Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rismawati Syahnawi
1977
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rose Mini Adi Prianto
Abstrak :
Pemerintah menyadari pentingnya kebutuhan pendidikan bagi rakyatnya agar siap menghadapi tantangan dalam era globalisasi yang tengah melanda dunia. Pendidikan dirasakan sangat penting untuk mengembangkan potensi seseorang. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah mengusahakan suatu lingkungan dimana setiap anak didik diberi kesempatan untuk mewujudkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, baik sesuai dengan kebutuhannya maupun kebutuhan masyarakatnya (Utami Munandar, 1990). Oleh karena itu, pemerintah menekankan pentingnya pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, kreatif dan berprestasi di berbagai bidang. Hal ini tidak hanya berlaku untuk anak yang normal saja tetapi juga berlaku bagi anak-anak yang mengalami cacat maupun anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa. Selama ini pemerintah telah mengusahakan berbagai pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi anak-anak cacat agar bisa maju dan berkembang. Dengan mengusahakan berbagai sarana dan alat bantu yang dibutuhkan. Namun bagi anak-anak dengan kemampuan yang unggul belum dapat mengembangkan potensinya dalam suatu sekolah khusus karena pemerintah selama ini hanya menyediakan sekolah-sekolah umum, sehingga anak-anak dengan kemampuan unggul berkembang bersama anak-anak normal. Anak-anak yang tergolong cerdas dan berbakat menjadi kurang dapat mencapai prestasi yang seharusnya ditampilkan karena rangsangan yang kurang sesuai. Sedangkan mereka memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan sesuai bakat dan minatnya. Sistem pendidikan di Indonesia pada dasarnya juga mendukung perlunya perhatian khusus bagi anak-anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Hal ini telah dikemukakan dalam GBHN tahun 1993 dan Pasal 8 ayat 2 UU Pendidikan No. 11 tahun 1989. Secara implisit hal-hal tersebut mengisyaratkan perlunya menyelenggarakan sekolah unggul sebagai salah satu alternatif untuk melayani anak-anak yang berbakat unggul, atau disebut juga anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Secara khusus, sekolah unggul bertujuan menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki keunggulan dalam hal-hal sebagai betikut, yaitu (a) keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) nasionalisme dan patriotisme yang tinggi; (c) wawasan IPTEK yang mendalam dan luas; (d) motivasi dan komitmen yang tinggi.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Prasetiyo Noor
Abstrak :

Mahasiswa seringkali kurang aktif terlibat dalam proses belajar di kelas, diduga ada pengaruh dari sensitivitas pada stigma akibat kesenjangan sosio-ekonomi. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh dari sensitivitas pada stigma akibat kesenjangan sosio ekonomi (SSID) pada hubungan pengendalian diri, kebiasaan belajar, dan keterlibatan aktif mahasiswa di kelas. Partisipan sejumlah 121 mahasiswa universitas X, terdiri dari 107 perempuan dan 14 laki-laki, dengan rentang usia 20-23 tahun. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji bivariate correlation dan uji regresi untuk melihat pengaruh moderasi SSID pada hubungan pengendalian diri dengan keterlibatan aktif di kelas melalui kebiasaan belajar. Hasil uji korelasi menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara pengendalian diri dengan kebiasaan belajar dan kebiasaan belajar dengan keterlibatan aktif mahasiswa di kelas. Hasil uji regresi menunjukkan peran kebiasaan belajar sebagai mediator pada hubungan pengendalian diri dengan keterlibatan aktif mahasiswa di kelas, namun tidak ada pengaruh yang signifikan dari SSID pada hubungan tersebut. Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah pengendalian diri yang baik dan kebiasaan belajar yang teratur dapat menjadi prediktor terhadap keterlibatan aktif mahasiswa di kelas, sementara implikasi praktisnya dapat dilakukan dengan melatih pengendalian diri dan membentuk kebiasaan belajar yang teratur untuk menggugah mahasiswa agar lebih aktif di kelas.


College students were often less-actively in their involvement at the classroom, thus  there was a suspected from the effect of sensitivity to stigma of SES-based identity discrepancy. This study aimed to see the effect of sensitivity to SES-based identity discrepancy (SSID) in the relationship of self-control, homework habits, and classroom engagement. Participants were 121 students from university X, consisted of 107 women and 14 men, with an age-range of 20-23 years. Analysis used in this study were bivariate correlation and regression test to see the moderation effect of SSID on the relationship of self-control and classroom engagement through homework habits. The results showed a positive and significant correlation between self-control and homework habits, then homework habits and classroom engagement. The regression test results showed the role of homework habits as a mediator in the relationship of self-control and classroom engagement, while there is no significant moderation effect of SSID. Theoretical implications from this study, such as high self-control and good homework habits can be a predictor of student`s classroom engagement, while the practical implications can be started with self-control training and formed a good homework habits to inspire students became more active in the classroom.

