Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Estelita Hidayat
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Prasvita
Abstrak :
Pemahaman akan efek suatu kebijakan ekonomi adalah vital dalam manajemen ekonomi secara hati-hati. Dalam konteks manajemen ekonomi makro Indonesia, yang menjadi issue adalah keampuhan kebijakan moneter untuk mempengaruhi permintaan agregat dalam konteks keterbukaan ekonomi. Tulisan ini menampilkan penghitungan empiris derajat keindependenan Bank Indonesia dalam mengontrol uang primer, tingkat suku bunga, dan aktivitas perekonomian. Hal itu dilakukan dengan membentuk suatu model portepel sederhana untuk mengestimasi besarnya koefisien offset kebijakan moneter terhadap arus pemasukan modal asing. Untuk negara yang terlibat dalam kebijakan sterilisasi, koefisien, offset tidak hanya ditentukan oleh besarnya offsetting aliran modal akibat dari perubahan kredit bank sentral, tetapi juga ditentukan oleh korelasi antara aliran modal dengan perubahan dalam kredit bank sentral yang diakibatkan oleh kebijakan sterilisasi tersebut. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa setiap kontraksi kebijakan moneter akan tereliminir oleh adanya pemasukan modal asing sebesar 70%. Dari jumlah tersebut, 63,1% nya berhasil disterilisasi oleh bank sentral. Efek bersihnya, yang berupa pemasukan modal asing yang tidak dapat disterilisasi, sebesar 25,9%. Untuk menghadapi aliran modal masuk tersebut, Bank Indonesia melakukan sterilisasi melalui fasilitas SBI. Tetapi dalam kondisi pasar uang yang masih belum berkembang, efektifitas kebijakan ini masih dipertanyakan. Konsekuensinya demikian pula dengan kontrol terhadap aktivitas domestik melalui kebijakan moneter. Kesimpulan yang dapat diambil adalah dalam perekonomian yang semakin terbuka, keindependenan kebijakan moneter dalam mengontrol aktivitas domestik telah tererosi oleh adanya arus modal luar negeri. Hal itu mencerminkan bahwa teori paritas tingkat suku bunga tidak sepenuhnya berlaku, dalam anti tingkat suku bunga domestik selalu lebih besar daripada tingkat suku bunga luar negeri plus depresiasi rupiah. Dalam konteks ini maka pengendalian inflasi menjadi hal yang krusial disamping tuntutan untuk mengembangkan pasar uang. Kedua hal itu disamping beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti konsistensi kebijakan makroekonomi, manajemen hutang luar negeri, serta stabilitas faktor-faktor non-ekonomi yang berkaitan dengan country risk diyakini dapat meningkatkan efektifitas pengendalian uang beredar oleh bank sentral.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damayanti
Abstrak :
Perihal perlunya kebijakan moneter dalam mengelola ekonomi diilhami oleh pandangan moneter. Kebijakan ini diarahkan untuk mencapai kestabilan di pasar uang. Di pihak lain tentang kebijakan sektor riil diilhami oleh keynes. Kebijakan ditujukan untuk mencapai kondisi yang stabil di pasar komoditi. Dari pandangan-pandangan tersebut awalnya kerap disimpulkan bahwa sektor moneter dan sektor riil berjalan sendiri-sendiri, di antara keduanya tidak saling mempengaruhi. Tetapi, perkembangan yang barn di dunia nyata menunjukkan bahwa pasar uang dan pasar komoditi tidak lagi dapat dipisahkan, keduanya saling pengaruh-mempengaruhi. Pasar uang memang telah berkembang, dengan kecepatan lebih besar daripada pasar komoditi. Hal ini ini kemudian berakibat pada perilaku individu maupun perusahaan dalam memilih pemegangan aktiva (portfolio). Individu maupun perusahaan menjadi lebih suka untuk mengalokasikan sumber dananya ke pasar uang daripada ke sektor produksi karena tingkat pengembalian di pasar uang lebih tinggi dibandingkan di pasar harang. Skripsi ini bertujuan untuk melacak seberapa jauh kebijakan moneter berfungsi dan kemampuan otoritas moneter Indonesia mensterilkan dampak fluktuasi neraca pembayaran tersebut, yang dalam literatur moneter kerap disebut persoalan independensi dari otoritas moneter. Skripsi ini mencoba menelaah penerapan model moneter, pemilihan aktiva, keynes, fungsi reaksi kebijakan moneter di Indonesia dengan menggunakan data time series triwulanan Indonesia. Jangka waktu kajian (penelitian) mencakup periode triwulan I-1986 hingga triwulan III-1997. Pembatasan ruang lingkup ini dipilih dengan dasar pikiran bahwa pada periode itu perekonomian Indonesia yang relatif bersih dari gangguan fluktuatif (relatif stabil). Studi dilakukan dengan menggunakan teknik regresi Ordinary Least Square dan Two Stages Least Square.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
S19262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hansen, Alvin Harvey, 1887-1975
New York: Amacom, 1977
332.46 HAN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amrullah
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T27340
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Kahfi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27364
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Setiawan
Abstrak :
