Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emmidia Djonaedi
Abstrak :
Informasi kecelakaan kerja seharusnya diklasifikasikan kedalam kategori yang lebih spesifik, sehingga bisa digunakan untuk analisa kecelakaan kerja dan menjadi referensi inspector untuk memberi keputusan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan database dan program untuk nalasia kecelakaan kerja dan pencegahannya. Tesis ini akan memperlihatkan sebuah tapilan dan database kecelakaan yang focus pada tersengat listrik dan jatuh pada industry konstruksi. Database kecelakaan kerja akan diinput dan disimpan dalam MTSQL dan Dreamweaver 8 akan digunakan sebagai program editor untuk membuat program. Hasil dari program ini adalah form analisa kecelakaan kerja yang terhubungkan dengan database, sehingga laporan kecelakaan kerja dalam format data kualitatif akan dikodekan menjadi lebih bernilai dan data yang bisa dianalisa segera setelah inspector selesai mempersiapkan laporan kecelakaan. Database akan meminimisasi waktu untuk mengartikan laporan kualitatif menjadi data yang bisa dianalisa, sehingga departemen tenaga kerja dan inspector mempunyai informasi baru pada tren kecelakaan kerja dan modelnya untuk mencegah berulang kembalinya kecelakaan kerja.
Accident information should be classified into specific categories thus it can be used for accident analysis and referred to an inspector for a decision on what action to take. This research purposed to develop a database and program for possible accident analysis and prevention. This thesis will present a template and accident database focus on fatal electrocution and fatal falls in construction Industries. Database of accident will be input and stored in My SQL and Dreamweaver 8 will be used as an editor to customize the program for accident analysis. Result of this program is accident analysis form which connect to database, thus accident report in qualitative format is coded into meaningful categories and analyzable data as soon as an inspector finish preparing the accident report. The database can minimize the lead time for translating qualitative report into analyzable data so that council of labor affair and inspectors can have real time information on the accident trend and patterns for the prevention of repetitive accident.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27824
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiyani Rahmawati
Abstrak :
Industri minyak dan gas dengan aktivitas eksplorasi dan produksi merupakan industri berbahaya dengan risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Kecelakaan kerja pada industri ini membawa dampak buruk bagi perusahaan karena dalam jangka panjang bisa berdampak pada keberlangsungan ijin operasi perusahaan di Indonesia. Penelitian dilakukan pada perusahaan ABC, suatu perusahaan minyak dan gas multinasional yang beroperasi di Indonesia. Adanya peningkatan angka kecelakaan kerja yang signifikan menjadikan penelitian berfokus pada karyawan kontrak yang bekerja di divisi Onshore Operations. Berdasarkan tinjauan teoritis, beberapa dimensi iklim keselamatan seperti komunikasi keselamatan, pelatihan dan kompetensi, pelaporan keselamatan, aturan keselamatan, tugas pekerjaan, komitmen manajemen, peran atasan, dan gaya kepemimpinan memiliki pengaruh pada iklim keselamatan. Dari penelitian diketahui bahwa komunikasi keselamatan dan penugasan pekerjaan menjadi dimensi yang harus ditingkatkan untuk memperbaiki iklim keselamatan, sehingga dirancang berbagai program intervensi strategis untuk meningkatkan kinerja keselamatan di divisi Onshore Operations.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31130
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anjas Umaryadi
Abstrak :
Kejadian kecelakaan dari tingkat global, asia, Indonesia, dan Provinsi DKI Jakarta menimbulkan kerugian dari korban jiwa maupun harta benda. Pada pelaksanaan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum di Provinsi DKI Jakarta melibatkan pekerja yang memiliki risiko terjadinya kecelakaan kerja dengan aktivitas pekerjaan yang berupa penyapuan jalan raya, pembersihan lumpur dan sampah saluran, pengangkutan sampah, pertukangan, dan aktivitas lainnya. Berdasarkan teori, beberapa faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja yaitu karena faktor manajemen, faktor individu, faktor pekerjaan, serta kondisi dan tindakan tidak aman. Berdasarkan penelitian pendahuluan juga diketahui angka kecelakaan kerja pekerja PPSU di salah satu kelurahan di Kecamatan X mencapai 