Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
This research will highlight how accountability mechanism of DIY Province LOD in supervising the accomplishment of public service.Subject of this research are Ombusdman,Ombusdmand assistant,secretary staf of DIY Province LOD ,bureaucrat of Local Government of DIY Province,the member of DIY Provine Parlemen,public and public-social organization,press and academians....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Melati
Abstrak :
Salah satu tahapan proses yang dilakukan dalam pengolahan produk obat (khususnya sediaan kaplet atau tablet) yaitu proses granulasi. Granulasi dapat dibedakan menjadi granulasi basah dan granulasi kering. Titik krusial dalam pembuatan tablet menggunakan teknik granulasi basah yaitu susut pengeringan atau Loss On Drying (LOD). Dimana nilai LOD terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mempengaruhi karakteristik granul yang diperoleh dan hasil tablet yang dicetak. Nilai LOD yang tinggi artinya banyak kandungan air yang hilang, sehingga dapat menyebabkan tablet hasil cetak menjadi rapuh atau geripis. Sedangkan jika nilai LOD granul terlalu rendah artinya masih banyak kandungan air dalam granul (granul basah atau lembek) sehingga menyebabkan sulit dicetak karena massa granul menempel pada punch. Tujuan dari pengkajian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai LOD yang dihasilkan dan hubungan nilai LOD dengan nilai yield produk “X” yang dihasilkan. Pengajian dilakukan dengan metode cross sectional retrospektif menggunakan data produksi produk “X” dari 5 tahun terakhir. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan faktor yang mempengaruhi nilai LOD yaitu lama waktu yang digunakan saat proses pengeringan dan besar kecilnya suhu yang digunakan untuk proses pengeringan granul. Nilai LOD yang rendah menyebabkan tablet menjadi rapuh dan nilai LOD yang tinggi menyebabkan tablet susah dicetak sehingga nilai yield yang didapatkan akan berada pada batas bawah spesifikasi yang ditetapkan. ......One of the stages of the process carried out in the processing of drug products (especially capsules or tablets) is the granulation process. Granulation can be divided into wet granulation and dry granulation. The crucial point in making tablets using the wet granulation technique is loss on drying (LOD). Where the LOD value is too low or too high will affect the characteristics of the granules obtained and the results of the printed tablets. A high LOD value means that a lot of water content is lost, which can cause the printed tablet to become brittle or thin. Meanwhile, if the granule LOD value is too low, it means that there is still a lot of water content in the granule (wet or soft granule), which makes it difficult to print because the granule mass sticks to the punch. The purpose of this study is to determine the factors that influence the resulting LOD value and the relationship between the LOD value and the yield value of the resulting "X" product. The study was conducted using a retrospective cross-sectional method using production data for product "X" from the last 5 years. Based on the evaluation results, the factors that affect the LOD value are the length of time used during the drying process and the size of the temperature used for the granule drying process. A low LOD value causes the tablet to become brittle and a high LOD value causes the tablet to be difficult to print so that the yield value obtained will be at the lower limit of the specifications set.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Frizka Salsabila Zafri
Abstrak :
Seorang apoteker harus memiliki fondasi dasar dalam profesinya, 2 diantaranya yaitu manajemen logistik obat dan pengendalian kualitas obat. Manajemen logistik yang efektif dan efisien diperlukan agar tidak terjadi masalah adanya stok obat kadaluwarsa (expired date). Kualitas obat salah satunya ditentukan oleh kelancaran proses produksi suatu obat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, ditemukan bahwa manajemen logistic obat di apotek belum maksimal. Ditemukan 105 jenis barang passive dan ED, dengan total perkiraan kerugian Rp 37,5 juta. Penulis memberikan solusi alternatif untuk penanganannya seperti label ?USE FIRST?, training management, penataan ulang rak obat. Pada faktor kualitas obat, ditemukan satu masalah khusus yang sering terjadi di pabrik, yaitu tablet molting dan melting. Investigasi menunjukkan bahwa ada masalah pada mesin Fluid Bed Dryer (FBD), sehingga dilakukan Performance Qualification (PQ) terhadap mesin. Hasil PQ dicantumkan dalam data dari pengujian Loss of Drying (LOD), Flowability, dan Particle Size Distribution (PSD). ......A pharmacist must have a basic foundation, 2 of which are drug logistics management and drug quality control. Effective and efficient logistics management is needed to avoid problems with expired drug