Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tasurruni
Abstrak :
Dalam dua puluh tahun ini, kita telah menghadapi suatu penyakit yang paling mematikan di dunia, yaitu AIDS. Penyakit ini sangat ditakuti karena sampai saat ini, belum ada obat yang dapat mematikan virus HIV dengan ampuh. Kalaupun ada, harganya sangat mahal dan hanya menahan rasa sakit penderita. Telah banyak yang dilakukan oleh para ahli medis di seluruh dunia untuk mencari obat yang dapat menghambat pertumbuhan virus HIV. Sudah banyak pula lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang ikut mengkampanyekan isu tentang peduli terhadap penyakit ini. Telah besar biaya yang dikeluarkan untuk menghambat lajunya jumlah penderita HIV/AIDS. Namun hasiinya belum menggembirakan. Di Indonesia sendiri, saat ini diperkirakan jumlah penderita virus HIV/AIDS sudah mencapai 1,3 juta jiwa. Karena itu sudah seharusnya kita ikut peduli terhadap penderitanya, termasuk berusaha menerima apa adanya di lingkungan kita. Upaya kampanye juga harus terus digalakkan agar jumlah korban AIDS tidak lebih besar. Perlu upaya kampanye yang kreatif untuk menarik perhatian masyarakat. Dari penelitian yang telah dilakukan dalam waktu kurang lebih 4 bulan, terungkap banyak hal yang dapat membantu pihak-pihak terkait yang ikut berkampanye. Penelitian, dilakukan melalui pengambilan data secara primer dan sekunder. Data primer diatnbil dari penyebaran kuesioner, sedangkan data sekunder sebagai landasan teori diperoleh dari buku dan internet. Responden yang berhasil dijaring sebanyak 180 orang. Sebagian besar, adalah responden wanita. Responden yang dipilih adalah mereka yang masih duduk di bangku SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi yang ada di Jakarta. Dilihat dart hasil penelitian, terungkap bahwa kampanye yang selama ini telah dilakukan, menurut mereka kurang menarik, sehingga jarang di antara mereka yang mau membaca kampanye sosial anti AIDS yang pernah mereka lihat. Menurut mereka, media kampanye yang paling menarik adalah film, sedangkan pilihan media cetak jatuh pada poster berwarna. Di Belanda, poster berwarna telah berperan dalam mengurangi pertambahan jumlah penderita HIV/AIDS. Pembuatan poster berwarna ini dibuat berseri setiap jangka waktu tertentu. Perlu banyak kreativitas tentunya dalam membuat poster ini. Segmentasi audiens yang ingin dicapai juga harus dipertimbangkan dalam melakukan kampanye. Misalnya dari segi gender. Karena cara pengolahan informasi antara lelaki dan perempuan juga berbeda. Kesimpulan utama yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa kampanye sosial yang selama ini telah dilakukan, baru berhasil menanamkan awareness di benak audiens, tapi belum berhasil merubah perilaku mereka menjadi lebih positif terutama kepada para penderita HIV/AIDS. Justru kampanye selama ini cenderung menakuti audiens. Karena itu, pembuatan kebijakan yang konsisten sangat diperlukan agar masalah AIDS ini dapat diatasi dengan cara yang tepat.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S19437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narang, Bernika Yustiana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S5102
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Martgiani Soehartami
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Fernanda Subagio
Abstrak :
ABSTRAK
Situasi1. Data riset pendahuluan menunjukkan bahwa hanya 48 mahasiswa yang mengetahui program Green Campus di Universitas Indonesia.2. Hasil observasi menunjukkan sejumlah perilaku anti-lingkungan.3. Berdasarkan data tersebut, diperlukan program pemasaran sosial yang dapat mengatasi rendahnya kesadaran mahasiswa mengenai program Green Campus dan perilaku anti lingkungan pada mahasiswa Universitas Indonesia.Tujuan1. Meningkatkan kesadaran target khalayak mengenai program Green Campus di Universitas Indonesia dari 48 menjadi 70 .2. Membangun rasa tanggung jawab target khalayak terhadap program Green Campus di Universitas Indonesia dari 41,8 menjadi 65 .3. Perilaku pro lingkungan pada mahasiswa Universitas Indonesia meningkat sebesar 10 .Target KhalayakMahasiswa aktif yang berasal dari 15 fakultas di Universitas Indonesia, baik program vokasi D3 maupun sarjana S1 .Pesan Kunci ldquo;Think Green, Live Great rdquo;Strategi1. Penggunaan media organisasi2. Educational Gathering3. Special EventsTaktik1. Mengembangkan website, membuat akun media sosial, dan memanfaatkan media luar ruang.2. Menyelenggarakan seminar UI Green Education.3. Menyelenggarakan kompetisi Think Green Project, pameran UI Green Force, dan acara puncak UI Green Movement.Rencana WaktuJuli 2017 ndash; Juli 2018AnggaranRp 260.100.000,00EvaluasiEvaluasi tahap input, output, dan outcome dengan metode kualitatif dan kuantitatif.