Tesis ini menganalisis dampak goncangan perekonomian dunia (external shock) terhadap indikator makroekonomi Indonesia (output, inflasi dan nilai tukar riil efektif) serta analisis atas efektivitas kebijakan moneter Bank Indonesia melalui penerapan suku bunga (BI Rate) menggunakan model Structural VAR yang dikembangkan oleh Eric Parrado (2001). Penulisan tesis ini terutama dilatarbelakangi oleh dampak kenaikan harga minyak dunia dan krisis finansial global 2008. Menggunakan data time series bulanan yang terdiri dari variabel domestik (output, tingkat harga, suku bunga domestik, jumlah uang beredar dan nilai tukar riil efektif) serta variabel dunia (harga minyak dunia dan suku bunga dunia) dengan rentang periode observasi 2004:12 sampai 2009:12. Hasil IRF dan FEVD menunjukkan bahwa external shock harga minyak dunia memiliki pengaruh yang signifikan dan langsung terhadap variabel nilai tukar riil efektif yang ditransmisikan melalui jalur transmisi nilai tukar (exchange rate channel) serta shock suku bunga dunia mempengaruhi peningkatan suku bunga domestik. Kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia masih cukup efektif untuk mempengaruhi tingkat harga, memperkuat nilai tukar dan juga memperhatikan pencapaian pertumbuhan ekonomi. Analisis monetary condition index (MCI) mengindikasikan bahwa stance kebijakan moneter Bank Indonesia selama periode 2005:7-2009:12 dapat dikatakan secara umum adalah tepat. ...... This thesis analyze worldwide economy convulsion impact (external shock) to Indonesian macroeconomic indicators (output, inflation and real effective exchange rate) as well as analyze of the effectiveness of monetary policy through the implementation of Indonesian Cental Bank interest rate (BI Rate) using the Structural VAR model developed by Eric Parrado (2001 ). Mainly motivated by the impact of increasing world oil prices and global financial crisis in 2008. Using monthly time series data consisting of domestic variables (output, prices, domestic interest rates, money supply and real effective exchange rate) and world variables (oil prices and world interest rates) with the range of the observation period 2004:12 to 2009: 12. The IRF and FEVD results indicates that external shock of world oil price has significant and direct influence to real effective exchange rate variables which transmitted through exchange rates transmission channel (exchange rate channel) furthermore the world interest rate shock affects the domestic interest rate increases. Monetary policy gone pursued by Indonesia Central Bank still effective enough to influence level of price, strengthens exchange rates as well as paying attention to the achievement of economic growth. The analysis of monetary condition index (MCI) indicates that the monetary policy stance of Bank Indonesia during the period 2005:7-2009:12 in general can be said is correct.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27788
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosia Setiadi
Abstrak :
Tiongkok dan India merupakan kedua negara dengan tingkat pertumbuhan PDB tertinggi di dunia. Kesuksesan kedua negara tersebut dimulai sejak kedua negara tersebut memutuskan untuk melakukan liberalisasi pasar. Namun, kedua negara tersebut memiliki perbedaan dalam kebijakan moneter dan rezim nilai tukarnya, seperti kebijakan moneter Tiongkok yang berbasis Monetary Aggregate Targeting dan rezim nilai tukar tetap, dengan India yang kebijakan moneternya berbasis Inflation Targeting Framework dan rezim nilai tukar mengambang. Untuk melihat komparasi peranan kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi dari Tiongkok dan India, penelitian ini menggunakan analisis VAR dan OLS dari tahun 1978 hingga 2020 terhadap pertumbuhan PDB sebagai variabel dependen dan jumlah uang beredar, tingkat inflasi, current account balance, tingkat suku bunga riil, dan policy rate sebagai variabel independen. Hasil yang didapat adalah variabel-variabel kebijakan moneter Tiongkok seperti jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan PDB Tiongkok, sedangkan variabel-variabel kebijakan moneter India tidak ada yang signifikan mempengaruhi pertumbuhan PDB India. Hasil dari penelitian ini juga memberikan referensi dan saran bagi Bank Indonesia untuk lebih memperhatikan lagi kontribusi kebijakan moneternya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, lebih meningkatkan kinerja tingkat suku bunga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih stabil, dan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya. ...... China and India are two countries with the highest GDP growth rates in the world. The success of the two countries began when the two countries decided to carry out market liberalization. However, the two countries have differences in monetary policy and exchange rate regimes, such as China's monetary policy based on Monetary Aggregate Targeting and a fixed exchange rate regime, with India whose monetary policy is based on the Inflation Targeting Framework and floating exchange rate regime. To compare the role of monetary policy on economic growth from China and India, this study uses VAR and OLS analysis from 1978 to 2020 on GDP growth as the dependent variable and the money supply, inflation rate, current account balance, real interest rates, and policy rate as an independent variable. The results obtained that China's monetary policy variables such as the money supply and interest rates have a significant effect on China's GDP growth, while India's monetary policy variables do not significantly affect India's GDP growth. The results of this study also provide references and suggestions for Bank Indonesia to pay more attention to the contribution of monetary policy to Indonesia's economic growth, further improve the performance of interest rates in promoting more stable Indonesia's economic growth, and become a reference for further research.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmondswarth, Middlesex: Pergamon Press, 1969
332.4 MON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>