Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Coe, Michael D.
London: Thames and Hudson, 2003
959.6 COE a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sophoeun, Ek
Jakarta: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan , 2019
R 499.221 959 320 3 SOP k
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Diana Yulianty
"Khmer Merah berhasil meraih kekuasaan di Kamboja dengan menggulingkan pemerintahan Lon Nol pada 17 April 1975. Pemerintahan Khmer Merah dipimpin oleh Pol Pot, seorang pemimpin yang bersikap diktaktor. Di bawah pimpinannya, kebijakan yang ekstrim diberlakukan dengan berdasar pada prinsip sosialisme, egalitarianisme, dan self¬sufficient. Kebijakan tersebut tidak membuat Kamboja menjadi lebih baik Banyak yang menentang kebijakan yang dibuat Pol Pot. Untuk mempertahankan kekuasaannya Khmer Merah tidak segan untuk membunuh orang yang menentangnya, termasuk kader dan tokoh Khmer Merah. Pol Pot juga merasa terancam oleh negara¬negara tetangga Kamboja. Vietnam adalah ancaman terbesar bagi Pol Pot. Keinginan Vietnam untuk mewujudkan terbentuknya Federasi Indocina dan memperluas wilayah perairan di Pulau Phu Quoc menjadi ancaman bagi kekuasaan Khmer Merah dan kedaulatan Kamboja. Sikap melawan Khmer Merah kepada Vietnam membuat Vietnam berupaya untuk menjatuhkan Khmer Merah dari pemerintahan Kamboja. Invasi yang dilakukan Khmer Merah ke wilayah Vietnam menciptakan kesempatan bagi Vietnam untuk menyerang Kamboja secara besar¬besaran untuk menjatuhkan Khmer Merah. Serangan tersebut melibatkan kader¬kader Khmer Merah yang bertentangan dengan Pol Pot yang berada di Vietnam. Serangan tersebut berhasil menjatuhkan pemerintahan Khmer Merah pada 7 Januari 1979. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12177
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Waruno Mahdi
"This paper investigates lexical borrowing from Austroasiatic into Austronesian languages. It does so for the following contact stages and interactions between these languages following the Austronesian overseas dispersal: (Stage 1) early contacts between Austroasiatic and Malayo-Polynesian particularly in the early Neolithic in the area encompassing mainland Southeast Asia, Northwest Kalimantan, and Sumatra, often resulting in the transmission of faunal terms; (Stage 2) interactions between speakers of Mon-Khmer and Malayo-Chamic languages during the early development of statehood; (Stage 3) exchange of terms in the period of early Khmer, Cham, and Malay kingdoms. Some of these transmissions can be shown to have taken place against the backdrop of the paramountcy of the kingdom of Funan. The latter stage also involves Sanskrit loanwords which were transmitted to Malayo-Polynesian via a Mon-Khmer language. The loanwords in this article are informative of Southeast Asia’s language history as well as the region’s cultural history."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
909 UI-WACANA 25:3 (2024)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library