Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Lainufar Nur Hanifah
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang penerjemahan metafora dalam lirik lagu idol group pria dari Korea Selatan yaitu BTS dari bahasa Korea ke bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur penerjemahan metafora dari bahasa sumber yaitu bahasa Korea ke bahasa sasaran yaitu bahasa Jepang. Data penelitian diambil dari metafora yang terdapat dalam lagu BTS versi bahasa Korea dan lagu tersebut memiliki versi bahasa Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan bersifat kualitatif. Penelitian ini dilakukan berdasarkan strategi penerjemahan metafora oleh Peter Newmark dan Mildred L. Larson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima strategi penerjemahan metafora yang digunakan, dalam penerjemahan metafora lirik lagu BTS dari bahasa Korea ke bahasa Jepang yaitu metafora dapat diterjemahkan menjadi metafora yang sama, metafora dapat diterjemahkan menjadi metafora lain, metafora dapat diterjemahkan menjadi non metafora, metafora dapat diterjemahkan menjadi simile, dan metafora dapat dieliminasi. Dari lima strategi penerjemahan metafora di atas, diketahui bahwa strategi penerjemahan metafora yang paling banyak digunakan adalah penerjemahan metafora menjadi simile. ...... This thesis discusses the translation of metaphors in the lyrics of male idol group from South Korea, namely BTS from Korean to Japanese. This study aims to find out the metaphor translation structure of the source language which is Korean language to the target language which is Japanese language. The research data is taken from the metaphor contained in the Korean version of the BTS song which has a Japanese version. The method used in this research is descriptive and qualitative analysis. This research is based on metaphor translation strategies by Peter Newmark and Mildred L. Larson. The results show that there are five metaphor translation strategies used, in translating the metaphorical lyrics of BTS songs from Korean to Japanese, metaphor can be translated into the same metaphor, metaphor can be translated into another metaphor, metaphor can be translated into non metaphor, metaphor can be translated into simile, and metaphor can be eliminated. Out of the five metaphor translation strategies mentioned above, it is known that the most widely used metaphor translation strategy is the translation of metaphors into similes.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lavinia Viola Humaira
Abstrak :
Penelitian ini membahas diksi dan majas dalam lirik lagu Belanda. Data yang digunakan berupa dua lirik lagu yaitu “Thuis” (2005) karya Guus Meeuwis dan “Thuis” (2017) karya Marco Borsato. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode close reading dengan menggunakan pandangan Keraf. Hasil penelitian menunjukkan dalam lagu “Thuis” (2005) Meeuwis, dan lagu “Thuis” Borsato digunakan diksi-diksi tertentu yang berasosiasi dengan rasa rindu akan rumah. Rasa terhubung dengan suatu tempat dalam dua lagu tersebut ditunjukan melalui penggunaan nilai psikologis seperti emosi, pemahaman, serta pengalaman yang menyebabkan penutur lagu merasa terikat pada tempat yang dibicarakan. ...... This study discusses diction and language style in Dutch song lyrics. The data used are in the form of two song lyrics, namely "Thuis" (2005) by Guus Meeuwis and "Thuis" (2017) by Marco Borsato. The method used in this study is the close reading method using the Keraf view. The results of the study show that in the Meeuwis "Thuis" (2005) song, and in the Borsato "Thuis" song, certain choices of words associated with homesickness are used. The feeling of being connected to a place in the two songs is shown through the use of psychological values such as emotions, understanding, and experiences that cause song speakers to feel attached to the presented place.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Keisha Adi Sabrina
Abstrak :
