Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Norita
"Telah dilakukan preparasi alloy magnet FeSi dengan variasi Si = 1, 2, 3 dan 4 at % menggunakan metode arc melting. Alloy tersebut kemudian di anil pada temperatur 800 C selama 1 jam. XRD dan fotomikro digunakan untuk meneliti struktur mikro seperti fase, parameter kisi, ukuran, distribusi dan batas butir. Analisis struktur mikro menunjukkan terjadinya fase tunggal a-Fe baik pada kondisi As cast maupun kondisi annealed. Proses anil menyebabkan pertumbuhan ukuran butir dan kristalisasi serta difusi atom-atom Si pada kristal a-Fe.
Karekterisasi listrik menggunakan RLC meter menunjukkan bahwa rangkaian ekivalen alloy FeSi adalah rangkaian RL yang tersusun secara seri. Bertambahnya %Si dalam alloy FeSi baik dalam kondisi As cast dan kondisi annealed cenderung meningkatkan nilai resistivitas dan induktansi listrik. Proses anil juga menyebabkan nilai resistivitas dan induktansi listrik meningkat.

Preparation of FeSi magnetic alloy with composition of Si = 1, 2, 3 and 4 at% has been done using arc melting technique under Ar atmosphere. These alloy was annelead at 800 C for 1 hour. XRD and metallography was used to investigate the existance of phase, lattice parameter, size, boundary and distribution of grains. Microstructural analysis of as-cast and annealed samples show that these alloys consist of single phase a-Fe. Heat treatment of these alloys cause grain growth, crystalization and diffusion of Si atoms in a-Fe crystals.
Electrical characterization by RLC meter indicates RL series circuit as equivalent circuit. Increasing %Si in FeSi alloy both in as-cast and annealed state tend to increase the values of electrical resistivity and inductance. These values also increase due to annealing process."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T21571
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fabio Argya Prabaswara
"Building and houses generally use electricity from PLN because of PLN is the main state-own enterprises in Indonesia that supplies electricity. When a building is planned to be a place for an industrial activity, it certainly requires more electricity. The need for a backup generator for alternatives if PLN is experiencing interference. This thesis will test the Implementation of using photovoltaic or better known as solar panel as a backup based energy renewable energy for PT Tirta Mas Perkasa Building A using HOMER Pro software for optimizing power plants, especially those from renewable energy sources the most optimal value and the determination of the number and specifications of the components used. An installation of photovoltaic system is proposed so that PT Tirta Mas Perkasa Building A is able to generate its own electricity by utilizing solar power to supply its load, charge power to battery for backup and sell back excess power to the grid. The simulation will compare the performances of two different simulation scenarios based on the load profile of the building itself which is much larger compared to residential load in houses. Those configurations are hybrid configuration and grid only configuration. The grid only configuration calculates the financial and energy outcome of a system only using grid from PLN as its power source while on the hybrid configuration there are additional components other than the grid itself such as PV, converter, and battery. The main challenge for this project is to determine the sizing of the components that are used to find the best possible result since there are the lot of aspect from those components that could affect the outcome of the simulation itself. The aspects of optimizing this research are, net present cost (NPC), renewable penetration, and cost of energy (COE). This thesis will provide a financial and energy performance evaluation of the proposed solution using HOMER Pro. The simulations will determine how much cost and energy would be saved by implementing hybrid configuration compared to grid configuration. The result of the simulation shows that the hybrid configuration system does reduce grid purchase and at the same time reduces annual cost compared to grid only configuration. Through research on the optimization of the hybrid photovoltaic system results shows that the use of hybrid systems can save expenses for the future even though the initial capital is large due to additional components.

