Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Cifriadi
Abstrak :
ABSTRAK
Sampai saat ini, karet siklo yang dibuat dari proses siklisasi lateks karet alam aplikasinya belum maksimal karena sukar larut dalam pelarut hidrokarbon. Dalam penelitian ini telah dipelajari perbandingan karakteristik antara karet siklo yang diperoleh dari siklisasi lateks karet alam dan lateks karet alam berbobot molekul rendah. Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan penelitian tentang degradasi lateks karet alam menggunakan kombinasi bahan pendegradasi H2O2 dan NaNO2 untuk menghasilkan lateks karet alam berbobot molekul rendah. Tahap kedua dipelajari karakteristik karet siklo dari siklisasi lateks karet alam dan lateks karet alam berbobot molekul rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa degradasi lateks karet alam pada temperatur reaksi sebesar 70oC dengan bahan pendegradasi H2O2 1 bsk dan NaNO2 3 bsk selama 8 jam waktu reaksi dapat menghasilkan lateks karet alam yang memiliki bobot molekul rendah. Karet siklo yang dihasilkan dari siklisasi lateks karet alam dan lateks karet alam berbobot molekul rendah tidak larut dalam pelarut toluen, namun karet siklo dari siklisasi lateks karet alam berbobot molekul rendah memiliki daya rekatan lebih baik pada substrat karet-logam dan logam-logam.
2008
T39881
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti Anggraini
Abstrak :
Lateks Karet Alam yang merupakan poliisoprena diharapkan mampu untuk digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan aditif minyak lumas mengganti poliisoprena sintesis yang selama ini digunakan pada skala industri, terlebih karena Indonesia adalah negara penghasil karet terbesar di dunia. Lateks Karet Alam dicangkok dengan metil metakrilat (100: 50 massa) dengan menggunakan irradiasi sinar y dari Co-60 dengan dosis 10 kGy sehingga terbentuk Kopolimer LKA-g-MMA 50, KOLAM 50. Untuk membuat aditif peningkat viskositas indeks KOLAM 50 ini sebanyak 10% dilarutkan kedalam base oil HVI 60, waktu pelarutan 12 jam. Untuk memperkecil waktu pelarutan, KOLAM 50 diekstraksi menggunakan aseton dan kloroform baru kemudian dilarutkan dalam HVI 60. Selain itu dengan menggunakan campuran xilena dan HVI 60 sebagai pelarut. Aditif ini selanjutnya ditambahkan ke dalam base oil HVI 60 dan base oil HVI 95 dengan variasi konsentrasi 2% - 7%, lalu dilakukan pengukuran viskositas indeks, titik nyala, dan ketahanan stabilitas shear. Pada penelitian ini didapatkan, bahwa KOLAM 50 mampu meningkatkan viskositas indeks minyak lumas, mempunyai stabilitas shear yang sama baiknya dengan aditif lain dipasaran serta mempunyai titik nyala yang memenuhi standar. Campuran xi lena dan HVI 60 dapat digunakan sebagai pelarut yang baik.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Ervan Nugraha
Abstrak :
Lateks karet alam sudah dikembangkan sebagai aditif peningkat indeks viskositas minyak lumas. Kopolimer dari lateks karet alam sulit larut dalam minyak lumas sehingga diperlukan xilena sebagai pelarut antara. Pada penelitian ini, penggunaan xilena dihilangkan dengan menggunakan proses depolimerisasi. Kopolimerisasi dengan menggunakan stirena dilakukan untuk memperbaiki ketahanan oksidasi karet alam. Penurunan berat molekul yang dihasilkan mencapai 85%. Rasio grafting tertinggi didapat pada sampel LKA-d-S-KP6 sebesar 0,199. Hasil penelitian menunjukkan sampel HVI 160S dengan LKA-d-S-KP4 sebagai aditif memiliki indeks viskositas tertinggi dengan kenaikan sebesar 63%. Stabilitas oksidasi HVI 160S dengan penambahan kopolimer LKA-d-S-KP4 mengalami kenaikan hingga 0,08 jam dibandingkan HVI 160S dengan penambahan LKA-d. ......Natural rubber latex has been developed as viscosity index improver base oil additive. Copolymer of natural rubber latex difficult to dissolve in base oil so it takes xylene as the solvent. In this research, the use of xylene is removed by using the depolymerization process. Styrene monomer is used in the copolymerization o improve the oxidation resistance of natural rubber. Molecular weight reduction reached 85%. The highest grafting ratio is 0,199 on LKA-d-S-KP6 sample. The research results show HVI 160S with LKA-d-S-KP4 as an additive has the highest viscosity index with percentage increase 63%. Oxidation stability of HVI 160S with the addition LKA-d-S-KP4 has increased up to 0.08 hours compared HVI 160S with the addition LKA-d.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harly Ilyasaakbar
Abstrak :