Suatu pandangan, dari seseorang dapat disampaikan melalui berbagai cara, salah satunya menggunakan medium lagu. Lagu dapat menjadi wadah untuk menyalurkan pesan dan penyampaian pandangan terhadap berbagai keadaan sehari-hari, salah satunya seperti isu sosial yaitu topik seputar aborsi. Isu aborsi telah menjadi sebuah polemik yang marak dibicarakan di berbagai penjuru dunia dan lekat dengan stigma negatif. Penelitian ini membahas adanya perlawanan terhadap stigma aborsi melalui representasi yang dibawakan dalam lirik lagu “Unbeschreiblich Weiblich” karya Nina Hagen. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, dimana penulis akan memaparkan bentuk perlawanan terhadap stigma aborsi dalam sumber data. Untuk melakukan penelitian ini, penulis menggunakan teori representasi karya Stuart Hall. Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa representasi yang tergambar dari lagu dalam sumber data menunjukkan pentingnya wanita dalam menyadari kebebasan dalam memilih keputusan atas dirinya sendiri. Terdapat bahasa dan tanda yang terkandung dalam lirik lagu yang menunjukkan perlawanan dan kritik terhadap hukum dan persepsi terhadap aborsi. Representasi dalam lagu tersebut juga menunjukkan bahwa stigma terhadap aborsi tidak sesuai dengan apa yang ia rasakan sebagai wanita. ...... Opinions from someone can be conveyed in various ways, one of the ways is using the medium of song. Songs can be a place to channel messages and convey views on various everyday situations, such as social issues like the topic of abortion. The issue of abortion has become a polemic that is widely discussed in various parts of the world and is closely related to negative stigma. This study discusses the existence of resistance to the stigma of abortion through the representations sung in the lyrics of the song "Unbeschreiblich Weiblich" by Nina Hagen. This research uses descriptive qualitative method, where the author will describe the form of fight towards the stigma of abortion in the data source. To conduct this research, the writer uses the representation theory by Stuart Hall. The results of this study suggest that the representation of songs in the data source shows the importance of women in realizing the freedom to make decisions for themselves. There are language and signs contained in the lyrics of the song that show refusal and criticism of the law and perceptions of abortion. The representation in the song also shows that the stigma against abortion does not match what she feels as a woman.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zetty Karyati
Abstrak :
ABSTRAK
Citraan adalah sarana yang digunakan sastrawan untuk membentuk citra melalui media bahasa. Citraan yang terdapat dalam karya sastra dapat dibagi atas tujuh jenis, yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan penciuman, citraan pencecapan, citraan perabaan, citraan gerak, dan citraan pikiran.

Dalam menuliskan lirik-lirik lagunya, EGA banyak menggunakan citraan gerak. Citraan gerak menjadikan gambaran lebih hidup dan dinamis. Dengan citraan jenis ini EGA mengajak pembaca untuk seakan-akan turut menyaksikan suatu gerakan. Selain citraan gerak, citraan yang juga banyak dipakai adalah citraan pikiran. Citraan pikiran merangsang pembaca untuk berpikir lebih dalam untuk menafsirkannya.

Lirik lagu-lagu yang dipilih penulis sebagai sampel adalah yang terhimpun dalam album Cinta Sebening Embun. Salah satu alasan pemilihan album tersebut adalah karena lirik lagu-lagu yang terdapat dalam album tersebut merupakan lirik lagu-lagu yang berasal dari ketiga belas album terdahulu. Dengan demikian, diharapkan dapat mewakili keseluruhan karya Ebiet G. Ade.
1995
S11338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Tjahjo Sasongko
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam suatu kondisi masyarakat di mana ketimpangan sosial masih dirasakan. kehadiran kelompok yang mempermasalahkan ketimpangan selalu ditunggu. Masyarakat yang masih merasakan ketimpangan itu mengharap pemikiran atau tindakan kelompok itu dapat memberi penjelasan atau paling tidak dapat menyalurkan rasa tidak puas yang mereka Di jaman modern ini, harapan-harapan itu di rasakan. kemudian diperbesar dengan harapan itu dapat begitu berlebihan sehingga tercipta mitos isi pemberitaan media massa. Harapan terhadap kelompok itu. Harapan-harapan terhadap kelompok itu dapat menjadi kekhawatiran pada kelompok yang tak menginginkan perubahan atau kalau pun ada perubahan harus dapat diramalkan. Dalam pandangan kelompok ini, tindakan kelompok yang mempermasalahkan ketimpangan itu dapat membawa perubahan yang tak bisa diperhitungkan. Anggapan-anggapan seperti ini dapat menimbulkan kondisi dilematis pada kelompok yang mempermasalahkan ketimpangan itu. Di satu pihak ia dapat terpaksa mengikuti mitos yang ada di satu kelompok masyararakat dengan resiko menghadapi reaksi dari kelompok masyarakat lainnya. Di pihak lain, ia dapat menolak mitos itu dengan resiko.kehilangan simpati. Kondisi dilematis ini agaknya duga menghinggapi penyanyi pria Virgiawan Listianto Haryoso yang lebih dikenal dengan nama Iwan Fals. Predikat yang diberikan kepadanya sebagai penyanyi kritik sosial., membuat