Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Alvis Abdilah
Abstrak :
Limbah Kaca dihasilkan dari kegiatan manusia baik kegiatan sosial ataupun kegiatan industri, pada kebanyakan kota besar seperti Jakarta kebanyakan limbah kaca ini dibuang lansung ke alam tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Seperti kita ketahui alam memerlukan waktu yang lama untuk mendaur ulang kaca, karena alasan itu harus ada inovasi untuk mengurangi limbah kaca ini. Karena alasan itu pula pada penelitian ini kaca akan dijadikan sebagai filler dan pengganti aggregat halus pada campuran beton. Pada penelitian ini akan dibuat dua variasi kaca sebagai filler (5 % dan 10 %) dan dibuat dua variasi kaca sebagai aggregat halus (20% dan 30%). Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa penggunaan kaca sebagai filler dan aggregat halus akan menurunkan kekuatan tarik dari beton, hasil ini didapat dari hasil uji tarik belah dan uji pembebanan tiga titik, dimana uji keduanya berguna untuk mengetahui kekuatan tarik beton secara tidak langsung.
Glass waste is produce from human social live or industrial process, specialy in big city like jakarta many of this waste have no recovery psocess, but it is fill dirctly to the earth, as we know the earth can?t recover the glass immediately. Because that reason there must be innovation to reduce this glass waste. For that reason, this glass waste will be add to concrete as filler or substitute fine aggregate. In this research, the glass is make in two variant as filler (5% and 10 %), and two variant as fine aggregate (20 % and 30 %). The result from this research we can see that tensile strength from concrete using glass as filler or fine aggregate is lower than normal concrete. This result is from spliting test and tird point load test, as we know both method is for explain tensile strength undirrectly.
2009
S50447
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Muhammad Wahid Bukhari
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang penggunaan Abu Sekam Padi (RHA) sebagai bahan subtitusi perekat semen dan penggunaan Limbah Adukan Beton (CSW) sebagai agregat halus untuk mengurangi penggunaan jumlah pasir pada beton. Penelitian dilakukan dengan membuat mix design dari beton normal fc’ 25 MPa dan dikembangkan pada lima variasi campuran dengan jumlah CSW 30%, 40%, 50%, 60% dan 70% dengan penggunaan RHA tetap yaitu 8% dari total pemakaian semen. Sifat mekanis beton yang diuji meliputi: kuat tarik lentur, kuat tarik belah, kuat geser dan susut. Pengujian dilakukan pada umur 28, 56 dan 90 hari terhadap lima benda uji pada setiap umur pengujian. Pada pengujian kuat tarik lentur, kuat tarik belah dan kuat geser nilai optimum terjadi pada campuran dengan jumlah CSW 30%, sedangkan prosentase susut terbesar terjadi pada beton dengan campuran CSW 70%. Dari penelitian ini diharapkan beton dengan campuran RHA dan CSW dapat diaplikasikan untuk perkerasan jalan ......The focus of the study is observing the use of Rice Husk Ash (RHA) as a subtitute of portland cement and Concrete Sludge Waste (CSW) to reduce of sand in concrete. Refers to the mix design of normal concrete fc’ 25 MPa the mechanical properties tested in five variations with a percentage of CSW 30%, 40%, 50%, 60%, 70% and using fixed number 8% of RHA. The concrete were tested in flexural tensile strength, split tensile strength, shear strength and shrinkage at the age of 28,56 and 90 days for five specimens at each age of test. From the testing of flexural tensile strength, split tensile strength and shear strength obtained an optimum number of CSW 30%. And the largest percentage of shrinkage occurred in CSW 70%. From the result has been obtained, the concrete with RHA and CSW could be applied to the road pavement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadeth Jong Hiong Jun
Abstrak :
