Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihombing, Ombun
Abstrak :
Sistem pembakaran yang umum digunakan di industri-industri adalah sistem pembakaran difusi dengan pertimbangan keamanan dan keandalan, namun penelitian nyala api difusi kurang mendapat perhatian dibandingkan nyala api premix. Energi hasil pembakaran nyala api difusi Brat kaitannya dengan panjang nyala api difusi yang dihasilkan. Panjang nyala api difusi dipengaruhi oleh jumlah dan arah semburan udara. Jika jumlah suplai udara lebih besar dari kebutuhan stokiometri, nyala api difusi akan overventilated yang mengakibatkan sejumlah bahan bakar terlepas bersama gas hasil pembakaran. Disisi lain, jika lebih kecil dari kebutuhan pembakaran sempuma, nyala api difusi akan underventilated yang mengakibatkan sejumlah energi panas terlepas bersama udara. Pada proses pembakaran difusi, terjadi phenomena lifted flame, hal ini mempengaruhi keandalan dan effisiensi sistem pembakaran. Jika jarak lifted flame terlalu jauh dari ujung nozel maka panjang nyala api difusi berkurang mengakibatkan kecepatan pemanasan semburan bahan bakar berkurang, bila terlalu dekatlmenempel pada ujung nozel akan mengakibatkan kerusakan nozel karena beban temperatur tinggi dari nyala api difusi. Dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan pengaruh variasi sudut ring pengarah udara injeksi terhadap panjang nyala api difusi bahan bakar propana meliputi jarak lifted flame, tinggi nyala api dan temperatur ujung nozel. Variasi sudut ring pengarah udara injeksi yang digunakan 0°, 15°, 30°, 45°, 60° dan 75°. Aliran propana diperbesar secara bertahap hingga nyala api mencapai kondisi liftoff. Pada kondisi liftoff, udara di-injeksikan secara bertahap. Setiap perubahan laju aliran propane atau udara injeksi, nyala api difusi diamati dan di-capture menggunakan kamera video. Pada nyala api difusi kondisi liftoff diperoleh Reynolds number propane 8.619, jarak lifted flame 105,4 mm, panjang nyala api difusi 344,6 mm dan burning velocity 239,2 mm/dtk. Dengan menggunakan ring pengarah injeksi udara sudut 45° dan Reynolds number campuran udara-propana 6.482 std 6.513 diperoleh jarak lifted flame menjadi sebesar 65,4 mm, panjang nyala api difusi menjadi 410,3 mm, kecepatan pcmbakaran menjadi 290,64 mm/dtk dan temperatur ujung nozel dari 52,4°C menjadi 54.6°C.
Generally, the combustion system is applied at industries is diffusion combustion system with safety and reliability reasons, eventhough the researh of diffusion flame get attention is less than premix flame. Energy that is produced by diffusion flame related to the diffusion flame length. The diffusion flame length is affected by amount and jets direction of air. If air supply is more than sthoiciometric needed, diffusion flame will be overventilated that cause an amount of fuel releases with exhaust gas. On the other side if air supply is insufficient for sthoiciometric, diffusion flame will be underventilated that cause an amount of heat realese with air. At diffusion combustion process occur lifted flame phenomena. This thing influences efficiency and reliability of combustion system. If lifted flame too far from nozzle lip so that diffusion flame length decrease which give effect of heating velocity decreasing of fuel jet, when too near from nozzle tip will cause damage to nozzle due to high temperature load of diffusion flame. At this research was observased influence of angles variation of injection air director rings to propane diffusion flame length consist of lifted flame, diffusion flame high and nozzle tip temperature. The angel variations of