Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Balitbang Diklat Kementrian Agama RI, 2021
255 REL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I. Made Pantja
"Pendahuluan
Secara simbolis tujuan hidup orang Bali tercermin dalam kosmologi Hindu tentang pemutaran Gunung Mandaragiri di lautan susu untuk mendapatkan air suci kehidupan yang disebut tirta amrta. Untuk mengaduk lautan susu dipergunakan gunung tersebut dan untuk menjaga keseimbangan bagian bawah gunung disangga oleh seekor kura-kura raksasa yang dibelit oleh seekor ular naga. Pemutaran gunung tersebut dilakukan oleh para dewa yang dipimpin oleh Dewa Wisnu.
Arti simbolis kosmologi tersebut bahwa kehidupan di dunia ini selalu berputar dan berubah-ubah. Agar manusia selalu dapat mengikuti perubahan yang terjadi diperlukan keseimbangan dengan cara menghayati ajaran-ajaran agama.
Secara konseptual ajaran Hindu menyebutkan bahwa tujuan hidup beragama adalah moksartam jagaditayaca, iti dharma artinya hidup ini untuk mencapai kebahagiaan, kebahagiaan di akhirat (moksa) dan kebahagiaan di dunia ini (jagadita) (Mastra, 1982:24). Kebahagiaan tersebut dianggap sebagai penghubung untuk bisa kembali kepada asal mula manusia yaitu Hyang Widi, Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk itu sebutan untuk Hyang Widhi adalah Sangkan Paran yang artinya asal mula. Orang Bali amat percaya bahwa kehidupan di dunia ini berpengaruh terhadap kehidupan di dunia baka setelah meninggal dunia sehingga ada anggapan umum bahwa hidup di dunia ini untuk mencari bekal nanti setelah meninggal.
Bakal tersebut berupa hasil perbuatan yang dilakukan selama hidup yang disebut karma phala yaitu karma berarti perbuatan dan phala berarti hasil atau buah. Hasil yang akan diterima nanti tergantung pada baik buruknya karma. Dalam pengertian ini bukan saja perbuatan nyata tetapi juga termasuk berpikir dan berkata. Ketiga perbuatan ini berbuat, berkata dan berpikir yang baik dan benar merupakan pedoman yang tercakup dalam konsep trikaya parisuda isinya manacika yaitu berpikir yang baik; wacika yaitu berkata yang benar dan kayika artinya berbuat yang benar (Mastra, 1982:56).
Kehidupan beragama adalah fenomena sosial budaya yang dapat diamati di dalam kehidupan sehari-hari. Agama bagi penganutnya dianggap sebagai suatu kebenaran mutlak yang memuat ajaran dan dipakai sebagai pedoman hidup yang amat diyakini kebenarannya sehingga didalam menghayati ajaran-ajaran tersebut para penganut bukan saja tidak menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang rasional tetapi juga melibatkan emosi dan perasaan yang dampaknya penganut suatu agama menyerahkan keseluruhan jiwa dan raga kepada agama yang dianutnya (Suparlan,1982:76).
Ajaran-ajaran agama yang dipakai sebagai pedoman hidup di dalam kehidupan sehari-hari berisikan nilai-nilai aturan-aturan, resep-resep dan sebagainya yang mendorong prilaku dan kelakuan manusia. Ajaran-ajaran tersebut bersifat normatif yaitu sebagai tolak ukur untuk menentukan mana perbuatan yang sebaiknya bisa dilakukan dan mana yang sebaiknya tidak dilakukan, gejala mana yang harus dipertahankan dan mana yang tidak baik dilanjutkan dan sebagainya.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amich Alhumami
"Tesis ini bermaksud membahas mengenai bagaimana kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam dan di luar lingkungan Pesantren Cipasung Tasikmalaya Jawa Barat, terlibat konflik. Secara khusus dalam konteks eksternal, penulis ingin melihat dinamika konflik ideologis antara Jemaat Ahmadiyah, yang mewakili faham keagamaan Ahmadiyah dan Pesantren Cipasung, yang mewakili faham keagamaan ahlussunnah wal jam?ah atau Nahdlatul Ulama. Sedangkan dalam konteks internal, penulis ingin melihat dinamika konflik organisatoris antara pimpinan pesantren (dalam hal ini keluarga kiai) dengan pengurus BP2M.