Bangunan dan rumah umumnya menggunakan listrik dari PLN karena PLN adalah perusahaan milik negara utama di Indonesia yang memasok listrik. Ketika sebuah bangunan direncanakan menjadi tempat untuk kegiatan industri, tentu membutuhkan lebih banyak listrik. Perlunya generator cadangan untuk alternatif jika PLN mengalami gangguan. Tesis ini akan menguji Implementasi menggunakan fotovoltaik atau yang lebih dikenal sebagai panel surya sebagai cadangan energi terbarukan berbasis energi untuk PT Tirta Mas Perkasa Building A menggunakan perangkat lunak HOMER Pro untuk mengoptimalkan pembangkit listrik, terutama yang dari sumber energi terbarukan dengan nilai paling optimal dan penentuan jumlah dan spesifikasi komponen yang digunakan. Instalasi sistem fotovoltaik diusulkan agar PT Tirta Mas Perkasa Gedung A dapat menghasilkan listrik sendiri dengan memanfaatkan tenaga surya untuk memasok bebannya, mengisi daya ke baterai untuk cadangan dan menjual kembali kelebihan daya ke jaringan. Simulasi akan membandingkan kinerja dua skenario simulasi yang berbeda berdasarkan profil beban bangunan itu sendiri yang jauh lebih besar dibandingkan dengan beban perumahan di rumah. Konfigurasi tersebut adalah konfigurasi hibrid dan konfigurasi hanya jaringan. Konfigurasi grid only menghitung hasil keuangan dan energi dari sistem yang hanya menggunakan grid dari PLN sebagai sumber dayanya sedangkan pada konfigurasi hybrid terdapat komponen tambahan selain grid itu sendiri seperti PV, konverter, dan baterai. Tantangan utama untuk proyek ini adalah menentukan ukuran komponen yang digunakan untuk menemukan hasil terbaik karena ada banyak aspek dari komponen-komponen yang dapat mempengaruhi hasil simulasi itu sendiri. Aspek optimalisasi penelitian ini adalah, net present cost (NPC), penetrasi terbarukan, dan biaya energi (COE). Tesis ini akan memberikan evaluasi kinerja keuangan dan energi dari solusi yang diusulkan menggunakan HOMER Pro. Simulasi akan menentukan berapa banyak biaya dan energi yang akan dihemat dengan menerapkan konfigurasi hybrid dibandingkan dengan konfigurasi grid. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem konfigurasi hybrid mengurangi pembelian grid dan pada saat yang sama mengurangi biaya tahunan dibandingkan dengan konfigurasi grid saja. Melalui penelitian tentang optimalisasi hasil sistem fotovoltaik hibrida menunjukkan bahwa penggunaan sistem hibrida dapat menghemat biaya untuk masa depan meskipun modal awal besar karena komponen tambahan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatul Hidayat
"Untuk meningkatkan kemampuan baterai sekunder, pemahaman mengenai bahan elektroda dan elektrolit harus ditingkatkan. Bahan elektroda negatif yang banyak digunakan adalah grafit, sedangkan elektroda positif yang banyak digunakan adalah LiCoO2. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan mikrostruktur LiCoO2 komersial. Pada LiCoO2 diberikan pembebanan( 5, 10 dan 15 GPa), pemanasan (60°C, 150°C, dan 200°C) dan pemanasan secara in situ (25, 60, 70, 75, 80, 90, 100 dan 115°C) yang selanjutnya dilakukan pengujian kristalografi menggunakan teknik difraksi sinar-x. Selanjutnya dilakukan refinement terhadap data hasil difraksi sinar-x menggunakan GSAS-EXPGUI. Dari hasil refinement diperoleh data perubahan parameter kisi, occupancy, dan density. Nilai occupancy, dan density semakin menurun dengan meningkatnya nilai pembebanan dan meningkatnya suhu pemanasan. Pada penelitian ini juga teramati adanya prefered orientation pada bidang (003) dan delithiasi yang ditandai dengan penurunan nilai occupancy Li akibat pembebanan dan pemanasan.

