Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Arok
Abstrak :
Di dalam sistem tenaga listrik, energi listrik dibangkitkan oleh pembangkit tenaga listrik dan disalurkan ke beban metalui saluran penghantar. Sebagian besar beban listrik bersifat induktif, artinya karakteristik beban jenis ini membutuhkan daya yang terdiri atas daya aktif (MW) dan days reaktif (MVAR). Adapun yang dimaksud dengan daya aktif adalah daya yang menghasilkan kerja sedangkan days reaktif merupakan daya yang tidak menghasilkan kerja. Umumnya kebutuhan daya reaktif pada beban induktif relatif besar, hal ini menyebabkan faktor days beban jenis ini relatif rendah. Adapun yang dimaksud dengan faktor daya adalah hasil perbandingan antara besar daya aktif terhadap days semu, dimana days semu didapatkan dari hasil penjumlahan vektoris days aktif dan days reaktif. Rendahnya faktor days beban induktif membawa dampak yang merugikan, yaitu membesarnya jatuh tegangan, rugi-rugi daya aktif, dan rugi-rugi energi listrik berupa panas pads saluran penghantar. Hal tersebut dapat diterangkan sebagai berikut : Arus yang dibutuhkan beban induktif yang mengalir pada saluran penghantar secara vektoris merupakan hasil penjumlahan antara arus aktif dan anus reaktif. Besar anus aktif ditentukan oleh daya aktif beban sedangkan arus reaktif ditentukan oleh daya reaktif beban. Pengaruh yang merugikan semakin besar jika arus reaktif yang di butuhkan beban induktif semakin besar, dimana kebutuhan arcs reaktif tersebut sepenuhnya disediakan oleh pembangkit tenaga listrik. Akibat tersebut tedadi maka akan memperbesar arcs hantaran. Dengan asumsi panjang saluran penghantar (km) tetap dan impedansi saluran penghantar (Ohm / km) juga tetap, jatuh tegangan berbanding lurus dengan besar anus hantaran sedangkan rugi-rugi daya aktif dan rugi-rugi energi listrik berupa panas berbanding lures dengan kuadrat arus hantaran. Artinya semakin besar komponen arcs reaktif yang mengalir pada saluran penghantar akan memperbesar jatuh tegangan, rugi-rugi daya aktif, dan rugi-rugi energi listrik berupa panas pads saluran penghantar. Untuk memperkeeil pengaruh yang merugikan dilakukan dengan memperbesar faktor daya sistem tenaga hstrik, salah satunya dengan pemasangan bank kapasitor secara paralel di dekat beban. Fungsi bank kapasitor menyediakan sebagian kebutuhan days reaktif beban sehingga akan memperkeeil days reaktif yang disediakan pembangkit tenaga listrik. Semakin kecil daya reaktif yang disediakan pembangkit tenaga listrik akan memperkecil komponen anus reaktif yang mengalir pada saluran penghantar. Di PT Caltex Pacific Indonesia sebagian besar beban listrik adalah pompa minyak bumi, dimana beban tersebut merupakan beban yang bersifat induktif yang membutuhkan daya reaktif yang relatif besar. Dengan rendahnya faktor daya pompa minyak bumf, dampak yang tedadi antara lain adalah membesarnya rugi daya aktif dan rugi energi listrik berupa pangs pada saluran penghantar dilingkungan Perusahaan tersebut. Dalam tugas akhir ini faktor daya sistem tenaga listrik di PT Caltex Pacific Indonesia dinaikkan dengan pemasangan bank kapasitor secara paralel, kemudian secara ekonomis akan dibandingkan antara harga jual energi listrik (KW) yang terselarnatkan dengan adanya penurunan rugi-rugi energi listrik akibat pemasangan bank kapasitor dengan harga pembelian bank kapasitor tersebut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herawati Ys
Abstrak :
ABSTRAK
Sebenarnya, Gyrator kapasitor hampir menyerupai dengan transformator konventional mempunyai inti magnet permanen dengan permeabilitas tinggi dan diberi celah udara. Konvertor Cuk sebelum modifikasi mempunyai riak arus keluaran lebih dari 30 %, pada saat tanpa beban. Saat ini konvertor Cuk menggunakan metoda soft switching dengan komponen aktif seperti IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor), GTO (Gate Turn Off). Thyristor sebagai switching dengan metoda PWM (Pulse Wave Modulation) sampai menjadi 6 %. Hasil penelitian ini diperoleh dengan menggunakan empat inti magnet tipe E berbahan ferit, berpemeabilitas tinggi, dengan enam celah udara, disertai puntiran konduktor, sehingga mampu meredam riak arus keluaran ketika dibebani R,L dan C. Hasil studi tentang kopling elektromagnetik dengan metoda pendekatan rangkaian magnet, sampai efisiensi 99,4 %, meninggikan magnetomotans dan arus, meredam riak arus 0,36 %. Pemodelan inti magnet tipe E yang terbaik diperoleh pada model 1, dengan tiga konduktor puntir beradius 1,6 10-3mm. Dengan konfigurasi model riak arus keluaran mampu direduksi sampai menjadi 0,036 %.
