Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marpaung, Tonny
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S28547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratomo Setyadi
Abstrak :
Salah satu cara untuk meningkatkan kestabilan nyala adalah penggunaan ring. Penelitian tentang ring penstabil nyala menemukan bahwa selain meningkatkan kestabilan nyala juga menurunkan kadar emisi NOx [20]. Namun pada penelitian tersebut ring dipasang tepat dikeluaran burner sehingga nyala tetap berpotensi mengganggu ketahanan burner. Dengan memasang ring pada jarak tertentu maka nyala akan berpindah ke ring dan menyala stabil di ring tersebut. Fenomena ini berbeda dengan lift-off dan disebut dengan flame lift-up. Analisa kestabilan nyala dan panjang nyala lift-up telah dilakukan. Pengalihan nyala api dari ujung burner pada pembakaran premix menggunakan ring maupun pada pembakaran non-difusi memelukan analisis temperatur ring. Hal ini di butuhkan untuk mengetahui adakah pengaruh hot spot pada fenomena lift-up pada pembakaran premix bunsen burner. Hubungan antara ketinggian ring dengan semakin tingginya temperature yang terjadi saat lift-up dengan AFR yang sama, memberikan petunjuk bahwa terjadi efek titik panas terhadap kejadian lift-up. Temperatur yang bertambah seiring bertambahnya letak ring, mengindikasikan temperatur sebagai akselerator kejadian lift-up. Hubungan antara temperature ring dengan persamaan panjang nyala menunjukkan bahwa semakin tinggi temperature, semakin besar nilai panjang nyala yang dihasilkan, dengan burning load yang sama. Panas yang hilang akibat konduksi dan radiasi ring terhadap campuran,jika sebanding dengan panas yang dihasilkan oleh reaksi pembakaran, maka akan dapat menjaga kestabilan nyala, yang sesuai dengan tujuan pemasangan ring. Hasil simulasi CFD dan hasil pengukuran temperature menunjukkan kesesuaian, bahwa tidak ada api di daerah bawah ring, yang menunjukkan bahwa api berpindah secara keseluruhan. ......A method of increasing flame stability is the usage of ring. The research of stabilizer ring found that beside stabilizing the flame, is also reduce the emision factor. But in that research the ring is placed exactly in the burner tip and potentially reduce the burner endurance. By placing the ring on a certain distance, the flame will jump of to the ring and lights stable on the ring. This phenomenon is different form the flame lift-off, and called as a lift-up flame. The diversion of flame form burner tip to a ring on premix combustion, needed a study on the effects of ring temperatur to a lift-up phenomenon. This is done to get information is there any hot spot effects on a lift-up phenomenon. The relation between of ring heights and the rise of ring temperature gives a clue that the hotspot effects is occured. The rise of the temperature is indicating as accelerator of lift-up phenomenon. Higher ring temperature gives longer the flame length for the same burning load, based on the new equation. Ring will be functioned as a stabilizer when the heatlosses due to conduction and radiation are equal to the heat that generated during the combustion reaction. This result is verified by simulation using the CFD
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T 29884
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Denni Kesuma
Abstrak :
ABSTRAK
Percobaan kali ini menggunakan sayap model delta dengan swept angle sebesar 65o untuk mengukur performa dari sayap. Dua hal yang menjadi focus pada penelitian ini adalah pengukuran lift dan drag dari sayap delta dengan dan tanpa menggunakan kontrol aliran akutator plasma. Pengujian dilakukan menggunakan wind tunnel dengan kecepatan free stream sebesar 5,74 m/s dengan bilangan Reynolds sebesar 83000. Aktuator plasma yang digunakan menggunakan konfigurasi multi-DBD. Didapatkan pengaruh dari aktuator plasma terhadap performa dari sayap delta yang dapat meningkatkan nilai koefisien lift dan mengurangi nilai koefisien
ABSTRACT
In this study, an experiment was carried out to measure the performance of a delta wing with 65o swept angle. There are two things that will be focused, the measurement of lift and drag on the delta wing with and without plasma actuator. The experiment is utilizing a wind tunnel with a free stream velocity of 5.74 m/s and at Reynolds number amounting to 83000. Multi-DBD plasma actuator was implemented on top of the wing. The performance of the wing was positively affected by the use of plasma actuator, proven by the increasing lift coefficient and the decreasing of drag coefficient.