ABSTRAK
Situation Analysis1. Preliminary research indicates that only 48 of students know about Green Campus at Universitas Indonesia. 2. Recent observation indicates anti environmental behavior.3. According to the data, social marketing is required to overcome the students rsquo lack of awareness regarding Green Campus and anti environmental behavior on Universitas Indonesia students. Objectives 1. Raising awareness among target audience about Green Campus at Universitas Indonesia from 48 to 70 .2. Building sense of responsibility towards Green Campus at Universitas Indonesia from 41,8 to 65 .3. Increase Pro environmental behavior on Universitas Indonesia students by 10 . Target AudienceActive students from 15 faculties at Universitas Indonesia, both vocational program D3 and undergraduate program S1 .Key Message ldquo Think Green, Live Great rdquo Strategies1. Using Organization Media2. Educational Gathering3. Special EventsTactic1. Developing website, creating social media account, and using outdoor media. 4. Organizing UI Green Education seminars. 5. Organizing Think Green Project Competition, UI Green Force Exhibition, and UI Green Movement Event. TimelineJuly 2017 ndash July 2018BudgetRp 260.100.000,00Evaluationinput, output, and outcome by using qualitative and quantitative methods
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
La Moriansyah
Abstrak :
ABSTRAK Media sosial sering digunakan sebagai media untuk mempromosikan kampanye sosial. Kampanye stop illegal fishing merupakan salah satu kampanye yang menggunakan media sosial. Salah satu cara untuk meningkatkan efektifitas kampanye tersebut adalah pesan kampanye mendapatkan sikap yang positif oleh target pengguna yang dituju. Dalam penelitian ini motivasi terhadap pesan kampaye dan motavasi untuk menggunakan media sosial dijadikan faktor yang dapat mempengaruhi sikap pengguna terhadap kampanye di media sosial. Selain itu juga dilakukan analisis pengaruh sikap pengguna terhadap kampanye dengan intensi untuk memberikan rekomendasi (word of mouth). Menggunakan metode Partial Least Square, dilakukan uji empiris untuk mengetahui hubungan motivasi, sikap, dan intensi pengguna pada kampanye di media sosial. Adapun sampel yang pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pengguna yang belum pernah dan sudah pernah melihat kampanye stop illegal fishing di media sosial. Masing-masing kelompok dianalisis secara terpisah.
ABSTRACT Frequently social media is used for promoting social campaign. For example, Stop Illegal Fishing campaign. When users have possitive attitude toward the campaign, the effectiveness of the campaign will increasing. This research uses motivation of content-related and motivation to use social media as factors that influence users attitude toward the campaign. Moreover, this also analyze the relationship between users attitude and users intention to recommend (word of mouth). Applying Partial Least Square method, empirical test will be run to examine the relationship of motivation, attitude, and intention of social media users for social campaign. In addition, there are two group of sample in this research, which are users that have prior-exposure and users with no prior-exposure of Stop Illegal Fishing campaign in social media.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfianto Purbolaksono
Abstrak :
Penggunaan media sosial, khususnya facebook sebagai alat kampanye marak dilakukan pada Pemilu di era Reformasi. Pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, kedua kandidat yang bersaing yaitu pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sama-sama menggunakan facebook sebagai salah satu alat kampanyenya. Tujuannya sebagai upaya menjangkau pemilih khususnya pemilih muda. Dengan demikian, penelitian ini ingin mengetahui dan menjelaskan problematik penggunaan Facebook sebagai alat kampanye oleh dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam mempengaruhi preferensi pemilih pemula pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Untuk menjelaskan pengaruh media sosial terhadap preferensi pemilih pemula, penelitian ini menggunakan Media System Dependancy Theory atau teori sistem ketergantungan media. Beberapa temuan dalam penelitian ini yaitu pertama, terkait penggunaan facebook sebagai alat kampanye dapat dilihat dengan menggunakan manajemen kampanye. Manajemen kampanye yang baik dilakukan sesuai dengan perencanaan, dilaksanakan secara konsisten dan secara berkala dilakukan proses evaluasi. Kedua, model pengemasan pesan kampanye di facebook harus disesuaikan dengan tujuan dari kampanye yaitu untuk memobilisasi dukungan untuk kandidat. Ketiga, pemilih muda lebih banyak menggunakan platform media sosial Instagram dibandingkan Facebook. Keempat, facebook dan platform media sosial lainnya tidak menjadi faktor utama terhadap pembentukan preferensi bagi pemilih pemula pada Pilkada DKI Jakarta 2017 di putaran kedua. Faktor lainnya adalah saluran informasi lain seperti media televisi, youtube, berita online. Kemudian selain itu terdapat juga faktor lingkungan seperti teman, keluarga, dan Gerakan Bela Islam 212.