ia menjadi seorang yang ditokohkan masyarakat kelas menengah bawah tetapi dipandang dengan rasa curiga oleh aparat keamanan. Sebenarnya rasa curiga itu dapat dipandang sebagai satu paranoia apabila kita mengetahui posisi I Posisi Iwan Fals sebagai satu hal laten dapat dilihat bentuk Iwan Fals. melaman yaitu lirik lagunya. Dengan konteks permasalahan tersebut, penelitian dilakukan dengan membuat elemen lui bentuk deskripsi serta menganalisis lirik sebagai satu sistem tanda untuk melihat realitas sosial yang dilihat oleh Iwan Fals, serta hal-hal yang membentuk cara pandang itu. Penelitian dilakukan dengan tehnik penelitian semiotik. dilakukan dengan melihat sistem tanda yang ada pada dua lagu Iwan Fals yang diangkat dari realita peristiwa Penelitian yang terjadi di Indonesia. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap sistem tanda itu tampak lagu Iwan Fals merupakan refleksi perubahan-perubahan dalam kerangka berpikir si kreator. Lagu-lagu itu sebenarnya menyuarakan hal yang sama dengan keinginan masyarakat banyak. Lagi-lagu itu samasekali tak memberikan jalan keluar yang eksplisit. Cara pandang dan jalan keluar yang diberikan Iwan Fals dalam lagu-lagunya merupakan hasil dari proses sosialisasi yang panjang dari masa kariak-kanaknya. Kejadian-kejadian penting yang dialaminya sepanjang sejarah hidupnya ternyata juga membentuk kerangka berpikir seperti yang terlihat pada lirik lagunya. Sikap keberpihakan Iwan Fals hanyalah satu bentuk dari sikap karitatif seorang yang merasa punya kelebihan terhadap orang yang dipandangnya mempunyai kekurangan. Pada akhirnya tampak Iwan Fals hanyalah seorang yang memandang musik sebagai profesi tempat ia menggantungkan hidupnya dan keluarganya. Dengan temuan seperti ini, kemudian tampak bahwa kecurigaan terhadap lagu-lagu Iwan Fals merupakan kecurigaan yang bersumber dari rasa ketakutan yang berlebihan.
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Satriaji Rowi
Abstrak :
Metafora diutarakan penutur untuk menyampaikan suatu gagasan melalui perbandingan ranah konseptual dengan ranah yang berbeda. Penggunaannya sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karya sastra. Penelitian ini membahas klasifikasi metafora bahasa Jepang berdasarkan kategori makna asosiatif yang diusungkan Geoffrey Leech. Metafora asosiatif yang diamati sebagai data penelitian berasal dari lirik lagu karya Yoasobi dalam kurun waktu 2019-2021. Data berupa lirik lagu yang mengandung metafora dibedah menggunakan teori analisis metafora oleh Knowles dan Moon. Hasil analisis metafora akan mengidentifikasikan makna asosiatif macam apa yang dikandung dalam metafora tersebut. Melalui klasifikasi data, penulis berupaya untuk memperlihatkan komponen makna dan karakteristik masing-masing metafora asosiatif. ......Metaphors used by a speaker as a way to convey an idea through the comparison of conceptual vehicle alongside with its different vehicle. Its usage frequency is no longer a foreign term both in everyday lives and literature works. This study discusses the classification of Japanese metaphors based on its associative meaning categories implemented by Geoffrey Leech. Associative metaphors used as this study’s data are compiled from song lyrics of Yoasobi which were released between 2019 and 2021. Metaphors found in song lyrics are being dissected using the theory of proper way of analysing metaphors by Knowles and Moon. The result of analysed metaphors will identify which associative meaning they bear. By acknowledging the data’s classifications, the author tries to show the component of the meaning and characteristics of each associative metaphors.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ariestyani Wahyu Perwitasari
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada upaya menjelaskan budaya Jepang dengan menggunakan analisis metafora pada lirik lagu enka dalam Besuto Hitto Daizenshu 2005. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Analisis metafora dalam penelitian ini menggunakan teori metafora konseptual Lakoff dan Johnson. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan metafora yang terdapat pada lirik lagu enka dan menemukan latar belakang penggunaan metafora tersebut. Sumber data yang digunakan adalah kumpulan lirik lagu enka yang terdapat dalam Besuto Hitto Daizenshu 2005 terbitan Boutique-sha tahun 2004 yang dipilih secara purposive berdasarkan tema yaitu rasa cinta dan kehilangan. Dan analisis terhadap lirik lagu enka dalam Besuto Hitto Daizenshu 2005, metafora yang ditemukan adalah sebagai berikut: "Kehidupan adalah perjalanan", "Penderitaan adalah jalan menanjak", "Penderitaan adalah hujan dan/atau angin", "Penderitaan adalah rasa dingin", "Penderitaan adalah barang bawaan", "Kebahagian adalah bunga mekar", "Kebahagiaan adalah matahari", "Kebahagiaan adalah musim semi", "Kebahagiaan adalah hari cerah", "Kesedihan adalah bunga gugur", "Cinta adalah bunga", "Harapan adalah besok", "Impian adalah bunga", "Jiwa adalah api", "Jiwa adalah entitas", "Kehidupan adalah entitas", "Kebahagiaan adalah entitas", "Mired ikatan hati adalah entitas", "Penderitaan adalah entitas", "Kesedihan adalah entitas", "Kesusahan adalah entitas", "Cinta adalah entitas", "Impian adalah entitas", "Harapan adalah entitas", dan "Hati adalah ruang". Sedangkan latar belakang penggunaan metafora tersebut ada hubungannya dengan pengalaman orang Jepang dengan lingkungannya. Budaya Jepang yang terlihat dari latar belakang metafora tersebut adalah: 1) kedekatan orang Jepang dengan alam, 2) adanya sensitifitas "aware" dan 3) konsep ketidak kekalan "mujo".
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T 20820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wiradharma
Abstrak :
Beberapa lirik lagu dangdut menggunakan metafora dalam mengungkapkan realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana metafora dalam lirik lagu dangdut mengungkapkan realitas sosial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data lagu yang digunakan terdapat sepuluh lirik lagu dangdut pada tahun 2003?2015. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Makna Metafora (Knowles dan Moon, 2006) dan teori Metafora Konseptual (Lakoff dan Johnson, 1980) yang saling melengkapi. Kajian Semantik Kognitif (Evans dan Green, 2006) digunakan untuk mengungkapkan makna metafora dengan tidak memisahkan pengetahuan linguistis dan ensiklopedis. Hasil penelitian ini mengungkapkan angka, kata dan frasa metaforis yang terjadi pengalihan konsep dari makna literal ke makna metaforis karena adanya persamaan konsep, proses, keadaan, sifat, bentuk, jumlah, rasa, karakter, fungsi dari sesuatu benda atau hal yang dialihkan. Realitas sosial yang diungkapkan dalam lirik lagu dangdut meliputi perilaku dan keadaan seseorang, ilustrasi pornografi, ungkapan terhadap perilaku positif dan negatif seseorang. Klasifikasi metafora yang terdapat dalam lirik lagu dangdut, yaitu metafora ontologis dan struktural. Asal ranah sumber metafora berasal dari angka, barang, buah, hewan, indra, keadaan, makanan, tempat, tindakan, dan waktu. Relasi antara ranah sumber dengan ranah sasaran berupa perbandingan kata yang mempunyai kesamaan konsep sehingga terjadi perubahan makna dan pengalihan konsep. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat metafora kreatif sebagai ungkapan yang belum terdapat dalam kamus, seperti keong racun, buaya buntung, serta 69 yang secara metaforis mengandung makna pornografi. ...... Several dangdut song's lyric use metaphor in revealing the social reality in the society. This research's objective is to discover how metaphor in dangdut song's lyric reveal the social reality. The research's method used is qualitative. The data used are lyrics taken from 10 dangdut song during 2003?2015. The theory used in this research is the analysis of metaphor meaning (Knowles and Moon, 2006) and conceptual metaphor theory (Lakoff and Johnson, 1980) which complement each other. The study of cognitive semantics (Evans and Green, 2006) is used to reveal the meaning of metaphor without separating from linguistics and encyclopedic knowledge. The result of the research shows metaphoric number, word, and phrase which undergoes the process of changing from literal to metaphoric meaning because there is a similarity in concept, process, situation, feature, shape, numbers, sense, character, or function of something altered. The social reality revealed in dangdut song's lyric consist of someone's behavior and condition, pornography illustration, and expression on someone's positive and negative behavior. The metaphor in dangdut song's lyrics can be classified into ontological and structural metaphor. The source of metaphor can be from numbers, goods, fruit, animal, sense, condition, food, place, action, and time. The relation between the source and the target of metaphor is in the form of comparison of words which has the similar concepts which enables meaning and concept changing. The finding of this research shows that there are several creative metaphor which can not be found in the dictionary such as "keong racun", "buaya buntung", and "69" which metaphorically contain pornography meaning.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fitri
