Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nickolai Bayu Indrarajasa
Abstrak :
Latar belakang, melalui peraturan presiden nomor 12 tahun 2013 tentang jaminan kesehatan ditetapkan pembayaran pelayanan kesehatan tingkat lanjut di rumah sakit menggunakan pembayaran pra upaya yaitu menggunakan pola INA-CBG. Penerapan tarif INA-CBGs menimbulkan polemik bagi rumah sakit karena terdapat selisih bayar yang cukup besar antara tarif rumah sakit dan tarif INA-CBG. Salah satu komponen yang harus dipersiapkan oleh rumah sakit adalah membuat suatu system kendali biaya berbasis clinical pathways. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dan kualitatif dengan mendapatkan data berupa wawancara secara mendalam untuk mengetahui persepsi para pimpinan RS.PMI Bogor dan dokter bedah umum atas kesiapan RS.PMI Bogor untuk melakukan kendali biaya pada pasien-pasien yang menggunakan jaminan BPJS. Hasilnya disimpulkan bahwa terdapat variasi biaya antar penjamin terhadap pasien appendicitis akut tanpa penyulit dan komplikasi yang dirawat di kelas 3 di RS.PMI Bogor, dan rumah sakit belum melakukan kendali biaya secara efektif atas pasienpasien BPJS karena hanya mengandalkan pengalamannya untuk mengelola pasienpasien Jamkesmas dan Jamkesda di kelas 3.
Background,through a presidential decree No. 12 of 2013 on health insurance set up payment of health services at the hospital level using prospective payment system that based on INA-CBGs. Implementation of INA-CBGs rates for hospital is polemical, because there is some gap between the hospital tariffs and INA-CBGs tariff. One of the components that must be prepared by the hospital is making a financial cost containment program based on clinical pathways. This study uses descriptive quantitative and qualitative research to get the data in the form of indepth interviews to determine the perceptions of leaders RS.PMI Bogor and general surgeon on the readiness of PMI Bogor Hospital to control costs in patients who use BPJS. The research concluded that there are variations in costs between the guarantors against acute appendicitis patients without complications that are treated in class 3 room and board in PMI Bogor Hospital, and hospitals do not perform effective control costs on patients BPJS because it only rely on its experience to manage patients JAMKESMAS and JAMKESDA.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T43362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mastika Talib
Abstrak :
Sistem pembayaran prospektif dengan paket INA-CBGs pada pasien JKN menuntut rumah sakit agar dapat melakukan kendali biaya dan kendali mutu. Penelitian ini bertujuan untuk menilai upaya kendali biaya dan kendali mutu di RS MH Thamrin Salemba. Penelitian dilakukan pada kasus Demam Berdarah Dengue periode Januari-Maret 2017 secara kuantitatif (n=31), dengan membandingkan selisih klaim INA-CBGs dan tagihan rumah sakit, dan secara kualitatif dengan wawancara mendalam (6 informan). Selisih negatif yang didapat sebesar Rp177.880 dengan rerata selisih negatif sebesar Rp5.738 per kasus. Komponen kamar perawatan adalah komponen biaya tertinggi pada tagihan rumah sakit (30,62%). Manajemen rumah sakit menerapkan upaya kendali biaya mulai dari proses perencanaan sampai evaluasi dengan tetap mengutamakan mutu. Upaya efisiensi biaya dilakukan pada komponen farmasi, pemeriksaan penunjang, jasa medis dokter, dan kamar perawatan. Formularium RS yang digunakan sesuai dengan formularium nasional. RS MH Thamrin Salemba belum memiliki clinical pathways untuk mengontrol dan mengevaluasi pelayanan. Sistem insentif yang digunakan adalah sistem fee for service yang tidak sesuai dengan metode pembayaran prospektif. ......Prospective payment system with INA-CBGs tariff for cases using JKN demand hospital to control their cost. This study aims to see the cost and quality control in MH Thamrin Hospital. The study looked into Dengue Haemorrhagic Fever cases from January to March 2017, using quantitative method, comparing INA-CBGs claim and hospital billing (n=33), and using qualitative method through in depth interview (6 informants). It is noticed the deficit amount Rp177.880 and the average of deficit per case is Rp5.738. Accommodation/room rate became the biggest part of the hospital cost (30,62%). The hospital's management had worked efficiently to control the cost and assure the health service quality. Cost control efforts had been implemented from planning to evaluation in farmacy, laboratory diagnostic tests and radiology, doctor's insentive, and the accommodation (room). The hospital formulary using the national formulary. It is found that MH Thamrin Salemba does not have the clinical pathways as a tool in controlling and evaluation the health service in hospital. The insentive structure that is used is fee for service system which is not suitable for prospective payment method.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47760
