Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cokorda Prapti Mahandari
Abstrak :
ABSTRAK
Fenomena flame lift-up adalah peristiwa melompatnya nyala api dari ujung burner ke suatu benda penghalang atau ring pada penelitian ini sehingga pangkal nyala berada pada benda penghalang. Faktor penyebab timbulnya fenomena, kestabilan nyala dan panjang nyala flame lift-up pada pembakaran premixed gas propana telah diteliti secara eksperimental dan teoritis meliputi kajian matematis dan simulasi dengan perangkat lunak CFD dan reaksi kinetik. Fenomena flame lift-up timbul karena meningkatnya laju kehilangan kalor dari nyala pada daerah dekat burner sehingga terjadi local extinction antara ujung burner dan ring. Meningkatnya laju kehilangan kalor akan meningkatkan kecepatan nyala pada batas mampu nyala. Kecepatan nyala pada batas mampu nyala besarnya sama dengan kecepatan nyala laminer pada ring yakni berkisar antara 0,38 - 0,43 m/s sehingga pangkal nyala berpindah ke ring. Melompatnya nyala dari ujung burner terjadi pada Bilangan Karlovitz sekitar 2,5 dan besarnya sudut ujung luminous sekitar 80. Daerah kestabilan nyala setelah lift-up sangat dipengaruhi oleh laju kehilangan kalor. Laju kehilangan kalor dari nyala yang rendah menaikkan daerah kestabilan nyala dan panjang nyala serta temperatur maksimum nyala. Hal ini terbukti pada penggunaan material ring dari keramik. Penggunaan ring keramik terbukti meningkatkan daerah stabilitas nyala sampai 25%. Demikian pula panjang nyala api lift-up dan temperatur maksimum nyala menjadi lebih tinggi pada penggunaan ring keramik jika dibandingkan dengan penggunaan ring stainless steel.
ABSTRACT
Flame lift-up phenomenon is the occurrence of flame that jumps from tip burner to a bluff body or a ring in this experiment where the flame attached. The main factor for flame lift-up phenomenon, stability and flame length have been studied experimentally and theoretically incorporating mathematical analysis and CFD and kinetic reaction simulation on propane premixed combustion. Flame lift-up phenomenon was due to flame heat loss near the tip burner that promote local extinction and the equilibrium of laminar burning velocity and flammability limit burning velocity that moved to the ring. Flammability limit burning velocity on the ring was in the range of 0.38 ? 0.43 m/s. Flame would jump to ring on the Karlovitz number of about 2.5 and the cone angle of about 80. Flame lift-up stability area governed by heat loss of the flame cum material ring. Smaller heat loss increased flame lift-up stability area, flame length and maximum flame temperature as on ceramic ring. Ceramic ring increased the flame lift-up stability area almost 25%. Using ceramic ring, flame length and maximum flame temperature were also higher comparing to stainless steel ring.
Depok: 2010
D1164
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Purnama
Abstrak :
Emuisi wax semakin dibutuhkan dalam industri seperti industri tekstii, kertas, kayu dan lain - lain. Produksi slack wax dalam negeri cukup besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah membuat emuisi wax dari slack wax, uji kestabilan serta aplikasinya dalam industri tekstii, kertas dan kayu. Emuisi wax dibuat dengan menggunakan slack wax SPG (Spindle 01') dan LMO (Light Machine Oil). Emulsifier yang digunakan adalah emulsifier kationik (Inter 95) dan emulsifier non-ionik (Sinopol T-4). Uji kestabilan dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik dengan memvariasikan kadar emulsifier 5 sampai 25% terhadap wax, pH 4, 7, dan 9, serta perbandingan volume fasa 30% dan 50%. Selanjutnya emuisi yang stabil secara mikroskopik ditentukan viskositas, kadar padatan, ukuran partikel, dan kerapatannya. Data yang diperoleh dibandingkan terhadap parameter standar emuisi wax yang dibutuhkan oieh industri. Emuisi wax yang memenuhi parameter dilakukan uji aplikasi kuat tarik benang untuk industri tekstil, uji kandungan wax dan daya serap air untuk industri kertas, serta uji daya rekat iem untuk industri kayu. Dari hasil percobaan diperoleh emuisi wax M/A yang stabil pada pH <9, emuisi wax kationik lebih stabil dibandingkan emuisi wax non-ionik, dengan kadar emulsifier di atas 2,727% dan perbandingan fasa 30%. Di antara emuisi wax yang stabil tersebut, yang memenuhi kriteria industri tekstil ada 11, industri kertas ada 11 dan industri kayu ada 3. Emuisi wax yang memenuhi standar kuat tarik benang ada 7, standar daya serap kertas ada 11, dan daya rekat Iem kayu ada 3.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Rachmad Pandapotan
Abstrak :
