Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauziah Aryati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) membandingkan sumbangan pendapatan wanita yang dibeadakan antara rumah tangga di desa pertanian sawah dan Desa Pertanian Ladang dan (2) membenadinkan kesejahteraan rumah tangga berdasarkan sumbangan pendapatan wanita. data penelitian dikumpulkan melalui wawancara , dokumentasi dan observasi. data yang diperoleh melalui kuisoner diolah dengan komputer menggunakan program SPSS.
Palembang: Kopertis wilayah II Palembang, 2007
507 MANDIRI 9:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maesera Idul Adha
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini menghasilkan bukti empiris dampak migrasi terhadap kesejahteraan rumah tangga di Indonesia, menggunakan data panel Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2000 dan 2007, dan metode difference-in-differences dengan propensity score matching. Penelitian ini mengestimasi dampak migrasi pada rumah tangga migran kerja dan rumah tangga migran nonkerja dalam hal pendapatan perkapita, beberapa variabel pengeluaran perkapita dan aset perkapita rumah tangga. Hasil penelitian menemukan bahwa migrasi kerja berdampak terhadap total pengeluaran perkapita rumah tangga, pengeluaran murni pangan perkapita rumah tangga, dan pengeluaran rutin nonpangan perkapita rumah tangga. Sedangkan migrasi nonkerja berdampak terhadap pendapatan perkapita dan aset perkapita rumah tangga. Penelitian ini juga menganalisis dampak migrasi terhadap remitansi pada rumah tangga dengan menggunakan data transfer sebagai proksi. Migrasi kerja menunjukkan dampak yang signifikan terhadap pengeluaran transfer perkapita rumah tangga, namun tidak terbukti memiliki dampak terhadap nett transfer perkapita rumah tangga. Sementara migrasi nonkerja menunjukkan dampak yang signifikan terhadap nett transfer perkapita rumah tangga. Penelitian ini juga menganalisis dampak migrasi terhadap suplai tenaga kerja rumah tangga dimana ditemukan bahwa migrasi kerja membawa dampak signifikan, namun migrasi nonkerja tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap suplai tenaga kerja rumah tangga. Kata Kunci: Evaluasi Dampak.
ABSTRACT
This study provides empirical evidence on the impact of migration on migrantsending household in Indonesia, using data panel from Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2000 and 2007, and difference-in-differences with propensity score matching method. This study estimates the impact of work migration and nonwork migration on percapita income, some of per capita expenditures variables, per capita asset, migrant-sending household. It is found that work migration have impact on total per capita expenditure, per capita pure food expenditure, and per capita non food routine expenditure. Non-work migration have impact on per capita income and per capita asset. This study also analyze migration impact on remittance using transfer data as proxi. Work migration showing impact significantly on per capita out transfer, but there is no evidence have impact on per capita nett transfer. Non-work migration showing impact significantly on per capita nett transfer. This study also analyze migration impact on household labor supply. It is found that work migration have impact significantly on household labor supply. But non-work migration have no significant impact on household labor supply.;This study provides empirical evidence on the impact of migration on migrantsending household in Indonesia, using data panel from Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2000 and 2007, and difference-in-differences with propensity score matching method. This study estimates the impact of work migration and nonwork migration on percapita income, some of per capita expenditures variables, per capita asset, migrant-sending household. It is found that work migration have impact on total per capita expenditure, per capita pure food expenditure, and per capita non food routine expenditure. Non-work migration have impact on per capita income and per capita asset. This study also analyze migration impact on remittance using transfer data as proxi. Work migration showing impact significantly on per capita out transfer, but there is no evidence have impact on per capita nett transfer. Non-work migration showing impact significantly on per capita nett transfer. This study also analyze migration impact on household labor supply. It is found that work migration have impact significantly on household labor supply. But non-work migration have no significant impact on household labor supply.;This study provides empirical evidence on the impact of migration on migrantsending household in Indonesia, using data panel from Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2000 and 2007, and difference-in-differences with propensity score matching method. This study estimates the impact of work migration and nonwork migration on percapita income, some of per capita expenditures variables, per capita asset, migrant-sending household. It is found that work migration have impact on total per capita expenditure, per capita pure food expenditure, and per capita non food routine expenditure. Non-work migration have impact on per capita income and per capita asset. This study also analyze migration impact on remittance using transfer data as proxi. Work migration showing impact significantly on per capita out transfer, but there is no evidence have impact on per capita nett transfer. Non-work migration showing impact significantly on per capita nett transfer. This study also analyze migration impact on household labor supply. It is found that work migration have impact significantly on household labor supply. But non-work migration have no significant impact on household labor supply., This study provides empirical evidence on the impact of migration on migrantsending household in Indonesia, using data panel from Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2000 and 2007, and difference-in-differences with propensity score matching method. This study estimates the impact of work migration and nonwork migration on percapita income, some of per capita expenditures variables, per capita asset, migrant-sending household. It is found that work migration have impact on total per capita expenditure, per capita pure food expenditure, and per capita non food routine expenditure. Non-work migration have impact on per capita income and per capita asset. This study also analyze migration impact on remittance using transfer data as proxi. Work migration showing impact significantly on per capita out transfer, but there is no evidence have impact on per capita nett transfer. Non-work migration showing impact significantly on per capita nett transfer. This study also analyze migration impact on household labor supply. It is found that work migration have impact significantly on household labor supply. But non-work migration have no significant impact on household labor supply.]