Polypropylene (PP) adalah termoplastik yang sangat luas pemakaiannya. Kombinasi antara permintaan yang tinggi dan kemudahan daur ulang menyebabkan aplikasi PP daur ulang menjadi hal yang sangat biasa dan diterima secara umum. Dalam penelitian ini, penulis membandingkan struktur dan sifat mekanik PP murni, PP daur ulang dan PP daur ulang komersial yang dipakai sebagai gantungan pakaian. Pengujian termal dengan DSC menunjukkan bahwa daur ulang tidak menyebabkan perubahan titik leleh yang signifikan, yaitu tetap berada pada kisaran 160 oC - 163°C. Identifikasi bahan dengan FTIR menunjukkan bahwa PP daur ulang komersial mengandung campuran unsur Polyethylene (PE) yang tidak terdapat pada PP murni dan PP daur ulang. Hasil uji tarik dan uji kekerasan tidak menunjukkan perubahan yang signifikan antara PP murni dan PP daur ulang. Di sisi lain, uji tarik menunjukkan bahwa kuat tarik PP daur ulang komersial lebih rendah 22,1% daripada PP murni, modulus Young turun 8,1%, dan strain-at-break berkurang secara drastis sebesar 65,7%. Uji kekerasan dengan Shore Hardness menunjukkan bahwa kekerasan relatif tidak berubah karena daur ulang. Hal ini didukung dengan SEM yang memperlihatkan citra PP daur ulang komersial memiliki permukaan yang relatif lebih datar dengan ukuran butir lebih kecil daripada PP murni, yang menunjukkan bahwa bahan bersifat lebih brittle. ......Polypropylene (PP) is a type of thermoplastic that is widely used in our daily activities. A combination of high demand and easinest recycling maker the recycled PP has been generally accepted. In this study, a study of the structure and mechanical characteristics of original PP, recycled PP, and commercial recycled PP is compared, especially the ones that is applied as cloth hanger. DSC thermal tests showed that the recycling process did not cause a significant change to the material?s melting point, which stays in the range of 160 oC - 163°C. Meanwhile, FTIR tests showed that the commercially recycled PP contains of Polyethylene (PE), which element was not found in original PP and recycled PP. On the other side, tensile test showed that the tensile strength, Young modulus and strain-at-break are lower than those of original PP by 22,1 % ; 8,1 % and 65,7 % respectively. Tensile and hardness test demonstrated there is no significant differences between original PP and recycled PP. Furthermore, Shore Hardness tests show the recycling process has a little effect on the material?s hardness. These fact is also supported by morphological observation using SEM that the surface contour of the images of commercial recycled PP is relatively more flat and has smaller grain size than those of original PP, which indicates that the commercial recycled PP is relatively more brittle.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21382
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufiq
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini fokus pada peningkatan sifat mekanis Polipropilena impak kopolimer (PP) dengan menggunakan serat ijuk yang telah dimodifikasi. Modifikasi serat ijuk dilakukan dengan menggunakan proses alkalinisasi dan pemutihan. Proses tersebut bertujuan untuk meningkatkan kristalinitas dan kompatibilitas serat ijuk terhadap matriks PP. Pembuatan komposit PP-ijuk dilakukan menggunakan metode pencampuran lelehan panas untuk selanjutnya di cetak sesuai spesifikasi sampel uji sifat mekanis. Proses pencampuran dilakukan selama 15 menit dan dipelajari dua variabel utama, yakni variasi kadar serat ijuk (1%, 3%, 5%) dan variasi temperatur pencampuran (160⁰C dan 165⁰C). Komposit yang terbentuk selanjutnya dilakukan pengujian STA dan UTM. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa peningkatan sifat mekanis yang optimal didapatkan pada percobaan menggunakan serat ijuk 1% dan suhu pencampuran 160⁰C. pada sampel tersebut teramati penambahan nilai kuat tarik hampir mencapai 1 Mpa. Hasil percobaan mengindikasikan bahwa serat ijuk hasil modifikasi dapat digunakan sebagai filler untuk meningkatkan sifat mekanis PP. Kondisi utama yang paling mempengaruhi peran positif serat ijuk adalah distribusi dan dispersi.
