Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhardi
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2018
210 SUH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simuh, 1933-
Jakarta: UI-Press, 1988
297.54 SIM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 13 (1-4) 2012
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Moh Khusen
Abstrak :
Wacana tentang slametan dalam masyarakat Muslim Surinam keturunan Jawa di Belanda sesungguhnya, di satu sisi, merepresentasikan sebuah pertarungan identitas kultural keagamaan di antara mereka dan, di sisi lain, menunjukkan sebuah hubungan yang kompleks antara Islam ‘resmi’ dengan tradisi Jawa. Tulisan ini membuktikan bahwa praktek slametan dalam masyarakat Muslim Surinam keturunan Jawa di Belanda ternyata hampir tidak mengalami perubahan. Perubahan yang ada hanya berkaitan dengan aksesoris upacara sebagai akibat dari penyesuaian terhadap kondisi geografis dan iklim setempat. Hal ini tidak ada artinya dibandingkan dengan antusiasme yang sangat besar --khususnya bagi kelompok masyarakat Muslim Kejawen untuk melestarikan semua warisan budaya dari pendahulu mereka yang adalah orang Jawa. Tulisan ini pada akhirnya menunjukkan adanya pertarungan identitas antara kelompok Muslim Kejawen yang bangga dengan “agama jawa”-nya dan kelompok moderat dan reformis yang ingin menjadi Muslim yang sebenarnya.
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2005
297 JAMI 43:2 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Simuh, 1933-
Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1988
297.54 Sim m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adhi Sulistyo
Abstrak :
Topik religiusitas merupakan salah satu topik yang sedang hangat dibicarakan di dalam masyarakat serta kerap kali menimbulkan polemik. Padahal, religiusitas di Indonesia memiliki keunikan-keunikannya sendiri termasuk religiusitas  masyarakat Jawa pesisir Selatan. Film Siti adalah salah satu film yang menggambarkan religiusitas masyarakat Jawa pesisir Selatan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan realitas religiusitas masyarakat Jawa pesisir Selatan dalam film Siti yang menunjukkan salah satu keunikan religiusitas yang ada di Indonesia dan berbeda dengan daerah Jawa lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teori representasi dari Hall (1995), pendekatan sastra serta analisis melalui teori religi Jawa Rahyono (2015). Hasil penelitian ini adalah bahwa religiusitas masyarakat Jawa pesisir Selatan digambarkan sebagai penganut agama Islam Jawa yang sinkretis atau lebih dikenal dengan nama Agama Jawi  atau Kejawen berdasarkan analisis menggunakan pendapat dari Koentjaraningrat (1984). Hal ini dibuktikan berdasarkan penggambaran para tokoh cerita dalam film yang percaya  terhadap makhluk halus dan suka mengganggu, mempercayai alam (dalam konteks film ini: laut), yaitu dianggap mempunyai kekuatan dan berdampak besar bagi kehidupan, serta memiliki keyakinan kuat terhadap Tuhan. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa film Siti menggambarkan religiusitas masyarakat Jawa pesisir Selatan memiliki keunikan tersendiri berbeda halnya dengan religiusitas masyarakat Jawa pesisir Utara dan pedalaman. ......Religiosity is one of the topics that is currently trending in the community and often causes polemic. In fact, religiosity in Indonesia has its own uniqueness including the religiosity of the people of the South coast Java. Siti is one of the movie that depicts the religiosity of the people in the South coast Java. Based on this background, this study aims to reveal the reality of the religiosity of the people of the South coast of Java in the movie Siti, which shows one of the uniqueness of religiosity in Indonesia and is different from other Javanese regions. The method used in this research is descriptive qualitative method with the theory of representation from Hall (1995), literary approach and analysis through Javanese religious theory from Rahyono (2015). The result of this study is that the religiosity of the people of the South coast of Java is depicted as Javanese Muslims who are syncretistic, better known as Jawi or Kejawen, based on analysis using the opinion of Koentjaraningrat (1984). This is proven based on the portrayal of the characters in the film who believe in spirits who disturb human life, who trust nature—in the context of this film; the sea, which is considered to have power and have a major impact on life, as well as having a strong belief in God. The conclusion of this research is that the movie Siti depicts the religiosity of the people of South coast of Java that has its own uniqueness that is different from the religiosity of the Javanese from the North Coast and inland area.

 

Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arba`I Yusuf
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian ini berusaha mengungkap bagaimana perwujudan pembangunan spiritual, budaya dan wisata di sebuah desa Pantai Selatan. Adapaun fokus kajiannya adalah berada tepat di kawasan wisata Parangtritis.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Dikawati
Abstrak :
ABSTRAK
Perspektif postcolonial memberi ruang menyuarakan sekaligus penelusuran ulang terhadap upaya teologi lokal yang terpinggirkan, mengungkap idealitas yang diharapkan individu (indigeneous) dibawah relasi kuasa penguasa yang diwacanakan sebelumnya oleh pemerintah kolonial. Telaah postcolonial di era kontemporer menjadi ruang negosiasi yang berimplikasi pada suatu kesadaran dan sistem mentalitas kritis dalam memandang dikotomi Barat dan Timur. Penelitian ini bertujuan menelaah peranan dan konsistensi pengajaran Kiai Ibrahim Tunggul Wulung dengan sudut pandang postcolonial dalam menyebarkan ajaran Kristen Kejawen, sehingga menjadi bentuk negosiasi identitas dalam struktur sosial di bawah pemerintah kolonial. Hasil temuan menunjukkan transfer pengajaran Kristen oleh Tunggul Wulung menampilkan spiritualitas dan humanisme religious, diimbangi asketisme serta kesadaran politik menentukan hak nasib sendiri, resistensi atas represi kolonialisme, yang secara implisit menampilkan keinginan hidup bersama dalam suasana demokrasi. Pola nalar dan mentalitas yang mengidentifikasikan kebebasan berpikir dan kadar penerimaan yang mengarah pada pembentukan identitas sosial sebagai bekal pembebasan dari kesewenangan pemerintah.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2018
959 PATRA 19:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>