Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eliha Mahsuna
Abstrak :
ABSTRAK
Puskesmas merupakan penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Kota Tangerang Selatan memiliki 25 Puskesmas yang tersebar di 7 Kecamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola keruangan Puskesmas di Kota Tangerang Selatan berdasarkan: 1 pola sebaran Puskesmas, 2 kualitas Puskesmas, 3 Kunjungan Puskesmas dan 4 keterjangkauan penduduk mengakses Puskesmas. Metode yang digunakan adalah analisis tetangga terdekat untuk mengetahui sebaran Puskesmas, uji one way ANOVA untuk melihat hubungan antara kualitas Puskesmas dengan jumlah kunjungan pasien dan Locations Quotient LQ untuk melihat keterjangkauan Puskesmas. Berdasarkan analisa tetangga terdekat terlihat pola sebaran 25 Puskesmas di Kota Tangerang Selatan bersifat seragam atau merata yaitu jarak antara lokasi satu dengan lokasi lainnya teratur dengan nilai NNR 1,407471. Berdasarkan kualitas Puskesmas dan kunjungan pasien menunjukkan adanya kecenderungan penduduk mengunjungi Puskesmas yang memiliki kualitas baik. Hal ini dikarenakan Puskesmas yang memiliki kualitas baik selain didukung oleh sarana prasarana pelayanan kesehatan yang memadai juga didukung oleh kondisi jaringan jalan yang baik yaitu jalan kolektor sekunder dan jalan arteri sekunder. Sehingga keterjangkauan penduduk mengakses Puskesmas lebih tinggi pada Puskesmas dengan kualitas baik yaitu 11 Puskesmas yang banyak dikunjungi oleh penduduk dan 14 Puskesmas yang sedikit dikunjungi oleh penduduk.
ABSTRACT
Primary Health Care is responsible for organizing health efforts to the first level. South Tangerang City has 25 health centers spread over in 7 districts. This study aims to determine the spatial pattern of Primary Health Care in South Tangerang City based on 1 the distribution pattern of health centers, 2 the quality of health centers, 3 visit health centers and 4 the affordability of the population access to Primary Health Care. The method is the nearest neighbor analysis to determine the distribution of the health center, one way ANOVA statistic test to look at the relationship between the quality of the health center with a number of patient visits and Locations Quotient LQ to look at the affordability of the health center. Based on the analysis of nearest neighbor distribution pattern seen 25 health centers in South Tangerang City are uniform or evenly the distance between the location of the other locations regularly with NNR value 1.407471. Based on the quality of the health center and visit the patients showed a tendency residents visited the health center which has good quality. This is because the health center which has a good quality in addition be supported by means of adequate health care infrastructure is also supported by the good condition of the road network is a secondary collector roads and secondary arterial roads. So the affordability of the population access to Primary Health Care higher in health centers with good quality with 11 health centers which are visited by residents and 14 health centers were little visited by residents.