stocks. The quality of a drug is determined by the smooth production process of a drug. Based on the results of observations made by researchers, it was found that the logistics management of drugs in pharmacies was not maximized. We found 105 types of passive and ED items, with a total estimated loss of IDR 37.5 million. The author provides alternative solutions for handling such as ?USE FIRST? label, training management, rearranging medicine shelves. In the drug quality factor, one particular problem was found that often occurs in factories, namely molting and melting tablets. The investigation showed that there was a problem with the Fluid Bed Dryer (FBD) machine, so a Performance Qualification (PQ) was carried out on the machine. PQ result are included in data from Loss of Drying (LOD), Flowability, and Particle Size Distribution tests.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Frizka Salsabila Zafri
Abstrak :
Seorang apoteker harus memiliki fondasi dasar dalam profesinya, 2 diantaranya yaitu manajemen logistik obat dan pengendalian kualitas obat. Manajemen logistik yang efektif dan efisien diperlukan agar tidak terjadi masalah adanya stok obat kadaluwarsa (expired date). Kualitas obat salah satunya ditentukan oleh kelancaran proses produksi suatu obat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, ditemukan bahwa manajemen logistic obat di apotek belum maksimal. Ditemukan 105 jenis barang passive dan ED, dengan total perkiraan kerugian Rp 37,5 juta. Penulis memberikan solusi alternatif untuk penanganannya seperti label “USE FIRST”, training management, penataan ulang rak obat. Pada faktor kualitas obat, ditemukan satu masalah khusus yang sering terjadi di pabrik, yaitu tablet molting dan melting. Investigasi menunjukkan bahwa ada masalah pada mesin Fluid Bed Dryer (FBD), sehingga dilakukan Performance Qualification (PQ) terhadap mesin. Hasil PQ dicantumkan dalam data dari pengujian Loss of Drying (LOD), Flowability, dan Particle Size Distribution (PSD). ......A pharmacist must have a basic foundation, 2 of which are drug logistics management and drug quality control. Effective and efficient logistics management is needed to avoid problems with expired drug stocks. The quality of a drug is determined by the smooth production process of a drug. Based on the results of observations made by researchers, it was found that the logistics management of drugs in pharmacies was not maximized. We found 105 types of passive and ED items, with a total estimated loss of IDR 37.5 million. The author provides alternative solutions for handling such as “USE FIRST” label, training management, rearranging medicine shelves. In the drug quality factor, one particular problem was found that often occurs in factories, namely molting and melting tablets. The investigation showed that there was a problem with the Fluid Bed Dryer (FBD) machine, so a Performance Qualification (PQ) was carried out on the machine. PQ result are included in data from Loss of Drying (LOD), Flowability, and Particle Size Distribution tests.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Uzun, Abdulbaki
Abstrak :
This book discusses the fusion of mobile and WiFi network data with semantic technologies and diverse context sources for offering semantically enriched context-aware services in the telecommunications domain. It presents the OpenMobileNetwork as a platform for providing estimated and semantically enriched mobile and WiFi network topology data using the principles of Linked Data. This platform is based on the OpenMobileNetwork Ontology consisting of a set of network context ontology facets that describe mobile network cells as well as WiFi access points from a topological perspective and geographically relate their coverage areas to other context sources. The book also introduces Linked Crowdsourced Data and its corresponding Context Data Cloud Ontology, which is a crowdsourced dataset combining static location data with dynamic context information. Linked Crowdsourced Data supports the OpenMobileNetwork by providing the necessary context data richness for more sophisticated semantically enriched context-aware services. Various application scenarios and proof of concept services as well as two separate evaluations are part of the book. As the usability of the provided services closely depends on the quality of the approximated network topologies, it compares the estimated positions for mobile network cells within the OpenMobileNetwork to a small set of real-world cell positions. The results prove that context-aware services based on the OpenMobileNetwork rely on a solid and accurate network topology dataset. The book also evaluates the performance of the exemplary Semantic Tracking as well as Semantic Geocoding services, verifying the applicability and added value of semantically enriched mobile and WiFi network data.
