Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan per kapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan olahan, termasuk makanan siap saji. Pada saat ini, semakin banyaknya orang yang sibuk melakukan aktivitas mengakibatkan orang tidak mau repot-repot lagi, sehingga trend beralih kearah makanan yang cepat saji, selain merupakan prestise/gaya hidup dapat juga menghemat waktu, terutama untuk dikawasan perkotaan yang dinamis.

Makin maraknya bisnis restoran kategori makanan siap saji yang menyediakan jenis makanan ayam, hamburger dan kentang, khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise (waralaba) memacu kondisi persaingan yang sangat ketat. Banyaknya waralaba asing yang ingin berinvestasi di Indonesia juga mendorong pertumbuhan dan restoran siap saji, sehingga menimbulkan persaingan yang sengit dalam industri makanan siap saji ini. Persaingan antara restoran siap saji ini dapat dilihat dari segi inovasi produk, dimana banyak restoran-restoran yang mengeluarkan produk-produk baik untuk mengantisipasi keinginan dari konsumen. Untuk harga, banyak pula restoran-restoran siap saji yang mengeluarkan paket hemat pada saat krisis hingga sekarang agar konsumen tetap tertarik untuk datang kerestoran tersebut. Dari segi distribusinya dapat dilihat bahwa masing-masing restoran siap saji tesebut mulai membuka kembali outlet-outletnya setelah mengalami kerugian akibat adanya kriisis ekonomi, serta mulai melakukan iklan-iklan (promosi agar konsumen dapat mengetahui keberadaan dari restoran tersebut serta menonjolkan produk-produk baru yang dihasilkan oleh masing-inasing restoran siap saji.

Sebagal upaya dalam mempertahankan pelanggannya, maka pengetahuan mengenai kepuasan/ketidakpuasan pada masing-masing restoran siap saji merupakan suatu hal yang sangat penting karena kepuasan pada akhirnya akan membawa pada loyalitas terhadap merek / produk yang memberikan keuntungan jangka panjang kepada perusahaan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku konsumen dari mulai problem recognition (identifikasi masalah) sampai dengan consumption (proses konsumsi) terhadap ke-3 restoran siap saji (Mc,Donald?s, Kentucky Fried Chicken dan Wendy?s). Dan untuk mengetahul tingkat kepuasan konsumen terhadap ketiga restoran siap saji melalui metode SERVQUAL terhadap atribut-atribut jasa masing-masing restoran tersebut.

Dari hasil penelitian ini kemudian dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pertama, ada 18 atribut yang dapat diukur oleh responden pada masing-masing restoran siap saji, yang dapat dikelompokkan lagi menjadi 5 dimensi pada metode SERVQUAL, yaitu Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty.

Kedua, identifikasi masalah dilihat dari alasan responden untuk pemilihan restoran siap saji yaitu karena makanannya cepat saji. Walaupun begitu masih ada keraguan dari responden terhadap restoran siap saji dikarenakan mengandung kolesterol tinggi. Kemudian konsumen akan mencari informasi yang dìdapat dari pengetahuan (knowledge) dan pengalaman (experience) dimana mayoritas responden melalui Top of Mind memilih Restoran Mc.Donald?s. Setelah itu dilihat lagi Unaided dimana mayoritas responden memilih Restoran Kentucky Fried Chicken. Selanjuinya untuk Aided mayoritas responden memilih Restoran Hoka-Hoka Bento. Akhirnya untuk total awareness dan benak konsumen terhadap masing-masing restoran slap saji mayonias responden memilih McDonald?s, Kentucky Fried Chicken, Hoka-Hoka Bento dan Wendy?s. Pada tahap proses evaluasi, persamaan faktor utama yang dipertimbangkan oleh responden dalam memilih restoran adalah mengenai masalah pada dimensi tangible (kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan) dan dimensi reliability (kecepatan pelayanan). Proses pemilihan memperlihatkan bahwa faktor diri sendiri yang paling menentukan didalam pemilihan restoran siap saji dan lebih menyukai makan direstoran siap saji bersama dengan teman-temannya. Pada proses pembelian, pengeluaran rata-rata sekali makan direstoran siap saji mayoritas responden mengeluarkan sebesar Rp.10.000 ? Rp.15.000 dan jarak antara rumah responden dengan restoran slap saji yang biasa dikunjunginya terdekat sekitar 1-5 kilometer. Selanjutnya tempat restoran siap saji yang paling sering dikunjungi, terbanyak di mall. Pada proses konsumsi, restoran siap saji yang paling sering dikunjungi adalah Mc.Donald?s. Untuk melihat frekuensi konsumsi responden pergi ke restoran siap saji dapat diihat bahwa 2-3 kali sebulan menduduki peringkat pertama. Sedangkan untuk juinlah terbanyak responden yang terakhir kali pergi kerestoran siap saji adalah 1 sampai 2 minggu yang lalu.