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awalia Arfan
Abstrak :
Pemilihan Gubernur Jawa Tengah tahun 2013 terdapat beberapa fenomena menarik yang melatar belakangi penelitian, diantaranya kemenangan pasangan nomor urut 3 yang hanya diusung oleh satu partai politik, mengungguli perolehan suara pasangan calon yang diusung banyak partai politik, incumbent, figur/ketokohan, agama, ekonomi maupun latar belakang pendidikan pasangan calon. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis komparatif. Berdasarkan analisis perolehan suara dengan tipologi wilayah diperoleh hasil bahwa masa pemilih dari ketiga calon gubernur tersebut mempunyai mempunyai distribusi yang merata di wilayah pegunungan tinggi-dataran rendah, pesisir pedalaman, desa-kota. Sedangkan berdasarkan tipologi wilayah Eks Karesidenan calon gubernur Hadi Prabowo - Don Murdono mempunyai suara yang lebih besar di Eks Karesidenan Pekalongan, calon gubernur Bibit Waluyo - Sudijono Sastroatmodjo mempunyai massa lebih besar di Eks Karesidenan Semarang, dan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ganjar Pranowo - Heru Sudjatmiko lebih besar di Eks Karesidenan Surakarta. ...... For central Java governor election in 2013 there were some interesting phenomena of the research background, including victories pair number 3 which is the only are carried by a political party, over passing of the vote the candidate who carried many political parties, the incumbent, figure/personality, religious, economic and the educational background of the candidate. The objective research is to descriptive method with comparative types. Based on the analysis of the vote by the typology of the area showed that the future voters of the three candidates for governor have had an even distribution in the high mountain region - lowland, coastal, inland, rural and urban. While based typology region governatial candidate residency Hadi Prabowo ? Don Murdono have a greater voice in ex-resicendy Pekalongan, a candidate for governor Bibit Waluyo - Sudijono Sastroatmodjo have a greater mass in ex-residency Semarang, and the candidate for governor and vice governor greater Ganjar Pronowo - Heru Sudjatmiko dashing in ex-residency Surakarta.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pada tahun 2004 jumlah hipermarket Carrefour di Indonesia mencapai 17 gerai, 11 diantaranya berlokasi di DKI Jakarta. Pemilihan lokasi adalah salah satu strategi untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lokasi hipermarket Carrefour di DKI Jakarta dengan menggunakan pendekatan interaksi keruangan Ulmann yaitu: complementarity; intervening opportunity; dan transferability. Lokasi hipermarket Carrefour bervariasi dalam jarak terhadap perumahan, CBD, pintu tol, persimpangan jalan, dan ritel lain. Selain itu luas hipermarket Carrefour tidak sama antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Melalui perhitungan statistik korelasi bivariate product moment Pearson didapatkan korelasi kuat antara jarak hipermarket Carrefour dari pintu tol dengan luas hipermarket Carrefour, dengan angka -0,689 dan signifikan untuk α 0,05. Pada lokasi dengan jarak kurang dari 1,5 km dari pintu tol, hipermarket Carrefour membangun sendiri gedungnya dengan luas lebih dari 10.000 m2. Sedangkan di lokasi yang lain hipermarket Carrefour menyewa pada pusatpusat perbelanjaan, dengan luas tidak lebih dari 8.000 m2.
Universitas Indonesia, 2006
S34031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Keterbatasan jumlah dan pelayanan fasilitas yang terdapat di dalam kampus UI Depok, menyebabkan berkembangnya usaha fasilitas pendukung mahasiswa di luar kampus. Perkembangan usaha fasilitas ini, terkait dengan pertimbangan skala ekonomis dan pemilihan lokasi yang dinilai paling menguntungkan dalam pemberian pelayanan. Untuk itu masalah dalam penelitian ini, adalah bagaimana interaksi pusat kegiatan yang ada di dalam dan luar kampus UI Depok. Model gravitasi digunakan untuk menghitung nilai interaksi. Metode pendekatan yang digunakan adalah deskriptif. Hasil analisis menunjukkan interaksi fasilitas komputer tinggi, pada bagian utara kampus dengan area pintu Stasiun UI, interaksi fasilitas fotokopi dan konter makan/minuman tinggi pada bagian utara kampus dengan area pintu Stasiun UI dan Barel. Kesimpulannya, interaksi pusat kegiatan di dalam dan luar kampus UI Depok tinggi pada bagian utara kampus dengan area yang dekat dengan jalan Margonda Raya. Dominasi interaksi tiap fasilitas berbeda di tiap area pintu terkait dengan ketersediaan fasilitas pelayanan umum dan pemondokan yang ada di tiap area pintu. Pada bagian utara dan selatan kampus dengan jarak yang dekat menuju Jalan Margonda Raya, nilai interaksi fasilitas cenderung berkaitan dengan fasilitas sosial dan pada bagian barat dengan jarak yang jauh menuju Jalan Margonda Raya, nilai interaksi fasilitas cenderung berkaitan dengan ketersediaan pemondokan. Kata kunci : fasilitas pendukung mahasiswa; interaksi keruangan. viii + 67 hlm.; 8 peta. Bibliografi : 14 (1980 ? 2006)
Universitas Indonesia, 2007
