Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yan Silvia
Abstrak :
Adanya krisis energi sejak tahun 1970-an, menyebabkan munculnya berbagai pemikiran-pemikiran untuk mendisain proses yang lebih baik guna mencapai penghematan energi. Salah satunya adalah pengolahan kembali gas suar bakar (gas flare). Gas suar bakar adalah gas ikutan dari hasil distilasi minyak mentah yang dicairkan. Sebelumnya gas ini hanya dibakar diflare. Tetapi dengan adanya diversifikasi energi, maka orang mulai melihat manfaat dari gas-gas ini untuk digunakan sebagai salah satu sumber energi, yaitu LPG. Gas residu hasil pembuatan LPG ini dapat dimanfaatkan lagi untuk petrokimia. Ada tiga macam proses pembuatan LPG, yaitu secara refrigerasi, absorbsi, dan ekspansi. Dari ketiga proses ini akan dipilih proses mana yang membutuhkan biaya investasi dan utilitas paling kecil. Untuk itu perlu dilakukan perbandingan masing-masing proses. Kapasitas produksi pabrik setiap proses ditetapkan sebesar 2,18 x 105 ton pertahun. Besarnya investasi modal yang ditanamkan pada proses refrigerasi adalah sebesar US S 1,02439x107. Untuk proses absorbsi dan ekspansi masing-masing sebesar US S 2,53223 x 107 dan US $1.0448 x102. Laju pengembalian investasi pada proses refrigerasi sebesar 80,90 % (cara ROI) dengan lama waktu pengembalian modal 1,24 tahun. Sedangkan pada proses ahsorbsi dan ekspansi masing-masing sebesar 6,62 % dan 49,84 % (cara ROI) dan Iama pengembalian modal adalah 15 tahun untuk proses absorbsi dan 2 tahun untuk proses ekspansi. Dengan demikian dapatlah diiihat bahwa perancangan pabrik LPG dari gas suar bakar dengan proses refrigerasi mernberikan salah satu alternatif pemecahan bagi konservasi energi dan menguntungkan dari segi ekonomi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dalam penelitian ini dilakukan pcmhualan 3 jcnis burner bcrtipc bunsen yaitu, burner dengan 7 buah lubang bulat, burner dengan lubang kotak, dan bumer dengan lubang kombinasi anlara bulat dan kolak. Disamping itu digunakan pula bwlner konvensional sebagai pembanding, Selanjutnya dilakukan uji kinerja kompor gas dengan memvariasikan Iaju alir LPG dan waktu pcmbakaran. Analisis yang dilakukan meliputi elisiensi tem1al, suhu nyala, emisi gas CO3 , UI-IC, dan NOX.

Dari pengamatan terhadap nyala yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa campuran bahan bakar-udara senantiasa bcrada dalam kondisi rich (bahan bakar berlcbih) Penamhahan Iaju alir bahan bakar akan meningkatkan kondisi rich pada campur:m_ Nyula yang dihasilkan olch kcliga burner yang dirancang lidak mengalami fenomena flaxlzbuck ataupun blowqm dan juga tidak sulit untuk dinya|akan_

Dari data efisiensi yang didapat menunjukkan bahwa bumer Iubang kotal-:- bulat memiliki eiisiensi tcrmal yang lebih tinggi dibandingkan bumer yang lainnya. Efisiensi Lerlinggi burner lubang kotak-bulat diperoleh pada laju alir LPG 700 ml/menil, yaitu 69,61 3% (26,80'?% Iebih tinggi dari bumer konvensional). Efisiensi tertinggi unluk burner _icnis lainnya sccam bcrlurul-iurut ndaluh 65,‘)6% untuk burner lubang bulat, dan 64,85% untuk bumer ko\ak.

