Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tan, Tik Poen
"ABSTRAK
Pada pemeriksaan mikroskopi dari bubuk tumbuh-tumbuhan, terutama dalam tjampuran dari beberapa matjam bahan, atjapkali dialami kesukaran berhubung tjiri2 jang spesifik kadang-kadang sukar diketemukan.
Commentaar Pharmacopee menjatakan : Dalam hal jang sukar, terdapatnja kristal" anisotrop sebaiknja ditentukan dengan pertolongan tjahaja jang dipolarisasikan.
Dilikroskop polarisasi mungkin berharga pula pada penjelidikan butir2 pati, oleh karena tanda silang polarisasi (polarisasikruis) menundjukkan dengan saksama letaknja inti dari butir-butir".
Kesukaran2 mentjari tjiri" mikroskopi dalam bubuk jang berasal dari satu bahan dan teristimewa dalam tjampuran dari beberapa bahan jalah karena
1. tjiri2 kadang2 terletak dalam bagian jang tebal (bahan jang keras dan Iiat tak mudah ditumbuk mendjadi bubuk jang halus).
2. tjiri= kerapkali tertutup oleh sell dan djaringan jang aspesifik, misalnja sell .parenchym, chlorophyl, djaringan endosperm dan lain' djaringan jang untuk identifikasi kurang penting, maka tjiri2 tak dapat terlihat.
Djustru banjak sel= dan djaringan2 aspesifik bersifat isotrop dan dalam tjahaja terpolarisasi tak tampak, sedangkan banjak tjiri2 spesifik bersifat anisotrop (misalnja kristal" oxalat, kristal-kristal bintang, raphida, butir2 pati, serabut2 kulit kaju, buluh-buluh kaju, bulu° tudung, sell bath, kristal'' lemak dsb.), sehingga meskipun terletak dibawah djaringan jang aspesifik atau didalam bagian2 jang agak tebal, namun kerapkali masih dapat terlihat.
Akan tetapi tidak semua tjiri2 spesifik bersifat anisotrop, atau dengan lain perkataan : tidak semua tjiri2 spesifik jang dapat kita kenali dalam tjahaja biasa akan tampak dalam tjahaja terpolarisasi.
Sungguhpun demikian pemakaian tjahaja jang dipolarisasikan sangat berguna, oleh karena :
1. tjiri2 jang bersifat anisotrop terlihat dalam latar belakang jang hitam, hingga kontrast sangat tadjam dan tjiri2 dapat diketemukan dengan mudah (penjelidikan dengan tjahaja terpolarisasi sebaiknja dilakukan pada pemadaman maximal, maka latar belakang adalah hitam). Pada foto 1 dan la (halaman 13) terlihat kristal° bintang dari Folia Stra monii. Meskipun kristal itu dengan tjahaja biasa dapat dilihat, namun tampak kurang djelas karena tertutup oleh sel" berisi chlorophyl, sedangkan dalam tjahaja terpolarisasi kristal' terlihat djelas sebagai bintang= bertjahaja diatas latar belakang fang gelap dan sel?' berisikan chlorophyl sama sekali talc tampak, hingga tak mengganggu penglihatan.
2. Disampingnja tjiri' fang diketahui dalam tjahaja biasa, dapat diketemukan tjiri' baru jang hanja dapat dilihat dengan tjahaja terpolarisasi (lihat kristal" dari Fructus Piperis nigri pada foto 2a (halaman 13) serta uraian pada halaman 37, P.1 ; gambar 43, 1). Foto 2 dan 2a memperlihatkan bagian dari Fructus Piperis nigri jang agak tebal; pada foto 2a (tjahaja terpolarisasi) kristal dapat dilihat, sedangkan pada foto 2 (tjahaja biasa) kristal'= tak tampak. Keterangan : sebagian dari objek pada foto' tampak ku? rang tadjam, karena letaknja objek" tidak mendatar, pula ada bagia& jang tebal.
