Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Taruli Rohana
Abstrak :
Kanker serviks (leher rahim) merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh dunia dan merupakan penyebab kematian utama kanker pada wanita di negara-negara yang sedang berkembang. Kanker ini adalah jenis kanker ketiga yang paling umum pada wanita, dimana lebih dari 1,4 juta wanita di seluruh dunia mengalaminya. Setiap tahun, lebih dari 460.000 kasus terjadi dan 80% nya ada di negara-negara berkembang dan sekitar 231.000 wanita meninggal karena penyakit tersebut. Menurut perkiraan Depkes RI (2000) insidens kanker serviks sebesar 100 per 100 ribu penduduk per tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan kejadian karsinoma serviks pada peserta program pencegahan kanker serviks "see and treat" metode pemeriksaan IVA dan dinilai determinan apa saja yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kejadian karsinoma serviks. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari kerjasama Female Cancer Programme, MFS "See and Treat" Project Leiden University Medical Center Leiden, The Netherlands dengan delapan universitas di Indonesia dan data dikumpulkan dengan desain potong lintang (cross sectional). Urutan analisis data meliputi univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel utama yang paling dominan mempengaruhi kejadian karsinoma serviks adalah cairan vagina dimana nilai p=0,000 OR=4,17 (95% CI:2,61-6,65). Variabel interaksi yang berhubungan dengan kejadian karsinoma serviks adalah cairan vagina abnormal (berlebihan, berbau dan berwarna kekuningan) dengan usia pertama kali menikah nilai p=0,003, OR=0,88 (95%CI:0,34-2,23). Perlu digalakkan bimbingan dan penyuluhan tentang determinan utama yang berhubungan dengan kejadian karsinoma serviks melalui media yang efektif dan efisien sehingga dapat memotivasi khususnya para wanita untuk memeriksakan organ reproduksinya secara berkala.
Cervical Cancer is one of the important healthy things for women in the world and one of the eminent death causes of cancer for women in the developing country. This cancer is the third common cancer where are more than 1.4 million women in the world suffering from it. Every year, there are more than 460.000 cases and 80% of those happen in developing country and around 231.000 women die because of this disease. The purpose for this research is to know occurrence determinant cervical carcinoma for participant cervical cancer preventive "see and treat" program inspection method IV A and what kind of determination value which give the big contribution to cervical carcinoma. This research constitutes of observational study using secondary data from Female Cancer Program, MFS "See and Treat" Project Leiden University Medical Center Leiden, The Netherlands with eight famous universities in Indonesia cooperated and collected data with cross sectional design. The sequences of data analysis cover univariate, bivariate and multivariate analyses. The result of research shows that the prime variable which is the very dominant cause of cervical carcinoma case is vagina liquid where is the vagina liquid value p=0,000 OR=4,17 (95% CI:2,61-6,65). Interaction variable which related with cervical carcinoma case is liquid abnormality of vagina value from women with marital age p=0,003 OR=0,88 (95% CI:0,34-2,23). We need to give lead and illumination about prime determination that relates to cervical cancer carcinoma by effective and efficient media so it can give motivation especially for women to checking up their reproduction organ periodically.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T28383