Dulu cmisi mc|1unjukkan bahwu burner hasil zmmodifikasi mcnunjukkan kecenderungan yang berbeda-beda untuk setiap jenis polutan dari setiap bumer. Dari jumlah CO2 yang dihasilkan, dapat dikclahui bahwa nyala yang dapai menarik oksigen berdifusi kc dalamnya akan menghasilkan CO; yang lebih tinggi karena rcalcsi pembaknran yang teqadi lebih sempuma. Jumlah CO; yang dihasilkan dakam persen untuk masing-masing burner pada laju alir LPG 700 mi/menit adalah 4,3% untuk burner konvcnsional, 6,9% untuk bumer lubang bulal, 92% untuk bumer kotak, dan 8,5% untuk bumer kotak-bulat. Untuk kemampuan mereduksi emisi NOx kctiga bumer yang dirancang menunjukkan kinerja yang Iebih buruk dari bumer konvensional. Konsentrasi NOx yang dihasilkan dalam ppm untuk setiap burner pada laju alir LPG 700 ml/menit adalah 17 ppm untuk bumer konvensional, 25 ppm untuk bumer lubang bulat, 29 ppm untuk bcmer kotak, dan 28 ppm untuk bumer kotak-bulat.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmad Priasmoro
Abstrak :
ABSTRAK Pemerintah Indonesia telah mensubsidi penggunaan LPG untuk rumah tangga semenjak tahun 2007. Subsidi diberikan sebagai insentif agar rumah tangga mau mengalihkan penggunaan minyak tanah ke LPG. Meningkatnya beban subsidi kepada anggaran negara membuat pemerintah mengusulkan pengurangan subsidi sebagai salah satu arah kebijakan di sektor energi. Makalah ini menginvestigasi efek dari perubahan harga LPG dan pendapatan rumah tangga terhadap konsumsi LPG rumah tangga dengan menggunakan model elastisitas konstan. Menggunakan data SUSENAS 2015, hasil estimasi mengindikasikan karakteristik konsumsi LPG rumah tangga yang bersifat inelastic terhadap perubahan harga dan pendapatan dimana besaran elastisitas harga lebih besar daripada elastisitas pendapatan. Karakteristik yang inelastic tersebut mengindikasikan bahwa LPG dianggap sebagai necessity good oleh rumah tangga Indonesia. selanjutnya paper ini juga meneukan bahwa permintaan LPG oleh rumah tangga desa lebih sensitive terhadap harga dan pendapatan dibanding dengan rumah tangga perkotaan. Hasil estimasi juga memperlihatkan bahwa rumah tangga berpenghasilan rendah lebih sensitif terhadap perubahan harga dan pendapatan dibandingkan dengan  rumah tangga berpenghasilan tinggi. Hasil pembahasan makalah menyimpulkan bahwa pemerintah harus menyediakan bantuan untuk rumah tangga berpenghasilan rendah untuk memproteksi level konsumsi LPG mereka jika pemerintah ingin menjalankan kebijakan rasionalisasi harga dan subsidi LPG.
ABSTRACT The Government of Indonesia has been subsidizing Liquefied Petroleum Gas (LPG) for households since 2007. The subsidy is given as an incentive to households to convert their use of kerosene into LPG. The increasing burden of LPG subsidy on state budget compels the government to propose subsidy reduction as their policy direction in the energy sector. This paper investigated the effects of the changes in LPG prices and household income on household LPG consumption using constant elasticity demand model. Utilizing 2015 Indonesia National Socioeconomic Survey (SUSENAS) data, the estimated results suggest an inelastic characteristic of Indonesian households LPG consumption toward the change in LPG prices and households income where the magnitude of price elasticity is higher than income elasticity. The inelastic income elasticity characteristic suggests that LPG is considered as a necessity good by Indonesian households. Moreover, we found that the demand for LPG in rural households is more sensitive to price and income change than in urban households. Estimated results indicate that lower-income households are more sensitive to LPG prices and income compared to higher-income households. The results suggest that the government has to provide some cushion or subsidy to lower-income households to protect their level of LPG consumption if it wants to rationalize the price and subsidy of LPG.

