Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wapalley, Lydia Ingeline
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiarto Heru Sayogo
Abstrak :
Sampah plastik merupakan tipe sampah laut yang dominan ditemukan. Plastik-plastik tersebut terdegradasi secara fisika, kimia, maupun biologi hingga ukuran menjadi <5 mm. Teripang merupakan hewan bertipe deposite feeder yang mendapatkan makanan dengan cara mengaduk-aduk sedimen sehingga terdapat kandungan mikroplastik pada teripang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepadatan mikroplastik pada sedimen dan teripang, serta menganalisis korelasi antara kepadatan mikroplastik pada sedimen dan teripang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2018. metode yang digunakan adalah metode deskriptif melalui teknik purposive sampling dengan studi korelasional. Berdasarkan analisis perhitungan, mikroplastik yang ditemukan pada sedimen dan teripang di Pulau Tidung dan Pulau Bira Besar terdiri dari 4 (empat) jenis yaitu fiber 2722 partikel/g; 1982 partikel/g, fragment 254 partikel/g; 547 partikel/g, film 100 partikel/g; 50 partikel/g dan pelet 14 partikel/g; 9 partikel/g. Mikroplastik yang ditemukan pada teripang terdiri di Pulau Tidung dan Pulau Bira Besar dari 4 (empat) jenis yaitu fiber 2033 partikel/g; 1247 partikel/g, fragment 137 partikel/g; 183 partikel/g, film 60 partikel/g; 69 partikel/g dan pelet 9 partikel/g; 4 partikel/g. Hasil korelasi menunjukkan terdapat korelasi positif pada mikroplastik di sedimen dan di teripang.
Plastic waste is the dominant type of marine waste found. The plastics are degraded in physics, chemistry and biology to a size of <5 mm. Sea cucumbers are deposite feeder type animals that get food by stirring up sediments so that there is microplastic content in sea cucumbers. This research aims not only to analyze the microplastic density in sediments and sea cucumbers but also to analyze the correlation between microplastic density in sediments and sea cucumbers. This research was conducted from February to April 2018. The research data was the descriptive with purposive random sampling and correlational studies method. Based on calculation analysis, microplastic found in sediments and sea cucumbers on Tidung Island and Bira Besar Island, consists of 4 (four) types. There are fiber with 2722 particles/g; 1982 particles/g, fragment 254 particles/g; 547 particles/g, film 100 particles/g; 50 particles/g and pellets 14 particles/g; 9 particles/g. Microplastic found in sea cucumbers consists of Tidung Island and Bira Island. Consist 4 (four) types, which are fiber, 2033 particles/g; 1247 particles/g, 137 particle fragments/g; 183 particles/g, film 60 particles/g; 69 particles/g and pellets 9 particles/g; 4 particles/g. Correlation results showed a positive correlation with microplastic in sediments and in sea cucumbers.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma
Abstrak :
Lamun merupakan satu-satunya kelompok tumbuhan berbunga yang hidup terbenam di dalam laut. Produktivitas lamun yang tinggi belum diimbangi dengan pemanfaatannya secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas lima jenis lamun Syringodium isoetifolium, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Halodule uninervis yang dikoleksi dari Kepulauan Seribu Jakarta sebagai inhibitor tirosinase. Herba dari lima jenis lamun diekstraksi dengan pelarut metanol. Ekstrak metanol dari masing-masing spesies lamun diuji aktivitas penghambatannya secara in vitro terhadap enzim tirosinase jamur. Dari kelima jenis lamun, ekstrak metanol Enhalus acoroides memiliki aktivitas penghambatan tirosinase yang paling tinggi dengan persen inhibisi 29,71%. Ekstrak metanol Enhalus acoroides di fraksinasi dengan menggunakan pelarut yang semakin bertingkat kepolarannya, n-heksana, etil asetat, n-butanol dan air. Dari uji aktivitas penghambatan tirosinase diperoleh fraksi n-butanol sebagai fraksi teraktif dengan persen inhibisi 31,27%. Hasil identifikasi golongan senyawa fitokimia menunjukkan bahwa di dalam fraksi nbutanol terdapat senyawa flavonoid, tanin, glikosida, saponin, dan antrakuinon. ......Seagrasses is the only flowering plants which grow submergely in marine environtments. Seagrass beds are highly diverse and productive ecosystem but not yet intensively studied especially in term as a source of natural products. The purpose of this study is to get the information about tyrosinase activity from Syringodium isoetifolium, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii,Cymodocea rotundata,andHalodule uninervis collected from Kepulauan Seribu, Jakarta. All seagrass samples were extracted with metanol and were screened. The result showed that Enhalus acoroides extract in the most active extract with inhibition 29,71%. Methanol extract from Enhalus acoroides was separated with different polarity solvents, n-hexane, ethyl acetate, n-buthanol, and water. The potent fraction is n-buthanol with inhibition 31,27%. Chemical identification test allowed that n-buthanol fraction contained flavonoid, tanin, glycoside, sapponin and antrakuinon.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Alvi Rahman