Pesawat Udara sebagal suatu alat transportasi harus cepat, aman dan memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Untuk itu, pesawat udara harus memiliki kestabilan dinamlka sehingga dapat dengan mudah dikendalikan. Kestabilan dinamika yang harus dimiliki pesawat udara, salah satunya adalah terhadap sumbu longitudinal. Penelitian ini untuk menganalisa kestabilan dinamika pesawat udara terhadap sumbu longitudinal, sehingga akan memberikan gambaran kepada Kita mengenai efek-efek yang terjadi apabila terjadi gangguan pada penerbangannya, serta sifat-sifat kestabilan dinamlka pesawat udara tersebut. Gangguan yang akan diasumsikan adalah pergerakan sistem kemudi elevator. Untuk mengetahui kestabilan dinamik pesawat udara dapat dilakukan melalui perhitungan terhadap permodelan matematis. Permodlan matematis ini dikembangkan dari persamaan gerak pesawat udara, dengan menganalisa gaya-gaya dan momen-momen aerodinamika yang terjadi akibat pergerakan pesawat tersebut di udara. Perhitungan atas permodelan matematis akan dilakukan dengan 2 Cara, yaitu dengan melakukan tranformasi laplace pada persamaan gerak pesawat udara terhadap sumbu longitudinal, dan dengan membentuk format representasi variabel tetap atas persamaan gerak pesawat udara terhadap sumbu longitudinal, kemudian mencari nilai eigennya. Dengan melakukan perhitungan atas permodelan matematis, maka akan didapatkan karakteristik kestabilan pesawat udara tersebut, serta respons dan fungsi transfernya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Jodi Rezki
Abstrak :
Stabilitas tegangan telah menjadi salah satu masalah terpenting dalam sistem tenaga listrik. Kemampuan sistem untuk mempertahankan tegangan bus yang dapat diterima sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Oleh karena itu, penelitian yang dapat menentukan batas kapasitas maksimum sebelum tegangan jatuh harus dilakukan sehingga tindakan pencegahan yang diperlukan dapat diambil untuk menghindari kegagalan sistem. Penelitian ini membahas kestabilan tegangan sistem transmisi listrik Jawa Barat pada subsistem Balaraja 3,4 - Lontar - Kembangan 1 150 kV menggunakan Indeks Stabilitas Tegangan Cepat (FVSI) dan Line Stability Factor (LQP). Saluran akan dikatakan rentan terhadap ketidakstabilan tegangan ketika nilai indeks stabilitas tegangan mendekati 1. Subsistem ini dimodelkan dengan perangkat lunak ETAP 12.6.0 untuk simulasi aliran daya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ketika pasokan generator dihilangkan, ada beberapa saluran yang memiliki lebih dari 1 FVSI dan indeks LQP, yaitu saluran dari New Balaraja ke Balaraja dengan nilai masing-masing 1,43201 dan 1,42459. ...... Voltage stability has become one of the most important problems in the electric power system. The ability of the system to maintain an acceptable bus voltage is very important in the electric power system. Therefore, research that can determine the maximum capacity limit before voltage drops must be carried out so that necessary precautions can be taken to avoid system failure. This study discusses the voltage stability of the West Java electricity transmission system in the Balaraja subsystem 3.4 - Lontar - Kembangan 1 150 kV using the Fast Voltage Stability Index (FVSI) and Line Stability Factor (LQP). The channel will be said to be susceptible to voltage instability when the voltage stability index value approaches 1. This subsystem is modeled with ETAP 12.6.0 software for power flow simulations. The calculation results show that when the generator supply is eliminated, there are several channels that have more than 1 FVSI and LQP index, namely channels from New Balaraja to Balaraja with values ​​of 1.43201 and 1.42459, respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusfridawati
Abstrak :
Proses daur ulang nutrisi yang dibahas pada tulisan ini adalah suatu proses daur ulang nutrisi dalam skala kecil pada suatu ekosistem sederhana. Dari proses daur ulang nutrisi yang dibahas dalam tulisan ini diperoleh sebuah model matematika sederhana yang melibatkan lima komponen yang berada pada kolam nutrisi. Pada tulisan ini dianalisa dua kasus yang berbeda, yaitu; karnivora ada dan karnivora tidak ada. Dalam menganalisa model tersebut ditentukan titik kritis sistem dan kestabilannya. Masing-masing kasus mempunyai kestabilan yang berbeda dari titik kritisnya. Secara analitik kestabilan dikritiskan dengan menggunakan kriteria kestabilan titik kritis menggunakan metode nilai eigen. Secara analitik diperoleh bahwa keduanya adalah kasus yang stabil dengan dinamika populasi yang berbeda-beda tergantung dengan nilai awalnya.
