Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desi Susilowati
Abstrak :
Kecamatan Kintamani di Kabupaten Bangli merupakan salah satu daerah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman kopi. Tahun 2000 produksi kopi Kintamani sedang meningkat pesat akan tetapi ditahun 2014 produksi kopi Kintamani ini mulai mengalami penurunan secara signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil produksi kopi Kintamani pada tahun 2015yang mencapai 2.482,78 ton dimana tergantikan oleh tanaman jeruk Kintamani yang semakin meningkat sampai ke 117.596 ton per tahun. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa produksi kopi Kintamani selalu berubah dan cenderung menurun disetiap tahunnya. Hal ini diduga berkaitan dengan pemanfaatan lahan perkebunan di Kecamatan Kintamani. Berdasarkan pemaparan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisisdinamika spasial perkebunan kopi Kintamanidari tahun 1999-2018 yang kemudian diproyeksikan ke tahun 2033 sesuai dengan kebijakan RTRW pemerintah Kabupaten Bangli tahun 2013-2033. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cellular Automata Markovdengan beberapa faktor pendorongterjadinya perubahan penggunaan lahan antara lain jarak dari hutan, jarak dari jalan, jarak dari sungai, dan jarak dari pemukiman. Penggunaan lahanyg digunakan antara lain ditahun 1999, 2014 dan 2018. Nilai akurasi kappapada model mencapai 87%. Hasil prediksi menunjukkan bahwa dinamika spasial perkebunan kopi Kintamani tidak menurun secara signifikan karena diprediksi keberadaan kopi Kintamani masih dalam jangka panjang. Penurunan lahan perkebunan ini terus menurun seiring dengan perkembangan lahan permukiman.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Samantha
Abstrak :
Negara Indonesia memiliki pertanian rakyat, perkebunan rakyat, kerajinan rakyat, pertambakan rakyat, bahkan yang teramat penting bagi kehidupan sehari-hari adalah kita memiliki dan hidup dari pasar-pasar rakyat. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu tanggung jawab Pemerintah terhadap asset didaerahnya, contohnya sektor komoditi perkebunan rakyat Kopi Kintamani yang telah didaftarkan menjadi indikasi geografis. Indikasi geografis merupakan salah satu rezim Hak Kekayaan Intelektual yang paling banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya setempat, baik dari konteks perekonomian nasional maupun masyarakat lokal. Produk dari indikasi geografis biasanya merupakan pencerminan langsung dari nilai budaya setempat yang dominan. Implementasi terhadap Pemakaian Indikasi Geografis dilakukan oleh Koperasi Bale Dana Mesari, yang dilakukan demi mencapai kesejahteraan Masyarakat bangli khususnya Anggota Koperasi. Oleh karena itu, skripsi ini akan mambahas mengenai bagaimana fungsi dan peranan Koperasi Bale Dana Mesari dalam pengolahan Kopi Kintamani serta landasan hukum Pemakaian Indikasi geografis. Skripsi ini juga membahas mengenai Peran Pemerintah dalam mendukung Gerakan Ekonomi Rakyat melalui Koperasi Bale Dana Mesari. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normarif. Hasil dari penelitian ini adalah Pemakaian Indikasi Geografis Kopi Kintamani telah diperoleh Koperasi bale Dana Mesari yang sesuai dengan PP No. 51 Tahun 2007 tentang Indikasi Geografis serta fungsi Koperasi dilakukan melalui Unit Pengolahan Kopi Kintamani dengan menjalankan peran dalam penetapan sumber daya, fasilitator dan pemasaran Kopi Kintamani. Pemerintah Daerah dalam hal ini dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bangli telah melakukan upaya-upaya yang telah mendukung Gerakan Ekonomi Rakyat melalui Koperasi bagi Masyarakat Bangli khususnya Koperasi Bale Dana Mesari. ......Indonesia has people's agriculture, plantation, handycraft, embankment, and even the most important for daily lives is that we have and live off by the people's marketplaces. Economic development is one of the government's responsibility towards the asset in their area, for example is the commodity sector of Kintamani Coffee people's plantation that has been registered as a geographical indication. Geographical indication is one of the regime of Intellectual Property Rights that has been most affected by local cultural values, within the national economy's context and also the local people. Products from geographical indications usually are direct reflections of the dominant local cultural values. The implementation of the usage of geographical indication is conducted by Bale Dana Mesari Cooperative that is done in order to attain welfare for the Bangli people and especially for the cooperative members. Because of that, this undergraduate thesis will elaborate on the function and role of Bale Dana Mesari Cooperative in managing Kintamani Coffee and also the legal foundation of the geographical indication usage. This thesis will also elaborate on government's role in supporting the People's Economy Movement through Bale Dana Mesari Cooperative. This research uses normative juridicial methods. Research results show that Coffee Kintamani geographical usage has been acquired by Bale Dana Mesari Cooperation that is in line with Government Regulation No. 51 Year 2007 on Geographical Indication and the cooperation function is conducted by Kintamani Coffee Management Unit through taking a role in determining resource, facilitator and Kintamani Coffee marketing. Local government, in this matter is conducted by the Bangli Regency Cooperative and Small and Medium Enterprise Services, has done efforts that supports People's Economy Movement through cooperative for the Bangli people, especially the Bale Dana Mesari Cooperative.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1624
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library