ABSTRACT
This research focused on the employment of modificated ?ijuk? fibers as fillers to improve the mechanical properties of polypropylene impact copolymer (PP). Ijuk fibers are processed through alkali treatment and bleaching. Those processes are intended to improve the crystalinity and compatibility of ?ijuk? fibers to matrix PP. Afterwards, PP-ijuk composite is made by using rheomixing and subsequently casted in satisfactory to meet the requirements as standard sample for tensile strength testing. Rheomixing was conducted for 15 minutes in different concentration of ?ijuk? fibers (1%, 3%, 5%) and temperature (160⁰C dan 165⁰C). STA and UTM were used to observe the properties of the composite. From the results, can be concluded that the optimal condition to improve the mechanical properties of PP is obtained in the condition of 1% ?ijuk? fibers and 160⁰C mixing temperature. These condition were successfully improved the tensile strength of PP by 1 Mpa. The experiments indicated that modificated ?ijuk? fibers can be used as filler to increase the mechanical properties of PP. Distribution and dispertion were attributed as the main factors which influenced the processes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Kusumantara
Abstrak :
Sifat mekanis pasta semen yang terdiri dari kuat tekan, kuat tarik, porositas dan modulus elastisitas merupakan sifat utama yang sangat penting dalam pengunaan sebagai bahan konstruksi. Seiring dengan perkembangan, penambahan bahan additif untuk mendapatkan sifat mekanis beton pada saat ini begitu banyak variasinya, salah satunya adalah dengan penambahan kadar silica yang terkandung dalam abu sekam padi. Abu sekam padi yang diperoleh dari pembakaran kulit padi pada tungku bersuhu 400 - 800 0 C digunakan sebagai bahan pozolan karena memenuhi syarat SK-SNI-1989-F, yaitu mengandung SiO2 yang tinggi sebesar 93,44%. Dari hasil pengujian, untuk pasta semen campuran dengan penambahan abu sekam padi maka didapat kuat tekan pasta semen campuran abu sekam padi tertinggi berada di FAS 0,7 yaitu pada nilai kuat tekan f c? = 26,5 Mpa atau penurunan sebesar 71,86 % dari kuat tekan pasta normal dan kuat tarik pasta semen campuran abu sekam padi tertinggi berada di FAS 0,7 yaitu pada nilai kuat tarik f ct = 0,653 Mpa atau penurunan sebesar 37,57 % dari kuat tarik pasta normal. Penelitian ini dilakukan dengan kuat tekan dan kuat tarik pada pasta semen campuran abu sekam dengan FAS 0.60, 0.70 dan 0.80.
Primary property of cement pasta consist of stress, strain, porosity and modulus of elasticity which is importants in construction material, as its development in property, additive mixture is added to change the property, until this day, one of its variation is by adding silica which existed in rice husk ash. Rice husk ash obtainable from the burning of rice coarse in furnace heated 400 ' 1000 0 C used as pozolan-like material as it fulfill the requirement within SK-SNI-1989-F, consisting of high SiO2 (93,44%). From the research test (mixing pasta cement with rish ash) we acquire a maximum stress strength within 0,7 water cement ratio that is f c? = 26,5 Mpa or a downgrade of 71,86 % from normal pasta stress strength and maximum strain strength within 0,7 water cement ratio that is f ct = 0,653 Mpa or a downgrade of 37,57 % from normal pasta strain strength. The reasearch was done by doing stressing and straining, using water cement factor 0,6, 0,7, and 0,8.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50518
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Agustinus Hartanto
Abstrak :
Semua bangunan di dunia ini memakai beton, ini disebabkan karena beton sangatlah mudah didapat, murah dan kuat. Namun timbul masalah disebabkan bahan pembuat beton yaitu semen. Semen dibuat dengan melalui banyak proses dan ini menghasilkan gas karbon dioksida yang dapat membuat bumi kita ini seperti dalam efek rumah kaca. Hal ini mengakibatkan diperlukan cara untuk menggantikan peran semen ini. Salah satunya dengan menggunakan beton geopolimer. Penyusun beton geopolimer ini salah satunya adalah fly ash. Selain itu marak masalah penggunaan limbah beton, karena selama ini kurang bisa dimanfaatkan. Sebaiknya bisa dibuat kembali untuk membangun bagian struktural lagi. Parameter yang akan diuji adalah kuat tekan, kuat tarik, dan kuat tarik lentur. Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa kuat tekannya sebesar 45 Mpa dengan kuat tekan yang hanya sebesar 4,56 Mpa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Ronald