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Claresta Viano
Abstrak :
Manajemen Pelayanan Pasien merupakan peran yang dijalankan oleh case manager, agar tercipta pelayanan yang bermutu dengan biaya yang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran case manager terhadap kendali mutu dan kendali biaya pasien rawat inap bedah dengan penjaminan JKN di RS UI tahun 2022. Penelitian menggunakan pendekatan sistem menurut Donabedian dan teori KARS. Kendali mutu dilihat dari LOS, tingkat kepuasan pasien, kepatuhan penerapan clinical pathway, kepatuhan visit dokter, serta penundaan operasi elektif. Kendali biaya dilihat dari selisih klaim dan tagihan RS dan formulasi biaya tindakan. Pada penelitian ini, data kuantitatif diambil dari data sekunder melalui data rekam medis pasien, hasil telaah dokumen dari berkas tagihan pasien, tarif INA-CBG’s, data laporan operasi, dan data Komite Mutu Rumah Sakit. Data diolah dengan Ms. Excel dan didapatkan tiga (3) tindakan terbanyak yaitu odontektomi, SC, dan AV shunt. Studi kualitatif, dilakukan dengan Focus Group Discussion untuk mendapatkan formulasi pembiayaan tindakan dan wawancara mendalam. Didapatkan hasil peran case manager di RS UI sudah mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2021, kinerja case manager sudah baik berdasarkan selisih klaim, pengendalian LOS, tingkat kepuasan pasien, tingkat kepatuhan visit dokter, dan tingkat kepatuhan terhadap clinical pathway. Hanya tingkat penundaan operasi elektif di RS UI masih belum tercapai target. ......Patient Service Management is carried out by case manager to create quality services with efficient cost. This study aims to evaluate the role of case managers on quality and cost control of surgical inpatients with JKN assurance at the UI Hospital in 2022. This study uses the concept of Donabedian and KARS theory. Quality control is seen from LOS, patient satisfaction, compliance clinical pathway, compliance doctor visits, and delays in elective surgery. Cost control is seen from the difference between INA-CBG's claims and hospital bills and cost formulations. Secondary data were collected from medical record and document review. The data were processed with Ms. Excel. The three common                                                       procedures conducted with FGD and interviews to find out the role of case managers. It was found that the role of the case manager at UI Hospital had improved compared to 2021. Case manager's performance is good based on the difference in overall surgical patient klaims, LOS control, the level of patient satisfaction, the level of compliance with doctor visits , the level of compliance with the clinical pathway. Only the level of delay in elective surgery at UI Hospital has not reached the target.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr Sinom Prianti
Abstrak :
ABSTRAK
Bedah paru merupakan layanan unggulan RSUP Persahabatan. Metode pembayaran memiliki efek yang berbeda terhadap kendali kualitas dan kendali biaya. Belum diketahuinya perbandingan kendali kualitas dan kendali biaya pada pasien rawat inap dengan tindakan bedah paru maka perlu dilakukan perbandingan tiga jenis metode pembayaran yaitu Paket dan Fee For Service, Fee For Service, dan INA-CBG’s terhadap kendali kualitas meliputi utilisasi pelayanan dan jumlah visit dokter, serta kendali biaya meliputi besaran pembayaran dan lama hari rawat. Dilakukan penelitian kuantitatif dengan metode survey untuk mengetahui utilisasi pelayanan, jumlah visit dokter, besaran pembayaran, dan lama hari rawat dari data sekunder berupa catatan rekam medic, billing, dan luaran SIM RS. Untuk menjelaskan hasil yang diperoleh pada penelitian