66,67% sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja PPSU di Kecamatan X Kota Admninistrasi Jakarta Barat tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method cross sectional dengan jenis penelitian kuantitatif untuk variabel kejadian kecelakaan, faktor individu, dan faktor pekerjaan dan dengan jenis penelitian kualitatif untuk faktor kondisi tidak aman, tindakan tidak aman, dan faktor manajemen. Hasil penelitian menunjukkan Jumlah responden yang pernah mengalami kejadian kecelakaan pada pekerja PPSU Kecamatan X dalam kurun waktu setahun terakhir yang diperoleh dari pengambilan data primer adalah sebanyak 191 responden atau sebesar 67,5%. Gambaran jenis kecelakaan kerja yang terbanyak adalah tergores dan rentang usia terbanyak pada interval 45-54 tahun. Berdasarkan hasil analisis inferesial terkait faktor individu, diperoleh informasi jika dibandingkan dengan rentang usia tertua, rentang usia 35-44 tahun memiliki p value sebesar 0,019 dengan OR 2,75 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian kecelakaan kerja dan ada potensi kejadian kecelakaan 2,75 kali lebih besar daripada rentang usia tertua. Berdasarkan hasil FGD, wawancara, dan observasi diperoleh informasi faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan terjadi yaitu Kondisi tidak aman berupa kondisi lingkungan yaitu jenis sampah yang berupa pecahan beling, paku, dan bambu tusuk sate yang dibuang warga; kondisi lalu lintas di jalan raya; tempat kerja yang licin; lokasi kerja yang struktur bangunannya rapuh; dan lokasi kerja terdapat arus listrik; Ketersediaan APD untuk mencegah tangan pekerja PPSU tertusuk dan tersayat atau sepatu untuk mencegah kaki tertusuk paku juga kurang memadai. Tindakan tidak aman berupa tidak menggunakan APD; menggunakan peralatan yang salah; gagal mengamankan; dan penempatan yang tidak benar. Implementasi K3 oleh pengelola (manajemen) pekerja PPSU telah dilaksanakan berupa sosialisasi pelatihan dengan durasi pendek, penyediaan APD namun belum sesuai dengan jenis bahaya pekerja PPSU. Program lainnya seperti pembuatan SOP, Manajemen Risiko, Investigasi Kecelakaan, dan program lainnya belum dilaksanakan. ......Accidents at the global, Asian, Indonesian and DKI Jakarta Province levels have resulted in loss of life and property. The implementation of Public Infrastructure and Facilities Handling in DKI Jakarta Province involves workers who have a risk of work accidents with work activities in the form of sweeping roads, cleaning mud and canal waste, garbage transportation, carpentry, and other activities. Based on the theory, several factors related to work accidents are due to management factors, individual factors, work factors, as well as unsafe conditions and actions. Based on preliminary research, it is also known that the number of work accidents for PPSU workers in one of the sub-districts in District X reached 66.67%, so it is necessary to do research on the factors related to the occurrence of work accidents for PPSU workers in District X, West Jakarta Administrative City in 2022. Methods The research used is a mixed method cross sectional with a quantitative type of research for the accident variable, individual factors, and work factors and with a qualitative research type for unsafe condition factors, unsafe actions, and management factors. The results showed that the number of respondents who had experienced an accident at PPSU District X workers in the past year was 191 respondents or 67.5%. The most common types of work accidents are scratches and the highest age range is 45-54 years. Based on the results of inferential analysis related to individual factors, information is obtained when compared to the oldest age range, the age range 35-44 years has a p value of 0.019 with an OR of 2.75 which means there is a significant relationship between age and the incidence of work accidents and there is a potential for accidents. 2.75 times greater than the oldest age range. Based on the results of the FGD, interviews, and observations, information on factors related to the accident occurred, namely unsafe conditions in the form of environmental conditions, namely types of waste in the form of glass shards, nails, and bamboo skewers thrown away by residents; traffic conditions on the highway; slippery workplace; a work location where the building structure is fragile; and the work location has an electric current; The availability of PPE to prevent the hands of PPSU workers from being punctured and cut or shoes to prevent their feet from being pierced by nails is also inadequate. Unsafe acts in the form of not using PPE; using the wrong equipment; failed to secure; and incorrect placement. The implementation of K3 by the PPSU worker management has been carried out in the form of training socialization with short duration, provision of PPE but not yet in accordance with the types of hazards of PPSU workers. Other programs such as making SOP, Risk Management, Accident Investigation, and other programs have not been implemented.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Putra Jaya