ABSTRACT
Principally, the Gyrator capacitor in the Cuk converter has a similiar construction with an ordinary transformer having a permanent magnet?s core with high permeability and with an air gaps. An ordinary Cuk convertor has an output ripple current more than 30 %, at no load condition. Nowadays the Cuk converter?s use soft switching methods with an active components such as IGBT (insulated Gate Bipolar Transistor), GTO (Gate Turn Off) Thyristors for switching or by using PWM (Pulse Wave Modulation) to reduce the ripple current to 6 %. In this research, the Gyrator capasitor consist of four magnet core type E with 6 air gaps. magnet cores materials of Ferrite having high permeability and twisted conductor winding are being used to reduce the output ripple current for a R, L,C load. The study result about the electromagnetic coupling with the approached magnetic circuit method shows an efficiency 99.4%, the best model of magnetic core is the type E was obtained by the model 1, with three twisted conductor?s of with radius of 1.6 x 10-3 m. By using this configuration, the model enables to reduce output ripple current to 0.036%.
Depok: 2011
D1209
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rinaldi
Abstrak :
ABSTRAK
Harmonik adalah gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik berupa distorsi pada bentuk gelombang arus dan gelombang tegangan.. Bentuk gelombang yang diperoleh tidak sinusoidal murni dan gangguan bersifat kontinu selama sistem tenaga listrik dibebani dengan beban taklinier. Sehingga gejala harmonik merupakan suatu hal yang mendapat perhatian saat ini, karena menyebabkan penurunan kualitas dan kerusakan peralatan dan beban pada sistem tenaga listrik .

Bank kapasitor merupakan salah satu peralatan yang digunakan secara luas pada sistem tenaga listrik untuk memperbaiki faktor daya dan efisiensi dari sistem tersebut. Karakteristik utama dari kapasitor adalah nilai reaktansinya dipengaruhi oleh besar frekuensi dari tegangan yang mencatunya. Dengan adanya harmonik pada gelombang tegangan akan menimbulkan perubahan pada nilai reaktansi dari kapasitor tersebut.

Pada skripsi ini akan disimulasikan pengaruh pada arus dan tegangan serta indeks distorsi yang dihasilkan akibat penempatan bank kapasitor pada sistem tenaga listrik yang mengandung harmonik, dengan menggunakan program EDSA 2.9.
2001
S39610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhadi
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan semakin banyaknya penggunaan motor induksi sate fasa dalam kehidupan sehari-hari dan makin banyak pula motor tersebut yang menggunakan elemen switch semlkonduktor untuk mengontrol kecepatannya, maka kiranya dlperlukan alat/cara yang cepat untuk memprediksikan penampilan motor tersebut. Tulisan ini memberikan program simulasi yang dapat menampilkan penampilan motor balk keadaan transien maupun keadaan tunak motor kapasitor yang d1 catu dengan mvnber AC langsung dan yang d1 catu dengan konverter dua arah. Hash simulasl yang ditampilkan berupa arcs, tegangan, dan torsi sesaat, karakteristik.- torsi, daya, n4gi tembaga stator, nigi tembaga rotor, dan efisiensi terhadap perubahan 4ecepatan serta harmonik yang timbal akibat pemakalan konverter tersebut. Darl hasil simulasl tersebut diberikan anallsa pengaturan dan penampllan motor.