2018
T52111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Charles Lombok Ferdinand
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai dampak penetapan peraturan harga yang terkait margin pada agen LPG 3 kg dan dampaknya terhadap minute menjadi agen LPG 3 kg. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan menghitung biaya volume dan laba dan mengkondisikan beberapa kondisi. Keuntungan yang kecil menyebabkan diperlukannya beberapa cara untuk memperbesarnya yalmi dengan memperbesar patokan margin dengan beberapa kondisi dan mengurangi hambatan masuk agar mempunyai insentifuntuk menjadi agen LPG 3 kg......This thesis discuss price regulation effect of 3 kg?s Liquelied Petroleum Gas (LPG) price regulation be connected margin toward interest of becoming 3 kg's Liquefied Petroleum Gas (LPG) agent. The study has been done by doing interview, calculating the Cost Volume Profit (CVP) and implemented in some conditions. It would need some methods to increase the profit which can be done by increases the margin in some conditions and reducing entry barrier to incentive of becoming 3 kg's Liquefied Petroleum Gas (LPG) agent's.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risang Vibatsu Adi
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai analisa risiko ledakan yang berasal dari bahan kimia di PTZ, berfokus pada ledakan yang berjenis Vapour Cloud Explosion VCE akibat adanya kebocoran pipa yang terhubung dengan empat buah tangki penimbunan LPG berjenis spherical. Analisa ini menggunakan pendekatan Computational Fluid Dynamic tiga dimensi yang diproses oleh perangkat lunak FLACS. Tesis ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan menggunakan metode QRA Qualitative Risk Assessment dalam menganalisa risiko ledakan. Dapat diketahui dari hasil penelitian bahwa tekanan yang dihasilkan dari ledakan VCE dapat berpotensi menghancurkan fasilitas yang berada di PT Z seperti bangunan perkantoran, gudang, dan area sekitar diluar fasilitas PT Z akibat tekanan tertinggi yang dihasilkan dari ledakan sebesar 0,33 bar. Dampak blast wave dapat dirasakan hingga radius . PT Z disarankan untuk selalu merawat fasilitas, teknologi keselamatan, dan peralatan keselamatan dengan melakukan audit rutin sebagai bentukupaya pencegahan bahaya ledakan.
ABSTRACT
This thesis discuss about explosion risk analysis from chemical material at PT Z, the study is focusing on Vapour Cloud Explosion VCE that caused from four spherical tank piping release. The analysis using 3D Computational Fluid Dynamic approach with FLACS Software. The methods that used on this study is qualitative with descriptive design and using QRA Method to analyzing explosion risk at PT Z. the result from this study is an explosion incident, generated a blastwave that can be damage to structure building like office building, warehouse, and other building outside PT Z Facilities. A blastwave also can damage human body. The power of blastwave affect by some factors like geometry, Combustible Material, Confinement, and Environment condition. The maximum pressure from several monitor point is about 4 Psi. The recommendation to PT Z is always to maintaining their equipment, tools, and facilities like tank and pipe. Also they must doroutines audit for explosion preventive.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldin Mahendra W.
Abstrak :
Bahan bakar fosil yang semakin menipis ketersediaannya akhir-akhir ini menyebabkan naiknya harga bahan bakar tersebut. Salah satu contohnya yaitu harga bahan bakar LPG, khususnya untuk sektor industri. PT. X sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri part sepeda motor, merasakan dampak dari mahalnya harga LPG, ditambah dengan begitu banyaknya produsen sepeda motor di negara ini membuat PT. X tidak leluasa menaikkan harga jual yang diakibatkan naiknya biaya produksi karena mahalnya bahan bakar. Teknologi Gasifikasi bahan bakar padat mencoba hadir sebagai solusi, dengan memanfaatkan limbah dari proses pengecatan part sebagai bahan bakar gasifikasi yang dapat menghasilkan producer gas sebagai bahan bakar pengganti LPG pada boiler di PT.X. Skripsi ini bertujuan untuk menjembatani antara penelitian-penelitian mengenai teknologi gasifikasi yang telah dilakukan dengan kebutuhan industri, yaitu PT.X, akan solusi