2015
T43471
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Indriyana
Abstrak :
Krisis ekonomi global tahun 2008 telah menyebabkan terjadinya gejolak harga pangan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat responsiveness permintaan bahan pangan pokok terhadap perubahan harga bahan pangan pokok itu sendiri, harga barang lain, serta pendapatan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis dampak perubahan harga pangan pokok terhadap kesejahteraan masyarakat di Indonesia yang disebabkan oleh krisis global tahun 2008. Penelitian ini menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2008 dan 2013 serta data Potensi Desa (Podes) tahun 2008 dan 2011 dan diestimasi dengan menggunakan model log-log (double log). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga bahan pangan pokok bersifat inelastis terhadap permintaan bahan pangan pokok itu sendiri. Sementara, permintaan seluruh bahan pangan pokok sangat responsif terhadap pendapatan. Di sisi lain, kenaikan harga bahan pangan pokok yang terjadi dari tahun 2008 ke 2013 telah menyebabkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara total menurun sebesar Rp. 68.899.320.413 selama kurun waktu tersebut. ......The 2008 global economic crisis has led to the volatility in food prices in Indonesia. This study aims to examine the responsiveness of the staple food demand to the price changes of staple food itself, the price of other foods, and incomes. In addition, the purpose of this study is to analyze the impact of the staple food price changes on household welfare in Indonesia caused by the 2008 global economic crisis. This study uses the household survey data of the National Socioeconomic Survey (Susenas) of 2008 and 2013 as well as data of Village Potential (Podes) of 2011 and 2013, and is estimated using a double log model. The results from this study indicate that the price of the staple food to the demand for staple food itself is inelastic. Meanwhile, the demand of staple food is responsive to income. On the other hand, with the increase in staple food prices that occurred from 2008 to 2013 has led to the decrease on Indonesian household welfare in total Rp. 68.899.320.413 during this period.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rarassanti
Abstrak :
Kegagalan dalam penyediaan air bisa berdampak terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010, salah satu sumber air bersih yang sudah memenuhi standar persyaratan khusus air minum adalah air perpipaan atau air leding. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan kesejahteraan pada pada rumah tangga miskin pengguna sumber air leding terhadap bukan pengguna dengan menggunakan metode Propensity Score Matching (PSM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kesejahteraan yang signifikan antara rumah tangga pengguna air leding dan tidak di kalangan penduduk miskin. ......The quality of water supply could have impact to household welfare. According to Ministry of Health Regulation No. 492/Menkes/PER/IV/2010, pipeline water is one of the sources of clean water that meets the requirements of drinking water standard. This study aims to look at the difference in the welfare of poor households who use the pipeline water using the Propensity Score Matching (PSM) method. The result shows that the welfare of pipeline water users is significantly higher than non-users. To expand the program, we suggest that the government should subsidies the poor household to make pipeline water accessible for them.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurora Febrianti Naser
Abstrak :

Pertanian merupakan salah satu sektor terbesar dalam pembangunan ekonomi. Hal ini bisa dilihat pada PDRB Jawa Barat 2016. Namun seiring berjalannya waktu, lahan yang digunakan untuk pertanian semakin berkurang, hal ini disebabkan oleh semakin banyak penduduk yang datang. Penurunan lahan yang terjadi setiap tahunnya mencapai 10%, permasalahan ini diakali oleh para petani untuk membuka lahan pertanian khususnya lahan pangan hortikultura di area lahan sempit, seperti di pekarangan rumah. Hal ini juga menyebabkan Kabupaten Bandung, khususnya Kawasan Agropolitan Ciwidey juga tergolong tingkat kesejahteraan rendah. Pada Kawasan Agropolitan Ciwidey juga terdapat Kecamatan Rancabali. Kecamatan ini merupakan Kecamatan dengan sektor pertanian hortikultura yang sangat berpotensial. Tanaman hortikultura di Kecamatan ini ditanamani dengan pola tanam monokultur dan tumpang sari. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan variasi spasial pola usaha tani hortikultura berdasarkan luas lahan di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung serta menjelaskan hubungan antara pola usaha tani terhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga petani. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif spasial, yaitu mentabulasi silangkan antara pola usaha tani terhadap luas lahan dan aksesibilitas. Serta mentabulasi silangkan antara variasi spasial pola usaha tani terhadap tingkat kesejahteraan. Diketahui hasil dari variasi spasial pola usaha tani ialah mayoritas petani melakukan kegiatan pertanian sendiri tanpa dibantu tenaga kerja lain dengan pola tanam monokultur baik di aksesibilitas tinggi maupun sedang. Kualitas aksesibilitas sebanding akan bergerak lurus dengan tenaga kerja. Semakin buruk aksesibilitas maka akan terjadi penambahan tenaga kerja. Untuk hubungan dengan tingkat kesejahteraannya adalah semakin baik aksesibilitas lahannya, maka semakin tinggi sejahteranya. Petani yang berada pada aksesibilitas sedang ke buruk, tingkat kesejahteraannya akan meningkat jika memiliki lahan yang luas.


