Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tawalinuddin Haris
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam penelitian ini diungkapkan herbegai aspek mengenai Kompleks Makam Sultan Kutai di Tenggarong, Kalimantan Timur sebagai sumbangan data penelitian arkeologi Islam di Indonesia. Permasalahannya adalah seberapa jauh bentuk nisan memiliki korelasi dengan jenis kelamin tokoh yang dimakamkan pada situs makam Kutai, seperti diasumsikan oleh Thomas M. Kiper dan Clifford Sather dalam artikelnya yang diterbikan dalam Bijdragen tot de Taal, Land en Vo1kenkunde, jilid 126 tahun 1970. Oleh karena itu Bélain penelitian ini bertujuan memberikan informasi berkenaan dengan makam Sultan-Sultan Kutai Kertanegara di Tenggarong, Kabupaten Kutai, Kaltim, Juga ber- maksud menguji asumsi atau pendapat Thomas Kieper.

Untuk menjawab permasalahn penelitian dilakukan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan dan ternyata apa yang diasumsikan oleh Thomas H. Kieper itu berlaku juga pada situs makam Kutai, bahkan pada beberapa makam kuno lainnya di Kalimantan, Sulawési dan di Sumbawa.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Komang Ayu Astiti
Abstrak :
Menurut Sulasilah Kutai, Kutai Lama merupakan pusat Kerajaan Kutai sejak tahun 1300 (abad XIII) dengan raja pertama Aji Batara Agung Dewa Sakti sampai pada masa pemerintahan Pangeran Aji Dipati Tua yaitu sekitar tahun 1732 (abad XVII). Pusat kerajaan dipindahkan Iebih ke hulu Sungai Mahakam yaitu ke Pemarangan (Jembayan) disebabkan Kutai Lama sudah tidak aman lagi karena adanya serangan perampok Lanun Solok. Pada tahun 1782 yaitu masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Muslihuddin pusat kerajaan di Jembayan dianggap tidak sesuai untuk pusat kerajaan sehingga dipindahkan ke Tangga Arung (Tenggarong). Kutai Lama secara administratif adalah sebuah desa di Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur, dan secara astronomis terletak pada koordinat 00°33'59"" lintang selatan dan 117'18'50,6"" bujur timur. Dari hasil rekonstruksi diketahui, komponen pusat kerajaan yang terdapat di Kutai Lama mengikuti morfologi kota-kota Islam di Nusantara terutama dari aspek fungsi yaitu: 1) tempat tinggal: keraton, alun-laun, purl, dan permukiman penduduk, 2).keamanan: benteng, jaringan jalan, dan dermaga, 3). ekonomi: pasar, jaringan jalan, dermaga, dan berbagai profesi, 4). Religi: masjid, alun-alun, profesi keagamaan, dan pemakaman, dan 5) fungsi rekreasi: taman Sementara itu, pola tats ruang komponen pusat kerajaan di Kutai Lama menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kehidupan politik-sosial-ekonomi-budaya masyarakat setempat.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T27077
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Komang Ayu Astiti
Abstrak :
Menurut Sulasilah Kutai, Kutai Lama merupakan pusat Kerajaan Kutai sejak tahun 1300 (abad XIII) dengan raja pertama Aji Batara Agung Dewa Sakti sampai pada masa pemerintahan Pangeran Aji Dipati Tua yaitu sekitar tahun 1732 (abad XVII). Pusat kerajaan dipindahkan Iebih ke hulu Sungai Mahakam yaitu ke Pemarangan (Jembayan) disebabkan Kutai Lama sudah tidak aman lagi karena adanya serangan perampok Lanun Solok. Pada tahun 1782 yaitu masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Muslihuddin pusat kerajaan di Jembayan dianggap tidak sesuai untuk pusat kerajaan sehingga dipindahkan ke Tangga Arung (Tenggarong). Kutai Lama secara administratif adalah sebuah desa di Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur, dan secara astronomis terletak pada koordinat 00°33'59"" lintang selatan dan 117'18'50,6"" bujur timur. Dari hasil rekonstruksi diketahui, komponen pusat kerajaan yang terdapat di Kutai Lama mengikuti morfologi kota-kota Islam di Nusantara terutama dari aspek fungsi yaitu: 1) tempat tinggal: keraton, alun-laun, purl, dan permukiman penduduk, 2).keamanan: benteng, jaringan jalan, dan dermaga, 3). ekonomi: pasar, jaringan jalan, dermaga, dan berbagai profesi, 4). Religi: masjid, alun-alun, profesi keagamaan, dan pemakaman, dan 5) fungsi rekreasi: taman Sementara itu, pola tats ruang komponen pusat kerajaan di Kutai Lama menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kehidupan politik-sosial-ekonomi-budaya masyarakat setempat.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T39950
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library