dari masalah di atas. Studi awal dilakukan untuk mengobservasi permasalahan-permasalahan aplikasi di lapangan dengan fokus utama pada penyesuaian sistem proses gasifikasi dengan kondisi pada lokasi industri, penyesuaian proses gasifikasi dengan bahan bakar limbah cat, penyesuaian sistem boiler dengan bahan bakar producer gas dari limbah cat. Dari studi awal ini dihasilkan pertimbanganpertimbangan tambahan dalam perhitungan kapasitas sistem gasifikasi yang sesuai dengan kebutuhan boiler. Perancangan kapasitas sistem gasifikasi menghasilkan laju massa producer gas yang dibutuhkan boiler, mprodgas = 0,10037 kg/s, dengan kebutuhan udara pembakaran, mudara = 0.617 kg/s Berdasarkan kesetimbangan energi dari laju massa producer gas tersebut dibutuhkan reaktor gasifikasi berkapasitas mtotBB =221,85 kg/jam dengan kebutuhan udara gasifikasi mudara = 0.134 kg/s sampai dengan 0.268 kg/s. Maka dihasilkan reaktor dengan dimensi : diameter dan tinggi venturi 40 cm dan 750 cm, diameter utama 80 cm dan tinggi keseluruhan 2,485 m. ......In recent times, the insufficiency of fossil energy leads to the increase its own of money value. One of the general examples is the price of LPG fuel, principally in industrial sector; whose price growth can be numbered daily. As a company that concentrates in the manufacture of motorcycle parts, PT.X suffers the cause of LPG's price predicament. The radical development of motorcycle manufacturing companies in this country is also the reason of PT.X's inconveniency to raise the price which is caused by the growth of production cost due to the energy's money value. Derived from the background which has been informed before, solid fuel gasification technology is attempting to perform as one of the solution by taking the advantage of the paint waste as the gasification major energy that can generates gas producer as a substitution fuel of LPG in PT.X?s boiler. This paper intends to relate the technological researches concerning gasification with the industrial needs as the solution such as the PT.X case. The former studies are mainly to observe the treatment problems on field in relation to the adjustments of gasification process system on industrial location, gasification process using paint waste as the fuel, and boiler system using producer gas as the fuel generated from paint waste. These studies present additional assessments in gasification system capacity calculation that qualified the boiler requirements. Gasification system capacity design ensuing producer gas mass flow that qualified for boiler input requirements, mprodgas = 0,10037 kg/s, with the supply of air capacity for combustion, mudara = 0.617 kg/s. Based on energy balance from the producer pass mass flow, it requires the gasification reactor with capacity of mudara = 0.134 kg/s to 0.268 kg/s. Thus it results reactor dimension: diameter of venturi 40 cm and venturi height of 750 cm, main diameter of 80 cm and overall height of 2,485 m.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Satria
Abstrak :
Peningkatan kekerasan dari baja karbon rendah (mild steel) yang dilakpkan dengan memanaskannya sampai fasa austenisasi dengan variasi temperatur 900°C, 925°C dan 950°C dan mencelupkan sampel dalam media air dengan perbandingan berat sampel terhadap volume (gr : ml) yaitu I : 5, 1 1 10, 1 : 15 didapatkan bahwa dengan meningkatnya temperatur austenisasi akan menurunkan lcekerasan dan naiknya perbandingan volume media celup akan menaikkan njlai kekerasan. Kekerasan yang meningkat sebanding dengan meningkatnya martensit pada stmlctur mikro hasil perlakuan panas pengerasan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Gas alam mempakan salah satu sumber daya alam yang terdapat dalam jumiah besar di Indonesia. Pemanfaatan gas alam temtama sebagai sumber daya energi dan bahan baku pabrik petrokimia. Utilisasi gas alam secara besar-besaran baru dimulai pada saat sekarang ini. Terutama setelah ditemukannya Iadang-ladang bam gas alam yang merupakan cadangan terbukti_ Walaupun cadangan dalam jumlah bcsar tersedia, pemanfaatan gas alam dan senyawa hidrokarbon turunannya terutama untuk kebutuhan energj domestik saat sekarang ini dirasakan masih kurang terulama disebabkan oleh kurangnya kilang-kilang produksi gas alam yang terdapat di Indonesia.