2019
T53165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Endah Palupi Puspitaningrum
Abstrak :
Siswa-siswa pada tingkat pendidikan dasar (Sekolah Dasar) mulai menghadapi tugas-tugas sekolah yang diberikan gurunya untuk menanibah pengelahuan dan untuk menguji ketrampilan atau pengetahuan yang dimilikinya. Salah satu bentuk tugas kelas tersebut adalah tugas Pekerjaan Rumah (PR) dimana tugas ini dilakukan selama jam-jam di luar jam sekolah dan digunakan untuk meningkatkan jumlah waktu siswa menghabiskan suatu materi. Slavin (1994) menyatakan bahwa tugas PR merupakan suatu hal yang penting untuk diberikan pada setiap mata pelajaran dan di tiap tingkat kelas. Hal ini dikarenakan pemberian tugas PR mempunyai dampak yang positif terhadap pembelajaran. Selain itu, bagi siswa SD, tugas PR dapat membantu dalam mengembangkan kebiasaan belajar serta sikap yang positif yang dibutuhkan agar unggul di sekolah. Paulu (1995) menyatakan bahwa lugas PR yang baik dan dikerjakan dengan sukses oleh siswa bisa membantunya dalam mengembangkan kebiasaan belajar dan sikap belajar serta bisa mendorong "love of learning" dalam jangka panjang. Kebiasaan belajar yang dibentuk sejak masa SD ini merupakan fundamental bagi anak dalam menghadapi masa belajar seterusnya. Kebiasaan belajar merupakan suatu perilaku otomatis atau suatu kebiasaan yang sangat positif pengaruhnya dan merupakan cara yang sangat baik untuk mempelajari serta memahami suatu materi pelajaran. Untuk dapat melakukan hal tersebut seorang siswa membutuhkan dukungan yang berasal dari luar dirinya, dimana dalam hal ini adalah keterlibatan orang tua pada tugas PR, karena merupakan hal yang esensial. Keterlibatan orang tua ini juga dapat berfungsi remedial dan apabila terencana maka merupakan kontributor yang signifikan pada efektivitas pemberian tugas PR, dimana salah satunya adalah mengembangkan kebiasaan belajar. Tujuan dilakukannya penelitian ini dibagi menjadi 3 permasalahan yaitu untuk mengetahui (1) apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tugas PR dan keterlibatan orang tua pada tugas PR secara bersama-sama terhadap kebiasaan belajar siswa? (2) apakah tugas PR memberikan sumbangan yang signifikan pada kebiasaan belajar siswa? (3) apakah keterlibatan orang tua pada tugas PR memberikan sumbangan yang signifikan pada kebiasaan belajar siswa?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif sedangkan untuk pengambilan sampelnya digunakan metode lion probnbiUhj sanipling dimana tidak semua subyek dalam populasi mendapatkan kesempaian yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah accidental sampling (incidental sanipling) dengan alasan kemudahan untuk mendapatkan sampel. Alat pengumpul data yang digunakan adalah 3 buah kuesioner yaitu kuesioner tugas PR , kuesioner kebiasaan belajar -yang diberikan kepada siswa-siswi kelas 5 SD yang menjadi subyek penelitian serta kuesioner keterlibatan orang tua pada tugas PR -yang diberikan kepada orang tua siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini. Jumlah subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah 184 orang berasal dari siswa-siswa kelas 5 yang berasal dari 3 SD dan 176 orang berasal dari orang tua siswa. Namun untuk pengujian hipotesa dilakukan pada 176 subyek baik dari siswa maupun orang tua karena kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini harus dipasangkan dari kedua subyek. Pada penelitian ini digunakan try out terpakai dimana sampel yang digunakan untuk menguji reliabilitas dan validitas alat tes/alat pengukuran sama dengan sampel yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data untuk menguji hipotesa-hipotesa penelitian maka" didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara tugas PR dan keterlibatan orang tua pada tugas PR secara bersama-sama terhadap kebiasaan belajar siswa. Selain itu juga didapatkan hasil bahwa tugas PR memberikan peranan dan sumbangan yang signifikan pada kebiasaan belajar siswa. Hasil lainnya adalah keterlibatan orang tua pada tugas PR tidak memberikan peranan dan sumbangan yang signifikan pada kebiasaan belajar siswa. Penelitian ini juga melakukan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan hasil penelitian , diskusi serta saran-saran untuk pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S2893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library