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Kurniawati
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Rini KurniawatiProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Determinan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Pada Siswi Kelas Xdan XI di SMA 3 Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo ProvinsiJambi Tahun 2018AbstrakKanker serviks merupakan salah satu kanker paling umum terjadi pada wanita. WHOmemperkirakan akan terjadi peningkatan 25 selama 10 tahun kedepan dari jumlah kematian akibat kankerserviks di seluruh dunia hampir 280.000 pada tahun 2015. Pengetahuan remaja tentang infeksi virus HPVsebagai penyebab kanker serviks dan penyakit menular lainnya masih sangat rendah dibawah 1 menurutSDKI-KRR tahun 2012. Tujuan penelitian menilai pengetahuan tentang kanker serviks dan faktor-faktoryang mempengaruhi pada siswi kelas X dan XI di SMA 3 Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten TeboProvinsi Jambi tahun 2018. Peneliti menggunakan desain studi crossectional dengan melibatkan 172sampel, data dikumpulkan melalui quesioner yang diisi sendiri oleh responden. Hasil penelitianmenunjukkan proporsi pengetahuan remaja tentang kanker serviks adalah 39,5 . Hasil uji bivariatmenunjukkan ada hubungan antara keterpaparan media komunikasi p=0,002 , pendidikan ibu p=0,049 dan sumber informasi dari guru p=0,023 dengan pengetahuan tentang kanker serviks. Hasil multivariatmenunjukkan bahwa adanya hubungan keterpaparan media komunikasi dengan pengetahuan tentangkanker serviks p=0,005 dengan nilai OR 2,750 dan sumber informasi dari guru p=0,039 dengan nilaiOR 2,200 setelah dikontrol variabel pendidikan ayah, pendidikan ibu, umur dan sumber informasi daritenaga kesehatan. Berdasarkan hal tersebut perlu ditingkatkan komunikasi guru dan murid serta upayapromosi melalui media lebih menarik dan informatif.Kata kunci: Pengetahuan, Kanker serviks, Remaja.
ABSTRACT
Name Rini KurniawatiStudy Program Ilmu Kesehatan MasyarakatTitle Determinants of Knowledge About Cervical Cancer in Grade X and XIStudents in SMA 3 Sub Distric Tebo Tengah Distric Tebo in RegencyThe Province Of Jambi Of The Year 2018AbstractCervical cancer is one of the most common cancers in women. WHO estimates there will be a 25 increaseover the next 10 years from the number of deaths from cervical cancer worldwide nearly 280,000 by 2015.Adolescent knowledge of HPV viral infection as a cause of cervical cancer and other infectious diseases isstill very low below 1 according to SDKI KRR 2012. The objective of the study is to assess theknowledge of cervical cancer and the factors that influence the students of class X and XI in SMA 3Kecamatan Tebo Tengah Tebo District Jambi Province in 2018. The researcher uses cross sectional studydesign involving 172 samples, data collected through questioner filled by respondents. The results showedthe proportion of adolescent knowledge about cervical cancer was 39.5 . The result of bivariate test showsthere is correlation between exposure of communication media p 0,002 , mother education p 0,049 and source of information from teacher p 0,023 with knowledge about cervical cancer. The multivariateresult showed that there was a correlation between communication media and knowledge about cervicalcancer p 0,005 with OR 2,750 value and teacher information source p 0,039 with value of OR 2,200after controlled by education variable of father, mother education, age and source of information of healthworkers. Based on this need to be improved communication of teachers and students as well as promotionalefforts through the media more interesting and informative.Keyword Knowledge, cervical cancer, Adolescent.