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Purnomo
Abstrak :
Meningkatnya kebutuhan energi nasional masih menjadi permasalahan dengan didominasi oleh energi fosil sebesar 90,7%. Lapangan AP merupakan lapangan minyak dan Gas yang berada di Utara Jawa Barat. Sejak tahun 2016 tidak memiliki kegiatan pengeboran sumur baru sehingga produksi terus menurun. Optimasi dilakukan dengan memanfaatkan lean gas pengolahan gas bumi sebagai pengumpan pada 5 sumur sembur buatan tipe gas lift. Simulasi kelayakan ekonomi menggunakan 4 alternatif skenario yaitu, skenario 1, Gas lift menggunakan kompresor kepemilikan dengan gas terproduksi yang disirkulasikan kembali di unit pengolahan gas; skenario 2, Gas lift menggunakan kompresor secara kepemilikan dengan gas terproduksi langsung yang dialirkan ke konsumen; skenario 3, Gas lift dengan menggunakan kompresor secara sewa dengan gas terproduksi yang di sirkulasikan kembali ke unit pengolahan gas; skenario 4, Gas lift menggunakan kompresor secara sewa dengan gas terproduksi langsung dialirkan ke konsumen. Evaluasi teknis dilakukan dengan menggunakan simulasi perangkat lunak antara lain PIPESIM 2021 dan UNISIM R390.1, sedangkan analisa kelayakan ekonomi dilakukan dengan metode Levelized Cost. Skenario terbaik berdasarkan pertimbangan nilai Cummulative Cash Flow serta NPV, IRR dan Payback Period adalah Skenario 4 yang memberikan Cummulative Cash Flow sebesar IDR 519.117.184.085, NPV IDR 249.981.597.550, IRR 109,54% dan Payback Period selama satu tahun empat bulan. ......The increase in national energy demand is still a problem, with fossil energy being dominated by 90.7%. The AP field is an oil and gas field in North West Java. Since 2016 there have been no new well-drilling activities, so production has declined. Optimization is done by utilizing natural gas processing lean gas as a feeder for five gas lift-type artificial wells. The economic feasibility simulation uses four alternative scenarios. Namely, in Scenario 1, Gas lift uses a proprietary compressor with produced gas which is recirculated in the gas processing unit; in Scenario 2, Gas Lift uses a proprietary compressor with produced gas delivered directly to consumers; Scenario 3, Gas lift uses a compressor on a lease basis with produced gas recirculated to the gas processing unit; Scenario 4 Gas Lift uses a compressor on a lease basis with produced gas flowing directly to consumers. Technical evaluation is carried out using software simulations, including PIPESIM 2021 and UNISIM R390.1, while an economic feasibility analysis is carried out using the Levelized Cost method. The best scenario based on cumulative cash flow and NPV, IRR and payback period is Scenario 4, which gives a cumulative cash flow of IDR 519,117,184,085, NPV of IDR 249,981,597,550, IRR of 109.54% and a payback period of 1 year and four months.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Debbigrisyafti
Abstrak :
Manajemen risiko berperan penting dalam meningkatkan ketahanan suatu organisasi untuk mengatasi risiko yang teridentifikasi. Peningkatan urbanisasi global, kebutuhan keamanan, serta permintaan produk ramah lingkungan yang melatarbelakangi pertumbuhan industri lift tentunya tidak terlepas dari risiko. Namun, pada industri lift belum banyak ditemukan penelitian mengenai penilaian risiko khususnya pada bidang instalasi lift. Penelitian ini bertujuan untuk membuat analisis penilaian risiko pada proses isntaalasi lift yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai acuan dalam memitigasi risiko. Penilaian expert digunakan untuk menghasilkan bobot kepentingan prioritas job step dan task pada instalasi lift. Risiko paling tinggi yaitu job step 10 dan risiko paling rendah yaitu job step 1. ......Risk management has been known as a discipline that plays an important role in improving the resilience of an organization to address the risks identified. As the increasing of global urbanization, security needs, and the demand for environmental friendly products, has been underlying the growth of the elevator industry, thus can not be separated from the risks. However, in the elevator industry has not found much research on risk assessment, especially in the field of elevator installation. This study aims to make a risk assessment analysis on the elevator installation process which then used as a reference in mitigating risk. Expert judgement being used to generate the priority weight of each job step and task on the elevator installation. The result are job step 10 has the highest risk and job step 1 has the lowest risk.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Fahrul Rozi
