Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erna Erawati
Abstrak :
ABSTRAK
Waham merupakan masalah keperawatan yang menempati peringkat kelima di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang dan penanganan waham dengan terapi metakognitifbelum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh terapi metakognitifterhadap intensitas waham dan kemampuan metakognitif pada klien skizofrenia di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Metode penelitian adalah ?Quasi experimental pre-post test with control group? dengan intervensi terapi metakognitif. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner karakteristik responden, intensitas waham dan kemampuan metakognitif.Terapi metakognitif dilakukan pada kelompok intervensi dengan delapan kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan intensitas waham dan peningkatan kemampuan metakognitif secara bermakna(p value<α 0,05) pada kelompok intervensi. Penurunan intensitas waham dan peningkatan kemampuan metakognitif pada klien yang mendapatkan terapi metakognitif lebih besar secara bermakna (p value<α 0,05) dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan terapi metakognitif. Peningkatan kemampuan metakognitif berhubungan secara bermakna (p value<α 0,05) dengan penurunan intensitas waham pada kelompok yang mendapatkan terapi metakognitif. Direkomendasikan untuk menerapkan terapi metakognitif pada klien skizofrenia dengan waham di RSJ oleh perawat yang mempunyai kompetensi.
ABSTRACT
Delusion ranked fifth in Mental Hospital Prof.Dr.SoeroyoMagelang and metacognitive therapy never done to schizophrenia clients withdelusions in Indonesia.The aim of this research was to describe comprehensive by the influence of metacognitive therapy on delusion intensity and metacognitive ability. Design of this research was using ?Quasi experimentalpreposttestwith control group by using purposive sampling procedure. A sample consist of 26 respondents as intervention group dan 26respondents as control group. Metacognitive therapy was administered individually with eight sessions for intervention group and therapy as usual for control group. The results of this research depictedthat the delusion intensity and metacognitive abilities have improvedsignificantly (p value< 0,05) on intervention group. Intensity delusion and metacognitive abilities for intervention group was compared with control group showed the significant different (p value< 0,05). There were correlations between intensity delusion and metacognitive ability (p value< 0,05). The recommendations of this research findings to conduit were to conduct metacognitive therapy regulary for schizophrenic client with delusion, and ensureit is practiced by a qualified nurse.
2013
T33300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Candrarini Budiarto
Abstrak :
Dalam kehidupan akademis sehari-hari, tidak jarang mahasiswa melakukan kesalahan yang pada situasi biasanya tidak akan terjadi. Sebagai contoh, mahasiswa lupa untuk melampirkan berkas tugas saat hendak mengumpulkan tugas. Kejadian semacam ini dapat terjadi karena adanya kegagalan kognitif. Kegagalan kognitif merupakan kesalahan yang terjadi pada tugas yang biasanya dapat dilakukan tanpa kendala. Penelitian ini ingin melihat peran kemampuan metakognitif dan fleksibilitas kognitif terhadap kegagalan kognitif pada mahasiswa program sarjana di Indonesia. Partisipan penelitian ini sebanyak 249 mahasiswa program sarjana di Indonesia dengan usia dari rentang 18—25 tahun. Kegagalan kognitif diukur dengan alat ukur Cognitive Failures Questionnaire (CFQ) (Broadbent et al., 1982). Kemampuan metakognitif diukur dengan Metacoginitive Skills Scale (MSS) (Alt?ndag? dan Senemog?lu, 2013) dan fleksibilitas kognitif diukur dengan The Cognitive Flexibility Inventory (CFI) (Dennis & Vander Wal, 2010). Data penelitian dianalisis menggunakan teknik statistik multiple regression atau regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan metakognitif dan fleksibilitias kognitif secara simultan berperan signifikan terhadap kegagalan kognitif pada mahasiswa (F(2, 246) = 32.435, p < 0.001, R2 = .209). Kemampuan metakognitif (? = -0.385, p < 0.001) lebih berpengaruh terhadap kegagalan kognitif dibandingkan dengan fleksibilitas kognitif (? = 0.362, p < 0.001). ......In everyday academic life, it is not uncommon for students to make mistakes that