2018
T50556
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutik Rahayu
Abstrak :
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang makna pengalaman suami dengan istri yang mengalami kanker serviks. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Pada penelitian ini ditemukan 9 tema yaitu : 1). Respon awal suami terhadap diagnosa kanker servik, 2). Pemahaman suami terhadap kanker serviks 3). Memberi dukungan kepada istri. 4). Memperoleh dukungan keluarga atau kerabat. 5). Bentuk penyesuaian suami terhadap istri dengan kanker serviks. 6). Pelajaran atau hikmah yang diperoleh setelah istri sakit. 7). Koping suami. 8). Harapan suami terhadap pengobatan istri. 9). Harapan suami terhadap pelayanan keperawatan. Peran perawat sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan konseling pada pasangan. ......Based on the study's purpose discriptive phenomenology was selected as appropriate design to discovery the essence of the experience. Results nine theme: 1). Experience during diagnosis period. 2). Husband's knowledge abaout cervical cancer. 3). Give social support for wive.4). Received social support from family and significant others. 5). Husband Adjustment with cervical cancer wive's. 6). Finding meaning in disease. 7). Husband cope. 8) Hoping wive-treatment. 9). Hoping with nursing care practice.Nurses roles needed for husbands and his partners to given counseling. And given about cervical cancer to increase husbands knowledged.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Nuranna
Abstrak :
Latar Belakang : Kanker serviks merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi kaum perempuan di Indonesia. Program skrining kanker serviks secara luas adalah pemecahan masalahnya. Pelaksanaan program skrining dengan tes pap mengalami kendala penyediaan SDM dan sarana, maka perlu dipilih metode skrining alternatif yang Iebih berdaya laksana yaitu dengan IVA (lnspeksi Visual dengan Asam Asesat) Sebelum menerapkan metode skrining IVA pada masyarakat dengan mempertimbangkan aspek sosmal ekonoml dan budaya. Maka, ditawarkan pemecahan masalah dalam rangkaian Model Penanggulangan Kanker Serviks Berdaya Laksana Proaktif-VO (Proaktif, koordinatif dengan skrining IVA dan Krioterapi) yang merupakan rangkauan kegiatan persiapan wilayah, pelatihan bidan dan kader kesehatan penyuluhan skrining IVA dan krioterapi. Tujuan: Memperoleh model penanggulangan kanker serviks yang memberi kemungkinan cakupan skrining lebih luas (efektif) dan Ieblh efisien serta kemungkinan berkesinambungan dalam upaya menemukan test prakanker serviks. Tujuan tambahan adalah 1) mengetahui prevalensi lesi prakanker dan kanker serviks berbasis data populasi 2) mengetahui sensivitas dan spesifitas temuan IVA Jika dibandingkan dengan temuan tes pap pada kasus test prakanker 3) mengetahui faktor risiko dari temuan kasus lesi prakanker serviks 4) mengetahui faktor pendorong dan penghambat bagi kesediaan responden untuk melakukan pemeriksaan skrining. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi intervensi dengan menerapkan suatu model pcnanggulangan kanker Serviks Proaktlf VO pada tatanan komunitas. Penelitian dilakukan di tingkat kecamatan. Dilengkapi dengan uji deskriptif untuk menilai karakteristik masyarakat di daerah penelitian dan uji diagnostik untuk menilai sensivitas dan spesifisitis metode skrining IVA terhadap tes pap. Lokasi: Kecamatan Pademangan (Kelurahan Ancol dan Kelurahan Pademangan Barat) Jakarta Utara Subjek Penelitian merupakan sampel konsekutif seluruh perempuan usia 20 tahun atau yang sudah menikah hingga 70 tahun yang dapat disertakan. Hasil: Berhasil direkrut 6.293 responden untuk disuluh dan didata. Dari kelompok tersebut yang diantaranya dilakukan tes pap. Dari data awal diperoIeh informasi dan kuesioner, sebagian besar (71 72%) pernah mendengar tes pap sebagai cara deteksi dini kanker serviks yang sudah perah duperiksa tes pap 538 responden (8 54%). Pada penelitian ini dinilai biaya menemukan satu kasus