Abstrak :
Lift tangga merupakan salah satu kebutuhan bagi lansia yang memiliki tempat tinggal berlantai 2. Keamanan merupakan hal utama yang diperhatikan pada lift tangga, tingkat keamanan dalam menggunakan lift tangga terkait dengan standarisasi tingkat International akan sangat memberikan kenyamanan dan keamanan pada pengguna. Faktor keamanan ketika lift tangga mengalami kegagalan sistem merupakan masalah bagi pengguna lift tangga. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan suatu gagasan baru dalam pengereman lift tangga menggunakan fall arrester ketika lift tangga memiliki masalah saat tali pengangkut putus, Pada penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan kemiringan maksimal sebesar 51° dan kecepatan awal sebesar 0,2 m/s. Pada penelitian ini dilakukan 4 tahap analisis yaitu analisis massa total melalui pengujian jarak pengereman menggunakan rangkaian sensor VL53L0X untuk mendapatkan nilai massa total maksimal berdasarkan jarak pengereman maksimal, yang dilanjutkan dengan analisis statis yang nilai-nilainya akan digunakan dalam analisis kekuatan struktur dan analisis dinamis untuk mengetahui besar gaya yang terjadi pada lift tangga ketika terjadi pengereman, kemudian melakukan analisis kekuatan struktur material menggunakan software Ansys® melalui nilai yang didapat dari analisis statis sehingga menghasilkan nilai safety factor, dan analisis terakhir merupakan analisis service factor merupakan nilai yang menentukan motor AC pengangkut yang digunakan telah sesuai standar ASME 18.1. Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa penggunaan fall arrester pada lift tangga dapat melakukan pengereman pada massa total maksimal sebesar 206 kg, gaya normal pada roda bagian depan sebesar 65 N dan gaya normal roda bagian belakang sebesar 1.205 N, dan memiliki nilai safety factor dan service factor yang memenuhi syarat.   ......Stairlift is a necessity for the elderly who have a 2-story residence. The safety of stairlift is the  main thing that is considered in stairlift, the level of security in using stairlift related to international standardization will greatly provide comfort and safety to users. Safety when the stairlift has a system failure is a problem for stairlift users. Therefore, this study provides a new idea in stairlift braking using a fall arrester based on ASME 18.1 to make a solution when the stairlift has a problem when the transport rope breaks. In this study, it was carried out using a maximum slope of 51 ° and an initial speed of 0.2 m/s. In this study, 4 stages of analysis were carried out, namely the analysis of total mass through testing the braking distance using the VL53L0X sensor circuit to obtain the maximum total mass value based on the maximum braking distance, followed by static analysis whose values ​​will be used in structural strength analysis and dynamic analysis to knowing the magnitude of the force that occurs in the stairlift when braking occurs, then performs an analysis of the strength of the material structure using Ansys® software through the values ​​obtained from static analysis to produce a safety factor value, and the last analysis is an analysis of the service factor which is the value that determines the transport AC motor that used in accordance with ASME 18.1 standards. The results of this study indicate that the use of a fall arrester on a stair lift can brake at a maximum total mass of 206 kg, a normal force on the front wheels of 65 N and a normal force on the rear wheel of 1.205 N, and has a safety factor and service value eligible factors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zeta Auriga
