Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabila Hasna Kentjana
Abstrak :
Pergerakan penduduk Kota Depok menuju DKI Jakarta dengan tujuan bekerja memberikan beban tersendiri terhadap jaringan jalan di Kelurahan Kukusan sehingga berpotensi untuk menimbulkan penumpukan kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial lalu lintas kendaraan bermotor di Kelurahan Kukusan. Analisis yang digunakan ialah analisis deskriptif dan analisis spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pergerakan terbanyak berdasarkan pola pergerakan kendaraan bermotor di Kelurahan Kukusan terdapat di Jalan K. H. M. Usman dimana pada segmen utara lebih banyak dilalui oleh penglaju Kelurahan Kukusan, segmen tengah lebih banyak dilalui oleh non penglaju Kelurahan Kukusan dan segmen selatan lebih banyak dilalui oleh pengendara yang datang ke Kelurahan Kukusan dengan tujuan POI. Hal tersebut dipengaruhi oleh penggunaan tanah yang ada di sekitar segmen jalan. Pada pagi hari, ketiga segmen di Jalan K. H. M. Usman memiliki nilai kecepatan kendaraan yang relatif tidak rendah meskipun segmen selatan memiliki nilai derajat kejenuhan yang mendekati ambang batas (0,71). Pada sore hari, segmen utara dan segmen tengah juga memiliki nilai kecepatan kendaraan yang relatif tidak rendah namun berbeda halnya dengan segmen selatan dimana arus lalu lintas mulai terganggu sehingga nilai kecepatan kendaraan relatif rendah yang ditunjukkan oleh nilai derajat kejenuhan yang melebihi ambang batas (0,79). Segmen dengan jumlah POI terbanyak yakni segmen selatan memiliki kepadatan lalu lintas yang lebih tinggi dibanding segmen utara dan segmen tengah. ......Commuter Movements of Depok citizen to Jakarta have added certain pressure to the road networks in Kukusan village, resulting in potential congestions from accumulated flow of vehicles. This study aims to determine the traffic patterns of motorized vehicle movement in Kukusan village. The analysis used in this research are descriptive analysis and spatial analysis. The results of this research showed that the most significant movement based on motorized vehicle traffic pattern in Kukusan Village located in K. H. M. Usman Road, its northern segment of the road is dominated by Kukusan village commuters, while on the middle segment of the road is used by the non-commuters, and the southern segment is used by drivers to reach POI in Kukusan village. The pattern is influenced by land use around the road segments. The three road segments in K. H. M Usman Road have relatively high vehicle velocity in morning, on the one hand the southern segment has degree of saturation value near the the threshold of 0.71. In afternoon, the northern and middle segment of the road have relatively high vehicle velocity as well, on the contrary, the southern segment has relatively low vehicle velocity shown by degree of saturation value that exceeded the threshold value (0.79). Southern segment is the road segment with most POI and has higher density compared to northern and middle segment of the road.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S61819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Fanny Wulandari
Abstrak :
Kelurahan Kukusan berkembang pesat setelah dibangunnya kampus Universitas Indonesia di Kota Depok. Terdapatnya populasi mahasiswa yang tinggi menyebabkan permintaan sarana hunian mahasiswa, yang dapat di identifikasi sebagai studentification. Empat aspek yang dapat dilihat dalam proses studentification, yaitu aspek fisik, ekonomi, sosial, dan budaya. Metode yang digunakan adalah analisis deskripsi dan analisis spasial, didapatkan tingkat studentification di Kelurahan Kukusan yang dilihat jarak dari titik pintu masuk UI dengan Kelurahan Kukusan. Tingkat studentification tertingggi berada pada jarak terdekat dengan kampus UI yaitu jarak hingga 400 m dari pintu masuk UI, Tingkat studentification sedang pada jarak 400-600 m, dan tingkat studentification rendah pada jarak >600 m dari pintu masuk UI. Besaran tingkat studentification di Kelurahan Kukusan mengikuti persentase perubahan fungsi bangunan yang mana rumah yang dihuni keluarga diubah fungsinya menjadi bangunan komersialisasi mengikuti kebutuhan mahasiswa. Status kepemilikan didominasi oleh pendatang dan terjadinya kenaikan harga tanah tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir. Populasi penduduk berdasarkan mata pencaharian kategori usaha meningkat dan peningkatan populasi penduduk pendatang tinggi. ......Kelurahan Kukusan expands rapidly after the constructions of the campus of Universitas Indonesia in