Abstrak :
Kepulauan Seribu dikenal sebagai sektor pariwisata, terutama wisata bahari dan memiliki kondisi oseanografi yang optimal untuk kesesuaian terumbu karang. Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS) adalah kawasan sebagai bentuk upaya konservasi ekosistem terumbu karang dan spesies lainnya, dengan beberapa zonasi pemanfaatan kawasan di dalamnya. Pemanfaatan setiap zonasi di TNKS mempengaruhi kondisi lingkungan di darat dan di laut, termasuk terumbu karang. Setiap zona memiliki masalah atau tekanan yang berbeda baik dari faktor alam atau aktivitas manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis distribusi terumbu karang dan perbedaan yang terkait dengan karakteristik fisik perairan di setiap zonasi di Taman Nasional Kepulauan Seribu. Distribusi terumbu karang diperoleh dengan menggunakan metode Koreksi Kolom Air yang diproses menggunakan citra Sentinel-2A. Setelah itu, pengolahan data variabel penelitian dilakukan dengan menggunakan batimetri, suhu, arus laut dan data kecerahan laut. Analisis deskriptif spasial digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan pola distribusi terumbu karang di zona TNKS. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pola penyebaran terumbu karang di Pulau Belanda berpusat di Timur Laut sedangkan di Pulau Bira Besar dan Pulau Pramuka tersebar merata di sepanjang rataan terumbu. Persentase tertinggi dari distribusi terumbu karang ditemukan di zona inti & perlindungan, yang setara dengan 6% dari semua wilayah habitat bentik di pulau penelitian. Selain itu, inter-zoning memiliki karakteristik kecerahan dan kedalaman yang bervariasi sesuai dengan lokasi geografi.
The Thousand Islands is known as the tourism sector, especially marine tourism and has optimal oceanographic conditions for the suitability of coral reefs. Thousand Islands National Park (TNKS) is an area as a form of conservation efforts for coral reef ecosystems and other species, with some zoning utilization of the area in it. The use of each zoning in KSNP affects the environmental conditions on land and at sea, including coral reefs. Each zone has a problem or pressure that is different from either natural factors or human activities. The purpose of this study was to analyze the distribution of coral reefs and differences related to the physical characteristics of the waters in each zoning in the Thousand Islands National Park. The distribution of coral reefs was obtained by using the Water Column Correction method which was processed using Sentinel-2A imagery. After that, the processing of research variable data is carried out using bathymetry, temperature, ocean currents and sea brightness data. Spatial descriptive analysis was used in this study to explain the distribution pattern of coral reefs in the TNKS zone. In this study it was found that the distribution pattern of coral reefs on the Dutch Island was centered in the Northeast while in Bira Besar Island and Pramuka Island were spread evenly along the reef flats. The highest percentage of coral reef distribution is found in the core & protection zones, which is equivalent to 6% of all benthic habitat areas on the research island. In addition, inter-zoning has brightness and depth characteristics that vary according to geographical location.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Asril Sjarfi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5115
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maharsi Anis Sabila
Abstrak :
Pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi terbesar dan memiliki tingkat pertumbuhan tercepat di dunia. Indonesia memiliki program 10 destinasi baru di Bali, salah satunya adalah Kepulauan Seribu. Pemerintah daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) memiliki target peningkatan 7,6% dari 2020 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepulauan Seribu oleh sektor pariwisata. Pariwisata di Kepulauan Seribu bergantung pada kegiatan alam yang dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem jika jumlah kunjungan wisatawan tinggi. Oleh karena itu, perlu untuk merancang paket wisata yang dapat mengurangi jumlah kedatangan wisatawan tetapi dapat mencapai target yang ditentukan. Dalam penelitian ini dibuat paket wisata yang terdiri dari pilihan starting point, transportasi, penginapan, dan objek wisata yang tersedia. Pemilihan paket wisata didasarkan pada nilai preferensi wisatawan dan ketersediaan layanan di lokasi. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang paket wisata yang optimal dan strategi yang dilakukan untuk mencapai target yang ditentukan. ......Tourism is one of the largest economic sectors and has the fastest growth rate in the world. Indonesia has a program of 10 new Bali destinations, one of them is Kepulauan Seribu. The local government of Special Capital Region of Jakarta (DKI Jakarta) has a target of 7.6% increase of 2020 Gross Domestic Regional Product (GDRP) of the Kepulauan Seribu by tourism sector. Tourism in Kepulauan Seribu relies on natural activities which can result in ecosystem damage if the number of tourist visits is high. Therefore, it is necessary to design tour packages that can reduce the number of tourist arrivals but can achieve the specified targets. In this research a tour package consist of choices of starting points, transportations, hotels, and attractions available. The selection of tour packages based on the preference value of tourists and the availability of the services on site. The purpose of this research is to design an optimal tour package to achieve a specified target.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian mengenai kandungan kimia dari Sargassum binderi Sonder dan Sargassum polycystum Agardh telah dilakukan di Pulau Lipan, Kepulauan Seribu dan Pulau Kalong, Ujung Kulon pada bulan Juli--Agustus 2007. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan nilai kandungan kimia yang dimiliki oleh kedua jenis Sargassum di kedua pulau tersebut, serta mengetahui pengaruh parameter lingkungan perairan terhadap kandungan kimianya. Kandungan kimia yang dianalisis dalam penelitian adalah karbohidrat, serat, protein, lemak, dan mineral (N, P, K, I, Na, Ca, Fe, Mg). Parameter lingkungan perairan yang dianalisis adalah kedalaman, suhu, salinitas, dan pH. Penelitian bersifat kuantitatif-deskriptif dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak pilih (purposive random) di sisi Timur dan Selatan pulau-pulau tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa S. polycystum yang berasal dari Pulau Kalong memiliki kandungan kimia tertinggi di antara seluruh sampel. Parameter lingkungan perairan yang terbukti memengaruhi nilai kandungan kimia kedua jenis Sargassum adalah kedalaman, suhu, dan salinitas.
Universitas Indonesia, 2008
S31510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilrahman Muhammad
Abstrak :
Berbagai macam senyawa pencemar dapat dengan mudah masuk ke wilayah laut, salah satunya melalui buangan limbah dari kapal. Limbah kapal berupa asap dan buangan minyak, tentu dapat merusak ekosistem laut. Salah satu senyawa pencemar yang dapat terlepas ke laut dari limbah kapal yaitu Polyclic Aromatic Hydrocabon (PAH). PAH seperti naftalena, benzo[a]pirena dan dibenzo[a,h]anthrasena dikategorikan sebagai senyawa karsinogenik bagi manusia berdasarkan International Agency for Research on Cancer (IARC). Penelitian ini bertujuan mengetahui keberadaan dan korelasi senyawa naftalena yang terdapat pada sedimen dan gonad bulu babi Diadema setosum di Pulau Rambut, Pulau Semak Daun, dan Pulau Damar Besar. Sampel diambil dari masing masing arah mata angin yang berbeda di pulau sebanyak tiga individu dan tiga titik sedimen di tempat bulu babi berasal. Analisis senyawa PAH dilakukan dengan mengekstrak sampel. Sampel dikering-bekukan terlebih dahulu menggunakan alat Freeze-dry Büchi Lyovapor. Sampel kemudian dimaserasi menggunakan pelarut n-heksana dan diuapkan menggunakan alat Rotary Evaporator Büchi R-100. Ekstrak akan dianalisis menggunakan Ultra High Performance Liquid Chormatography. Seluruh sampel baik sedimen dan gonad mengandung naftalena dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Konsentrasi naftalena tertinggi berada di bagian selatan kedua pulau. Konsentrasi naftalena pada sedimen di Pulau Rambut sebesar 11,72 ppm sedangkan untuk gonad sebesar 6,83 ppm. Konsentrasi naftalena pada sedimen di Pulau Damar Besar sebesar 3,13 ppm, sedangkan untuk gonad sebesar 4,71 ppm. Tidak terdapat korelasi antara konsentrasi naftalena yang berada di sedimen dengan di gonad.