In order to increase the secondary battery's ability, the understanding of electrode and electrolit has to be improved. The negative electrode material which is commonly used is grafit, as for the positive electrode, it is LiCoO2. In this research, microstructure LiCoO2 commercial observation will be done. On LiCoO2, imposition ( 5,10 and 15 GPa), heating (60°C, 150°C, and 200°C), and heating with in situ (25, 60, 70, 75, 80, 90, 100 and 115°C) are given, and then crystallography using x-ray diffraction technique is tested. Next, refinement to the data of x-ray diffraction result is done by using GSAS-EXPGUI. The data of grid parameter, occupancy, and density are obtained from the result of refinement. The rate of occupancy and density become lower as the imposition's rate and the heating temperature increase. In this research, there are also prefered orientation on field (003) and delithiasi which are marked with the decreasing of occupancy Li rate due to the imposition and heating.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Winarsih
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai karakteristik magnetoresistansi dan efek magnetokalorik (MCE) material La0,7(Ba1-xCax)0,3MnO3 (x = 0; 0,01; 0,03; 0,05; 1). Material La0,7(Ba1-xCax)0,3MnO3 termasuk ke golongan perovskite manganites dengan struktur umum AMnO3 (A = logam tanah jarang trivalen dengan dopan ion divalen seperti Sr, Ba, Ca, dsb). Rietveld analysis hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa La0,7(Ba1-xCax)0,3MnO3 memiliki fasa tunggal dengan struktur kristal rhombohedral dan space group R-3c. Dengan uji semi-kuantitatif EDX telah dikonfirmasi kemurnian dari keseluruhan sampel ini. Meningkatnya konsentrasi doping Ca pada La0,7Ba0,3MnO3 menyebabkan terjadinya distorsi kisi sehingga akan mempengaruhi proses transfer elektron yang terjadi. Akibatnya, akan mempengaruhi sifat listrik, magnetoresistansi, dan magnetoklaorik sampel. Nilai rasio magnetoresistansi (MR) dari La0,7(Ba1-xCax)0,3MnO3 cukup tinggi yaitu ~30%.

ABSTRACT
The characteristic of magnetoresistance and magnetocaloric effect (MCE) of La0,7(Ba1-xCax)0,3MnO3 (x = 0; 0,01; 0,03; 0,05; 1) materials are reported. La0,7(Ba1-xCax)0,3MnO3 material included in perovskite manganites family. Perovskite manganites have general structure AMnO3 (A = trivalent rare earth with divalent ion-doped such as Sr, Ba, Ca, etc). Rietveld analysis from XRD measurement confirmed that all samples are single phased. Semi-quantitative EDX analysis technique confirmed that all samples have compositional purity. Increasing of Ca dopant caused lattice distorsion and will influencing electron transport process in this samples. Hence, it will impact to electrical properties, magnetoresistance, and magnetolaric properties in this samples. La0,7(Ba1- xCax)0,3MnO3 material has magnetoresistance ratio ~30%.
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S9243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Sukmahadi Naraya
"Material Bi1-xGdxFeO3 dengan nilai x=0, 0.06, 0.1, 0.2 dibuat melalui metode solgel autocombustion. Material dibuat denganprekursorFe(NO3)3.9H2O powder, Bi(NO3).6H2O powder, Gd(NO3)3.6H2O powder, H2O, dan citric acid (C6H8O7). Material ini di-sintering pada temperatur 750oC selama 3 jam setelah diperoleh gel. Pengaruh dari variasi doping Gd pada material BFO ini menjadi fokus yang akan dipelajari. Kemudian material ini akan dikarakterisasi dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), Permagraph, dan SEM Edax. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa terjadi pembentukan dua fasa yang berbeda. Secara umum hasil pengujian Permagrapf pada suhu ruang menunjukkan bahwa material tersebut bersifat diamagnetik yang dikarenakan tingginya intensitas bismuth pada material.