S34021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Canisa Cahya Aulia Katri
Abstrak :
Tubuh dan ruang dipahami sebagai produk produk budaya dan sejarah yang saling berkorelasi dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang penari menggunakan ruang sebagai media untuk menghadirkan pengalaman gerak tubuh. Dengan mengkaji sebuah tarian, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki cara tubuh bergerak, berinteraksi dengan ruang, dan bagaimana budaya mempengaruhi hubungan tersebut. Masyarakat tradisional Jawa memiliki keyakinan kosmologis yang menunjukkan bahwa manusia hanyalah sebagian kecil mikrokosmos yang harus mengetahui posisinya dengan kekuatan yang lebih besar di alam semesta makrokosmos. Masyarakat tradisional Jawa menggunakan kepercayaan ini untuk membentuk arsitektur, yang juga tarian tradisional mereka. Tari Srimpi adalah salah satu tarian tradisional Jawa yang berkaitan erat dengan budaya dan tradisi daerah yang diadakan sebagai upacara sakral oleh Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kraton Jogja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memeriksa rekaman pertunjukan tari Srimpi di Bangsal Sri Manganti di Keraton Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan kosmologis yang mereka pegang mempengaruhi bagaimana penari Srimpi bergerak di dalam ruang dengan mengacu pada kekuatan pusat dan orientasi utara selatan.
Body and space are both cultural and historical products which correlate and affecting each other. Dancers present body movements experience as spatial performance in the architectural environment it takes place. By examining dance, this study aims to investigate the way bodies move through and interact with space and how cultural cognition affects their relationship. Javanese traditional people have the cosmological belief that humans are just a small part microcosmos who must know their position with the more significant power in the universe macrocosmos. Javanese traditional people use this belief to form architecture, which also their traditional dance. Srimpi Dance is one of the most known traditional Javanese dance, which closely related to the regional culture and tradition that held as a sacred ceremony by Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kraton Jogja. The study uses the qualitative approach by examining the Srimpi dance performance recording at Bangsal Sri Manganti Ward of Kraton Yogyakarta. The result indicates the cosmological belief they hold influence how the dancer of the Srimpi dance embodied the space by the power of the center and north south oriented.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Livia Serevina
Abstrak :
Masalah transportasi yang sering terjadi di kota-kota besar antara lain kemacetan lalu lintas, polusi suara dan udara, kecelakaan dan keterlambatan. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa di Kota Depok terdapat tingkat kemacetan yang tinggi di pusatnya aktivitas perdagangan dimana 6 dari 7 adalah pusat perbelanjaan. Di kota Depok sampai sekarang sudah ada 10 mall. Kemacetan di jalan raya di Kota Depok Lokasi Mall menunjukkan bahwa keberadaan Mall semakin meningkat generasi perjalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial waktu perjalanan ke Mall dan penghalang sisi luar angkasa di jalur perjalanannya. Data yang digunakan meliputi waktu tempuh, pusat keramaian, persimpangan jalan, lama perjalanan, dan moda transportasi dari 148 responden pengunjung. Koleksi Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pengunjung mall pada sore hari. Hambatan ruang pada jalur perjalanan dapat dikategorikan sebagai deviasi dan pusat kerumunan, yang diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tempuh tidak ada hubungannya dengan lama perjalanan perjalanan. Perjalanan jauh tidak selalu membutuhkan waktu tempuh yang lama. Dan sebaliknya. Namun, sebagian besar responden bersedia butuh waktu lama untuk mencapai Mall dengan kelengkapan tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa responden memilih jalur perjalanan dengan hambatan ruang paling sedikit. Ini terjadi baik dalam perjalanan ituj auh dan dekat, dan juga selama waktu perjalanan yang cepat dan lama. ......Transportation problems that often occur in big cities include traffic jams, noise and air pollution, accidents and delays. Previous research has shown that in Depok City there is a high level of congestion at the center of trading activity, where 6 out of 7 are shopping centers. In the city of Depok, until now there are 10 malls. Congestion on the highway in Depok City The location of the Mall shows that the Mall's existence is increasing in the generation of trips. This study aims to determine the spatial pattern of travel time to the Mall and outer space side obstructions in its travel path. The data used include travel time, the center of the crowd, road junctions, travel times, and modes of transportation from 148 visitor respondents. Collection Data collection was carried out by conducting interviews with mall visitors in the afternoon. The space resistance on the travel path can be categorized as the deviation and crowd center, which is classified into several classes. The results showed that the travel time had nothing to do with the length of the trip. Long trips do not always require a long travel time. And vice versa. However, most respondents are willing to take a long time to reach the mall with high facilities. The conclusion of this study shows that the respondents chose the route of travel with the least space constraints. This occurs both on long and near journeys, and also during long and fast travel times.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdus Labang Donya