Various kinds of pollutant such as waste disposal from ships can certainly damage the marine ecosystem. One of the pollutants that can be released into the sea from ship waste is Polycyclic Aromatic Hydrocabon (PAH). Content of PAHs such as naphthalene, benzo [a] pyrene and dibenzo [a, h] anthracene are categorized as carcinogenic compounds for humans based on the International Agency for Research on Cancer (IARC). This study aimed to determine the existence and correlation between naphthalene compounds found in sediments and gonads of Diadema setosum sea urchins in Rambut Island, Semak Daun Island, and Damar Besar Island. Samples were taken from each stations with different wind directions on the island as many as three individuals and three sediment points where the sea urchins found. Analysis of naphthalene compounds was done by extracting the sample. Before extracting, samples were frozen using the Freeze-dry Büchi Lyovapor. The samples were macerated using n-hexane solvent and evaporated using the Rotary Evaporator Büchi R-100. The extraction results were analyzed using Ultra High Performance Liquid Chormatography. Both of sediment and gonad samples contain naphthalene with different concentrations. The highest concentration of naphthalene in Rambut Island sediment was 11,72 ppm whereas for the gonads it was 6,83 ppm, meanwhile in Damar Besar Island sediment was 3,13 ppm, while for the gonads was 4,71 ppm. There is no correlation between the concentration of naphthalene in the sediment and the gonad.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Viandika Suryana
Abstrak :
Secara luas pariwisata dipandang sebagai kegiatan yang mempunyai multidimensi dari rangkaian suatu proses pembangunan. Salah satu wisata yang terkenal di Indonesia adalah Kepulauan Seribu. Kabupaten Kepulauan Seribu memiliki letak yang strategis karena berada di Provinsi DKI Jakarta. Kepulauan Seribu juga sudah masuk sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan mendapat dukungan dari Pemprov DKI dan Kementrian PUPR dalam pengembangannya. Banyaknya variasi objek dan atraksi wisata di daerah ini memicu pergerakan wisatawan yang beragam. Penelitian ini meneliti mengenai pola pergerakan wisatawan dan hubungan faktor profil perjalanan, faktor motivasi pribadi, faktor konfigurasi fisik tujuan, faktor aksesibilitas, faktor pengalaman berkunjung dan faktor lama kunjungan dengan tipe pergerakan wisatawan. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dan analisis statistik korelasi chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat pola pergerakan wisatawan di Kabupaten Kepulauan Seribu. Pola pergerakan Destination Region Loop banyak di temukan di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang memiliki jumlah atraksi lebih banyak dibanding selatan, sedangkan pola pergerakan Base Site, Stop Over, Single Point dan Chaining Loop banyak ditemukan di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Pola yang paling banyak ditemukan adalah Destination Region Loop dan yang paling sedikit adalah Chaining Loop. Hampir seluruh faktor memiliki hubungan yang signifikan dengan tipe pergerakan, hanya terdapat satu faktor yang tidak memiliki hubungan yaitu faktor pengalaman berkunjung karena wisatawan yang sudah pernah maupun belum pernah mengunjungi Kabupaten Kepulauan Seribu tidak memiliki pengaruh dengan tipe pergerakan yang terbentuk. Wawasan mengenai pergerakan wisatawan dianggap bermanfaat dalam pariwisata seperti merancang sebuah paket perjalanan wisata yang maksimal dan menjadi awal perencaan dalam pengembangan pariwisata agar dapat memaksimalkan kegiatan wisata serta memenuhi permintaan pengunjung.