Abstrak :
Penerjemahan lirik lagu di Indonesia telah banyak diminati oleh masyarakat sehingga peneliti merasa perlu adanya penelitian terhadap segi kualitas terjemahan lirik yang ada di Indonesia. Tesis ini melaporkan hasil penelitian mengenai kualitas terjemahan lirik lagu dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia yang terdapat dalam album We Love Disney. Album ini diterbitkan oleh Universal Music Indonesia pada 2015. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-kuantitatif dengan analisis deskriptif-komparatif. Rubrik penilaian kualitas yang digunakan adalah Standar Tekstualitas dari Breugande dan Dressler (1986) dan rubrik milik Low (2003) untuk rima dan ritme. Sebanyak 6 dari 12 lirik lagu terjemahan diambil sebagai data dari album ini. Setiap dua sampel lagu mewakili satu metode penerjemahan, yaitu komunikatif, bebas, dan semantis. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa lirik lagu terjemahan dengan metode penerjemahan bebas adalah yang paling baik dalam mendapatkan nilai kualitas. Lebih terperinci, nilai lirik lagu terjemahan terbaik pada aspek tekstualitas adalah lirik yang diterjemahkan dengan menggunakan metode penerjemahan semantis. Sementara itu, dari aspek penilaian musikalitas, nilai rima yang terbaik ditemukan pada lirik lagu dengan metode penerjemahan komunikatif dan lirik lagu dengan nilai ritme yang terbaik ada pada lirik dengan metode penerjemahan bebas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tekstualitas dalam terjemahan lirik lagu memiliki siginifikansi yang cukup besar untuk menghasilkan lirik dengan kualitas terbaik dan metode penerjemahan semantis dan bebas adalah yang paling disarankan untuk menerjemahkan lirik lagu. ......Translation of song lyrics in Indonesia has been in great demand by the public so the researcher felt the need of the research in terms of the translation quality of lyrics in Indonesia. This thesis reports the results of research on translation quality of song lyrics from English into Indonesian language in We Love Disney album. This album was released by Universal Music Indonesia in 2015. The study was conducted using a qualitative and quantitative method with descriptive-comparative analysis. The rubrik used in measuring the quality is Standart of Textuality of Breugande and Dressler (1986) and Lows rubrik (2003) for the rhyme and rhythym assessment. There were 6 out of 12 translated song lyrics in the album taken as data. Each of the two song samples represents a translation method, such as communicative, free, and semantic translation methods. According to the analysis, it was found that the lyrics of the translation songs that were translated in the free translation method achieved the best value of the overall assesment. Specifically, the best textuality aseessment results were ​​obtained by the lyrics translated with the semantic method. Furthermore, from the aspect of musicality, the best rhyme assessment result was ​​achieved in the lyrics translated with the communicative method and the best rhythm assessment result was achieved in the lyrics translated with the free method. This study concludes that textuality in the translation of song lyrics has a considerable significance to produce the best quality result, and semantic and free translation methods are the most recommended methods for translating song lyric.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T54018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ayu Siti Fatimah
Abstrak :
ABSTRAK
Setelah menganalisis lirik-lirik lagu di tahun 1945-1955, maka didapat kesimpulan sebagai berikut :

Lagu-lagu di zaman perjuangan kebanyakan diciptakan oleh mereka yang turut berjuang untuk mengobarkan semangat. Walaupun kalimatnya sederhana dan pendek-pendek, namun para komponis mencoba menampilkan keserasian antara lirik dan nadanya. Hal ini berarti bahwa hubungan kata-kata dan nada-nadanya saling menguntungkan.

Lagu-lagu tersebut sekaligus merupakan rekaman perjuangan pada waktu itu. Pemilihan kata, pemakaian me_tafor-metafor, gaya Bahasa, dan citra-citra mengisahken kejadian yang berlaku pada saat itu. Lagu-lagu mars yang diciptakan kebanyakan mengandung optimisme, dan me_mang itulah yang dibutuhkan.

Keadaan tersebut sangat berlainan dengan penciptaan lagu masa kini. Pencipta lagu sekarang tidak dituntut untuk membuat lagu-lagu semangat. Lagu-lagu mars kurang mendapat perhatian lagi. Mereka kebanyakan mencipta...
1984
S10749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>