Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Helena
"
ABSTRAKSkripsi yang berjudul Kepanduan Bangsa Indonesia (1930-1942) ini saya ajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sastra. Hal yang mendorong saya menulis tentang kepanduan adalah: pertama, masih kurangnya buku-buku dan penulisan-penulisan yang mengungkapkan, peranan gerakan kepanduan, yang, memegang, peranan cukup panting dalam membentuk persatuan bangsa, yang akhirnya tercetus dengan kemerdekaan bangsa Indonesia dari masa penjajahan. Kedua, penulis pernah menjadi pandu pada Gerakan Pramuka sehingga pengetahuan tersebut diharapkan dapat menjadi modal dasar dalam penulisan skripsi ini. Dalam skripsi yang terdiri dari tiga bab ini, penulis berusaha menerangkan dan menganalisa Kepanduan Bangsa Indonesia yang berdiri pada tanggal 30 September 1930 di Jakarta.
"
1986
S12344
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Indah Rimbawati
"ABSTRAK. Pengaruh politik dalam kepanduan nasional merupa_kan sebab yang mengakibatkan kepanduan nasional mengalami perbedaan pendapat dan sikap dalam menghadapi Perkumpulan Pandu Hindia Belanda atau NIPV. Dalam studi ini, pendekatan yang penulis perguna_kan adalah pendekatan historic yang pertama--tama dan terutama sekali. Untuk memberikan penjelasan yang lebih luas, sebagai alat bantu analisa penulis mempergunakan disiplin sosiologi dan ilmu politik. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian per_pustakaan dengan sumber yang berasal dari dokumen, surat kabar dan majalah, buku serta dibantu dengan wawancara. Hasilnya menunjukkan bahwa pengaruh politik di da_lam kepanduan nasional tidak lepas dari keadaan perge_rakan nasional tidak lepas dari keadaan pergerakan na sional karena hampir sebagian besar perkumpulan kepan_duan didirikan oleh organisasi orang dewasa, sehingga haluan politis tidak dapat dipisahkan secara mutlak. Sebaliknya NIPV marasa keberatan jika perkumpulan ke_panduan dilibatkan dalam politik organisasi orang dewa_sa. Hal inilah menjadi sumber pertentangan, dengan NIPV maupun di dalam perkumpulan kepanduan nasional itu sen_diri. Akibatnya kepanduan nasional terpecah. Perpecahan di dalam kepanduan nasional merupakan petunjuk bahwa perkumpulan kepanduan bukan sekedar orga_nisasi tempat anak-anak berkumpul, bermain dan bernyanyi saja tetapi mempunyai arti politis. seperti halnya orga_nisasi orang dewasa pada masa pergerakan nasional, per_kumpulan kepanduan harus pula menunjukkan pendiriannya yaitu bergabung atau tidak dengan NIPV."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cornelis Banu Shoumi Illyin Pangestu
"Artikel ini membahas tentang Gerakan Pramuka di bawah Soekarno.Pramuka lahir 14 Agustus 1961. Lahirnya pramuka tidak dapat dilepaskan dari kondisi sosial politik pada masa Demokrasi Terpimpin. Kecewa dengan ketidakstabilan politik pada masa Demokrasi Liberal, Soekarno membutuhkan media yang lebih efektif untuk menyebarkan paham nasionalisme, khususnya di kalangan pemuda. Soekarno melihat kesempatan itu di dalam organisasi kepanduan. Namun, Soekarno merasa bahwa organisasi kepanduan terlalu kekanak-kanakan. Maka Ia membentuk pramuka dengan menggabungkan beberapa organisasi kepanduan ke dalam satu payung organisasi. Pramuka dibentuk dengan menitikberatkan ajarannya kepada Pancasila. Pramuka juga diberdayakan agar berguna bukan hanya untuk anggota melainkan juga kepada masyarakat luas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari, heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (kritik intern dan ekstern), interpretasi (penafsiran sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa Pemikiran Soekarno mengenai semangat nasionalisme sangat terasa dalam Gerakan Pramuka pada masa Demokrasi Terpimpin.