Abstrak :
Pembangunan perumahan Kota Bogor mengalami peningkatan. Dimana sektor perumahan mendominasi penggunaan tanah seluas 38,6% dari luas lahan Kota Bogor. Hal tersebut mengindikasikan adanya peningkatan nilai tanah perumahan di Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola keruangan nilai tanah perumahan dengan menganalisis mengenai hubungan nilai tanah perumahan berdasarkan aksesibilitas jarak perumahan dari prasarana transportasi (stasiun, pintu tol, dan terminal); sarana pelayanan umum (perguruan tinggi, rumah sakit, dan pusat kegiatan ekonomi); dan pusat kota (kebun raya) menggunakan analisis keruangan dan statistik. Hasil yang didapatkan adalah jarak perumahan dari pusat kota (kebun raya) dan prasarana transportasi (terminal dan pintu tol) memiliki korelasi negatif dengan tingginya nilai tanah. Dan pintu tol merupakan faktor terkuat yang mempengaruhi nilai tanah perumahan di Kota Bogor.
Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denis Gangsar Nuari
Abstrak :
Pencurian sepeda motor di Kota Depok adalah salah satu kejahatan yang angkanya tinggi dan tidak menurun. Skripsi ini menjelaskan bagaimana variasi keruangan pencurian sepeda motor yang dilihat berdasarkan hotspot dan coolspot dalam hubungannya dengan guardian, offender, penggunaan tanah, kelas jalan, dan faktor sosial. Metode yang digunakan adalah Kernel Density Estimation yang dianalisa menggunakan pendekatan komparasi keruangan. Selanjutnya untuk mengetahui faktor sosial yang berpengaruh digunakan uji Chi Square. Dari hasil penelitian terlihat bahwa variasi keruangan berupa hotspot berpola mengelompok di wilayah permukiman tidak teratur dan perdagangan pada periode pagi hari. Kemudian berpola acak pada periode siang hari, periode sore hari, dan periode malam hari di wilayah perdagangan dan wilayah permukiman. Wilayah coolspot cenderung berada di wilayah pertanian, industri, dan prasarana transportasi. Berdasarkan uji chi square, variasi hotspot terletak pada wilayah yang memiliki jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dan jumlah sepeda motor pada kelas sedang dan tinggi. Sedangkan petugas keamanan dan pos keamanan tidak memiliki hubungan dengan variasi hotspot. ......Motorcycle theft in Depok City is one of the crimes which the number of event is always high and not decreasing. This research explains about the spatial variation of motorcycle theft that view based on hotspot and coolspot region in association with guardian, offender, land use, road classification, and social factors. The method is Kernel Density Estimation, which analyzed using a spatial-comparative approach. Furthermore, to determine the association of social factors this research also using Chi Square test. The result is spatial variation that made clustered hotspot in disorganized settlement area and trade area on morning period. There’s also random patterned hotspot that happened in commercial area and settlement area on day, evening, and night period. Cool spot area is having tendency in farming area, industrial area, and transportation infrastructures. Based on chi square test, hotspot variation is located in an area that has moderate or high numbers on population, density, and number of motorcycles. While guardian and security post unrelated with hotspot variation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Widiasari
Abstrak :
Berkembangnya mal pada saat ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen seperti mahasiswi. Mahasiswi yang kesehariannya memiliki aktivitas kuliah, dalam mengisi waktu luang akan dan memilih mal sebagai salah satu tempat yang dikunjungi. Mereka pergi ke mal untuk menghilangkan stres, membeli barang kebutuhan sehari-hari atau hanya melakukan window shopping. Dalam memilih mal adanya pengaruh nilai religiusitas pada diri masing-masing individu membuat adanya perbedaan dalam memilih mal. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pola keruangan pemilihan mal oleh mahasiswi yang dikaitkan dengan nilai religiusitas, karakteristik mal, waktu berkunjung, dan motivasi. Studi ini dilaksanakan dengan metode kualitatif yang melibatkan 13 informan mahasiswi beragama Islam. Hasil penelitian ini menunjukan semakin tinggi nilai religiusitas mahasiswi akan memilih mal yang nilai religiusitas tinggi dan pergerakan pemilihan mal nya terbatas pada nilai religiusitas, jarak fisik tempat tinggal dan kampus serta aktivitas keseharian.
