Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Kerajaan Sunda (abad 14--15 H) merupakan Salah satu kerajaan kuna yang berkembang di.Jawa Barat dalam masa Hindu-Buddha. Berdasan- kan sumber-sumber sejarah yang sangat terbatas dapat Uiketahui bahwa kerajaan ini merdeka dan berdaulat penuh tidak berada di bawah -payung kekuasaan Majapahit yang berkembang dalam periode yang sama. Penelitian terhadap perkembangan kerajaan Sunda sebenarnya telah dilakukan oleh para sarjana, misalnya H.Ten Dam (1957) parnah mengkaji tentang raja-raja yang memerintah di Pakwan-Pajajaran (ibu kota kerajaan Sunda); Ayatrohaedi (1978) yang menégaskan nama kerajaan Sunda bukannya kerajaan Pajajaran; dan J.Noorduyn (1982) mengkaji naskah Bujangga Hanik, seorang tokoh agama dari Sunda yang melakukan perjalanan keliling Jawa. Begitupun kajian seoara umum yang berkenaan dengan sejarah politik, sosial dan budaya telah pula diuraikan dalam buku Sejarah Nasional II: Jaman Kuna yang disunting olah Bambang Sumadiq (1984). Namun penelitian terhadap struktur perwilayahan kerajaan tersebut secara khusus belum pernah dilakukan hingga saat ini. Berdasarkan sumber~sumber tertulis terpilih, laporan orang-orang Belanda dan interpretasi baru terhadap pendapat para ahli, kajian ini dapat nenyimpulkan bahwa kerajaan Sunda pqngunyai_ struktur perwilayahan yang teratur. Raja berkedudukan dihdayeuh, (dayo) yang merupakan ibu Rota kerajaan. Di tempat §tu bekdirilah kraton tempat persemayaman raja yang dinamakan Sri Bina Punta Narayana Hadura Suradipati. Wilayah kerajaan terbagi atas beberapa "negara daerah? yang dipinpin oleh seorang 'penguasa daerah. "Negara~negara daerah" itu membawahi lagi zcjumiah desa/lurah yang dipimpin oleh seorang kepa1a_desa disehnL undo. Sementara itu sejajar dengan negara duerah terdapat uilayah keagamaan (Mandala) yang dipimpin oleh seorang HahapandiLa. Di desa-desa terdapat juga tempat pemujaan yang lebih kecil disebut Kabuyutan, di tempat itu tinggalah kaum rsi, bhujangga, ruma. Hengenai keadaan istana Sri Bima Punta Narayana Madura Surndipati berdasarkan interpretasi nama tiap gedung dan perbandingan dengan ruang~ruang di kraton Kasepuhan Cirebon, dapat diduga bahwa istana kerajaan Sunda mirip dengan kraton Kasepuhan. Kumiripan itu terletak pada arah hadap ke utara, di depan istana ada' alun~ alun, dan fungsi gedung-gedung istana sangat mungkin sama dengan fungsi ruang-ruang pada`kraton Kasepuhan.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LAPEN 03 Ari s
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library