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20501863
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Putu Sarjana
Abstrak :
ABSTRAK
Pada masyarakat Bali penyakit kusta dikenal dengan berbagai sebutan, yakni goring agung, penyakit leplep atau gering ila. Mereka percaya etiologi penyakit ini adalah Hukum Karma Phala (hasil perbuatan) negatif seseorang terhadap dewa atau roh leluhur. Di samping itu bisa juga terjadi etiologi penyakit kusta dihubungkan dengan desti (magik). Kepercayaan ini masih tetap hidup pada masyarakat Tegal Mengkeb, Abiansemal, dan Lod Tunduh. Bahkan yang tidak kalah pentingnya kepercayaan ini sesuai pula dengan isi beberapa rontal khusus tentang kusta seperti rontal Prabhu Janantaka, Cukil Daki dan Yarta Tatwa. Selanjutnya sebagai akibat dari perkembangan dunia kedokteran, mereka mengenal juga etiologi lain dari penyakit kusta, yakni bibit penyakit atau kuman. Dengan demikian pada dasarnya mereka mengenal dua jenis etiologi kusta, yakni super-natural (niskala) dan natural (sekala). Pengetahuan tentang etiologi natural belum sepenuhnya mampu menggeser etiologi supernatural. Oleh karena itu penjelasan mereka terhadap etiologi penyakit kusta adalah bersifat campuran, yakni etiologi supernaturalistik dan naturalistik.

Penyakit kusta juga dianggap penyakit menular, sulit disembuhkan, menjijikkan dan menakutkan. Bahkan yang tidak kalah pentingnya, penyakit kusta bisa pula menimbulkan keletehan terhadap mikrokosmos maupun makrokosmos. Hal ini membawa konsekuensi yakni menimbulkan malapetaka tidak saja pada diri si penderita tetapi juga terhadap lingkungan sosial dan lingkungan islam, sebagai akibat dari terganggunya keharmonisan hubungan membangun kedua lingkungan tersebut.

Kepercayaan dan pengetahuan budaya tersebut mempengaruhi perlakuan mereka terhadap penderita kusta, yakni mereka dicemohkan atau bahkan diasingkan, dikucilkan dari lingkungan sosial. Termasuk di dalamnya pelarangan mengikuti kegiatan adat dan agama. Perlakuan serupa itu dikenakan pula kepada bekas penderita kusta yang cacat.

Pengobatan penyakit kusta dilakukan dengan berbagai cara yang dipedomani oleh kepercayaan dan pengetahuan mereka terhadap etiologi penyakit kusta. Sejalan dengan itu, bentuk pengobatan yang digunakan adalah pengobatan. tradisional, antara lain memakai jasa dukun, ramuan obat Bali dan aneka ritual pengampunan baik terhadap dewa maupun leluhur. Selain itu digunakan pula pengobatan medis (biomedis) yang didapatkan di Puskesmas, rumah sakit, praktek dokter dan paramedis swasta. Bahkan mereka mengenal pula wasor kusta yang khusus menangani penyakit kusta. Wasor kusta dianggap lebih efektif dalam menunaikan tugasnya daripada petugas kesehatan lain, karena mereka memiliki kemampuan untuk mengembangkan suatu pendekatan yang mengakar pada sistem budaya masyarakat setempat. Meskipun demikian, dalam kenyataannya pengobatan tradisional dan medis satu lama lain tetap diterapkan bersamaan atau yang satu mendahului yang lain. Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan.

Perlakuan masyarakat terhadap penderita kusta dan bekas penderita kusta serupa itu mengakibatkan mereka lebih senang berada pada dunianya sendiri. Hal ini dapat ditunjukkan dari adanya kenyataan bahwa banyak penderita kusta yang dinyatakan sembuh secara medis, tetap memilih bertempat tinggal di sebuah perkampungan kusta Yeh Putek. Namun di mana pun penderita kusta dan bekas penderita kusta bermukim, mereka selalu diliputi kondisi stres dan depresi. Kondisi ini adalah hasil akumulasi dari berbagai sumber penyebab stres dan depresi, yakni pengetahuan dan kepercayaan, tekanan adat dan agama, perlakuan keluarga maupun masyarakat, keadaan penyakit dan ciri-ciri ikutannya. Sedangkan untuk bekas penderita kusta hal itu ditambah lagi dengan adanya berbagai penyakit usia tua. Rehabilitasi sosial tidak banyak membantu mengurangi keadaan stres tersebut. Sebab kegiatannya kurang terpadu dan tidak banyak melibatkan keluarga maupun masyarakat.