Nutrient recycling process in this research is a small scale nutrient recycling process in a simple ecosystem. From the nutrient recycling process discussion in this report, a simple mathematic model has been developed which involve five components in the nutrition pond. In this report there are two cases have been analyzed; the system with carnivore and the system without carnivore. The critical points and the stabilities of the system have been determined in analyzing the model. Each cases have different stability from its critical point. Analytically, the stability of the system has been determined by using critical point stability criteria using eigen value method. Analytically, both cases were found to be stable cases with different population dynamic depends on its initial value.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28837
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Raymond
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agus Budiansyah
Abstrak :
Fotovoltaik dikenal sebagai sumber energi intermiten sehingga dampak Kestabilan Tegangan perlu dihitung dengan baik oleh para pengembang Fotovoltaik (PV). Untuk memastikan pemasangan PV tidak menyebabkan keandalan sistem terganggu, pengembang PV diharuskan untuk melakukan studi stabilitas Kestabilan Tegangan pada jaringan setelah hubungan Integrasi PV. Dalam simulasi ini, studi stabilitas tegangan dilakukan dengan menggunakan berbagai kapasitas PV mulai dari 5 MWp, 10 MWp, 15 MWp. Studi dilakukan dalam sistem dengan kapasitas mampu 123 MW dengan pertimbangan bahwa pada manajemen jaringan dmungkinkan hingga 35 dari produksi listrik berupa sumber energi intermiten. Radiasi matahari yang digunakan adalah pada saat kondisi paling maksimum pada kapasitasnya. Analisis menunjukkan sistem stabil dalam waktu rata-rata kurang dari 50 detik di mana gangguan tegangan tidak melebihi 10 untuk PLTS berkapasitas 5 dan 10 MWp yang dihubungkan dengan jaringan distribusi. Sementara itu PLTS berkapasitas 15 MWp memerlukan pelebasan beban agar sistem dapat kembali stabil. ...... Photovoltaic is known as an intermittent energy source so that Kestabilan Tegangant impact needs to be well calculated by the Photovoltaic (PV) developer. In order to ensure the presence of PV does not cause the reliability of the system interrupted, PV developers are required to perform the Kestabilan Tegangant stability study of the network after the PV generation source linkage. In this simulation, voltage stability studies are carried out using various PV capacities ranging from 5 MWp, 10 MWp, 15 Mwp on a systems with a capable capacity of 168.6 MW given that sufficient grid management would allow up to 35 of the electric production to be intermittent. Solar radiation that used is at the maximum conditions in its capacity. The analysis shows that the system is stable in an average time of less than 50 seconds where the voltage disturbance does not exceed 10 for PLTS with a capacity of 5 and 10 MWp which is connected to a distribution network. Meanwhile PLTS with a capacity of 15 MWp requires load release to stable again.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Kuncoro
Abstrak :
ABSTRAK

Energi matahari memiliki potensi yang besar untuk pembangkitan tenaga listrik. Namun karena faktor cuaca, energi listrik yang dihasilkan tidak stabil dan berfluktuatif. Terdapat beberapa upaya mitigasi fluktuasi daya PV dengan metode Pembatasan Daya, Penyimpanan Energi, Penyebaran PLTS, Pengaturan Beban dan Peredaman Fluktuasi serta Hibrid PLTS dengan Diesel Generator. Namun metode tersebut masih memiliki kekurangan karena belum mampu menghasilkan daya PV yang stabil pada suatu nilai yang diinginkan. Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, maka dilakukan rancang bangun modul Dynamic Power Injection (DPI) yang merupakan modul berbasis arduino ATMEGA 2560. Modul DPI merupakan penggabungan metode Power Curtailment dan Energy Storage. Modul DPI bekerja dengan membaca besaran arus, tegangan, daya pada PV, baterai dan beban. Kemudian DPI menstabilkan daya keluaran PV pada nilai seting yang diinginkan dengan aksi serap dan injeksi. Untuk memonitoring hasil keluaran besaran listrik dan  kestabilan daya PV digunakan modul IoT WIFI ESP 8266 v.1. Dengan demikian data dapat diakses online secara real time melalui PC browser dan Ponsel Android. Dari hasil pengujian, modul DPI mampu menstabilkan daya PV dengan tingkat error 10,052 % dan ramping rate yang baik. Waktu pengiriman data dari DPI ke thingspeak webserver memiliki delay waktu 15 detik.