kuantitatif, dilakukan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif evaluative terhadap penentu kebijakan; koordinator dan pemantau profesi; pusat pencatatan, pelaporan, dan pengklaiman; dan pemberi pelayanan. Diperoleh hasil terdapat item Laboratorium, Radiodiagnostik, Elektromedik, Paru, Konsultasi dan Rehabilitasi Medik, Akomodasi, Tindakan, Labu Darah, dan obat-obatan yang rata-rata pemeriksaan atau penggunaannya sama dan ada yang berbeda diantara ketiga metode pembayaran. Untuk jumlah visit dokter, tidak terdapat perbedaan akan tetapi terdapat perbedaan untuk besaran pembayaran dan lama hari rawat diantara ketiga metode pembayaran. Diperoleh kesimpulan bahwa belum dapat disimpulkan perbandingan antara metode pembayaran Paket dan Fee For Service, metode pembayaran Fee For Service, dan metode pembayaran INA-CBG’s dalam hal kendali kualitas dan kendali biaya karena adanya keterbatasan variabel selama penelitian untuk mencapai perbandingan apple to apple dari ketiga metode pembayaran tersebut.
ABSTRACT
Pulmonary Surgery is the main service in RSUP Persahabatan. The Payment methods has different effect on quality control and cost control. The comparison of quality control and cost control on inpatient with pulmonary surgery is unknown yet. Three types of payment methods i.e package and fee for service, fee for service, and INA-CBG’s will be comparized against quality control includes services utilization and number of physician visits, as well as cost control for cost payment, and length of stay. Quantitative research is conducted by survey methods to find out services utilization, number of physician visits, cost payment, and length of stay from secondary data of medical record, billing, and data SIM RS. To explain the results in quantitative research, qualitative research conducted by evaluative descriptive design against policy, coordinators and profession supervisor; logging centre, reporting, and claim; and physician service. The obtained result such as laboratory, Radio diagnostic, electro medic, pulmonary, consultation and medical rehabilitation, accommodation, medical treatment, blood SAC, and medicine, has equal average on examination or utilization with minor differentiation between the three method. There are no difference for physicians visit but there are some difference for cost payment and length of stay between the three types of the payment method. As for conclusion, it could not be inferred comparison between package and fee for service, fee for service, and INA-CBG’s payment method in terms of quality control and cost control due to the limitation of the variables during the research to reach apple to apple comparison of three types of payment method.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erfaningsih
Abstrak :
Dalam menjalankan sistem INA-CBG's pihak rumah sakit harus membangun komunikasi yang baik antara tim dokter, petugas koding serta manajemen untuk mengurangi variasi pelayanan dan pilih layanan yang paling cost efective dengan membuat dan menjalankan Clinical Pathway serta mengedepankan kendali mutu dan kendali biaya, untuk menghasilkan pelayanan yang bermutu. Data dari Rumah Sakit Anisa Citeureup Bogor menunjukkan bahwa rata-rata biaya pelayanan kesehatan dengan diagnosa DHF demam berdarah lebih besar dari rata-rata dari paket INA-CBG. Ini bisa menjadi kerugian untuk rumah sakit. Untuk meningkatkan efisiensi dan mutu dalam memberikan pelayanan kesehatan, maka perlu dikembangkan media untuk membantu klinisi dalam memberikan informasi untuk mendukung keputusannya dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk penerapan Clinical Pathway yang terintegrasi dengan rencana pelayanan kesehatan dan berisi semua langkah yang dilakukan oleh pasien dari masuk rumah sakit sampai keluar dari rumah sakit. Berdasarkan informasi tersebut, maka aplikasi dapat menjadi solusi untuk mengakomodasi permasalahan tersebut dan dapat menjadi pembanding antara Clinical Pathway yang akan diterapkan di Rumah Sakit Annisa dengan INA-CBG's yang diterapkan pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan membuat perancangan aplikasi clinical pathway berdasarkan sistem INA-CBG, dengan menggunakan pendekatan sistem pada Rumah Sakit Anisa Citeureup Bogor. ......In running the INA CBG system, hospitals should establish good communication between doctors, coding and