Gas alam rnempakan senyawa hidrokarbon, dengan senyawa utama yang dominan alam gas alam adalab metana dan etana dengan kandungan terbesar metana, telapi selain kedua senyawa tersebut, masih ada senyawa-senyawa hidrokarbon Iain yang terdapat dalam gas alam, seperti propana, butana, pentana, dan lainnya, komposisi senyawa lain ini bervariasi terganlung daripacla sumber gas alam itu sendiri di ambil_ Seuyawa propana dan butana yang terdapat dalam gas alam merupakan senyawa yang pemanfaalannya mulai dikembangkan tems terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan energi. Propaua merupakan senyawa penyusun gas alam yang mempunyai aplikasi cukup Iuas dalam pemanfaalannya, selain dalam hal pemaniaalan propana sebagai sumber energi, juga propana dapat digunakan semisal untuk reliigerasi. Begitu jnga dengan butama. Butana dapat digunakan sebagai rwageranr, bahan baku pembuatan produk petrokirnia, juga untuk reiiigerasi, dll. Propana dan butana ataujuga campuran keduanya yang dijual sebagai bahan bakar atau sumber energi, sering disebut dengan nama LPG atau !.iquf;/ied Pefrolenm Gas atau gas minyak yang dicairkan_ LPG merupakan bahan bakar yang hasil pembakarannya bersih dan tingkat pencemaran yang dihasilkan ridak seperti sumber bahan bakar minyak berbasis crude oil yang cendemng mengoton lingkungan _ Keburuhan LPG di Indonesia tems meningkat dari tahuu kc tahun, seiring dengan meningkalnya laju pembangunan, penemuan produk-produk baru, pendirian industri-industri baru dan kenaikan jumlah penduduk, yang kesemuanya memerlukan lebih banyak lag sumber energi, disamping kebutuhan untuk alternatif energi yang lebih bersih. Dengan pemnntaan yang semakin meningkat dan suplai yang dirasa kurang dan tidak akan mencukupi lagi di masa yang akan datang dengan fasilitas prodnksi yang ada pada saat ini maka kecendenmgan unluk mengimpor energi dalam bentuk LPG dapat saja texjadi, untuk mencegah supaya sumber daya yang ada tidak Sia-sia, maka perlu dibangun lagi parik pengolahan gas alam terutama yang menghasilkan produk berupa LPG untuk menjamin ketersediaan suplai untuk kebutuhan di masa yang akan datang. Dengan perlimbangan ketersediaan bahan baku dalam jumlah yang cukup besar, dan untuk menekan angka impor, dan menjaga supaya lingkungan telap bersih maka perlu dipertimbangkan lmmk mendirikan pabrik LPG barn dengan memanfaatkan penemuan-penemuan sumur gas baru di Indonesia, salah satunya adalah kawasan Sulawesi tengah kabupaten Banggai Kecamatan Batui dengan lapangan gas Toi1i_

Berdasarkan analisis pasar dalam negeri dan nsia produksi dari sumur gas tersebut, maka didapatkan kapasitas pabrik LPG yang akan dibangun dengan umpan sebesar 1140261120 Ib/tahun dan produk sebesar 1084616348 Ib/lahun. Pabrik ini direncanakan akan dibangun di dekat sumber gas alam yaim kawasan kecamatan Batui Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, dengan total lahan yang dibutuhkan seluas 812 x 557,7 112.

Pabrik LPG ini menggunakan mode operasi kontinyu unmk pemrosesannya.

LPG dan prodnk ikutan Iainnya dalam pabrik ini diproses dad bahan baku gas alam melalui proses fraksionasi dengan tiga kolom fraksionasi yaitu de- efhanizer untuk mendapatkan gas alam fiaksi ringan (metana dan elana), de- pmpanizer untuk menghasiikan LPG propana dan de-buranizer untuk menghasiikan LPG butana, sena kondensat.

Kinerja proses pabrik LPG ini ditunjukkan melaiui ¢‘flsie1'|s'i en-eigi scbesar 96% dan e5siensi kaxbon sebesar 96.73%

Pembangunan pabrik ini memiliki dampak lingkungan yang cukup memsak, jika operasi tidak benjalan cukup baik, karena proses yang berlangsung dan pencemaran yang dihasiikan dapat membahayakan lingkungan hidup, terutama bahaya kebakaran dan ledakan.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Nurani
Abstrak :
Liquefied petroleum gas (LPG) merupakan campuran hidrokarbon dengan komponen utama berupa propana, butana, isobutana, propena, dan butena. LPG pada umumnya digunakan untuk campuran propana dan butana. Komponenkomponen dalam campuran tersebut berada dalam bentuk gas pada temperature dan tekanan normal namun dapat dicairkan melalui pendinginan, kompresi, atau kombinasi dari keduanya. Berdasarkan kegunaanya, konsumsi LPG sebagian besar masih didominasi oleh sektor rumah tangga, disusul oleh sektor industri serta hotel dan restoran. Perancangan ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan LPG Plant Pangkalan Susu ini untuk dibangun ditinjau dari segi teknis proses maupun keekonomiannya sehingga dapat menjadi rekomendasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan LPG yang semankin meningkat akibat diadakannya program konversi minyak tanah oleh pemerintah. Studi teknis yang dilakukan berkaitan dengan kelayakan proses, kondisi operasi serta spesifikasi produk yang diinginkan. Sedangkan studi