Depok. High student populations cause high demand of house facilities, which is going to be identified as studentfication. Four aspects that can be revealed through the process of studentfication are physic, economic, social and culture. Descriptive and spatial analyses are methods that are used to obtain the level of studentfication in Kelurahan Kukusan, which is observed from the distance between UI`s entrance and Kelurahan kukusan. The high level of studentfication speards out in the nearest location to campus, which is 400 meters from campus`s entrance. The middle level is 400-600 meters while the low level is > 600 meters from campus entrance. The magnitude of studentfication level is followed with the percentage of changes in the function of building, which usually uses for family residence, but then changes to commercial building based on students needed. Ownership status is dominated by comers, and the land price increases three times in the last five years. The increasing of population based on business livelihood and the increasing of comers are high.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keenan Mandela Gebze
Abstrak :
ABSTRAK
Sejak 1960an geograf mulai menggunakan mental maps yang digambarkan pada kertas untuk melakukan studi mengenai ruang. Kemunculan fenomena Volunteered Geographic Information VGI pada abad ke-21 mempersembahkan jenis data baru yang bisa digunakan oleh geograf dalam meneliti ruang. Penelitian ini bermaksud untuk membandingkan akurasi antar kedua data tersebut menggunakan konsep produk spasial. Agar bisa dibandingkan, diperlukan partisipan yang bersedia untuk mengisi webmap untuk mendapatkan VGI , print-out peta cetak, dan mental mapsnya. Mahasiswa Universitas Indonesia yang tinggal di Kelurahan Kukusan dipilih sebagai partisipan penelitian. Mereka diminta untuk memetakan tiga tempat makan favoritnya di Kelurahan Kukusan sebagai strategi untuk mengidentifikasi tempat makan populer sekaligus mengungkap mental maps mereka. Total ada 142 responden mengisi webmap yang menghasilkan VGI berupa 419 titik tempat makan favorit beserta penilaian karakterstiknya. Dari 142 responden, 13 diantaranya bersedia mengisi peta print out peta cetak sehingga keduanya bisa dibandingkan. Dari data VGI, tiga tempat paling populer di Kelurahan Kukusan yang berhasil diidentifikasi adalah Cumlaude, Bahari, dan Samtari. Secara umum, tempat makan populer diingat sebagai tempat yang memiliki akses dan fasilitas baik; sedangkan yang tidak begitu populer memiliki karakteristik harga yang pas, lingkungan yang nyaman, dan penduduk sekitar yang ramah dibanding tempat yang populer. Dari hasil perbandingan, tidak ditemukan adanya perbedaan antara VGI dengan data yang diperoleh melalui peta cetak di kertas. Meskipun begitu, ada temuan yang mengindikasikan bahwa terdapat hubungan antara akurasi VGI dengan mental maps yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.
ABSTRACT
In the 1960s, geographer started to use mental maps that are drawn in a paper to study places. The emerging of Voulnteered Geographic Information VGI in the 21st century presents geographer a new data to study places. This research are are an attempt to compare those two by using spatial product concept. To compare those two, there must be a willing person as a participant of this research, to draw on a webmap to obtain VGI and paper map, and their mental maps. Students in the University of Indonesia that lives temporarily in Kelurahan Kukusan are choosen as the participant. They rsquo re asked to identify three of their favourite eating place in Kukusan as a strategy to identify popular eating place and to obtain their mental maps. In total, there are 142 participants filling up the webmap, creating a VGI map of 419 favourite eating spots in Kukusan with their ratings about the places characteristic. From the 142, 13 of them are willing to fill their paper map so that the two data can be compared. From the VGI, the three most popular eating places are identified as Cumlaude, Bahari, and Samtari. In general, popular eating places are remembered to have good accessibility and facility and the not so popular ones are remembered to have more suitable prices, comfortable environment, and friendly peoples than the popular ones. There is no difference in between the accuracy VGI and the accuracy of data obtained by print map. But, there seems to be an interesting relationship between the accuracy of VGI with the mental maps that should be researched further.
2017
S68206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library