management staff to reduce service variation and select the most cost effective services by creating and operating the Clinical Pathway and promoting quality control and cost control to produce services Quality. Data from Anisa Citeureup Bogor Hospital showed that the average cost of health services with DHF diagnostics dengue was greater than the average of the INA CBG package. This could be a disadvantage for the hospital. To improve the efficiency and quality in providing health services, it is necessary to develop media to assist clinicians in providing information to support their decision in providing health services in the form of Clinical Pathway application integrated with health service plan and contains all steps taken by the patient from hospital admission Got out of the hospital. Based on the information, the application can be a solution to accommodate the problem and can be a comparison between Clinical Pathway to be applied at Annisa Hospital with INA CBG 39 s applied by the government. The purpose of this research is to analyze and make the application of clinical pathway application based on INA CBG system, using system approach at Anisa Citeureup Bogor Hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Purba, Theresia
Abstrak :
Biaya obat yang besar memerlukan pengelolaan yang tepat. Proses pengelolaanobat yang paling mengganggu dalam siklus pengelolaan obat di Instalasi FarmasiRSU Sari Mutiara Medan adalah proses pengadaan/pembelian obat. Obat Tingkatpemakaian dan pembelian obat kronis yang tinggi mewakili tingkat pemakaiandan pembelian obat secara keseluruhan. Peningkatan efisiensi pada prosespengadaan/pembelian obat kronis dapat memberikan gambaran peningkatanefisiensi pengelolaan obat secara keseluruhan. Penelitian dengan metode kualitatifini mengobservasi waktu yang digunakan selama proses pembelian obat darimulai pemesanan hingga obat diap didistribusikan, dan bertujuan untukmeningkatkan efisiensi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSU Sari MutiaraMedan dengan menggunakan metode lean. Hasil penelitian dapat merumuskankegiatan pembelian obat yang beragam menjadi satu alur proses pembelian obat,dalam desain usulan perbaikan tampak pengurangan waktu tunggu, peningkatanpresentasi kegiatan value added dan reduksi presentasi kegiatan non value added.Dengan meningkatnya efisiensi proses pembelian/pengadaan obat diharapkanadanya domino effect pada proses pengelolaan obat lainnya. Dalam penelitian inidicapai kendali biaya dan kendali mutu melalui usulan perbaikan jangka pendekperencanaan kebutuhan obat dengan menggunakan analisis pareto dan VEN, sertametode error proofing dalam evaluasi akhir setiap proses pembelian obat.Penerapan kaizen merupakan usulan jangka panjang yang akan selalu diterapkandalam setiap analisis proses menggunakan metode lean. ......High cost of drugs need a proper management. Procurement purchase of thedrugs is the most disturbing management process in the drug cycle managementin the pharmacy unit of Sari Mutiara Medan Public Hospital. The highconsumption and purchase level of chronic drugs represent the high consumptionand purchase the whole drugs. Efficiency increasing of chronic drugsprocurement purchase is expected to represent the efficiency increasing of drugmanagement in generally. This qualitative research, using the lean method,observed the time spent from when the drug was ordered until the drug was readyto distribute, with the aim to increase the efficiency of drug management in thepharmacy unit of Sari Mutiara Medan Public Hospital. The results formulatevariation of purchasing flow to be one standard future state mapping, and itshows improvement in waiting time, increasing value added activity and reductionnon value added activity. Efficiency increasing of drugs procurement purchase isexpected to have a domino effect for the continuous drug management process.Cost and quality control in this research are obtained through the proposedshort term fixes using pareto and VEN in drugs demand planning and usingerror proofing method in every end evaluation of drugs procurement purchase.Kaizen is applied for the proposed long term fixes and for every flow analysisusing lean method.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T47275
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library