LIS. Hal ini dimungkinkan dengan membandingkan biaya menemukan satu kasus LIS menurut IVA adalah Rp 314,148,48 dan biaya menemukan satu kasus LIS menurut tes pap adalah Rp 1.728.333,00 dari populasi. Penilaian akurasi pemriksaan IVA terhadap tes pap, yaitu sensivitas IVA 92,31% dengan spesifitas 98,87%, Kappa 0,6265. Pemeriksaan IVA terhadap baku emas tes pap dengan keterandalan tinggi, dinyatakan dengan agreement 89,89%. Cakupan skrining dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendorong untuk mengikuti pemeriksaan skrining, adalah: a) adanya keluhan (secara berurutan adalah keputihan, nyeri panggul, perdarahan diluar haid, perdarahan pasca senggama); b) adanya riwayat IMS pada suami; c) peran PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga); d) aanya riwayat pemeriksaan kandungan di luar hamil. Adapun faktor bukan pendorong mengikui pemeriksaan skrining, adalah : a) tidak pernah mendengan informasi tes pap; b) peserta sudah mengikuti pemeriksaan tes pap. Temuan lesi prakanker seriks berkaitan dengan faktor: a) keluhan keputihan ( OR 2,88; p 0,000); b) pernah mendengar informasi tes pap (OR 0,68; p 0,0010); c) usia peserta lebih dari 31 tahun (OR 1,40; p 0,0062). Pelaksanaan krioterapi baru dapat dilaksanakan pada 8 kasus yang terindikasi memerlukan terapi. Pada telitian ini belum dapat diambil kesimpulan lengkap untuk peran krioterapinya. Kesimpulan: Model penanggulangan kanker serviks Proaktif-VO di suatu wilayah yang dilakukan secara aktif, koordinatif, berbasis skrining IVA dapat dilakukan lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pendekatan umum yang ada selama ini Kesimpulan ini ditunjang dengan cakupan skrining pada data awal 8,5%, meningkat menjadi 50,08% dan efektifitas penggunaan data yang lebih baik; kesahihan dan keterandalan pemeriksaan IVA yang teruji baik.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
D710
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Nuranna
Abstrak :
Latar Belakang : Kanker serviks merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi kaum perempuan di Indonesia. Program skrining kanker serviks secara luas adalah pemecahan masalahnya. Pelaksanaan program skrining dengan tes pap mengalami kendala penyediaan SDM dan sarana, maka perlu dipilih metode skrining alternatif yang Iebih berdaya laksana yaitu dengan IVA (lnspeksi Visual dengan Asam Asesat) Sebelum menerapkan metode skrining IVA pada masyarakat dengan mempertimbangkan aspek sosmal ekonoml dan budaya. Maka, ditawarkan pemecahan masalah dalam rangkaian Model Penanggulangan Kanker Serviks Berdaya Laksana Proaktif-VO (Proaktif, koordinatif dengan skrining IVA dan Krioterapi) yang merupakan rangkauan kegiatan persiapan wilayah, pelatihan bidan dan kader kesehatan penyuluhan skrining IVA dan krioterapi. Tujuan: Memperoleh model penanggulangan kanker serviks yang memberi kemungkinan cakupan skrining lebih luas (efektif) dan Ieblh efisien serta kemungkinan berkesinambungan dalam upaya menemukan test prakanker serviks. Tujuan tambahan adalah 1) mengetahui prevalensi lesi prakanker dan kanker serviks berbasis data populasi 2) mengetahui sensivitas dan spesifitas temuan IVA Jika dibandingkan dengan temuan tes pap pada kasus test prakanker 3) mengetahui faktor risiko dari temuan kasus lesi prakanker serviks 4) mengetahui faktor pendorong dan penghambat bagi kesediaan responden untuk melakukan pemeriksaan skrining. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi intervensi dengan menerapkan suatu model pcnanggulangan kanker Serviks Proaktlf VO pada tatanan komunitas. Penelitian dilakukan di tingkat kecamatan. Dilengkapi dengan uji deskriptif untuk menilai karakteristik masyarakat di daerah penelitian dan uji diagnostik untuk menilai sensivitas dan spesifisitis metode skrining IVA terhadap tes pap. Lokasi: Kecamatan Pademangan (Kelurahan Ancol dan Kelurahan Pademangan Barat) Jakarta Utara Subjek Penelitian merupakan sampel konsekutif seluruh perempuan usia 20 tahun atau yang sudah menikah hingga 70 tahun yang dapat disertakan. Hasil: Berhasil direkrut 6.293 responden untuk disuluh dan didata. Dari kelompok tersebut yang diantaranya dilakukan tes pap. Dari data awal diperoIeh informasi dan kuesioner, sebagian besar (71 72%) pernah mendengar tes pap sebagai cara deteksi dini kanker serviks yang sudah perah duperiksa tes pap 538 responden (8 54%). Pada penelitian ini dinilai biaya menemukan satu kasus LIS. Hal ini dimungkinkan dengan membandingkan biaya menemukan satu kasus LIS menurut IVA adalah Rp 314,148,48 dan biaya menemukan satu kasus LIS menurut tes pap adalah Rp 1.728.333,00 dari populasi. Penilaian akurasi pemriksaan IVA terhadap tes pap, yaitu sensivitas IVA 92,31% dengan spesifitas 98,87%, Kappa 0,6265. Pemeriksaan IVA terhadap baku emas tes pap dengan keterandalan tinggi, dinyatakan dengan agreement 89,89%. Cakupan skrining dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendorong untuk mengikuti pemeriksaan skrining, adalah: a) adanya keluhan (secara berurutan adalah keputihan, nyeri panggul, perdarahan diluar haid, perdarahan pasca senggama); b) adanya riwayat IMS pada suami; c) peran PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga); d) aanya riwayat pemeriksaan kandungan di luar hamil. Adapun faktor bukan pendorong mengikui pemeriksaan skrining, adalah : a) tidak pernah mendengan informasi tes pap; b) peserta sudah mengikuti pemeriksaan tes pap. Temuan lesi prakanker seriks berkaitan dengan faktor: a) keluhan keputihan ( OR 2,88; p 0,000); b) pernah mendengar informasi tes pap (OR 0,68; p 0,0010); c) usia peserta lebih dari 31 tahun (OR 1,40; p 0,0062). Pelaksanaan krioterapi baru dapat dilaksanakan pada 8 kasus yang terindikasi memerlukan terapi. Pada telitian ini belum dapat diambil kesimpulan lengkap untuk peran krioterapinya. Kesimpulan: Model penanggulangan kanker serviks Proaktif-VO di suatu wilayah yang dilakukan secara aktif, koordinatif, berbasis skrining IVA dapat dilakukan lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pendekatan umum yang ada selama ini Kesimpulan ini ditunjang dengan cakupan skrining pada data awal 8,5%, meningkat menjadi 50,08% dan efektifitas penggunaan data yang lebih baik; kesahihan dan keterandalan pemeriksaan IVA yang teruji baik.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
D770
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taniawati Supali
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu jenis kanker yang banyak ditemukan di Indonesia adalah kanker serviks. Berdasarkan urutan frekuensi penderita, kanker serviks menduduki tempat teratas dibandingkan kanker ginekologi lainnya pada wanita.

Di dalam tubuh, sel kanker akan ditolak oleh reaksi imunitas selular, yang dilakukan oleh limfosit T. Reaksi imunitas selular dapat diuji secara in vitro berdasarkan kemampuan limfosit bertransformasi akibat adanya "phytohemagglutinin". Pada penderita kanker kemampuan limfosit untuk bertransformasi menurun.

Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan reaksi imunitas selular dari 30 orang wanita penderita kanker serviks yang akan berobat di Sub-bagian Radioterapi RSCM dan 30 orang wanita yang tidak menderita kanker serviks, maupun kanker lainnya, dengan cara mengkultur darah kemudian dihitung indeks stimulasinya. Selain itu juga diperiksa jumlah limfosit dan jumlah leukosit.

Dengan uji t, diperoleh kesimpulan adanya penurunan reaksi imunitas seluler (indeks stimulasi) dan jumlah limfosit pada wanita penderita kanker serviks (a = 0,01). Sedangkan jumlah leukosit tidak menurun jika dibandingkan dengan wanita yang tidak menderita kanker serviks maupun kanker lainnya (a = 0,01)
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Tri Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Terapi radiasi pada penderita kanker serviks dapat menyebabkan penurunan jumlah se1 limfosit. Keadaan ini diduga disebabkan oleh kerusakan kromosom yang terbentuk selama terapi radiasi, karena kerusakan kromosom dapat menyebabkan kematian sel.

Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian pengaruh terapi radiasi terhadap jumlah aberasi kronosom (disentrik, asentrik, cincin dan aberasi- kromosgm yang lain selain tiga tipe pertama) serta dilakukan pengujian jumlah limfosit pada 24 orang penderita kanker serviks. Para penderita mendapatkan dosis radiasi eketerna 2OO cGy per hari (kecuali Sabtu dan Minggu), atau 10OO eGy per minggu, selana 5 minggu. Penderita dikelompokkan menjadj, empat kelompok yaitu: kelompok sebelum mendapat terapi radiasi, kelonpok setelah mendapat terapi radiasi dosis 2000 cGy, 4000 cGy dan sekitar 6O0O cGy (setelah mendapat radiasi eksterna dan satu kali radiasi interna).

Dari perhitungan statistik diperoleh kesimpulan . bahwa terapi radiasi menyebabkan terjadinya aberasi kromosom disentrik dan asentrik- Telah terbentuk keadaan "plateau" pada dosis 4000 cGy untuk kromosom disentrik dan dosis 2000 cGy untuk kromosom agentrik. Selain itu diperoleh kesimpulan bahwa terapi radiasi tidak menyebabkan terjadinya aberasi kromosom cincin dan aberasi lain- Dari analisie korelasi Spearman dapat disimpulkan bahwa ada korelasi negatif yang nyata (p < 0,05) antara jumlah kromosom disentrik dengan jumlah sel limfosit, penderita kanker serviks, sedangkan jumlah kromosom cincin dan aberasi lain tidak ada korelasi dengan junrah sel limfositnya. ABSTRACT
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Arif Pratama
Abstrak :
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah penyakit kanker yang sering menyerang perempuan di dunia. Salah satu faktor pencetus penyakit kanker ini adalah perilaku merokok. Presentase perilaku merokok pada perempuan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh perilaku merokok terhadap kejadian kanker serviks. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan menggunakan data Riskesdas 2013. Sampel penelitian ini adalah wanita berusia lebih dari 20 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kanker serviks adalah 0,12(0,09-0,14) dan terdapat pengaruh antara perilaku merokok dengan kejadian kanker serviks di Indonesia tahun 2013 setelah dilakukan pengontrolan terhadap variabel konfounding. Faktor yang menjadi konfounding adalah umur, usia pertama kali berhubungan seksual, menggunakan pil KB, dan sosial ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan intervensi berupa Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) tentang bahaya merokok dan penyakit kanker serta diperlukan kebijakan yang kuat untuk regulasi terkait tembakau. ......Cervical cancer is often attacks women in the world. One of the creators cancer this is smoking behavior. The percentage of smoking behavior in women increased every year. The study is done to identify the effects of smoking behavior against cervical cancer. This research uses design cross sectional study and the data riskesdas 2013. The sample it is a woman age of more than 20 years meet the criteria inclusion and exclusion. The result showed that prevalence of cervical cancer is 0,12 ( 0,09-0,14 ) and there is influencebeteen smoking behavior with the incidence cervical cancer in indonesia 2013 after variables confounding were controlled. Confounding variables are age, the first have sex, using pills, and socioeconomic. Hence, required intervention of communication, information, and education ( kie ) about the dangers of smoke and cancer policy and require strong related regulations tobacco.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlan Jaya
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan : Pemasangan double-J stent DJ stent sering dilakukan sebagai pertimbangan pertama untuk dekompresi obsruksi ureter akibat kanker serviks. Namun pemasangan DJ stent pada pasien ini tidak selalu berhasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pra operasi pada pasien kanker serviks yang dapat memengaruhi kegagalan pemasangan DJ stent.Metode : Penelitian ini merupakan studi analitik prospektif terhadap pasien kanker serviks yang direncanakan pemasangan DJ stent ureter di RSUP H. Adam Malik Medan sejak tanggal 1 Januari 2015 hingga 31 Juli 2016. Usia,derajat hidronefrosis, stadium tumor, riwayat radioterapi, fungsi ginjal preoperasi merupakan variabel yang dinilai sebagai faktor prediksi. Faktor-faktor tersebut akan dianalisis secara bivariat untuk kemudian diikutkan dalam regresi logistik sebagai analisis multivariat.Hasil : Studi ini melibatkan 40 pasien kanker serviks dengan rata-rata usia 48,5 tahun dan 72,5 pasien merupakan stadium IIIB. Pemasangan DJ stent tidak berhasil dilakukan pada 31 orang 77.5 dengan muara ureter yang tidak terlihat sebagai penyebab terbanyak kegagalan pemasangan DJ stent 54.9 . Pada analisis bivariat, ditemukan bahwa stadium kanker serviks, sisi hidronefrosis, serta kadar ureum dan kreatinin serum berpengaruh terhadap kebehasilan pemasangan DJ stent p