air director rings were used 0°, 15°, 30°, 45°, 60° and 75°. Flow rate of propane increase in step by step to achieve liftoff condition. At condition liftoff, air is injected regularly. Every flow rate change of propane and air injection, diffusion flame is observed and it is captured by camera-video. At diffusion flame of liftoff condition is reached Reynolds number of propane is 8,619, lifted flame distance is 105.4 mm, diffusion flame length is 344.6 cm and burning velocity is 239.2 cm/s. Using air director ring of angle 45° and at Reynolds number of air-propane mixture 6,482 to 6,5I3 obtained lifted flame distance reduce to 65.4 mm, diffusion flame length becomes 410.3 mm, burning velocity becomes 290.64 cm/s and nozzle tip temperature from 52.4°C to be 54.6°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24397
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Setyo Wibowo
Abstrak :
Hampir semua aktifitas industri melibatkan proses pembakaran baik sebagai unit utama maupun sebagai bagian dari unit penyedia energi dalam sistem utilitasnya. Nyala difusi merupakan salah satu proses pembakaran yang memiliki aplikasi sangat luas. Tinggi lifted nyala api difusi sangat menentukan kualitas pembakaran. Laju alir semburan udara mempengaruhi tinggi lifted nyala api difusi. Pada penelitian ini, dilakukan variasi laju alir semburan udara untuk mengetahui tinggi lifted nyala difusi. Pengaruh pemanasan awal bahan bakar LPG pada Bunsen Burner juga diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi laju alir semburan udara awal menyebabkan tinggi liftedftame akan mengalami penurunan akibat fenomena flame approach. Kecepatan pembakaran maksimum berada pada Q udara 0,25 L/s dan Q bahan bakar 0,0455 Us yaitu dengan kecepatan pembakaran turbulen (ST) 19,15 m/s. Pemanasan awal menyebabkan tinggi lifted nyala api difusi mengalami penurunan. ......Almost all industrial aclivity use combustion process as their energy system supply for Utilities. Dijfusion flame is one type of combustion widely used in industry. Liftedflame distance is one parameter contributing in combustion quality, influenced by air injection flowrate. This research conduct air injection flowrate effect to lifted flame distance from dijfusion type combustion. Fuel (LPG) treatment was carry out to flnd out heating effect on burning characteristics. This research show thal air injection flowrate cattse liftedflame distance tends to decrease at the early combustion. Maximum burning velocity in the range of Qalr 0.25 L/s and Qfuel 0.0455L/s, with turbulence burning velocity (ST) 19,15 m/s. Fuel pr e heating cause liftedflame of burning dijfusion tends t o decreased.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25961
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Tondy Liandro
Abstrak :
Dalam penelitian ini, perubahan dimensi nyala api difusi akan diteliti saat bahan bakar gas LPG dipanaskan terlebih dahulu sebelum dibakar didalam burner. Pemanasan dilakukan terhadap medium kerja dimana aliran bahan bakar dialirkan. Secara teori temperatur un-burn yang lebih tinggi dapat menyebabkan laju raksi yang lebih cepat kecepatan pembakaran yang lebih cepat dan energi minimum yang lebih rendah. Dalam penelitian ini akan dilakukan pendekatan dengan mencari kecepatan pembakaran melalui panjang nyala api dan tinggi lifted flame yang terjadi akibat proses pemanasan. Panjang api yang selama dipanaskan semakin memendek sehingga nilai kecepatan pembakaran akan semakin cepat, kecepatan laminar dari 4,67 cm/s menjadi 5,77cm/s, sedangkan kecepatan turbulen dari 81,88 cm/s menjadi 159,86 cm/s.