Abstrak :
Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam yang sangat penting, karena menyangkut hajat hidup masyarakat luas. Minyak dan gas bumi berperan sebagai salah satu sumber devisa yang menunjang pembangunan nasional. Kegiatan yang dilakukan industri migas dalam hal ini di bidang pemboran dilakukan dengan menggunakan peralatan berkapasitas besar dengan jam operasi yang tinggi. Hal ini menyebabkan pekerjaan pemboran mempunyai risiko kecelakaan yang sangat tinggi. PT. X adalah salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang drilling company, penulis mengambil data disalah satu rig kepunyaan PT. X yang bertempat di Ulubelu, Lampung. Tesis ini membahas mengenai analisis kejadian kecelakaan kerja pemboran dari tahun 2004 -2009 di rig salah satu perusahaan drilling company Nasional yang ada di Ulubelu, lampung. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil analisis penelitian adalah ditemukan sejak tahun 2004 - 2009 telah terjadi 29 kasus kecelakaan kerja dengan penyebab dasar kejadian kecelakaan kerja paling besar adalah unsafe act. Hal ini sesuai dengan teori Domino dari heinrich yang mengatakan bahwa kecelakaan disebabkan oleh 88% unsafe act, 10% unsafe condition dan 2% unavoidable. ......Oil and gas are to important natural resources in our country, regarding the needs of most community's lifes. Oil and gas play a role of becoming one important deviation for future infrastructure. This kind of activity 'drilling factor' is handled which highly capacity of devices and over hours an operational system. This causes the drilling activity held dangerous risks and high impact. PT. X is one of national company, which run's on drilling section. The writer analysis on the accident located in Ulubelu, Lampung. This tesis contain analysis of an accident while doing a drilling activity from 2004 - 2009 in PT. X. This research is a qualitatif research with a descriptive design. The result of this result of this research is that there were 29 causes from those time, causes by unsafe act. This matches with domino theory of Heinrich. The theory tell 88% of the accident causes by unsafe act, 10% of unsafe condition and 2% anavoidable.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28455
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Baskoro
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1987
S26305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusmiyati
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara penghasil batubara terbesar di dunia. Karakteristik pertambangan yang padat teknologi membuat industri tambang tidak luput dari risiko kecelakaan kerja yang disebabkan oleh banyak faktor. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran penyebab langsung dan penyebab dasar kecelakaan kerja pada kegiatan penambangan batubara terbuka di divisi Mining Operation PT X Tahun 2015. Penelitian ini mengacu pada teori Domino dan Loss Causation Model. Desain penelitian yang digunakan adalah mixed methods research. Data kuantitatif menggunakan data sekunder berupa laporan investigasi kecelakaan untuk melihat distribusi gambaran penyebab kecelakaan kerja yang kemudian dilanjutkan dengan studi kualitatif analisis penyebab kecelakaan kerja pada insiden property damage dan lost time injury. Adapun teknik penelitian yang digunakan adalah SCAT dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan penyebab langsung yang berkontribusi paling banyak adalah pengambilan keputusan yang tidak tepat dari operator, pelanggaran, dan kondisi lingkungan yang berbahaya. Sementara penyebab dasar mencakup: sikap agresif yang tidak tepat, kelelahan dan perilaku selamat yang penting tidak cukup diidentifikasi. Tindakan perbaikan saat ini telah dilakukan oleh operator dengan mengetahui dan mematuhi prosedur kerja. Supervisor akan meningkatkan pengawasan dan manajemen melakukan refreshment terhadap prosedur kerja untuk mencegah kecelakaan serupa tidak terulang kembali.