ABSTRACT
Introduction Insertion of double J stent DJ stent has often used as first choice of method in decompressing obstructed ureters in cervical cancer patients, but it was not always successful. This study was conducted to analyze preoperative factors affecting failures in insertion of DJ Stent.Methods This is an analytical study with prospective design. All cervical cancer patients that was planned on insertion of DJ stent in RSUP H. Adam Malik Medan from January 1st 2015 until July 31st 2016 were included. Age, hydronephrosis degree, tumor staging, history of radiotherapy, and renal function status were included in bivariate analysis. Those with significant results were then included in multivariate analysis of logistic regression.Results Samples were 40 cervical cancer patients with mean age of 48.5 years old which were 72.5 in stage IIIB. Insertion of DJ stent was failed in 31 patients 77.5 with unidentified ureteral openings as the main cause of failure. From bivariate analysis, stage, hydronephrosis side, and renal function test ureum and creatinine were statistically significant factors. Those were then included in multivariate analysis and serum creatinine was the only significant factor. It was then included in ROC analysis and a cut off point of 3.38 mg dL was retracted as the most sensitive and specific 84 and 88 respectively in predicting insertion of DJ stent failure.Conclusions Serum creatinine was the only predictive factor of DJ stent insersion failure. This result can be used as clinical consideration in planning an insertion of DJ stent in cervical cancer patients.
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gusni Rahma
Abstrak :
Kanker serviks menempati urutan pertama kanker terbanyak pada wanita di RSCM. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya ketahanan hidup pasien kanker serviks di Indonesia. Banyak pasien kanker serviks tidak melanjutkan pemeriksaan setetelah didiagnosa kanker serviks karena keterbatasan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaaan ketahanan hidup lima tahun antara pasien kanker serviks jaminan pembiayaan asuransi kesehatan dengan pasien pembiayaan pribadi/non asuransi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2007-2010. Penelitian menggunakan desain studi analitik observasional dengan desain kohort retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan ketahanan hidup 5 tahun antara pasien kanker serviks jaminan pembiayaan asuransi dengan pasien jaminan pribadi/non asuransi (p = 0,001). Pasien kanker serviks jaminan pembiayaan pribadi/non asuransi memiliki risiko kematian 5,18 kali (CI: 1,97-13,59) dibandingkan pasien jaminan asuransi, setelah dikontrol diferensiasi sel, pendidikan, stadium kanker, dan kadar hemoglobin. ...... Cancer servix is the most frequent cancer occured for female in RSCM. The low rate of 5-year survival rate cervical cancer patients caused by several factors. A lot of diagnosed patients do not return to hospital for getting proper treatment motivates by financial reasons. This research aim to see correlation of health insurance with 5-year survival rate of cervical cancer patients at Dr. Cipto Mangunkusumo National Hospital, Jakarta year 2007-2010. Result shows there is correlation between health insurance status and 5 year survival rate of cervical cancer patients (p value = 0,001). Patients who are not covered by insurance are 5,18 times (CI1,97-13,59) likely at death risk compare to insurance covered patients. Rate adjusted with sel differentiation, education, stadium of cancer, and hemoglobin rate as confounding variables.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>