The use of social media, especially Facebook as a campaign tool, is rampant during the Elections in the Reformation era. In the second round of the 2017 DKI Jakarta Pilkada, the two competing candidates, namely the Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) -Djarot Saiful Hidayat pair and the Anies Baswedan-Sandiaga Uno pair both used Facebook as one of their campaign tools. The aim is to reach out to voters, especially young voters. Thus, this study wants to find out and explain the problematic use of Facebook as a campaign tool by two pairs of candidates for governor and deputy governor in influencing the preferences of novice voters in the second round of the 2017 DKI Jakarta elections. To explain the effect of social media on the preferences of novice voters, this study uses The Media System Dependency Theory. Some of the findings in this study are first, related to the use of Facebook as a campaign tool that can be seen using campaign management. Good campaign management is carried out according to plan, carried out consistently and the evaluation process is carried out periodically. Second, the model of packaging campaign messages on Facebook must be adapted to the purpose of the campaign to mobilize support for candidates. Third, young voters use the Instagram social media platform more than Facebook. Fourth, Facebook and other social media platforms are not a major factor in the formation of preferences for novice voters in the second round of the 2017 DKI Jakarta elections. Another factor is other information channels such as television media, youtube, online news. Then besides that, there are also environmental factors such as friends, family, and the Islamic Defending Movement 212.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T54783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Baskara Putra
Abstrak :
ABSTRAK JAAN, sebagai sebuah organisasi non-profit yang bergerak di kesejahteraan hewan, kewalahan dalam mengurus banyaknya anjing di penangkaran mereka. Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Sosial ini menggunakan aspek emosional dalam memperkenalkan konsep penangkaran anjing dan adopsi anjing terhadap target audiens. Data-data yang diperlukan diambil langsung dari kelompok target audiens, agar dapat membantu kampanye untuk memformulasikan format bentuk dan pesan secara lebih tepat. Ditemukan bahwa ternyata masyarakat banyak yang belum mawas tentang penangkaran anjing, dan belum mengetahui akibat buruk dari tindakan penyiksaan terhadap anjing. Untuk menyelesaikan permasalahan komunikasi tersebut, digunakan pendekatan emosional, dengan ide besar ?Every Dog Has a Story?. Dilakukan personifikasi terhadap anjing-anjing sebagai fokus kampanye, guna mengenalkan konsep penangkaran anjing dan adopsi anjing terhadap target audiens, sembari menyadarkan mereka bahwa terdapat cerita multidimensional di tiap-tiap latar belakang anjing, agar mengarahkan mereka ke ide akan adopsi anjing dan menjauhkan mereka dari tindak penyiksaan terhadap anjing. Keseluruhan kampanye akan memerlukan biaya Rp 9.945.000 untuk dilaksanakan dalam periode Februari-Maret 2016. Pengawasan juga akan dilakukan guna memastikan kelangsungan dan kesehatan kampanye, serta terdapat evaluasi di akhir kampanye untuk melihat dampak dan efektifitas kampanye ini.
ABSTRACT JAAN, as a non-governmental organization that strives in animal welfare, are having trouble in keeping all their shelter dogs in check. This proposal discusses the whole process of a social marketing plan that is specifically tailored for the NGO. It drives audience to the idea of dog adoption through the use of emotional appeal. Every planned executions are based on findings taken from the campaign?s specific target audience group; which pinpoint the fact that majority of the audience are either haven?t grasped the concept of dog shelter thoughtfully or just straight haven?t heard about dog shelters before. This social marketing campaign offers a thoroughly thought strings of executions that utilize emotional appeal as the big idea to counter said rooting problems, using the theme ?Every Dog Has a Story? which is to personify the dogs as the main focus of the campaign, to show the audience that each of them are also living beings with different, multidimensional stories, expecting the audience to fully grasp the concept of dog welfare, and to stray them away from the tendency of abusive behavior against dogs. This proposition also serves as a vessel to introduce the concept of dog adoption and dog shelters to the target audience. The whole campaign would run on a period of two months, from February to March 2016 with the specific budget of RRp 9.945.000. Monitoring on digital engagement and social media traffic would be done independently by the internal team to ensure the campaign?s wellbeing. A mean of evaluation at the end of all planned executions would also be found, to see how well did the campaign go, and if it actually affect the audience in any possible ways.