Tourism is widely considered as an activity with multiple dimensions of a process of development. One of the most popular tourist destination in Indonesia is Kepulauan Seribu. Kepulauan Seribu is strategically located at the north of DKI Jakarta Province. Its also listed as National Tourism Strategic Area (Kawasan Strategis Pariwista Nasional KPSN) and has gained support both from the DKI Jakarta local government and the Ministry of Public Works and Housing (PUPR) in its development. Various objects and tourist attractions in it provoke various tourists activities. This research covers the patterns of tourists movements along with the relation between the factors of travel profile, personal motivation, physical purpose configuration, accessibility, visiting experience, and the period of visit based on the types of the movements of the tourists. The methods that are used are spacial analysis and chi-square correlated statistic analysis. The results of this research reveal that there are four patterns of tourists movements in the district of Kepulauan Seribu. The pattern Destination Region Loop is often found in the northern sub-districts of Kepulauan Seribu which have more tourist attractions than the ones in the southern sub-districts, in which the patterns Base Site, Stop Over, Single Point, and Chaining Loop are often found. The pattern that is most commonly found is Destination Region Loop and the least is Chaining Loop. Almost all of the factors have a significant relation with the types of the movements, only one of them does not, which is visiting experience because the tourists who have or have not visited the district of Kepulauan Seribu do not have any influence with any types of the movements that are built. Knowledge of tourism movement is considered essential in tourism such as for designing a trip package for maximum enjoyment and to be the pioneer of tourism development to maximize tour agendas and fulfill tourists expectations.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniyah Al Fauziyah
Abstrak :
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian dini di dunia, sehingga manajemen hipertensi menjadi hal penting. Literasi Kesehatan menjadi salah satu hal yang menurut penelitian berkontribusi pada manajemen penyakit hipertensi. Literasi Kesehatan dan perkembangannya yang dinamis belum dapat mendefinisikan posisi pengetahuan dan kaitannya dengan literasi kesehatan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang hipertensi dan literasi kesehatan pada pasien hipertensi di Puskesmas Wilayah Kepulauan Seribu. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional pada 118 sampel yang merupakan pasien hipertensi di Puskesmas Wilayah Kepulauan Seribu yang diperoleh dengan teknik convenience sampling. Pengambilan data dilakukan dengan instrument Hypertension Knowledge-Level Scale (HK-LS) untuk mengukur pengetahuan dan instrument The European Health Literacy Survey Questionnaire (HLS-EU-Q-16) untuk mengukur literasi kesehatan. Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden didominasi oleh usia di atas 40 tahun dan jenis kelamin perempuan. Pengetahuan berada pada median 21 (95% CI 20.48-20.86) dan literasi kesehatan pada median 54 (95% CI 54.10-54.75). Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya faktor lain yang berkontribusi pada tingginya literasi kesehatan pada penderita hipertensi di Kepulauan Seribu. Pengetahuan dan literasi kesehatan yang sudah tinggi menjadi potensi penguatan promosi kesehatan pada dewasa hipertensi di Kepulauan Seribu agar terbentuk manajemen kesehatan yang baik. Peran tenaga kesehatan dan akses informasi yang sudah baik perlu diimbangi dengan penguatan intervensi keterampilan manajemen hipertensi pada masyarakat di Kepulauan Seribu. ......Hypertension is considered one of the deadliest non-transmitting diseases; thus, the importance of hypertension management must be acknowledged. Study shows that health literacy has become one of the most contributing factors to hypertension management. Health literacy and its dynamic development are still unable to find the correlation between science and health literacy. This research is aimed to find the level of knowledge on hypertension and health literacy in patients with hypertension at Kepulauan Seribu's Community Health Center. The method used is cross-sectional design of 118 samples, which are patients from hypertension at Kepulauan Seribu's Community Health Center, collected using the convergence sampling technique. Sampling is done using the Hypertensional Knowledge-Level Scale (HK-LS) instrument to measure knowledge and The European Health Literacy Survey Questionnaire (HLS-EU-Q-16) to assess health literacy. According to the result, it is shown that female over 40 years of age dominates the sample characteristics. Knowledge sits at a median of 21 (95% CI 20.48-20.86), and health literacy is at a median of 54 (95% CI 54.10-54.75). This research has shown that other factors contribute to the high level of knowledge possessed by people with hypertension in Kepulauan Seribu. A high level of knowledge and health literacy should potentially strengthen adult health promotion, especially those with hypertension, for better health management. Medical workers' excellent effort and proficient access to information should be balanced with the skill intervention of hypertension management among Kepulauan Seribu residents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>