3. Kadang2 kristal2 sukar dilihat dengan tjahaja biasa, 25, 21', 27), maka kristal= dari Herba Polygalae amarae jang terletak didalam sel" penutup (sluitcellen) dari sebagian mulut kulit (huidmondje) masih belum diketahui .
4. Pada kristal dan lain tjiri2 tertentu kadang2 terdapat warna-warna polarisasi, hingga sangat mudah untuk ditjari dalam sediaan.
5. Pada tjiri2 tertentu, djika dilihat dalam tjahaja jang dipolarisasikan, terdapat lukisan2 jang dalam tjahaja biasa tak tampak, meskipun tjiri tersebut dapat dilihat dengan tjahaja biasa ; inilah penting untuk menentukan apa tjiri itu adalah dari tumbuh-tumbuhan tertentu."
Depok: Universitas Indonesia, 1957
D392
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Bayu Anggoro
"Pada penelitian ini medan magnet akan ditingkatkan untuk mendapatkan konstanta verdet yang bervariasi Kumparan dengan diameter 2 mm dan hambatan 1,5 Ohm dirancang untuk menghasilkan medan magnet kuat hingga mencapai 500 mT. Kumparan akan dilewatkan arus maksimum 20 A dan tegangan maksimum 30 V. Namun kumparan 2 mm yang dilewati arus sebesar 20 A akan menimbulkan panas berlebih yang mengganggu kestabilan besar medan magnet yang dihasilkan sehingga diperlukan penambahan sebuah sistem pendingin menggunakan blok air yang ditempelkan pada inti magnet dan kumparan. Apabila medan magnet kuat memengaruhi material mengneto-optik (MOE) fase cair yang dilewatkan cahaya maka disebut sebagai metode rotasi faraday. Metode rotasi faraday digunakan untuk mencari besar konstanta verdet. Konstanta verdet merupakan representasi karakteristik material magneto-optik (MOE) fase cair. Pada penelitian ini untuk mendapatkan nilai konstanta verdet, nilai yang diukur adalah besar medan magnet, besar sudut cahaya yang terpolarisasi, dan intensitas cahaya. Menggunakan cahaya laser merah berbentuk titik dengan panjang gelombang 650 nm dengan intensitas cahaya maksimum sebesar 54612 lux. Perubahan sudut dilakukan menggunakan gir yang terhubung degan stteper motor dan sistem analisator. Pengambilan data menggunakan teknik polarisasi yang terpengaruh oleh medan magnet eksternal. Nilai medan magnet yang terukur oleh teslameter dengan variasi antara -250—250 mT. Sudut rotasi faraday diperoleh dari selisih besar sudut polarisator dan analisator dengan selisih sudut mula-mula sebesar 45°. Cahaya yang melewati polarisator dan analisator akan terdeteksi oleh sensor cahaya BH1750. Hasil penelitian ini akan menunjukkan besar konstanta verdet dari setiap material magneto-optik (MOE) fase cair.