Bi1-xGdxFeO3material which is x = 0, 0.06, 0.1, 0.2 is made by the sol-gel method autocombustion. The material is made with the precursors of Fe(NO3)3.9H2O powder, Bi(NO3).6H2O powder, Gd(NO3)3.6H2O powder, H2O, andcitric acid (C6H8O7). Then the material will be sintered in 750° for three hours after the gel has been obtained. Effect of Gd doped BFO with variations of x is the main focus that will be learned. After that, this material will be characterized with X-Ray Diffraction (XRD), Permagraph, and SEM Edax.Result of XRD shows that there?re two differen phase. In general, the result of permagraf testing on room temperature shows that the material is kind of diamagnetic because of the high bismuth intensity on material.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Redo Ramadhan
"Telah dilakukan sintesis bahan magnetik La0.67Ca0.33MnO3 (LCMO) serta La0,7(Ba1-xCax)0,3MnO3 x = 0,01; 0.03; 0.05 (LBCMO) dengan metode reaksi padatan untuk kemudian dilihat pengaruhnya terhadap parameter kisi, sifat magnetoresistansi, serta efek magnetokalorik. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa seluruh sampel memiliki fasa tunggal dan pergeseran puncak terdeteksi akibat penambahan doping kalsium. Pengujian resistivitas di bawah medan magnet menunjukkan bahwa resistivitas meningkat dengan bertambahnya doping kalsium. Selain itu penambahan doping kalsium mengakibatkan pergeseran temperatur transisi metal-insulator (Tp) menuju region temperatur yang lebih rendah. Selain itu, penambahan doping kalsium mengakibatkan bervariasinya nilai rasio magnetoresistansi. Studi magnetokalorik dilakukan dengan menggunakan metode Xiong[6]. Kurva magnetokalorik dari sampel tidak menunjukkan trend yang tepat, karena perbedaan jenis bahan yang digunakan pada penelitian ini (polikristal) dengan penelitian referensi (epitaxial thin film).

Magnetic materials La0.7(Ba1-xCax)0.3MnO3 x = 0.01 - 0.05 (LBCMO) has been syntesized using solid state reaction method in order to find the relations between doping agent Calcium and the perovskite's lattice, magnetoresistance and magnetocaloric effect. A characterization using X-Ray Diffractometer shows that all of the samples have single phase pattern with several peak shifts detected as the influence of increasing the doping content. A resistivity measurement under influence of magnetic field shows that the resistivity increases and the metal - insulator transition temperatur (Tp) shifted into lower temperatur region. In other case, introducing calcium dopant into the main compound LBMO also give the effect of variation in magnetoresistance ratio. Magnetocaloric study was carried by using Xiong's method[6]. Magnetocaloric's curve of the samples shows its inacuraccy in its trend because the sample for this research (polycrystalline) and reference's sample (epitaxial thin film) was different."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rico Pratama Putra
"Telah dilakukan penelitian sifat resistansi dan hubungannya dengan efek magnetoresistanpada bahan perovskit La0,67Ba0,33MnO3 (LBMO) dan La0,7(Ba1-xCax)0,3Mn0,975Ni0,025O3 (x=0,01;0,03;0,05). Bahan uji disintesis dengan menggunakan solid state reaction. Variasi temperatur sintering pada LBMO tidak merubah parameter kisi. Sedangkan variasi dopan pada LBCMNiO dapat mengubah parameter kisi. Pengukuran sifat resistivitas dan sifat magnetoresistan bahan menunjukkan hasil yang berbeda. Karakterisasi menggunakan X-ray diffraction menunjukkan bahwa bahan uji memiliki fasa tunggal pada setiap variasi. Dari pengujian resistivitas di bawah pengaruh medan magnet menunjukkan bahwa variasi suhu sinter dan dopan menghasilkan perbedaan sifat resistivitas yang sangat signifikan. Variasi sinter yng lebih besar dan penambahan dopan kalsium dan nikel dengan komposisi lebih banyak dapat menurnkan resistivitas dan menggeser puncak resistiitas ke arah temperatur ruang serta menaikkan rasio magnetoresistansi mencapai -10% di bawah medan magnet 20.000 gauss. Pendekatan magnetokalorik menghasilkan nilai perubahan entropi yang bervariasi pada tiap sampel uji baik LBMO maupun LBCMNiO.