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Nathania
Abstrak :

Isu keberlanjutan telah lama menjadi perhatian global sejak tahun 1961. Namun, budaya konsumerisme dan materialisme masih mendominasi gaya hidup masyarakat. Berhubungan dengan industri kecantikan, saat ini industri kecantikan sedang mengalami perkembangan pesat yang disebabkan oleh peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya merawat diri, kemunculan pusat perbelanjaan baru, perkembangan teknologi e-commerce, dan peningkatan pendapatan penduduk. Seiring berkembangnya industri kecantikan, hal ini juga berjalan beriringan dengan jejak karbon yang dihasilkan oleh pabrik industri, seperti emisi CO2 dan limbah plastik. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah mindset yang mampu membatasi budaya konsumerisme masyarakat. Lyfe With Less (LWL), sebuah komunitas pegiat gaya hidup minimalis melahirkan sebuah kampanye sosial digital yang mengusung tema sustainable beauty. Kampanye ini dinamakan #PakaiSampaiHabis. Penelitian ini kemudian ditujukan untuk menganalisis strategi komunikasi kampanye tersebut menggunakan metode studi literatur dan desktop research. Hasil dari penelitian menemukan bahwa LWL menggunakan pendekatan social marketing, not-for-profit marketing, storytelling, multi-platform, interactive content, dan strategi marketing lainnya.


Sustainability issue has long been a global concern since 1961. However, consumerism and materialism culture still dominates people’s lifestyles. In relation to the beauty industry, this industry is experiencing rapid development due to increased in public awareness to self-care, the emergence of new shopping centers, developments in e-commerce technology, and increased incomes. As the beauty industry develops, this goes in hand with the carbon footprint generated by industrial factories (CO2 emissions and plastic waste). Therefore, a new mindset is needed to limit consumerism in society. Lyfe With Less (LWL), a community of minimalist lifestyle activists created a digital social campaign called #PakaiSampaiHabis using the sustainable beauty trend. This research aims to analyze the campaign’s communication strategy using literature study and desktop research methods. The results of the study found that LWL uses a social marketing, not-for-profit marketing, storytelling, multi-platform, interactive content and other marketing strategies as their approach.

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Sugiarti
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya keterlibatan netizen pada media sosial Instagram@bnn_cegahnarkoba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis isi konten, keterlibatan netizen dan merekomendasikan strategi dalam meningkatkan keterlibatan netizen pada media sosial instagram @bnn_cegahnarkoba. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori civic engagement, didukung dengan teori Ketahanan Nasional, teori kampanye sosial, teori komunikasi persuasif, teori media sosial,teori analisis isi dan teori fungsi komunikasi massa. Metode penelitian menggunakan mixed methods (sekuensial eksplanatory), tahap pertama dilakukanpendekatan kuantitatif analisis isi kemudian tahap kedua dilakukan pendekatan kualitatif dengan wawancara. Objek penelitian ini adalah pada 64 konten pada instagram @bnn_cegahnarkoba (oktober-desember 2018). Instrumen analisis isi terdiri dari informasi, edukasi, persuasi rasional dan persuasi emosional. Teknik analisis data pada analisis isi kuantitatif berupa analisis deskriptif, analisis hubungan antar kategori dengan Pearson Correlations dananalisis bedaselanjutnya analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Isi konten pada media sosial @bnn_cegahnarkoba adalah berupa konten informasi sebesar 84, 4% dan konten peruasi emosional sebesar 15, 6 %. Konten persuasi emosional berkorelasi positif pada keterlibatan aktif netizen sehingga strategi yang perlu dilakukan yaitu meningkatkan konten persuasi emosional agar keterlibatan netizen dapat meningkat.
This research is motivated by the problem of lack of involvement of netizens on social media Instagram @ bnn _cegahnarkoba. The purpose of this study was to analyze the content, the involvement of netizens and recommend strategies to increase the involvement of netizens on social media instagram @bnn_cegahnarkoba. The main theory used in this research is the theory of civic engagement, supported by the national security theory, the theory of social campaigns, persuasive communication theory, theory of social media, content analysis theory and the theory of mass communication functions. The research method using mixed methods (sequential explanatory), first stage of quantitative content analysis approach then the second stage qualitative approach with interviews. The object of this study is on the 64 content on instagram @bnn_cegahnarkoba (October-December 2018). The instrument consists of a content analysis of information, education, rational persuasion and emotional persuasion. Data analysis techniques in the form of quantitative content analysis of descriptive analysis, analysis of the relationships between categories with different analysis Pearson Correlations and subsequent analysis of qualitative data. The results showed that Content @bnn_cegahnarkoba content on social media is a form of information content by 84, 4% and emotional peruasi content by 15, 6%. The content of emotional persuasion positive correlation between active involvement netizen that strategy needs to be done is to improve the content of emotional persuasion in order to increase the involvement of netizens.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>