Penderita kusta maupun bekas penderita kusta memiliki cara-cara tertentu untuk menanggulangi keadaan stres dan depresi. Misalnya berserah diri pada Tuhan, membuat tempat-tempat suci sehingga mereka bisa melakukan persembahyangan secara rutin, mengembangkan suatu penilaian bahwa penyakit kusta sebagai takdir, nasib atau garis hidup dan lain-lain. Namun, mengingat sumber stres dan depresi itu bersifat kompleks, yakni terkait dengan sistem sosial, sistem budaya, dan aspek medis, maka akibatnya mereka sulit keluar dari kondisi stres dan depresi. Meskipun demikian, bukti-bukti menunjukkan bahwa ada di antara mereka yang berhasil keluar dari kondisi stres dan depresi karena setelah melakukan ritual pembersihan mereka dapat berintegrasi dengan lingkungan masyarakat di mana mereka berada. Selain itu mereka memperoleh pula pekerjaan yang layak sehingga mampu mengembangkan kemandirian dalam rangka m
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Hilmi
Abstrak :
Insulin merupakan hormon protein yang terdapat pada sel beta pankreas yang memudahkan glukosa masuk ke dalam sel sebagai bentuk tenaga. Sensor elektroda karbon bercetak layar (SPCE) berdinding nanotube (MWCNT) yang termodifikasi dengan nanopartikel emas dan perak telah dikarakterisasi dan diuji untuk mengindrakan insulin dalam tubuh manusia. Deposisi nanopartikel dilakukan dengan metode dropcast dengan proses sintesis nanopartikel menggunakan metode Turkevich pada nanopartikel emas (AuNP) dan nanopartikel perak (AgNP). Karakteriasi sensor dilakukan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), Cyclic Voltammetry (CV), dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Konsentrasi yang diuji pada analit insulin berkisar pada 0.15 μM, 0.3 ¼M, 0.6 ¼M, 1.25 ¼M, 2.5 μM, 5 μM, dan 10 μM. Hasilnya, sensor elektroda karbon cetak layar berdinding nanotube memiliki nilai luas permukaan aktif pada sensor SPCE/MWCNT, SPCE/MWCNT-AgNP, dan SPCE/MWCNT-AuNP sebesar 0.14 cm2,0.20 cm2, dan 0.25 cm2. Tingkat sensitivitas pada sensor mengalami pengembangan saat sebelum dimodifikasi, sensor SPCE/MWCNT-AuNP memiliki sensitivitas terbaik sebesar 2.88 ¼A/¼M, lalu pada sensor SPCE/MWCNT-AgNP memiliki sensitivitas sensor sebesar 2.5 μA/μM dan terakhir pada SPCE/MWCNT sebesar 2.38 ¼A/¼M. ......Insulin is a protein hormone found in pancreatic beta cells that makes it easier for glucose to enter cells as a form of energy. Nanotube-modified screen-printed carbon electrode (SPCE) sensors with gold and silver nanoparticles have been characterized and tested to sense insulin in the human body. Nanoparticle deposition was carried out by the dropcast method with the nanoparticle synthesis process using the Turkevich method on gold nanoparticles (AuNP) and silver nanoparticles (AgNP). Sensor characterization was carried out using Scanning Electron Microscope (SEM), Cyclic Voltammetry (CV), and Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). The concentrations tested for insulin analyte ranged from 0.15 ¼M, 0.3 ¼M, 0.6 ¼M, 1.25 ¼M, 2.5 ¼M, 5 ¼M, and 10 ¼M. As a result, the screen printed carbon electrode sensor with nanotube walls has active surface area values on the SPCE/MWCNT, SPCE/MWCNT-AgNP, and SPCE/MWCNT-AuNP sensors of 0.14 cm2, 0.20 cm2, and 0.25 cm2. The sensitivity level of the sensor underwent development before being modified, the SPCE/MWCNT-AuNP sensor has the best sensitivity of 2.88 ¼A/¼M, then the SPCE/MWCNT-AgNP sensor has a sensor sensitivity of 2.5 ¼A/¼M and then on SPCE/MWCNT of 2.38 ¼A/¼M.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library