A research has been conducted to investigate the resistivity behavior and it?s relation with magneto-resistance effect on perovskite materials which are La0.67Ba0.33MnO3 (LBMO) and La0.7(Ba1-xCax)0.3Mn0,975Ni0,025O3 (x=0.01;0.03;0.05). The samples were synthesized using solid state reaction. The sintering temperature variation on LBMO does not change its lattice parameter and doping variation on LBCMNiO has the lattice parameter. Different result was observed for resistivity and mangneto-resistancy properties of the materials. Characterization using x-ray diffraction showed that the samples have single phase on each variation. The resistivity measurement under the influence of magnetic field showed that the temperature variation of sintering and doping resulted in the significant differences of resistivity property. A higher sintering variation and the higher addition of Calcium & nickel as doping, decreased the resistivity and shifted the peak of resistivity to near room temperature and increased the ratio of magneto-resistance until -10% under magnetic field 20,000 gauss. A magnetocaloric approach resulted varied entropy change for each sample."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Ratnasari
"Perkembangan teknologi sel surya terus meluas setiap tahunnya. Berbagai pendekatan studi melalui sifat/karakter material penyusunnya, ketebalan lapisannya hingga teknologi nano strukturnya terus dikembangkan. Bila ketiga faktor tersebut diintegrasikan dan disesuaikan akan menghasilkan unjuk kerja keluaran yang optimal. Silikon, sebagai bahan dasar teknologi sel surya sudah terbukti secara komersial mampu menghasilkan efisiensi hingga 20%, namun memiliki tingkat refleksi diatas 30%. Galium Nitrida (GaN), sebagai bahan material campuran semikonduktor golongan III-V, dengan sifat tuneable bandgap-nya mampu meningkatkan kemampuan transmisi spektrum cahaya hingga 72% pada panjang gelombang rendah. Tesis ini memperlihatkan hasil pengaruh material nanostruktur GaN sebagai lapisan anti-refleksi terhadap sel surya berbasis silikon. Perangkat lunak simulasi GPVDM akan memperlihatkan hasil pembacaan tingkat refleksi, transmisi, dan absorpsi terhadap kombinasi GaN/Si sel surya. Ketebalan lapisan GaN, berteknologi nanostruktur kisi, akan divariasikan dalam tiga ukuran dengan perbedaan 0,5e-07m (50nm) per ketinggiannya. Perbandingan dengan Si tanpa struktur GaN kisi, struktur GaN/Si dengan ketinggian kisi 50nm menunjukkan tingkat refleksi lebih rendah, yaitu sekitar 11% dan tingkat transmisi 3 kali lebih tinggi. Kisi dengan tinggi 150nm menghasilkan efisiensi tertinggi diantara uji sampel, yaitu sekitar 1% pada unjuk kerja GaN/Si sel surya. GaN dengan teknologi nanostruktur kisi sebagai anti-refleksi berpotensi sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan unjuk kerja sel surya berbasis silikon.