Ketiga untuk perbandingan mean demografi terhadap tingkat kepentingan atnbut dapat dilihat untuk ke-3 restoran slap saji ternyata perbandìngan mean demografi rata- rata terjadi pada dimensi tangible (penataan didalam maupun diluar ruangan; musik yang diperdengarkan; lokasi restoran; kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan; kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat yang dipakal; dan kerapihan dan kebersihan penampilan dan karyawan yang bertugas), dimensi reliability (harga yang terjangkau; variasi menu makanan; dan rasa makanan yang enak), dim ensi responsiveness (kemampuan karyawannya untuk cepat tanggap menyelesaìkan keluhan korisumen) , dimensi assurance (karyawan dapat memberikan informasi menu dengan baik; dan pelayanan yang sopan dan ramah), dimensi emphaty (memberikan pelayanan kepada semua konsumen dengan tidak memandang status sosial dan lain-lain).

Keempat, faktor utama yang menunjukkan tingkat kepuasan oleh responden dalam memilih restoran adalah mengenai masaiah pada dimensi reliability (rasa makanan yang enak) dan dimensi assurance (pesanan sesuai dengan yang diminta dan pelayanan yang sopan dan ramah).

Kelima, pada overall satisfaction ternyata mayoritas tmgkat kepuasan tertinggi responden terbanyak pada Restoran McDonald?s, yang diikuti oleb Restoran Wendy?s dan Restoran Kentucky Fried Chicken.

Keenam, Key Driver Analysis pada atribut-atribut pada masing-masing restoran siap saji berbeda satu sama lain, sehingga atribut tiap restoran dipersepsikan pada tingkat kepuasan yang berbeda oleh responden. Jumlah atribut tersebut adalah Wendy?s (3 atribut), Mc.Donald?s (10 athbut) dan Kentucky Fried Chicken (4 atribut).

Ketujuh, Customer Satisfaction Index pada ke-3 restoran siap saji dimiliki oleh Restoran McDonald?s. Hal ini berarti Restoran McDonald?s mempunyai tingkat kepuasan tertinggi yang dipersepsikan oleh responden.

Kedelapan, Secure Customer Index terhadap ke-3 restoran siap saji yang tertinggi adalah Restoran McDonald?s, diikuti oleh Restoran Wendy?s dan Restoran Kentukcy Fried Chicken. Secure Customer Index Restoran Mcdonald?s tertinggi berarti bahwa responden sangat berminat untuk terus mengunjungi, loyal dan sangat merekomendasikan terbadap Restoran Mc.Donald.