Abstrak :
Pendahuluan: Pemasangan pipa nasogastrik (NGT) pada pasien terintubasi memiliki beberapa kesulitan. Beberapa metode pemasangan NGT telah diteliti dengan tujuan untuk mencari cara yang lebih mudah, cepat dan kurang traumatik bagi pasien. Metode chin lift merupakan cara baru yang digunakan untuk memasang NGT pada pasien terintubasi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan keberhasilan, lamanya waktu pemasangan dan kejadian komplikasi bercak darah saat pemasangan NGT pada pasien terintubasi antara metode chin lift dan reverse Sellick. Metode: Penelitian ini adalah uji klinis, acak dan tersamar tunggal yang dilakukan pada 210 pasien yang menjalani anestesia umum terintubasi lalu dilakukan randomisasi untuk dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok A menggunakan metode chin lift dan kelompok B menggunakan metode reverse Sellick untuk pemasangan NGT. Angka keberhasilan, lamanya waktu pemasangan dan kejadian komplikasi bercak darah dicatat pada penelitian ini. Hasil: Tidak ada perbedaan bermakna (p=0,786) antara angka keberhasilan pemasangan NGT pada kelompok chin lift (79,2%) dengan reverse Sellick (81,7%). Lamanya waktu pemasangan dan kejadian komplikasi bercak darah saat pemasangan NGT juga tidak berbeda bermakna. Simpulan: chin lift tidak meningkatkan keberhasilan pemasangan pipa nasogastrik (NGT) pada pasien terintubasi dibandingkan dengan metode reverse sellick. ......Introduction: Nasogastric tube (NGT) insertion in intubated patients has several difficulties. Several researches of NGT insertion have been conducted aiming to find the fastest, easiest, and less traumatic method to the patients. Chin lift is the new method to insert the NGT in intubated patients. The aim of this study is to compare the success rate, duration of insertion, and the incidence of blood spot complications of NGT insertion in intubated patients between chin lift and reverse Sellick's methods. Methods: This study is a single blinded randomized controlled trial. 210 patients who underwent general anesthesia and intubated were randomly allocated into two groups. Group A is the chin lift method and group B is the reverse Sellick's method. The success rate, duration of insertion, and the incidence of blood spot complications were noted in this study. Results: There were no significant differences (p = 0.786) between the success rate of NGT insertion in the chin lift group (79.2%) and the reverse Sellick's group (81.7%). The duration of insertion, and the incidence of blood spot complications during NGT insertion were also not significantly different. Conclusion: The chin lift method did not increase the success rate of NGT insertion in intubated patients compared to the reverse sellick method.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Sudibyo S.
Abstrak :
ABSTRAK
Pada peralatan komputer atau elektronika prinsip dasarnya adalah rangkaian digital. Pada sistem digital, keluaran maupun masuknya hanya berupa 1 atau 0. Dengan prinsip ini, menggunakan rangkaian gerbang digital, seperti NOR, NAND, Inverter dan XOR dapat dirancang peralatan yang sangat berguna bagi kebutuhan manusia.

Perancangan simulasi lift yang diimplementasikan ini merupakan salah satu aplikasi dari teknologi digital. Rangkaian digital terdiri dari gerbang-gerbang logika digital, maupun yang lebih kompleks lagi, yakni Comparator, D-flip-flop, dan yang lainnya.

Penelitian ini terutama membahas perancangan rangkaian simulasi lift, yang dibangun dari rangkaian Comparator, D-flip-flop, Counter, Decoder, Encoder dan gerbang lainnya. Kemudian di gambar layout CMOS dari rangkaian tersebut. Dalam hal ini yang digambarkan dan dijelaskan yaitu adalah : analisa layout CMOS-nya yakni rangkaian Comparator yang merupakan salah satu komponen utama dari simulasi lift.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4   >>