Recently, the development of mall gives a lot of choice to consumer, including the female student. Female students who have a lot of activities will choose mall as a place to spent their spare time. They will go to the mall to relieve their stress, buy their daily need or just window shopping. There are lot of factors that influent female students for choosing mall. One of these factor is religiosity factor. Religiosity factor gives different result for female students in choosing mall. This research conducted to study spasial pattern selection mall by female student that involved religiosity value, mall characteristic and visiting hours also motivation. This study was conducted by qualitative methode which involved 13 informant female student who are moslem. In this research show that female students who are religious will choose mall which have higher religiosity value, therefore their movement choice of mall is limited to religiosity value, physical distance of their residance and university, also daily activity.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Huwaida Khairunisa
Abstrak :
ABSTRAK
Tidak meratanya kesempatan kerja menyebabkan lahan-lahan marjinal di Jakarta menjadi tempat bermukim para migran yang datang untuk mencari kerja. Permukiman kumuh kaum urban di tanah-tanah marjinal banyak dijumpai terutama di sekitar pusat perekonomian. Karakteristik permukiman kumuh berbeda-beda sesuai dengan lokasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran dan tipologi permukiman kumuh di salah satu Kecamatan paling padat di Jakarta, yakni Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Identifikasi karakteristik permukiman kumuh dilakukan dengan menggunakan citra satelit here 2016. Hasil pengolahan data dan validasi lapangan selanjutnya dianalisis dengna menggunakan metode overlay peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permukiman kumuh tersebar terutama di sepanjang sungai dan rel kereta, yakni di tanah-tanah negara. Semakin jauh dari sungai dan rel kereta, kualitas permukiman semakin baik. Fasilitas dan utilitas permukiman semakin lengkap. Penelitian ini menunjukkan bahwa tanah marjinal yang dimiliki oleh negara mudah dikuasai dan dikembangkan sebagai lokasi bermukim walaupun dengan utilitas yang sangat terbatas.
ABSTRACT
In migration to Jakarta is very high. This phenomenon hapened because informal job opportunity in Jakarta is more extensive then in other areas of Indonesia. Migrants with limited capital and skills do not have opportunity to reside in formal housing. They only can afford housing in slum areas. Urban slum settlements in marginal lands are found mainly around the economic center. The characteristics of slums vary according to their location. The purpose of this research is to identify the distribution and typology of slums in one of the most densely populated districts in Jakarta, namely Pademangan Subdistrict, North Jakarta. Identification of the characteristics of slums is done using satellite images here 2016. The results of data processing and field validation are then analyzed by using map overlay method. The results show that slums are scattered mainly along rivers and railways, which are in state lands. The further away from the rivers and railways, the quality of the settlements is better, settlement facilities and utilities are more complete. This study shows that marginal lands owned by the state are easily utilized and developed as a residential area even with very limited utility.
2017
S67336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>