Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fierenziana Getruida Junus
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan memperlihatkan penggambaran seksualitas perempuan dalam novel Pengakuan Pariyem -karya Linus Suryadi Ag dan Saman karya Ayu Utami dan menganalisis falosentrisme dan jouissance yang muncul. 'Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan pendekatan tekstual dengan menggunakan fokalisasi atau sudut pandang serta menerapkan .konsep falosentrisme dan jouissance. Dari hasil analisis ditemukan bahwa penggambaran seksualitas perempuan. yang- falosentris dalam Pengakuan Pariyem lebih besar frekuensi kemunculannya .daripada dalam Saman; sementara- itu; jouissance dalam penggambaran seksualitas perempuan lebih besar frekuensi kemunculannya dalam Saman daripada dalam Pengakuan Pariyem. Penggambaran seksualitas perempuan yang sangat falosentris berimplikasi pada pornografi, kekerasan seksual, dan mitos tentang seksualitas perempuan. Sementara itu, jouissance. muncul sebagai rekomendasi untuk tidak melanggengkan pandangan yang falosentris tentang seksualitas perempuan.
Phallocentrism and Jouissance : Female Sexuality Description in "Pengakuan Pariyemn by Linus Suryadi Ag and ?Saman" by Ayu UtamiThe aim of this research is to describe female sexuality in two novels, Pengakuan Pariyem by Linus Suryadi Ag and Saman by Ayu Utami, and to analyze phallocentrism and jouissance set forth in these novels. This research is undertaken by applying textual analysis and adopting the concept of phallocentrism and jouissance. This research shows that the description of female sexuality in Pengakuan Pariyem quantitatively has a larger amount than in Saman. In contrary, jouissance in Saman quantitatively has a larger amount than in Pengakuan Pariyem. Phallocentrism has the implication to pornography, sexual violence, and myth of female sexuality. Whilst jouissance may become a recommendation to create another image of female sexuality which is beyond the phailocentrism.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Yuni K.
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur budaya Jawa yang terkandung dalam Pengakuan Pariyem -- melihat sosok wanita Jawa dari kalangan priyayi darn wong cilik -- serta memfokuskan pada keter_bukaan Pariyem terhadap seks. Dari sekian aspek budaya Jawa dalam buku Pengakuan Pariyem ini, penults melihat ada empat aspek budaya yang menonjol. Pertama, tradisi (kebiasaan hidup sehari-hari) manusia Jawa dalam Pengakuan Pariyem. Kedua, falsafah (sikap hidup) manusia Jawa dalam Pengakuan Pariyem. Ketiga, perilaku keagamaan manusia Jawa dalam Pengakuan Pariyem. Keempat, pola majikan-pembantu dalam Pengakuan Pariyem. Tradisi manusia Jawa digambarkan dengan jelas dalam Pengakuan Pariyem, di antaranya keakraban manusia Jawa dengan wayang. Sementara sikap hidup manusia Jawa yang ditonjolkan dalam Pengakuan Pariyem adalah nrimo ing pandum. Dan, sikap keagamaan yang dipeluk Pariyem, tokoh utama dalam prosa lirik ini, adalah sinkretis antara mistik Jawa dan agama katolik. Hubungan antara majikan dan pembantu dalam Pengakuan Pariyem memperlihatkan bahwa secara lahiriah, hubungan antara Pariyem (wong cilik) dengan majikannya (priyayi) sangatlah akrab. Akan tetapi, secara batiniah, hubungan antara wong. cilik dengan priyayi sangatlah jauh jaraknya. Hal ini terbukti dengan tetapnya Pariyem menjadi babu Raden Bagus Aria Atmojo, yang notabene adalah suaminya sendiri. Dengan kata lain, Pariyem hanya dijadikan selir. Pengakuan Pariyem memang penuh dengan adegan seks atau pembicaraan mengenai adegnn seks (ada 24 halaman). Meskipun demikian, penilaian bagus atau tidaknya sebuah karya sastra tidak hanya tergantung pada ada atau tidaknya seks dalam karya tersebut, melainkan wajar atau tidaknya pembicaraan seks dalam karya tersebut. menurut hemat penulis, penggambar_an seks dalam Pengakuan Pariyem sangat wajar dan tidak dipaksakan. Sikap Pariyem yang sangat terbuka dan pasrah dalam hidup merupakan salah satu ciri nanusia Jawa pada umumnya. Ini tidak berarti bahwa semua wanita Jawa bersikap seperti Pariyem, melainkan hanya beberapa saja yang ber_sikap demikian, atau bisa jadi hanya Pariyem (tokoh imajiner Suryadi) saja yang bersikap demikian.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S11256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library