ABSTRACT
Indonesia is one of the ten largest coal producing country in the world. Mining characteristics which complicated and surrounded with high technology make the risk of workplace accidents in mining industry unavoidable which occur due to many factors. The purpose of this study is to describe the immediate causes and basic causes of occupational accidents on surface coal mining activities in Mining Operation Division PT X in 2015. This study refers to Domino and Loss Causation Model theory. The design uses a mixed methods research. The quantitative data using secondary data from the accident investigation reports to get the accident causes distribution, then followed by a qualitative study which analyzing occupational accident causes of property damage and lost time injury incidents. The research tools use SCAT and in-depth interview. The results show that the most contributing factor as a direct cause are improper decision making, violation, and hazardous environmental conditions. While the basic causes include: inappropriate aggression, fatigue and inadequate identification of critical safe behaviors. Improvement behavior is now performed by operators by obey the work procedures. Supervisors will upgrade supervision intensively and management will do the refreshment of working procedures to prevent similar accidents happen again in the next day
2016
S63311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmi Nur Aini
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang manajemen risiko kesehatan dan keselamatan kerja dalam aktivitas ereksi girder jalan tol layang yang dilakukan oleh PT X (di salah satu wilayah Jakarta pada tahun 2019). Dalam penelitian ini, bahaya diidentifikasi dengan menggunakan Analisis Keselamatan Kerja (JSA) dan analisis risiko dilakukan dengan menggunakan ukuran semi-kuantitatif WT. Baik (1971). Data dikumpulkan dari observasi langsung dan pendekatan wawancara kepada pekerja yang terlibat dalam aktivitas ereksi gelagar. Ada 61 tugas kerja yang dilakukan dalam aktivitas dan 6 jenis bahaya biologis, kimia, ergonomi, fisik, keselamatan, dan psikososial, dengan 1 bahaya biologis, 8 bahaya kimia, 8 bahaya ergonomis, 3 bahaya fisik, 40 keselamatan, dan 2 psikososial Bahaya ditemukan dalam penelitian ini. Analisis risiko dihitung dari nilai risiko yang ada dan risiko prediktif, sehingga tingkat risiko dalam setiap penilaian diketahui dengan mempertimbangkan kontrol bahaya yang telah diterapkan dan rekomendasi untuk kontrol yang diberikan.
This study discusses the management of occupational health and safety risks in the erection activities of the elevated toll road girder conducted by PT X (in one area of ​​Jakarta in 2019). In this study, hazards were identified using Occupational Safety Analysis (JSA) and risk analysis was carried out using a semi-quantitative WT measure. Good (1971). Data were collected from direct observation and interview approaches to workers involved in girth erection activities. There are 61 work tasks performed in activities and 6 types of biological, chemical, ergonomic, physical, safety, and psychosocial hazards, with 1 biological hazard, 8 chemical hazard, 8 ergonomic hazard, 3 physical hazard, 40 safety, and 2 psychosocial hazards found in this research. Risk analysis is calculated from the value of existing risks and predictive risks, so that the level of risk in each assessment is known by considering the hazard controls that have been applied and recommendations for the controls given.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oni Mayendra
Abstrak :
Banyak perusahaan melakukan proses investigasi dan mencatat informasi tentang kecelakaan kerja untuk berbagai macam kepentingan, seperti pemenuhan persyaratan perundang-undangan, standar sertifikasi, kebijakan perusahaan dan untuk digabungkan sebagai data statistik yang dapat menunjukkan tren angka kecelakaan. Tetapi sangat sedikit sekali yang menggunakan proses investigasi untuk menentukan program pencegahan kecelakaan yang tepat agar kecelakaan yang sama tidak terjadi kembali pada masa yang akan datang. PT. X sebagai salah satu perusahaan tambang dan konstruksi yang beroperasi di Indonesia mencatat angka kecelakaan kerja di perusahaan tersebut tetap tinggi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dan kecelakaan kerja yang sama masih tetap terjadi walaupun sudah dilakukan proses investigasi kecelakaan & program-program HSE lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab dasar terjadinya kecelakaan kerja berulang di PT. X dengan menggunakan desain causation model atau model disain penyebab yang tepat untuk mencegah kecelakaan-kecelakan tersebut terjadi kembali. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif, metode pengumpulan data diperoleh melalui fokus group diskusi (FGD) dan observasi data dan lapangan. Dari hasil penelitian faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan berulang adalah proses pelaksanaan investigasi kecelakaan tidak terencana dengan baik, jarang melibatkan tenaga ahli dan lebih di dominasi oleh departemen HSE serta kurangnya pemahaman metode investigasi kecelakaan. Sementara penyebab dasar kecelakaan berulang adalah karena faktor manusia yaitu kesalahan atau perilaku berisiko yang dilakukan oleh operator & skill atau kemampuan karyawan yang masih di bawah rata-rata, sedangkan sisanya disebabkan oleh hal-hal yang tidak berkaitan dengan kesalahan manusia & kondisi yang tidak aman (unsafe condition) seperti faktor cuaca dan kondisi lapangan. Selain itu faktor rekomendasi tindakan perbaikan berupa Administratif Control yang paling banyak direkomendasikan dinilai tidak efektif dalam mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan berulang tersebut sehingga kecelakaan masih tetap terjadi. Dan di akhir semua faktor tersebut adalah tidak diterapkannya beberapa rekomendasi tindakan perbaikan dan tiadanya proses verivikasi sehingga menyebabkan sumber bahaya tidak hilang dan mengakibatkan kecelakaan kerja yang sama masih tetap terjadi.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Yudiaji
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26586
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Anggraeni Saputri
Abstrak :
Angka kejadian kecelakaan kerja di Indonesia tergolong tinggi. Sektor jasa konstruksi merupakan sektor dengan angka kejadian kecelakaan kerja tertinggi di Indonesia. Salah satu cara untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja adalah menggunakan alat pelindung diri. Beberapa penelitian menunjukan rendahnya penggunaan alat pelindung diri pada pekerja konstruksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi PT. X. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada 72 pekerja di PT. X. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan mengenai tingkat pengetahuan penggunaan alat pelindung diri dan kejadian kecelakaan kerja. Hasil uji analisis Chi Square menyatakan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi di PT.X (P= 0,937, α= 0,05). Kejadian kecelakaan kerja lebih banyak terjadi pada responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik daripada responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik. Hasil ini merekomendasikan bahwa pengetahuan penggunaan alat pelindung diri yang baik harus disertai dengan sikap dan perilaku penggunaan alat pelindung diri agar mengurangi risik terjadinya kecelakaan kerja. ...... A number of occupational accident in Indonesia is high. The construction is a sector with a highest occupational accident in Indonesia. The use of personal protective equipment is on of the solution to reduce a number of accident. Recent studies show that the use of personal equipment in construction worker is low. This study aim to identify the relationship between knowledge level on personal protective equipment and occupational accident of construction worker in PT. X. Cross sectional study used in this study with 72 workers. The structured questionnaire about knowledge on personal protective equipment used to collect the data. The result shows that there is no relationship between knowledge level on personal protective equipment and occupational accident of construction worker in PT. X. (P = 0.937, α = 0.05).Occupational accident are more common in respondents who have a good knowledge level less than respondents who have a good knowledge level. These results recommend that the knowledge level on personal protective equipment must be accompanied by the attitude and behavior of use of personal protective equipment in order to reduce a number of accident.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>