This article discusses Pramuka under Soekarno. Pramuka was born on August 14, 1961. The birth of the Pramuka cannot be separated from the socio-political conditions during the Guided Democracy period. Disappointed with the political instability during the Liberal Democracy, Soekarno needed a more effective medium to spread nationalism, especially among the youth. Soekarno saw the opportunity in the Pramuka organization. However, Soekarno felt that the scouting organization was too childish. So he formed scouts by combining several scouting organizations into one umbrella organization. Pramuka was formed by emphasizing its teachings on Pancasila. Scouts are also empowered to be useful not only to members but also to the wider community. This research uses historical research methods consisting of, heuristics (finding and collecting sources), source criticism (internal and external criticism), interpretation (interpretation of sources) and historiography (historical writing). From the research that has been done, it can be concluded that Soekarno's thoughts on the spirit of nationalism were felt in the Pramuka during the Guided Democracy period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhamad Gilang
"Artikel ini mengkaji tentang peran dr. Muwardi dari pemimpin Barisan Pelopor Jakarta hingga menjadi tokoh oposisi saat revolusi Indonesia. Dokter Muwardi merupakan pahlawan nasional yang aktif dalam bidang kedokteran, kepanduan hingga kelaskaran. Sifat patriotisme dan humanisme dr. Muwardi berkembang dari latar belakang organisasi serta pengalamannya. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah, dengan pengumpulan data berupa arsip dokumen terjilid, surat kabar, buku, dan jurnal yang diperoleh melalui Arsip Nasional, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Universitas Indonesia, Museum Sumpah Pemuda, Museum dr. Muwardi dan secara daring. Data juga diperoleh dengan wawancara bersama keluarga dr. Muwardi. Kebaruan dalam artikel ini adalah penggunaan sumber arsip dan koran sezaman yang memberikan temuan baru mengenai peran dr.Muwardi. Fokus kajian ini terdapat dalam pembentukan dan perubahan sikap dr.Muwardi sejak aktif dalam organisasi kepanduan hingga komandan laskar yang revolusioner serta bersikap oposisi terhadap pemerintah pusat Republik Indonesia pada masa revolusi. Temuan dalam kajian ini bahwa latar belakang kehidupan dan organisasi mampu membuat perubahan sikap yang fundamental dalam diri dr. Muwardi. Hal ini ditemukan dalam tulisan-tulisan dr. Muwardi dalam arsip, koran sezaman hingga keputusan yang ia buat ketika dalam kepanduan hingga kelaskaran. Keputusan tersebut merupakan sikap dr.Muwardi yang terbentuk atas pola asuh serta pengalaman organisasinya.
This article examines the role of dr. Muwardi from the leader of the Barisan Pelopor Jakarta to becoming an opposition leader during the Indonesian revolution. Doctor Muwardi is a national hero who was active in medicine, scouting and militia. The patriotism and humanism of dr. Muwardi were developed from his organizational background and experience. This article was written using the historical method, with data collection in the form of archives of bound documents, newspapers, books, and journals obtained through the National Archives, National Library, University of Indonesia Library, Sumpah Pemuda Museum, Museum of dr. Muwardi and online resources. Data were also obtained by interviewing the family of dr. Muwardi. The novelty in this article is the use of archival sources and contemporary newspapers which provide new findings regarding the role of dr.Muwardi. The focus of this study is in the formation and change in the character of dr. Muwardi since he was active in scouting organizations to the revolutionary militia commander and was in opposition to the central government of the Republic of Indonesia during the revolution. The findings in this study proves that the background of life and organization of dr.Muwardi are able to change his character. It can be found in the writings of dr. Muwardi at the archives and contemporary newspapers, also the decisions he made when he was scouting to militia. This decision symbolizes the attitude of dr. Muwardi which was formed on his upbringing and organizational experience."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library