This research is about measuring dimension's change of diffusion flame when LPG gases are being preheated before it burns in burner. Preheat process takes place on fluids that we used in this research (water). Theoretically as unburned temperature raise it cause higher rate of reaction, higher burning velocity, and lower minimum energy. This research will be approaching on burning velocity by finding length of diffusion flame and heights of lifted flame by the effect of preheat process. As the un-burned temperature increased, the length of flame shortens and the bunring velocity becomes faster. As for laminar burning velovity it was increasing from 4,67 cm/s to 5,77cm/s. and for turbulence burning velocity from 81,88 cm/s to 159,86 cm/s.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50728
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimitri Rulianto
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian terhadap karakteristik stabilitas nyala api difusi, apabila bahan bakar gas LPG dipanaskan terlebih dahulu sebelum dibakar didalam bumer. Secara teori dengan meningkatkan temperatur un-burn suatu bahan bakar, maka dapat menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat, kecepatan pembakaran menjadi lebih cepat, energi minimum menjadi lebih rendah dan starting point menjadi lebih rendah. Pada penelitian ini akan dilakukan pendekatan dengan mencari stabilitas nyala api difusi melalui panjang nyala api dan jarak lifted flame yang terjadi akibat proses pemanasan bahan bakar gas LPG. Hasil yang dapat diperoleh adalah temperature bahan bakar gas LPG yang dapat dicapai setelah dipanaskan adalah 37,5 °C, 38,8 °C, 39,8 °C, 43,1 °C dan 46,6 °C. Lifted flame terjadi lebih awal dan panjang nyala api berkurang dengan meningkatnya temperature bahan bakar gas LPG. Stabilitas nyala api difusi terjadi saat bahan bakar gas LPG dipanaskan pada temperatur 80 °C dan 90 °C. ......This research is about the characteristic of the diffusion flame stability when LPG gases are being preheated before it bums in the bumer. Theoretically by rising unbumed temperature of a certain fuel can cause higher rate of reaction, higher buming velocity, lower minimum energy and lower starting point This research will be approached on buming velocity by length of flame and length of lifted flame which occur because of heaiing LPG fuel gas. The result show that LPG fuel gases buming temperature after heating could be reached 37,5 °C; 38,8 °C; 39,8 °C; 43,1 °C; 46,6 °C. Lifted flame will occur earlier and length of flame will decrease equal to increasingly LPG fuel gas temperature. The diflusion flame stability will occur when the LPG fuel gases are being preheated at temperature 80 °C and 90 °C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25962
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhamad Is Subekti
Abstrak :
Pengaruh gradien medan magnet pada flame difusi pembakaran LPG udara telah dipelajari secara sistematis interaksinya. Medan magnetik yang tidak seragam dihasilkan pada gap udara dari pembangkit medan magnet, LPG dan udara divariasikan kecepatan aliranya kemudian dikenai medan magnet tak seragam. Pengaruh kondisi operasi pada parameter penting dari flame difusi seperti struktur nyala, panjang nyala, temperatur dan jarak nyala terangkat didalam flame telah dipelajari dengan kondisi percobaan ini menggunakan pembangkit medan magnet sebesar 0,24T dan gradien medan magnet 22.9T/m. Jarak nyala terangkat dan panjang nyala memendek dengan dikenakanya penurunan gradien medan magnet vertikal (gradien medan magnet negatif),juga temperatur di daerah nyala mengalami peningkatandengan kenaikan temperatur sebesar 48.9°C untuk laju alir LPG 55cc/min. Sebaliknyajika dikenai gradien medan magnet positif keduanya akan memanjang dan temperatur akan turun dengan penurunan temperatur sebesar 174.7°C untuk laju alir LPG 45 cc/min. Laju perubahan panjang nyala dan jarak nyala terangkat terhadap perbedaan kuat medan magnetmenghasilkan nilai negatif dengan kehadiran gradien medan magnet negatif dan nilai positif untuk gradien medan magnet positif. Sedangkan luas nyala tidak berubah untuk semua kondisi gradient medan magnet. ...... The effect of a gradient magnetic field on a diffusion flame LPG/air combustion has been systematically studied to comprehend their interaction. A non-uniform magnetic field was produced in the air gap of an magnet field generator and the LPG/air flame corresponding to various LPG and air flow velocities was subjected to the non-uniform field. The influence of the operating conditions on the fundamental parameter of the diffusion flame, such as the flame structure, flame length, temperature and the lifted flame distance in these flames have been thoroughly studied with conditions this experimentation used magnetic field generator 0,24 T dan magnetic field gradient 22.9 T/m. The lifted flame and the flame length decreased with the application of the vertically decreasing magnetic fieldgradient (negatif magnetic field gradient), also the temperatures within the flame increasedwith an increase temperatures 48.9°C for the flow velocity of 55 cc/min. Viceversa it would lengthen if subjected positif magnetic field gradient and an temperatures within the flame decreased with an decrease temperatures 174.7°C for the flow velocity of 45 cc/min.The rate of change of length flame and lifted flame distance to the change of magnetic field intensityto result in negatif value in the presence of the negatif magnetic field gradient and positif value if the application positif magnetic field gradient.Whereas, the flame area is not change for the all conditions magnetic field gradient.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library