The development of solar cell technology continues to expand every year. Utilization of the constituent material characteristic, the thickness of the layers to the nanostructure technology are improved. When these three factors are integrated and adjusted, it will produce optimal output performance. Silicon, as a basic material in solar cell technology that has been commercially proven to be able to produce efficiencies of up to 20%, is known to have a reflection rate above 30%. Gallium Nitride (GaN), as a class III-V alloy semiconductor material, with its tune-able bandgap properties could increase the ability of light spectrum transmission to 72% at low wavelengths. This thesis report will show the results of the influence of GaN nanostructure grating as an anti-reflective layer on silicon-based solar cells. The GPVDM Simulator will show the reflection, transmission and absorption result of the GaN / Si solar cell. The grating nanostructure GaN layer thickness will be varied into three sample with 0,5e-07m difference for each. GaN/Si structure with 50nm height gratings’ yield 11% reflection lesser and 3 times higher on transmission level compare to Si solar cell without GaN grating structure. GaN with 150nm height grating structure provide the highest efficiency among the samples, around 1%. Hence, GaN with grating nanostructure technology as an anti-reflective has the potential as an alternative to improve the performance of silicon-based solar cells."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartiko S. Herdijanto
"ABSTRAK
Penelitian mengenai jendela, kisi-kisi dan pintu pada bangu_nan kolonial di Jakarta lama bertujuan untuk melihat perkembangan bentuk, jumlah, ukuran dan ragam hias. Perkembangan yang terjadi pada jendela , kisi-kisi dan pintu akan dilihat kemungkinan menga_pa perkembangan itu terjadi. Pengumpulan data dilakukan atas 51 bangunan yang berada di Jakarta lama, bangunan antara tahun 1701 - 1939. Metode yang dipakai adalah analisis khusus. Metode ini mengacu pada penanganan artefak terhadap bentuk, ukuran jumlah serta ragam hias itu sen_diri. Hasa 1701 - 1939 dibagi menjadi 3 periode, yakni periode I (1791-1800), periode II (1801-1900) dan periode III (1901-1939). Pada masing--masing periode dilakukan analisis khusus yang sama. Hasil ketiganya digabungkan untuk dianalisis kembali yang kemudian menjadi kesimpulan analisis. Hasil tersebut dicoba dihubungkan dengan kondisi iklim di Batavia untuk melihat kemungkinan apakah ada pengaruh iklim terhadap perkembangan yang terjadi atau ada hal lain yang mempengaruhinya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa bangunan yang termasuk dalam kategori periode I berjumlah 6 bangunan, periode II berjum_lah 17 bangunan dan periode III berjumlah 28 bangunan. Jendela, kisi-kisi dan pintu mengalami perubahan. Hasil analisis memperli_hatkan bahwa dari segi bentuk jendela didominasi oleh bentuk persegi panjang dan 3 jenis jendela, yakni casement, jalasie dan fixed. Kisi-kisi mempunyai dua buah bentuk yaitu persegi panjang dan 1/2 lingkaran. Pintu dari segi bentuk secara keseluruhan dido_minasi oleh bentuk persegi panjang da beradun pinto 2 buah. Hasil analisis ukuran memperlihatkan bahwa jendela menjadi kecil sampai pada periode III, demikian.juga kisi-kisi. Pintu mempunyai ukuran yang membesar sampai periode III. Dari segi jumlah, jendela men_galami naik turun, yakni jumlah di periode I lebih banyak daripada periode II namun pada periode III jumlahnya menjadi banyak dari periode I, kisi-kisi cenderung stabil dan Pintu makin berkurang. Hasil analisis ragam hias memperlihatkan bahwa analisis bentuk adalah juga analisis ragam hias, karena jendela, kisi-kisi dan pintu tidak dikenali mempunyai ragam hias khusus kecuali melalui bentuknya. Hasil analisis terhadap iklim tidak memperlihatkan hasil yang diinginkan. Awalnya pemilihan iklim dimaksudkan karena faktor yang terlihat jelas antara pemberi donor (orang Belanda yang ada di Eropa) dan penerima donor (Orang Belanda yang berada di Jakarta lama) adalah masalah penyesuaian bangunan terhadap iklim. Namun hasil penelitian tidak memperlihatkan hubungan tersebut, malahan muncul dugaan baru bahwa perkembangan yang terjadi adalah akibat dari pemilihan gaya bangunan yang didasarkan pada masalah efisien_si pemakaian dan pembuatan bangunan.

"
Lengkap +
1996
S11785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>