Karet alam merupakan komoditi yang melimpah di Indonesia dengan aplikasi produk olahan yang beragam. Salah satu aplikasi karet alam ialah pada bidang lubrikasi, yakni sebagai bahan dasar viscosity index improver (VII). VII merupakan aditif yang memiliki fungsi menaikkan kemampuan minyak lumas dasar (base oil) dalam mempertahankan viskositas kinematiknya terhadap perubahan temperatur. Pembuatan VII dengan menggunakan lateks karet alam terdepolimerisasi yang dikopolimerisasi tempel dengan stirena telah dilakukan sebelumnya dan menghasilkan indeks viskositas yang mencapai angka 152 setelah ditambahkan ke minyak HVI 160 dan stabilitas oksidasi yang ditentukan dengan waktu induksi sebesar 0.54 jam pada suhu 160oC dengan penambahan kopolimer sebesar 2.5%. Adapun pengukuran indeks viskositas tersebut dilakukan dengan metode ASTM D2270 dan waktu induksi dengan metode Rancimat. Pada penelitian ini, akan digunakan inisiator reaksi kopolimerisasi berupa campuran tert-butyl hydroperoxide (TBHPO) dan tertraethylene pentamine (TEPA). Inisiator berupa campuran tert-butyl hydroperoxide (TBHPO) dan tertraethylene pentamine (TEPA) digunakan untuk menaikkan derajat grafting dari kopolimer sehingga diharapkan akan menaikkan indeks viskositas dan memperbaiki stabilitas oksidasi minyak lumas. Variasi waktu reaksi kopolimerisasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu reaksi terhadap bobot molekul dan rasio grafting. Kopolimer terbaik yang dihasilkan pada peneitian ini mampu menaikkan indeks viskositas minyak lumas HVI 160 dari 95 menjadi 146 dengan penambahan 2.5% kopolimer, memiliki bobot molekul sebesar 19142, mempunyai rasio grafting 0.24 (w stirena/w LKA depolimerisasi), serta stabilitas oksidasi yang dinyatakan dalam waktu induksi sebesar 0.28 jam pada suhu 160°C (masih lebih rendah dibandingkan minyak lumas dasar HVI 160 yang memiliki waktu induksi sebesar 0.81 jam). ......Natural rubber is an abundant commodity in Indonesia with a lot of applications. One of them is the usage as raw material of viscosity index improver. VII is an additive that has a function to improve the ability of lubricant base oil in retaining its viscosity throughout the change of temperature. Synthesize of VII from depolymerized natural rubber latex that is grafted with styrene has been done previously which resulted in viscosity index number of 152 after added to HVI 160 and induction time to the number of 0.54 hours at 160oC by 15% addition of copolymer. The method used in viscosity index testing is based on ASTM D2270 whereas the induction time test is conducted by using the Rancimat method. In this research, the usage of tert-butyl hydroperoxide (TBHPO) and tertraethylene pentamine (TEPA) as an activator is meant to get the high grafting ratio value of copolymer so that the viscosity index of base oil will increase and the oxidation stability of base oil will be better. The reacion time in copolymerisation is varied to get the corellation between reaction time and molecular weight as well as grafting ratio. The best copolymer produced is able to enhance the vicosity index of HVI 160 from 95 to 146, has molecular weight of 19142, has 2.5% of solubility in HVI 160 after 24 hours of dissolving, has grafting ratio of 0.24 (w styrene/w depolymerized NRL), and has oxidation stability of 0.28 hours at 1600C (lower than HVI 160 which induction time is 0.81 hours at 160°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani An Nisa As Salamah
Abstrak :
Aditif peningkat indeks viskositas minyak lumas berbahan dasar kopolimer Lateks Karet Alam-Stirena (LKA-Stirena) berbobot molekul rendah telah disintesis pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan aditif peningkat indeks viskositas yang mudah larut dalam minyak lumas, efektif dalam meningkatkan indeks viskositas serta memiliki stabilitas oksidasi yang baik. Kopolimer berbobot molekul rendah dibuat melalui kopolimerisasi tempel LKA depolimerisasi dengan stirena menggunakan inisiator hidrogen peroksida selama 5 jam pada suhu 60°C. Kopolimer lalu diuji bobot molekul, derajat grafting, kelarutan dalam minyak lumas, indeks viskositas dan stabilitas oksidasinya. Hasil yang diperoleh menunjukkan semakin rendah bobot molekul LKA depolimerisasi yang digunakan semakin rendah bobot molekul kopolimer dan semakin besar derajat grafting yaitu dengan derajat grafting terbesar 10,1%. Kopolimer dengan bobot molekul 40,98 x103 dan 51,9 x 103 memiliki kelarutan terbesar yaitu 15% dalam minyak lumas. Kopolimer LKA-Stirena dengan bobot molekul 51,9 x 103, kelarutan 15%, serta derajat grafting 9,82% mampu meningkatkan indeks viskoistas minyak lumas dari 95 menjadi 150,02 dengan stabilitas oksidasi yang dinyatakan dalam waktu induksi lebih dari 20 jam pada 110 °C dan 0,54 jam pada suhu 160°C. ...... Viscosity index improver additive based on low molecular weight Natural Rubber Latex-Styrene (NRL-Styrene) copolymer was produced in this research. This research has purposes to produce viscosity index improver that soluble in lube oil, efective in increasing viscosity index, and good in oxidation stability. The copolymer was made from depolymerized latex through graft copolymerization with styrene using hydrogen peroxide as initiator for 5 hours at 60°C. The molecular weight (MW), grafting degree, solubility in lube oil,viscosity index and oxidation stability of the copolymer was determined. The result of this research showed that the lower MW of NRL depolymerisation resulted lower MW and higher grafting degree of the copolymer. Copolymers with MW 40,98 x 103 and 51,9 x 103 have solubility of 15%. The copolymer (MW 51,9 x 103), 15% solubility, and 9,82 % grafting degree could enhance viscosity index of lube oil from 95 to 150,02 with induction time more than 20 hours at 110°C and 0,54 hours at 160°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library