normally would not occur. For example, students forget to attach file assignments when they want to submit the assignments. This kind of incident can occur due to cognitive failure. Cognitive failures are errors that occur in tasks that could normally be performed without constraint. This research wants to see the role of metacognitive skills and cognitive flexibility on cognitive failure in undergraduate students in Indonesia. The participants of this study were 249 undergraduate students in Indonesia with ages ranging from 18--25 years. Cognitive failure was measured using the Cognitive Failures Questionnaire (CFQ) (Broadbent et al., 1982). Metacognitive abilities were measured with the Metacognitive Skills Scale (MSS) (Alt?nda? & Senemo?lu, 2013) and cognitive flexibility were measured with The Cognitive Flexibility Inventory (CFI) (Dennis & Vander Wal, 2010). Research data were analyzed using multiple regression statistical techniques. The results showed that metacognitive skills and cognitive flexibility simultaneously and significantly contributed to cognitive failure in undergraduate students (F(2, 246) = 32.435, p <0.001, R2 = .209). Metacognitive skills (? = -0.385, p < 0.001) has a greater role in predicting cognitive failure than cognitive flexibility (? = 0.362, p < 0.001).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Fawwaz Roviqoh
Abstrak :
Audiens E-sport meningkat dari tahun ke tahun. Kemampuan metakognitif ditemukan menjadi faktor yang mempengaruhi kualitas atlet. Metakognitif mencakup hubungan antara proses kognitif dan pengalaman mental. Zat gizi ditemukan berperan dalam fungsi kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi pada asupan zat gizi makro dan faktor lainnya terhadap kemampuan metakognitif dengan studi cross sectional pada 150 atlet E-sport MLBB di Jakarta. Terdapat sebanyak 54,0% responden memiliki kemampuan metakognitif CC tinggi, 62,7% memiliki kemampuan metakognitif CE tinggi, dan 53,3% memiliki kemampuan metakognitif TC tinggi. Berasarkan uji chi-square didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan proporsi pada asupan karbohidrat terhadap kemampuan metakognitif CC (p-value = 0,553) dan kemampuan metakognitif TC (p-value = 0,388). Hasil yang sama juga ditemukan pada lama waktu berlatih MLBB selama satu hari terhadap kemampuan metakognitif CC (p-value = 0, 104) dan kemampuan metakognitif TC (p-value = 0,631). Tidak adanya perbedaan proporsi juga ditemukan pada asupan protein nabati, protein hewani, omega-3, dan lama waktu berpengalaman, terhadap ketiga komponen kemampuan metakognitif (p-value > 0,05). Namun, ditemukan adanya perbedaan proporsi pada asupan karbohidrat terhadap kemampuan metakognitif CE (p-value = 0,021; OR = 2,4) serta pada lama waktu berlatih MLBB dalam satu hari terhadap kemampuan metakognitif CE (p-value = 0,005; OR = 2,7). ......E-sports audience is increasing year by year. Metacognitive ability was found to be a factor which affect the quality of athletes. Metacognition includes the relationship between cognitive processes and mental experiences. Nutrients have been found to play a role in cognitive function. This study aims to determine the difference in the proportion of macronutrient intake and other factors on metacognitive ability with a cross-sectional study of 150 MLBB E-sport athletes in Jakarta. There are 54.0% respondents have high metacognitive ability CC, 62.7% have high metacognitive ability CE, and 53.3% have high metacognitive ability TC. Based on the chi-square test, it was found that there was no difference in the proportion of carbohydrates to metacognitive ability CC (p-value = 0.553) and metacognitive ability TC (p-value = 0.388). The same results were also found in the length of time practicing MLBB for one day on metacognitive abilities CC (p-value = 0.104) and metacognitive abilities TC (p-value = 0.631). No difference in proportion was also found in the intake of vegetable protein, animal protein, omega-3, and the length of time experienced for the three components of metacognitive ability (p-value > 0.05). However, there were found differences in the proportion of carbohydrate intake on metacognitive ability CE (p-value = 0.021; OR = 2.4) and the length of time practicing MLBB in one day on metacognitive ability CE (p-value = 0.005; OR = 2.7).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library