In this research, the magnetic field will be increased to obtain a variable verdet constant. The coil with a diameter of 2 mm and a resistance of 1.5 Ohm is designed to produce a strong magnetic field up to 500 mT. The coil will pass a maximum current of 20 A and a maximum voltage of 30 V. However, a 2 mm coil that is passed by a current of 20 A will cause excessive heat which disrupts the stability of the large magnetic field produced, so it is necessary to add a cooling system using a water block attached to the magnetic core and coil. If a strong magnetic field affects the magneto-optic element (MOE) that is passed by light, it is called the Faraday rotation method. Faraday rotation method is used to find the verdet constant. The verdet constant is a representation of the characteristics of the liquid phase magneto-optic element (MOE). In this research to obtain the value of the verdet constant, the measured values are the magnitude of the magnetic field, the angle of polarized light, and the intensity of light. Using red laser light in the form of a point with a wavelength of 650 nm with a maximum light intensity of 54612 lux. Angle changes are carried out using gears connected to the stepper motor and analyzer system. Data retrieval using a polarization technique that is affected by an external magnetic field. The value of the magnetic field measured by the teslameter varies between -250—250 mT. Faraday rotation angle is obtained from the large difference between the polarizer and the analyzer angle with the initial angle difference of 45°. Light that passes through the polarizer and analyzer will be detected by the BH1750 light sensor. The results of this study will show the magnitude of the verdet constant of each liquid phase magneto-optic element (MOE)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Bayu Anggoro
"Pada penelitian ini medan magnet akan ditingkatkan untuk mendapatkan konstanta verdet yang bervariasi Kumparan dengan diameter 2 mm dan hambatan 1,5 Ohm dirancang untuk menghasilkan medan magnet kuat hingga mencapai 500 mT. Kumparan akan dilewatkan arus maksimum 20 A dan tegangan maksimum 30 V. Namun kumparan 2 mm yang dilewati arus sebesar 20 A akan menimbulkan panas berlebih yang mengganggu kestabilan besar medan magnet yang dihasilkan sehingga diperlukan penambahan sebuah sistem pendingin menggunakan blok air yang ditempelkan pada inti magnet dan kumparan. Apabila medan magnet kuat memengaruhi material mengneto-optik (MOE) fase cair yang dilewatkan cahaya maka disebut sebagai metode rotasi faraday. Metode rotasi faraday digunakan untuk mencari besar konstanta verdet. Konstanta verdet merupakan representasi karakteristik material magneto-optik (MOE) fase cair. Pada penelitian ini untuk mendapatkan nilai konstanta verdet, nilai yang diukur adalah besar medan magnet, besar sudut cahaya yang terpolarisasi, dan intensitas cahaya. Menggunakan cahaya laser merah berbentuk titik dengan panjang gelombang 650 nm dengan intensitas cahaya maksimum sebesar 54612 lux. Perubahan sudut dilakukan menggunakan gir yang terhubung degan stteper motor dan sistem analisator. Pengambilan data menggunakan teknik polarisasi yang terpengaruh oleh medan magnet eksternal. Nilai medan magnet yang terukur oleh teslameter dengan variasi antara -250—250 mT. Sudut rotasi faraday diperoleh dari selisih besar sudut polarisator dan analisator dengan selisih sudut mula-mula sebesar 45°. Cahaya yang melewati polarisator dan analisator akan terdeteksi oleh sensor cahaya BH1750. Hasil penelitian ini akan menunjukkan besar konstanta verdet dari setiap material magneto-optik (MOE) fase cair.

In this research, the magnetic field will be increased to obtain a variable verdet constant. The coil with a diameter of 2 mm and a resistance of 1.5 Ohm is designed to produce a strong magnetic field up to 500 mT. The coil will pass a maximum current of 20 A and a maximum voltage of 30 V. However, a 2 mm coil that is passed by a current of 20 A will cause excessive heat which disrupts the stability of the large magnetic field produced, so it is necessary to add a cooling system using a water block attached to the magnetic core and coil. If a strong magnetic field affects the magneto-optic element (MOE) that is passed by light, it is called the Faraday rotation method. Faraday rotation method is used to find the verdet constant. The verdet constant is a representation of the characteristics of the liquid phase magneto-optic element (MOE). In this research to obtain the value of the verdet constant, the measured values are the magnitude of the magnetic field, the angle of polarized light, and the intensity of light. Using red laser light in the form of a point with a wavelength of 650 nm with a maximum light intensity of 54612 lux. Angle changes are carried out using gears connected to the stepper motor and analyzer system. Data retrieval using a polarization technique that is affected by an external magnetic field. The value of the magnetic field measured by the teslameter varies between -250—250 mT. Faraday rotation angle is obtained from the large difference between the polarizer and the analyzer angle with the initial angle difference of 45°. Light that passes through the polarizer and analyzer will be detected by the BH1750 light sensor. The results of this study will show the magnitude of the verdet constant of each liquid phase magneto-optic element (MOE)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library