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian pada bahan lembaran baja karbon rendah hasil Cold Rolling Mill (canal dingin). Salah satu proses yang cukup menentukan kualitas akhir bahan adalah proses anil. Pengaturan temperatur dan waktu anil akan mempengaruhi sifat mekanik, parameter mampu bentuk, struktur mikro dan tekstur dari bahan. Pada penelitian ini diambil variasi temperatur anil 650°C, 670°C, 690°C dan 710°C, sedangkan waktu anil dipilih 15, 30, 45 dan 60 menit. Dengan meningkatnya temperatur dan waktu tahan anti, maka kuat tarik dan kekerasan cenderung menurun. Sedangkan parameter mampu bentuk, yang diwakili oleh nilai r dan nilai n serta harga elongasi dari bahan menunjukan peningkatan. Strukur mikro dari bahan menunjukan semakin besarnya ukuran butir dengan semakin naiknya temperatur dan waktu tahan anil. Tekstur dari bahan menunjukkan bahwa bidang-bidang (111)(1T2), (111)(213), (112)(T10) dan (112)(351) yang terbentuk. sebagai hasil canal dingin tetap muncul pada variasi temperatur dan waktu tahan anil. Dengan semakin naiknya intensitas bidang (111)[:1T21 dan (111)[213], maka nilai r akan semakin naik pula. Dari penelitian ini teriihat juga bahwa faktor temperatur lebih dominan pengaruhnya dibandingkan faktor waktu.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Lara Ollivia
Abstrak :
ABSTRAK
Penggunaan serat sintetis sebagai penguat pada komposit memiliki kekurangan yaitu tidak ramah lingkungan. Serat alam dapat digunakan sebagai alternatif penguat pada komposit. Polipropilena dan serat kenaf masing-masing digunakan sebagai matriks dan penguat pada komposit. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh sifat tarik dan suhu defleksi optimum dengan memvariasikan fraksi berat serat. Komposit polipropilena/serat kenaf difabrikasi dengan metode hot press. Serat kenaf diberi perlakuan alkali dalam larutan NaOH sebelum dijadikan penguat dan polipropilena diekstrusi sebelum digunakan sebagai matriks. Fraksi berat serat yang digunakan adalah 20 wt%, 30 wt%, 40 wt%, 60 wt% dan polipropilena murni sebagai pembanding. Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik dan uji Heat Deflection Temperature (HDT) untuk mengetahui sifat mekanik dan sifat termal komposit. Nilai kuat tarik optimum berada pada komposit dengan komposisi serat 40 wt% dan mengalami kenaikan 80% dibandingkan dengan polipropilena murni yaitu sebesar (60,3 ± 4,3) MPa. Suhu defleksi optimum berada pada komposit dengan komposisi serat 40 wt% dan mengalami kenaikan hingga 170% dibandingkan dengan polipropilena murni yaitu sebesar (159,1 ± 1,8) ºC. Hasil pengamatan Scanning Electron Microscope pada komposit dengan fraksi berat 40 wt% menunjukkan ikatan antarmuka antara serat dan matriks yang relatif baik dan moda kegagalan berupa serat patah dan kegagalan matriks.
ABSTRACT
The use of synthetic fibers as reinforcement in composites has disadvantage which are not environmentally friendly. An alternative reinforcement for composites is natural fiber. Polypropylene and Sumberejo kenaf fibers are used respectively as the matrix and reinforcement. The aim of this research was to obtain the optimum tensile properties and deflection temperature with the variation of fiber fractions. Polypropylene/kenaf fiber composites fabricated by hot press method. The kenaf fiber was soaked in NaOH solution before being used as the reinforcement and polypropylene was extruded before being used as the matrix. The weight fractions of the fiber used were 20 wt%, 30 wt%, 40 wt% and 60 wt% to produce composites and pure polypropylene samples were also prepared for comparison. The optimum tensile strength and deflection temperature were found in the composites with the 40 wt% fiber fraction each with an increase up to 80% and 170% compared to the pure polypropylene with the result (60.3 ± 4,3) MPa and (159.1 ± 1,8) °C respectively. The result of Scanning Electron Microscope observation in a composite with the 40 wt% fiber fraction showed relatively good bonding interface between fibers and the matrix and the failure modes were fiber breakage and matrix failures.
2016
S62966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainul Arifin Wahab
Abstrak :
ABSTRAK Jembatan adalah struktur yang dibangun untuk membantu jalur transportasi dalam menghadapi rintangan seperti sungai, jurang, danau dsb. Pembangunan jembatan segmental dibuat dari beton pra-tegang yang menggunakan beton mutu tinggi. Untuk menyambungkan jembatan segmental terdapat kunci geser yang berfungsi sebagai penyaluran gaya geser. Pada sambungan geser salah satu cara menyambungnya adalah dengan menggunakan epoxy. Beton mutu tinggi dan epoxy pada komponen kunci geser ini sangat penting diketahui sifat-sifat mekanisnya. Dalam memudahkan perancangan kunci geser, penting untuk mengetahui constitutive of law dari beton mutu tinggi dan epoxy yang digunakan. untuk mendapatkan kurva tegangan vs regangan epoxy dan Beton mutu tinggi maka dilakukanlah pengujian kuat tekan, kuat tarik, dan kuat geser material-material tersebut.
ABSTRACT Bridge as a Structure who builded to support transportation way for resolve problem like to cross a river, cliff, lake etc. Contruction of segmental bridge made by pretest concrete who use high quality concrete. To Connect each segmen of bridge needed shear key which have function to transfer shear force between two segment. In Shear key one way to help connect them is with use epoxy for adhesive material. Informations for high quality concrete and epoxy really important to help modelling Shear key to find an optimal structure for design segmental bridge in specially on key between two segment. Therefore, experiment done to find strength of compress, tensile and shear of high quality concrete and epoxy materials in Graphic.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4   >>