ABSTRACT


Solar energy has great potential for electricity generation. But due to weather factors, the electricity produced is unstable and fluctuating. There are several efforts to mitigate PV power fluctuations with the Power Restriction method, Energy Storage, PLTS Distribution, Load and Damping Fluctuation Arrangement and PLTS Hybrid with Diesel Generator. However, this method still has disadvantages because it has not been able to produce stable PV power at a desired value. To overcome the above problems, the design of the Dynamic Power Injection (DPI) module is an Arduino ATMEGA 2560 based module. The DPI module is a combination of Power Curtailment and Energy Storage methods. The DPI module works by reading the amount of current, voltage, power on PV, battery and load. Then the DPI stabilizes the PV output power at the desired setting value with the absorption and injection action. To monitor the output of electrical quantities and PV power stability, the WIFI IoT module ESP 8266 v.1 is used. Thus data can be accessed online in real time through PC browsers and Android phones. From the test results, the DPI module is able to stabilize PV power with an error rate of 10.052% and a good lean rate. The time for sending data from DPI to thingspeak webserver has a delay of 15 seconds.

2019
T53345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Triyogo Adiwibowo
Abstrak :
Rekayasa detergen nanofluida berbasis surfaktan palmPAS dan seng oksida telah dilakukan. Nanopartikel seng oksida ZnO disintesis menggunakan metode solochemical dengan rasio mol ZnCl2:NaOH 1:2 dan 1:3. ZnO yang dihasilkan dikarakterisasi melalui analisis XRD dan FESEM-EDX. Detergen nanofluida disintesis dengan mendispersikan nanopartikel ZnO dalam larutan palmPAS palm oil-based primary alkyl sulfates . CMC carboxymethyl cellulose juga ditambahkan ke dalam detergen sebagai penstabil detergen. Kestabilan dan kinerja detergen kemudian dievaluasi. Kinerja detergen dievaluasi sebagai uji pengangkatan kotoran dan uji degradasi kotoran. Hasil dari penelitian ini menunjukan penggunaan ZnO yang disintesis dengan rasio ZnCl2:NaOH 1:3 memiliki kestabilan lebih baik dibandingkan dengan rasio ZnCl2:NaOH 1:2 dengan tingkat kestabilan 80 setelah 3 jam. Detergen palmPAS-ZnO dengan konsentrasi palmPAS 1,5 dan ZnO 0,1 memiliki kinerja pengangkatan kotoran hingga 90 sedangkan untuk detergen tanpa penambahan ZnO hanya mencapai 86 pada uji pengangkatan kotoran. Dalam uji degradasi kotoran, kinerja detergen ini dapat ditingkatkan hingga 92 . Detergen dengan kestabilan terbaik adalah 0,1 ZnO, 1,2 surfaktan palmPAS, 6 CMC, dan 92,7 air. Detergen ini memiliki kinerja pengangkatan kotoran sebesar 76 pada uji pengangkatan kotoran dan 83 pada uji degradasi kotoran. ...... Modification of nanofluid detergent from palmPAS surfactants and zinc oxide has been investigated. Zinc oxide ZnO nanoparticles were synthesized by a solochemical method with a mole ratio of ZnCl2 NaOH 1 2 and 1 3. The synthesized nanoparticles were characterized by XRD and FESEM EDX analysis. Nanofluid detergent were synthesized by dispersing nanoparticles into palmPAS palm oil based primary alkyl sulfates surfactant solution. CMC carboxymethyl cellulose were added to the detergent as detergent stabilizer. Stability and detergency of the detergents were then evaluated. Detergency test was evaluated as stain removal test and stain degradation test. This study shows that ZnO synthesized with ZnCl2 NaOH ratios of 1 3 has better stability compared to ZnO with ZnCl2 NaOH ratios of 1 2 and its stability reached 80 after 3 hours. A palmPAS ZnO detergent with a palmPAS concentration of 1.5 and 0.1 ZnO has a detergency up to 90 while for detergent without ZnO addition only reached 86 in the stain removal test. In stain degradation test, the detergent performance can be increased up to 92 . Detergent composition which showed the best stability was 1.2 palmPAS surfactant, 0,1 ZnO, 6 CMC, and 92.7 water with detergency of 76 on stain removal test and 83 on stain degradation test.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Irfanto