1996
S38778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Adi Prasetyo
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk merancang kapasitor bank dalam suatu penyulang PLN menggunakan metode Ant Colony Optimization (ACO). Penyulang PLN adalah bagian penting dari sistem distribusi listrik yang memastikan stabilitas dan kualitas tegangan listrik. Kapasitor bank, sebagai sumber daya reaktif tambahan, memainkan peran penting dalam menyeimbangkan beban induktif dan mengkompensasi daya reaktif yang hilang dalam sistem. Dalam konteks ini, ACO digunakan sebagai metode optimasi untuk menemukan penempatan optimal kapasitor bank yang dapat meningkatkan kinerja sistem distribusi listrik. Metode ACO (Ant Colony Optimization) digunakan untuk mengoptimalkan penempatan kapasitor bank pada penyulang PLN. Metode ini meniru perilaku koloni semut dalam mencari jalur terpendek ke sumber makanan, diadaptasi untuk mencari solusi optimal dalam penempatan kapasitor bank. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tegangan, arus, dan rugi-rugi daya, penelitian ini menghasilkan strategi penempatan yang dapat mengurangi rugi-rugi daya, meningkatkan tegangan, serta meningkatkan efisiensi energi pada sistem distribusi listrik. Studi ini melibatkan pemodelan sistem distribusi listrik, analisis aliran daya, dan penggunaan metode ACO untuk menemukan penempatan optimal kapasitor bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode ACO dapat menghasilkan solusi yang efisien dalam penempatan kapasitor bank, sehingga meningkatkan stabilitas dan kualitas tegangan listrik dalam sistem distribusi PLN. Kesimpulan dari studi ini menunjukkan pentingnya penggunaan teknik optimasi seperti ACO dalam merancang kapasitor bank dapat digunakan untuk merancang sistem distribusi listrik, khususnya dalam penempatan kapasitor bank. Dengan menggunakan metode ACO, dapat dicapai peningkatan signifikan dalam kinerja sistem distribusi listrik, sehingga memungkinkan penghematan energi dan peningkatan kualitas layanan listrik bagi pelanggan. Penambahan kapasitor bank dengan metode ACO menunjukkan bahwa drop tegangan menjadi lebih kecil dan sesuai dengan aturan SPLN no. 72 tahun 1987. Ini menunjukkan bahwa dalam konteks penyesuaian load flow, PLN menggunakan penyesuaian kapasitor bank untuk perencanaan distribusi listrik yang lebih baik. ......This study aims to design capacitor banks in a PLN feeder using the Ant Colony Optimization (ACO) method. PLN feeders are vital parts of the electrical distribution system that ensure stability and quality of electrical voltage. Capacitor banks, as additional reactive power resources, play a crucial role in balancing inductive loads and compensating for reactive power loss in the system. In this context, ACO is used as an optimization method to find the optimal placement of capacitor banks that can enhance the performance of the electrical distribution system. The ACO method is utilized to optimize the placement of capacitor banks in PLN feeders. This method mimics the behavior of ant colonies in finding the shortest path to a food source, adapted to search for optimal solutions in capacitor bank placement. By considering factors such as voltage, current, and power losses, this research generates placement strategies that can reduce power losses, increase voltage, and improve energy efficiency in the electrical distribution system. This study involves modeling of the electrical distribution system, power flow analysis, and the use of the ACO method to find optimal capacitor bank placement. The research results indicate that the application of the ACO method can produce efficient solutions in capacitor bank placement, thereby enhancing the stability and quality of electrical voltage in PLN distribution systems. The conclusion of this study underscores the importance of utilizing optimization techniques such as ACO in designing capacitor banks for electrical distribution systems, particularly in capacitor bank placement. By employing the ACO method, significant improvements in the performance of the electrical distribution system can be achieved, enabling energy savings and enhancing the quality of electrical service for customers. The addition of capacitor banks using the ACO method shows that voltage drops are reduced and comply with SPLN Regulation No. 72 of 1987. This indicates that in the context of load flow adjustment, PLN utilizes capacitor bank adjustments for better electrical distribution planning.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat W. Adi
Abstrak :