ekonomi dilakukan untuk melihat kelayakan pembangunan LPG Plant Pangkalan Susu berdasarkan parameter ekonomi yaitu NPV, IRR, dan Payback Period. Proses dasar dari recovery LPG dari gas bumi adalah dengan menggunakan pemisahan pada temperatur rendah yang menggunakan prinsip perbedaan titik didih. Basis proses yang digunakan pada plant ini terdiri dari Unit Kompresi, Unit Dehidrasi Gas Umpan, Unit Fraksionasi, Unit Refrijerasi dan Unit Stabilisasi serta Penyimpanan Produk. Umpan dari LPG Plant berasal dari lapangan gas Pangkalan Susu, Sumatra Utara milik PT. Pertamina E&P Region Sumatera sebesar 9.5 MMSCFD. Produk yang dihasilkan harus memenuhi syarat LPG yang digunakan secara komersial yaitu jumlah komponen propana dan butana lebih dari 97,5 %. Dengan mengunakan basis proses yang telah disebutkan, didapatkan produk LPG sebesr 61,75 ton per hari, kondensat 139,01 barrel per hari dan sisa gas yang masih dapat dijual yaitu sebesar 7,5 MMSCFD. Perhitungan ekonomi dengan skenario membangun Power Generation Plant serta menggunakan fuel gas dari gas sisa menunjukkan total investasi pembangunan LPG Plant ini adalah $ 15.935.917 dengan biaya operasional per tahunnya sebesar $ 760.325. Dengan nilai MARR 10% maka didapatkan NPV sebesar $ 36.858.111, IRR 55 % dan periode pengembalian 2 tahun. Jika mengacu pada parameter ekonomi dan parameter yang diberikan oleh PT. Pertamina dimana PBP harus berkisar 2 tahun maka hasil ini memenuhi kelayakan proyek dimana NPV bernilai positif, IRR lebih dari 10% dan periode pengembalian 2 tahun. ......Liquefied petroleum gas (LPG) is hydrocarbon mixture with propane, butene, isobutene and butene as main components. Those components exist in gas phase at room temperature and atmospheric pressure and can be liquefied through cooling, compression or the combination of cooling and compression. Until now, the need for LPG still dominated by household need, industrial process, hotel and restaurant. The objection of this study is to explore whether Pangkalan Susu feasible or not to be developed technically and economically. Beside that, this study could be recommended as an alternative to fulfil the LPG demand within Sumatera Utara that increases lately caused by the implementation of Kerosene Conversion Program held by government. Technical study consists of everything that is connected with process liability, operating condition and product specification. Economic study held to see the feasibility of the plant development based on the economic parameter such as Net Present Value, Internal Rate of Return and Payback Period. Basic process for LPG recovery is Low Temperatur Separation by the difference of the boiling point. Pangkalan Susu LPG Plant consists of Compression Unit, Gas Dehydrating Unit, Fractionation Unit, Refrigeration Unit and Stabilizer ' Product Storage Unit. The 9,5 MMSCFD feed gas are taken from SK-V and SK-VI gas well from Pangkalan Susu gas field owned by PT. Pertamina E&P Region Sumatera . The product has to fulfil the LPG specification which contains more than 97 % of propane and butane. By using the basic process that already being stated before, the LPG product of Pangkalan Susu LPG Plant is 61,75 tonne/day, 139,01 barrel/day condensate and 7,5 MMSCFD used gas that still can be sold. Economic analysis shows that the total capital investment of this plant is US $ 15.935.917 with operational cost each year is US $ 760.325. With 10 % MARR value, NPV results as $ 36.858.111, IRR 55 % and 2 years payback period. So, it is feasible to develop Pangkalan Susu LPG Plant whether we use common economic parameter or economic parameter that is being asked by PT.Pertamina which payback period need to be around 2 years.
Depok: [Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, ], 2008
S49683
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Purnama Dewi
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai biaya operasi yang digunakan di LPG Plant dengan kolom fraksionasi pada tekanan atmosfir dan tekanan tinggi. Sistim Refrijerasi yang digunakan adalah sistim refrijerasi kompresi uap tahap tunggal, dan refrijeran yang digunakan adalah refrijeran propana. Hasil simulasi diperoleh bahwa biaya operasi pada tekanan atmosfir lebih murah jika dibandingkan dengan tekanan tinggi. ......Focus of this study is related with operation cost that used in LPG Plant at atmospheric pressure condition and high pressure fractionation column. Refrigeration system that used in this study is refrigeration with single stage, propane was used as the refrigerant. The result from the simulation was operation cost at atmospheric pressure is cheaper than refrigeration cost at high pressure.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52204
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>