Agriculture is one of the biggest sectors in economic development. This can be seen in the West Java PDRB 2016. But over time, the land used for agriculture is decreasing, this is caused by more and more people coming. The decrease in land that occurs every year reaches 10%, this problem is tricked by farmers to open agricultural land, especially horticultural food land in a narrow area of land, such as in the yard. This also caused the Bandung Regency, particularly the Ciwidey Agropolitan Area, to also be classified as a low welfare level. In the Ciwidey Agropolitan Area there are also Rancabali Districts. This sub-district is a sub-district with a very potential horticultural agriculture sector. Horticultural plants in this district are planted with monoculture and intercropping cropping patterns. This study aims to explain the spatial variation in horticultural farming patterns based on land area in Rancabali District, Bandung Regency and explain the relationship between farming patterns and the level of welfare of farm households. The analysis used is a spatial descriptive analysis, which is a cross tabulation between farming patterns and land conditions and accessibility. As well as cross tabulating between spatial variations in farming patterns and welfare levels. It is known that the result of spatial variations in farming patterns is that the majority of farmers do their own farming activities without the help of other workers with monoculture planting patterns in both high and moderate accessibility. The quality of accessibility is proportional to moving straight with the workforce. The worse the accessibility there will be an increase in labor. The relationship with the level of welfare is the better the accessibility of the land, the higher the welfare. Farmers who are in moderate to poor accessibility, their level of welfare will increase if they have large tracts of land.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Kusdianto
Abstrak :
Penurunan tingkat kelahiran dan kematian di Indonesia telah menyebabkan jumlah rumah tangga dengan anggota berusia lanjut (berusia 60 tahun keatas) terus bertambah. Akan tetapi, secara umum tingkat kesejahteraan penduduk usia lanjut relatif lebih rendah. Rendahnya kesejahteraan rumah tangga usia lanjut menimbulkan permasalahan sosial dan ekonomi, seperti penelantaran penduduk usia lanjut, penurunan kualitas SDM, serta peningkatan belanja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengembangkan generasi usia lanjut. Kebijakan untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi tersebut perlu ditetapkan berdasarkan analisis kependudukan dari tingkat rumah tangga. Studi ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara jumlah anggota rumah tangga usia lanjut dan kesejahteraan rumah tangganya. Menggunakan data 86.927 rumah tangga usia lanjut dari hasil Susenas pada Maret 2019, dengan regresi linier berganda, ditemukan bahwa jumlah penduduk usia lanjut dalam rumah tangga berhubungan signifikan dengan tingkat kesejahteraan rumah tangganya yang lebih rendah. Penduduk usia lanjut memiliki pengaruh paling signifikan terhadap lebih rendahnya rasio kesejahteraan rumah tangga dibandingkan anggota rumah tangga usia dewasa dan anak; dan penduduk usia lanjut juga berhubungan signifikan dengan rasio pengeluaran makanan rumah tangga yang lebih tinggi. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan, wilayah, lokasi, dan kesadaran anggota rumah tangga memanfaatkan akses kesehatan secara optimal serta lama pendidikan dan usia kepala rumah tangga berhubungan dengan kesejahteraan rumah tangga usia lanjut yang lebih tinggi. ......Fertility and mortality decline in Indonesia has caused the number of households with elderly members (aged 60 years and over) to grow. However, in general, the level of their welfare is relatively lower. It leads to socio-economic problems such as elderly neglect, decreased quality of human resources, and increased government spending to improve welfare and develop the elderly generation. Policies to anticipate and deal with these problems need to be taken based on population analysis from the household level. This study aims to investigate the association between the number of older people in a household and their household's welfare. Using 86,927 elderly households data from the results of Susenas March 2019, with multiple regression analysis, this study found that the number of elderly is significantly associated with lower household welfare. The number of elderly has the most significant influence on the lower ratio of household welfare compared to adult and child; the number of elderly was also significantly associated with the higher household food expenditure ratio. The results of this study also found that income, region, location, awareness of household members to utilize health services optimally, and the length of education and age of the household head is positively related to better elderly household welfare.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library