Telah dibuat kapasitor lapisan tipis Ta20s dengan ketebalan 200 - 400 nm. Lapisan dasar Tantalum didepositkan secara deposisi berkas elektron pada kaca prepare setebal 600 nm yang kemudian dioksidasikan secara anodik didalam elektrolit (NH4)3BO3 dengan nilai pH 8. Sisa lapisan yang tak teroksidasi berlaku sebagai elektroda dan sebagai elektroda lainnya didepositkan Tantalum diatas lapisan Ta205 yang telah terbentuk. Karakterisasi dilakukan dengan mengukur besar kapasitansi dan konstanta dielektrik dengan metoda LCR-bridge, lmpedansi AC, dan Penyimpanan muatan. Konstanta dielektrik yang diperoleh 23 sangat mendekati harga literatur (25). Harga kapasitansi pengukuran secara penyimpanan muatan umumnya lebih rendah dari kedua metoda lainnya dan menunjukkan kebocoran muatan yang tersimpan. Mutu yang tidak tinggi ini dikonfirmasi dengan pengujian arus bocor yang mempunyai orde besaran mikroAmpere. Hal ini diperkirakan disebabkan adanya inhomogenitas dan porositas pada lapisan Ta2O5 yang terbentuk pada proses oksidasi anodik.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nirwan Syarif
Abstrak :
Kapasitor lapis ganda elektrokimia (KLGE) merupakan piranti dapat menyimpan energi listrik pada kedua sisi elektrodanya. Pada penelitian ini, elektroda KLGE dibuat dari karbon aktif kayu gelam. Pelet dan serbuk kayu gelam merupakan bahan dasar dalam pembuatan karbon aktif. Pelet kayu gelam yang dikarbonisasi dan diaktivasi secara fisika menghasilkan pelet karbon aktif. Serbuk karbon aktif dibuat dari serbuk gergajian kayu gelam yang dikarbonisasi dan di-aktivasi secara kimia dengan garam logam transisi dari Fe, Ti dan Ni. Penentuan struktur pori, kristalografi dan gugus fungsi baik pelet maupun serbuk karbon aktif dilakukan dengan peralatan Isotermal BET, SEM, TEM, XRD, FTIR dan titrasi Boehm. Pelet karbon aktif dibentuk menjadi elektroda tanpa pengikat (binderless) dengan cara dipotong dan diamplas sedangkan serbuk karbon aktif dibentuk menjadi elektroda dengan cara kompresi panas bersama dengan bahan pengikat (binder) dan aktif permukaan (surfactant). Unjuk kerja elektroda diuji dengan menggunakan metoda voltammetri siklik, galvanostatis pengisian-pengosongan muatan (GCD) dan spektroskopi impedansi elektrokimia (EIS). Hasil karakterisasi memperlihatkan bahwa luas permukaan pelet karbon aktif berkisar 80 - 350 m2g-1 dan total pori 0,01 - 0,19 cm3g-1 sedangkan luas permukaan serbuk karbon aktif berkisar 100 - 250 m2g-1 dan total pori 0,03 - 0,15 cm3g-1. Morfologi karbon aktif terdiri dari permukaan halus dan licin dengan sedikit batas butir. Baik pelet maupun serbuk mengandung bagian mikrokristalin dan didominasi oleh gugus fungsi karboksilat dan laktonat. Elektroda karbon tanpa pengikat dan dengan pengikat yang dapat dibuat dengan penelitian ini memiliki nilai kapasitansi spesifik masing - masing berkisar 0,01 - 28 Fg-1 dan 0,001 - 2,8 Fg-1. Pengujian unjuk kerja elektroda pada KLGE yang masing - masing dilakukan dengan menggunakan metoda EIS dan GCD mendapatkan nilai kapasitansi berkisar 0,001 - 0,15 F dan 0,001 - 0,203 F. ......Electrochemical double layer capacitors (EDLC) are electrical device that able to store energy in both sides of their electrodes. In this research, EDLC's electrodes were developed from gelam wood activated carbon. Gelam wood pellets and sawdust were used as precursor for activate carbon. Gelam wood pellets were carbonized and physically activated to produced activated carbon pellets. Activated carbon powder were carbonized and chemically activated gelam wood sawdust with transition metal salt, i.e Fe, Ti and Ni. Pore structures, crystalography and functionality groups were determined using BET isothermal, SEM, TEM, XRD, FTIR and Boehm titration. Activated carbon pellets were transformed into electrodes with sizing and shaping whereas activated carbon powder was shaped into electrode using hotpress along with binder and surface active agent. Electrodes performance were test using cyclic voltammetery, charge-discharge galvanostatic (GCD) and electrochemical impedance spectroscopy (EIS) methods. Characterization results showed that activated carbon pellets surface area ranging 80 - 350 m2g-1 and 0.01 - 0.19 cm3g-1 of pores total, whereas activated carbon powder surface area ranging 100 - 250 m2g-1 and 0.03 - 0.15 cm3g-1 of pores total. Morphology of activated carbon were consisted of smooth and continuous surface with less grain boundaries. Both pellet and powder contained microcrystalite and dominated with carboxylic and lactonic functionility groups. Binderless and binderized carbon electrodes were produced in this research have 0.01 - 28 Fg-1 and 0.001 - 2.8 Fg-1 of specific capacitance values, respectively. Performance tests of electrodes in KLGE respectively measured with EIS and GCD methods have 0,001 - 0,15 F and 0,001 - 0,203 F of capacitance.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
D1394
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>