Struktur sosial Desa Cipakat, tempat Pesantren Cipasung, menggambarkan sebuah masyarakat yang majemuk dari segi faham keagamaan, sehingga bisa membuka peluang terjadinya konflik. Sedangkan struktur organisasi di Pesantren Cipasung sendiri juga memperlihatkan keragaman unit program dengan melibatkan peran dari berbagai unsur. Kompleksitas peran dalam pesantren itu akan bersinggungan dengan kepentingan-kepentingan tertentu dari para pelaku organisasi, sehingga kemungkinan terjadi konflik pun menjadi terbuka."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"historically, the Muslims came to embrace a lawful of interpreting the Qur'an and early in their history. This method relies on a hadith-based interpretation of the Qur'an and most Muslims view this as the only legitimate way to road the scripture...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kautsar Azhari Noer
[Place of publication not identified]: Titik-Temu: Jurnal Dialog Peradaban, 2009
TIJUDIP
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pakpahan, Rykcar Gavril Balint Pardjoendjoengan
"Penelusuran kepustakaan dilakukan untuk mengangkat berbagai fenomena keagamaan. Dari fakta-fakta yang ada ternyata setiap agama dalam ritual-ritualnya mengandung konsep dan unsur-unsur musikal. Manusia adalah mahluk religius dan simbolik yang dapat memahami dan menggunakan simbol dalam setiap aspek kehidupannya termasuk dalam memahami Tuhannya sebagaimana yang dipaparkan oleh Eliade, Rudolf Otto dan Cassirer. Fenomenologi keagamaan bertujuan untuk mencari hakikat dan kesamaan sehingga. Kita kemudian menemukan benang merah bahwa pada dasarnya, unsur-unsur musikal itu ternyata memiliki peran yang penting dalam setiap ritual khususnya untuk mengkondisikan umat saat ritual dilakukan untuk membawanya kepada Tuhan dan bahkan menyatu dengan Tuhannya. Hal ini berlaku bagi semua agama meski dengan konsep yang berbeda-beda. Pemahaman akan adanya kesamaan antar agama secara umum diharapkan memberikan pemahaman beragama yang inklusif kepada sehingga dapat menghargai keberagaman beragama yang ada di hadapannya karena ternyata ada benang merah yang menghubunkannya satu dengan lainnya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurwahidin
Jakarta: Midada Rahma Press, 2011
297.4 NUR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Telesphorus Krispurwana Cahyadi
Yogyakarta: Kanisius, 2011
248.4 KRI y
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dais Dharmawan P.
"Relief Karmawibhangga terdiri dari 160 panil yang berisikan ajaran karma dari teks Mahakarmawibhangga. Relief Karmawibhangga banyak menggambarkan kehidupan masyarakat pada abad ke-9 sampai ke-10 M di Jawa. Relief ini digambarkan perilaku masayarakat baik dalam aspek sosial maupun aspek keagamaan seperti kegiatan keagamaan. Kegiatan keagamaan digambarkan pada 79 panil. Kegiatan keagamaan yang dimaksud adalah kegiatan pemberian derma, kegiatan pengajaran, kegiatan yang berkaitan dengan bangunan suci, dan kegiatan meditasi. Tokoh yang terlibat dalam kegiatan keagamaan tersebut sedikit banyak memperlihatkan adanya pengaruh dari jenis kelamin, status sosial, dan jumlah tokoh kepada penggambaran kegiatan keagamaan pada relief Karmawibhangga.

Relief Karmawibhangga consists of 160 panels containing doctrine of karma from the text of Mahakarmawibhangga. Karmawibhangga reliefs depicting the life of many people in the 9th until the 10th AD in Java. The relief described behavior in both the social aspects of society and religious aspects such as religious activities. Religious activities described in 79 panels. Religious activity in questions are the charitable giving activities, teaching activities, activities related to the sacred building, and meditation activities. People who are involved in religious activities more or less shows the influence of gender, social status, and the number of figures to the depiction of religious activity on Karmawibhangga relief."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>