Kesembilan, Quadrant Analysis untuk ke-3 restoran siap saji tersebut, rata-rata atribut terletak pada Kuadran B (rata-rata masing-masing restoran memfliki 8 atribut) dirnana atribut tersebut dianggap penting oleh konsumen dan konsumen merasa puas dengan performance atribut-atribut tersebut.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Is Karyono Kosasih
Abstrak :
Kentucky Fried Chicken adalah nama restoran cepat saji yang menyediakan hidangan ayam goreng, kentang goreng, burger dan lain-lain yang kemudian disingkat menjadi KFC. Pada mulanya KFC adalah makanan lokal di Corbin, Kentucky yang kurang disukai oleh masyarakat Amerika dan mereka menganggap bahwa makanan itu adalah salah satu jenis makanan yang berbahaya bagi kesehatan serta konsumennya sangat sedikit dan terbatas. Melalui teknologi pengelolaan dan ditunjang oleh teknologi informasi modem antara lain televisi, radio, surat kabar dan lain-lain maka KFC menjadi popular dan digemari oleh masyarakat luas. Persepsi masyarakat Amerika tentang KFC sebagai makanan yang berbahaya bagi kesehatan, semakin lama semakin berkurang dan akhirnya hilang akibat simulasi dunia periklanan sehingga KFC berubah persepsi menjadi makanan sehat, cepat saji, praktis dan modern. Nilai-nilai budaya Amerika antara lain demokrasi, individualisme, kapitalisme dan hak azasi manusia telah berinteraksi atau saling mempengaruhi dengan produk-produk KFC dan telah terjadi transformasi nilai atau perubahan bentuk sehingga KFC berubah makna dan fungsinya dari makanan lokal menjadi makanan popular yang digemari oleh masyarakat Amerika secara luas serta memenuhi syarat-syarat kepopuleran. Pada dasarnya kepopuleran memiliki dinamika sendiri bukanlah sebuah realitas melainkan transformasi realitas yang menjadi representasi yang seolah-olah kemudian menjeima sebagai realitas itu sendiri. Penyimpangan citra dari apa yang diwakilinya melahirkan suatu persepsi sebagai suatu wacana yang mandiri maksudnya persepsi yang dibentuk oleh pencitraan tadi bisa menyimpang dari realitas yang hendak diwakilinya yang kemudian melahirkan sebuah dunia tersendiri yaitu suatu dunia hiper realitas. Mereka adalah representasi dari dunia maya dan fantasi yang memiliki dinamika dan hukumnya sandhi. Mereka menciptakan produk-produk KFC sekaligus sebuah strategi fantasi yaitu strategi makan lewat produk kebudayaan popular Amerika yang dipengaruhi oleh sistem produksi kapitalis melalui produksi massal dengan perusahaan multinasional sebagai agennya yang dibantu oleh jaringan informasi modem, menjadikan KFC sebagai komoditas kapitalisme dengan ditransformasikannya nilai-nilai budaya Amerika yang masuk dan menyatu di dalam produk KFC sehingga terjadi proses retifikasi yaitu proses bagaimana suatu produk KFC menemukan ukuran objektif dalam kesepakatan nilai tukar atau yang lebih nyata adalah terjadinya pembentukan harga melalui mekanisme kekuatan pasar (market demand vs market supply). Kekuatan pasar inilah yang dapat meningkatkan kreativitas produk KFC dengan seluruh orientasi nilainya yaitu demokrasi, individualisme, kapitalisme, dan hak azasi manusia yang merupakan nilai-nilai budaya Amerika yang diekspresikan, digandakan dalam arti diproduksi serta dijual ke dalam masyarakat. Amerika dengan tujuan untuk mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya. Melalui motto, ?we give you what you want and we give you what you need?. Artinya, mereka telah menyediakan apa yang kita butuhkan dan inginkan. Melalui ikon Colonel Harland Sanders, KFC telah berubah citra menjadi makanan sehat, praktis, modern, kuat, dinamis, maju, up to dare dan cepat saji yang merupakan image masyarakat Amerika. Dengan berinteraksinya nilai-nilai budaya Amerika ke dalam produk-produk KFC ditambah image Amerika yang telah menjadi citra KFC, sehingga KFC berubah makna dan nilainya menjadi produk kebudayaan populer Amerika.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T3508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library