIV/AIDS. ...... Kota Batam is an industrial region which its development is very fast. There are a number of working men in 564 industrial companies. On the other hand, localization and both legal and illegal night entertainment places can easily be found in the city. Male factory workers that face many depress in their working place, by their income, are easily reach the night entertainment places that they afford to pay. This research aims to know determinants of sexual behavior risk of H1V/AIDS in male factory workers in Kota Batam. The sexual behavior risk of HIV/AIDS is sexual intercourse with Commercial Sex Workers (CSWs) and not using condom when having sex with them. The study is a cross sectional design with 150 men respondents, that have made sexual contact with CSWs, by direct interview of using questionnaire. The individual characteristics observed were 10 variables (knowledge of H1VIAIDS, age, education, income, marriage status, pornography in media, available information about HIV/AIDS, age cif first sexual intercourse, first sexual partner and the experience of Sexual Transmitted Diseases (STDs). The bivariat test and chi square showed that three variables are significantly related (p < 0.05) to the susceptibly sexual behavior: education, marital status, and the experience of getting STDs. The result of multivariate test show that the model was formed by the variable of education level, widow status and experience of experiencing STDs. The result of showed that 40,7 % of the respondents have risky sexual behavior. Married men respondents have probability 5 times to HIV/AIDS-risk sexual behavior compare with widow men. Respondents with middle education level have probability 3 times to HIV/AIDS-risk compare with high education level. In the other part, the respondents, that have experienced STDs, have probability of 2.5 times times to HIV/AIDS-risk compare never had STDs. From the result of the research, it is suggested to communicate information widely through Communication, Information, and Education and tipoff about the importance of Absentee, Be Faithful and Condom. To the local government, it is suggested to include all related institutions/bodies in HIV/AIDS control. To the company parties, it is suggested to regulate the using of condom and regular investigation to the workers and employer. APINDO suggest the involvement of employer in HIV/AIDS control. To the companies, it is suggested to provide STDs care service in company's clinic, and to the NGO to provide communication, information, and education, guidance, counseling, shelter at the companies, and to provide information about health and nutrition, and access to the medical treatment for those workers with HIV/AIDS.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Chaharuddin
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai dampak lokalisasi data pada sektor e-commerce dilihat dari sudut pandang ASEAN Agreement on E-Commerce dan Pasal XIV dari General Agreements Trade in Services dengan pokok permasalahan pertama adalah mengenai dampak lokalisasi data dan cross border data transfer pada pertumbuhan perdagangan di ASEAN, permasalahan kedua adalah bagaimana kedisiplinan penerapan lokalisasi data di negara-negara ASEAN dilihat dari peraturan ASEAN Agreement on E-commerce dan permasalahan ketiga adalah apakah penerapan pengecualian di dalam ASEAN Agreement on E-Commerce dan Pasal XIV dari General Agreements Trade in Services sebagai penyeimbang antara perlindungan data dan liberalisasi perdagangan. Metode penelitian dan teori hukum yang dipergunakan untuk membahas permasalahan dalam tesis ini adalah metode penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa lokalisasi data menjadi hambatan dari perdagangan secara global, penerapan lokalisasi data menjadikan suatu negara tidak menarik di mata investor karena penempatan server di negara tempat berbisnis dan biaya yang tinggi. Belum semua negara memiliki hukum perlindungan data pribadi, beberapa negara seperti Kamboja, Laos, dan Myanmar tidak memiliki peraturan yang komprehensif mengatur perlindungan data. Vietnam masih mempertahankan lokalisasi data dengan mangharuskan perusahaan asing menempatkan server di negaranya. Dibutuhkan perjanjian regional seperti ASEAN Agreement on E-commerce untuk harmonisasi perlindungan data di ASEAN terutama di sektor e-commerce. Dibutuhkan balancing untuk menyeimbangkan perdagangan dan perlindungan data, salah satu alat yang dapat digunakan adalah GATS Pasal XIV dimana terdapat pengecualian terutama untuk Privasi dan Ketertiban Umum. Pengaturan di GATS Pasal XIV dan Weighing dan Balancing dapat menjadi equilibrium dalam keseimbangan perdagangan dan perlindungan data. ......This thesis discusses the impact of data localization on the e-commerce sector from the perspective of the ASEAN Agreement on E-Commerce and GATS Article XIV . The first problem is the impact of data localization on trade conditions between ASEAN countries, The second problem is how discipline the implementation of data localization is in ASEAN countries, seen from the regulations of the ASEAN Agreement on E-commerce, and The third issue is whether the application of exceptions in the ASEAN Agreement on E-Commerce and Article XIV of the General Agreements on Trade in Services can bring balance between data protection and trade liberalization.. The research method and legal theory used to discuss the problems in this thesis are normative juridical research methods. The research results show that data localization is an obstacle to global trade, the implementation of data localization makes a country unattractive in the eyes of investors because of the placement of servers in the country where they do business and high costs. Not all countries have personal data protection laws, some countries such as Cambodia, Laos and Myanmar do not have comprehensive regulations governing data protection. Vietnam still maintains data localization by requiring foreign companies to locate servers in the country. Regional agreements such as the ASEAN Agreement on E-commerce are needed to harmonize data protection in ASEAN, especially in the e-commerce sector. Balancing is needed to balance trade and data protection, one tool that can be used is GATS Article XIV where there are exceptions, especially for Privacy and Public Order. The arrangements in GATS Article XIV and Weighing and Balancing can be an equilibrium in the balance of trade and data protection.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>