Abstrak :
Saat ini pembangkitan listrik di Indonesia masih didominasi oleh penggunaan bahan bakar fosil mencapai angka 81% pada tahun 2021. Pemerintah berencana untuk mengurangi jumlah emisi yang dihasilkan oleh energi bahan bakar fosil yang sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030 dengan meningkatkan bauran penggunaan EBT atau energi non fosil menjadi 23% di tahun 2025. Salah satu potensi EBT atau energi non fosil terbesar di Indonesia adalah energi matahari sekitar 200 GWp dan baru dimanfaatkan sebesar 150 MW sesuai dengan data tahun 2021. Universitas Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia harus turut hadir dalam mengimplementasikan pembangkit energi terbarukan yang lebih bersih, dan dengan beban yang lebih tinggi pada siang hari untuk aktivitas akademis, PLTS dan BESS dapat menjadi potensi ketika diimplementasikan untuk mengurangi beban energi listrik yang diambil dari PLN sehingga berpotensi untuk mengurangi penggunaan energi fosil. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan karakteristik stabilitas sistem kelistrikan Universitas Indonesia dari implementasi PLTS dan BESS. Hasil analisis dari simulasi aliran daya dan kestabilan sistem pada penelitian ini menampilkan bahwa implementasi PLTS dan BESS tidak mengganggu sistem kelistrikan Universitas Indonesia dan sistem tetap bekerja sesuai dengan Grid Code JAMALI yaitu +5% dan –10% dari tegangan nominalnya dan 50 ± 0,5 Hz untuk nilai frekuensi. Berdasarkan hasil analisis tersebut, pemanfaatan PLTS dan BESS pada sistem kelistrikan Universitas Indonesia dalam memenuhi kebutuhan listrik tidak menggangu kinerja sistem kelistrikan dan dapat menjadi potensi serta direkomendasikan untuk dapat diimplementasikan. ...... Currently, electricity generation in Indonesia is still dominated by the use of fossil fuels, reaching 81% in 2021. The government plans to reduce the emissions generated by fossil fuel energy in accordance with the Electricity Supply Business Plan (RUPTL) 2021-2030 by increasing the mix of renewable energy or non-fossil energy to 23% by 2025. One of the largest potentials for renewable or non-fossil energy in Indonesia is solar energy, estimated at around 200 GWp, but only 150 MW has been utilized as of 2021. Universitas Indonesia, as one of the leading universities in Indonesia, should participate in implementing cleaner renewable energy generation, and with a higher load during the daytime for academic activities, solar power plants (SPP) and battery energy storage systems (BESS) can be potential solutions to reduce the reliance on fossil fuel energy. The objective of this research is to obtain the stability characteristics of the electrical system of Universitas Indonesia from the implementation of PLTS and BESS. The results of the load flow and system stability analysis in this study show that the implementation of PLTS and BESS does not disrupt the electrical system of Universitas Indonesia, and the system continues to operate within the parameters defined by the Grid Code of JAMALI, which are +5% and -10% of its nominal voltage, and 50 ± 0.5 Hz for frequency. Based on these analysis results, the utilization of PLTS and BESS in the electrical system of Universitas Indonesia to meet electricity demand does not affect the performance of the electrical system and is recommended for implementation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>