Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Annisa
Abstrak :
ABSTRAK
Berbagai fakta yang ada sekarang telah berbicara bagaiana Narkotika danobat-obatan berbahaya (Narkoba) sudah merebak kemana-mana tanpa memandang bulu. Dalam hal ini remaja merupakan salah satu kasus terbesar dibandingkan kasuskasus yang lain.

Pada keluarga dengan remaja pengguna Narkoba, membentuk komunikasi efektif yang bukanlah hal yang mudah. Untuk mengetahui komunikasi dengan keluarga dengan remaja pengguna Narkoba, maka penelitian ini akan menggunakan empat karakteristik komunikasi dari Grotevant & Cooper (dalam Sprinthall & Collins, 1995) yaitu self assertion, separateness, permeability dan mutuality. Keempat karakteristik tersebut dikelompokkan ke dalam dua dimensi yaitu dimensi indimdttality dan dimensi connectedness. Adapun self assertion dan separateness termasuk dalam dimensi individuality sedangkan permeability dan mutuality termasuk dalam dimensi connectedness.

Selain itu, komunikasi dalam keluarga dapat pula membantu remaja dalam berkomunikasi dengan orang diluar lingkungan keluarga. Pengalaman remaja sehubungan individuality dan connectedness dalam konteks keluarga mempengaruhi perkembangan mereka diluar keluarga dan mempengaruhi interaksi dengan orang lain di luar keluarga termasuk peer ( Cooper & Ayers-Lopez, dalam Jakcson & Tome, 1993). Selanjutnya, melalui komunikasi dengan keluarga, juga dapat mendorong remaja berperilaku asertif dalam berkomunikasi dengan orang lain dimana perilaku asertif merupakan hal yang diperlukan, tidak hanya dengan sesama anggota keluarga tetapi juga dengan orang diluar keluarga. Hal ini dinyatakan oleh Shipman (1982) bahwa jika anak didorong utuk mengelaborasi pengalaman-pengalaman mereka di sekolah, berpartisipasi dalam diskusi keluarga dan mendorong mereka untuk mengekspresikan pendapat-pendapat mereka dalam berbagai interaksi keluarga, maka mereka akan memperoleh latihan dalam hal artikulasi, berfikir didepan orang banyak dan asertivitas yang akan bermanfaat bagi mereka dalam berhubungan dengan dunia luar.

Dengan pesatnya perkembangan jaman, seiring itu pula sikap asertif diperlukan dan menjadi hal yang penting. Caldarella & Merrel (1997) dalam pembahasan mengenai keterampilan sosial (social skills) menyebutkan asertif sebagai satu dari lima dimensi. Kelima dimensi tersebut adalah hubungan dengan peer (peer relations), manajemen diri (self managemenl), kemampuan akademik (academic skills), pemenuhan (complience) dan asertif (assertion).

Perilaku asertif cukup sulit untuk dilakukan, apalagi pada remaja yang terlibat dalam penyalahgunaan obat-obatan. Penelitian menunjukkan bahwa individu-individu yang mengalami perilaku adiktif (addictive bebatnour) secara khusus mengalami kekurangan dalam hal asertivitas (Miller & Eisler, dalam Wanigaratne dkk, 1990).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik komunikasi (se/f assertioHy separateness, permeability dan mitualily) apa saja yang diterapkan dalam keluarga dengan remaja pengguna Narkoba dan mengetahui bagaimana penerapan keempat karakteristik komunikasi tersebut dalam mendukung munculnya perilaku asertif pada remaja pengguna Narkoba, dimana telah disebutkan sebelumnya bahwa remaja pengguna Narkoba memiliki kekurangan dalam hal asertivitas. Selanjutnya, penelitian ini juga hendak mengetahui bagaimana penerapan keempat karakteristik dan munculnya perilaku asertif dalam membantu remaja bersosialisasi dengan lingkungan pada konteks keluarga dengan remaja pengguna Narkoba.

Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dimana melalui metode ini dilakukan wawancara untuk dapat memperoleh data dan informasi secara lebih mendalam.

Melalui penelitian ini diperoleh hasil bahwa keluarga dengan remaja pengguna Narkoba tidak menerapkan keempat karakteristik komunikasi dan tidak diterapkan keempat karakteristik komunikasi tersebut tidak mendukung munculnya perilaku asetif pada remaja. Selanjutnya, dengan tidak diterapkannya keempat karakteristik komunikasi yang kemudian diikuti dengan tidak munculnya perilaku asertif pada remaja maka akan menghambat proses sosialisasi remaja dengan lingkungannya.

Membentuk komunikasi yang efektif sejak dini merupakan hal yang perlu dilakukan. Pemahaman akan hal ini dapat membantu keluarga terhindar dari bahaya Narkoba. Selain itu dengan memasukkan komunikasi keluarga dan pelatihan asertif (assertive training) pada program-program rehabilitasi dapat menjadi sebuah solusi untuk dapat membantu menekan jumlah penggunaan Narkoba dan menghindarkan mereka yang telah menjalani rehabilitasi untuk kembali menggunakan Narkoba. Hal ini akan semakin efektif apabila disertai pula dengan turut aktifnya lingkungan dalam mencegah dan memberantas penggunaan Narkoba.
2000
S2875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rahmah Nurul Hayya
Abstrak :
Kesejahteraan subyektif (SWB) merupakan masalah krusial bagi remaja karena berperan penting dalam mengurangi efek negatif stres akibat perubahan pada periode ini. Diketahui bahwa komunikasi orang tua memberikan kontribusi terhadap angka SWB remaja, namun kondisi kerja orang tua pada keluarga berpenghasilan ganda dapat mempengaruhi keterbukaan orang tua dan masalah komunikasi dan diperkirakan akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan subjektif remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi orang tua dan kesejahteraan subjektif pada anak laki-laki dan perempuan dari beberapa keluarga pencari nafkah. Hasil analisis korelasi pada 112 remaja usia 12-18 tahun di Jabodetabek menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara komunikasi orang tua dengan kesejahteraan subjektif. ...... Subjective well-being (SWB) is a crucial issue for adolescents because it plays an important role in reducing the negative effects of stress due to changes in this period. It is known that parental communication contributes to the SWB rate of adolescents, but the working conditions of parents in double-income families can affect parental openness and communication problems and are expected to affect the level of subjective adolescent welfare. This study aims to determine the relationship between parental communication and subjective welfare of boys and girls from several breadwinner families. The results of correlation analysis on 112 adolescents aged 12-18 years in Jabodetabek showed a significant positive relationship between parental communication and subjective well-being.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Hafilah Shabrina
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan komunikasi orang tua dengan perilaku seks berisiko pada remaja. Metode yang digunakan cross sectional dengan teknik purposive sampling. Jumlah responden penelitian sebanyak 253 siswa SMAN 78 Jakarta. Kuesioner yang digunakan modifikasi dari Parent-Adolescents Communication Scale (PACS). Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh bahwa usia dan komunikasi orang tua tidak terdapat hubungan dengan perilaku seks berisiko, sedangkan jenis kelamin terdapat hubungan. Disarankan agar perawat dan institusi pendidikan bekerja sama untuk memberikan edukasi kesehatan terkait kesehatan reproduksi remaja kepada remaja dan orang tua, serta memaksimalkan kembali program Pemerintah Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
ABSTRACT
Purpose of this study was to determine is there a relation between parents-adolescents communication and risk of sexual behaviour. This study used cross sectional method with purposive sampling and 253 respondents of students in 78 Senior High School. Instrument of this study used modification of Parent-Adolescents Communication Scale (PACS). This study found that there is no relation between age and parents adolescents communication with risk of sexual behaviour, but there is a relation with gender. It is recommended that nurses and educational institutions work together to provide sex education to adolescents and parents, and maximize government‟s program, Reproduction Health of Adolescents.
2015
S60608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library