Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifa Syamsun
Abstrak :
Salah satu fungsi bahasa yang utama adalah alat untuk berkomunikasi. Bahasa itu bersifat unik sekaligus bersifat universal atau hampir universal maksudnya antara bahasa satu dengan yang lain memiliki perbedaan dan persamaan. Misalnya, dalam ilmu sintaksis, Bahasa Perancis (BP) dan Bahasa Indonesia (BI) memiliki struktur pasif, namun pola struktur yang dipakai yang dipakai dalam proses pemasifan kalimat aktif di dalam kedua bahasa tersebut tidak selalu sama. Dari kenyataan inilah penulis tertarik untuk meneliti struktur pasif sintaktis BP dan BI di dalam tinjauan Analisis Kontrastif. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan. Teori-teori yang menjadi dasar analisis adalah teori-teori sintaksis yang mencakup satuan sintaktis, teori Analisis Kontrastif, struktur pasif sintaktis BP dan BI Model-model kalimat yang digunakan dalam penelitian ini dikutip dari beberapa sumber acuan, antara lain: Grammaire Larouse du Francais Contemporain, Kamus Dasar Perancis Perancis-Indonesia, Kamus Le Petit Robert. Dalam skripsi ini diteliti pemasifan dalam sintaktis BP dan BI adalah ciri-ciri penanda pasif sintaktis di dalam kalimat deklaratif yaitu kalimat yang mengandung pernyataan dan biasanya di beri tanda titik (.) pada akhir kalimat Dari analisis kontrastif yang telah digunakan dalam penelitian ini, dapat dijabarkan sebagai berikut : Struktur pasif sintaktis BP dibentuk dengan cara mengubah verba aktif transitif menjadi verba pasif yang menggunakan pola etre + participe pass_, sedangkan struktur pasif BI dapat terjadi apabila verba aktif transitif yang berprefiks meN- dapat diubah menjadi verba pasif dengan dua Cara; pertama, dengan menggantikan prefiks meN- pada verba aktif transitif menjadi prefiks di-; kedua, dengan menghilangkan prefiks meN- yang terdapat pada verba aktif transitif, Struktur pasif sintaktis BP dan B1 menunjukkan adanya pemindahan obyek dari struktur aktif menjadi subyek pada struktur pasif - Dalam BP, transformasi aktif ke pasif harus memenuhi persyaratan keberterimaan struktur pasif sintaktis berdasarkan sifat bemyawa (anime) atau tidak bemyawa (non-anime) dari subyek dan pelengkap pelaku. Sedang dalam struktur pasif sintaktis BI, jenis nomina (benyawa tidak bernyawa) tidak diperhitungkan sebagai persyaratan keberterimaan struktur pasif. - Dari hasil perbandingan unsur pelengkap pelaku, BP dan BI memiliki preposisi sebagai penghantar fungsi pelengkap pelaku. strultur pasif BP menggunakan preposisi par, de, a; sedangkan dalam struktur pasif BI, preposisi yang digunakan adalah oleh. Pelengkap pelaku dalam struktur pasif BP dan BI dapat dilesapkan dan dapat diketahui berdasarkan konteks. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, terlihat bahwa perpadanan terjadi antara struktur sintaktis BP dan BI karena persamaan fungsi dad satuan-satuan sintaktis di dalam struktur pasif. Kesejajaran bentuk dapat terlihat pada pemindahan obyek dari struktur aktif menjadi subyek dalam struktur pasif; selain itu kesejajaran bentuk dapat pula terlihat pada tataran sintagma. Yaitu Sprep yang mengisi Ppel dalam struktur pasif BP dan BI ditambah nomina atau sintagma nominal. Kesamaan urutan kata. antara struktur pasif sintaktis BP dan BI hanya terdapat dalam urutan kata struktur pasif sintaktis BP dan BI yaitu : Subyek Predikat-Pelengkap pelaku.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohadi Triatmono
Abstrak :
Die analysierten Passivsatze sind Vorgangspassiv, Zustandspassiv und Passivvarianten. Wean Passivsatze nut funktionale Grammatik von Eisenberg nicht direkt analysiert werden kann, wird eine andere Teori als Erganzung namlich Konverse Theori von Pape-Muller verwendet, um eine Losung zu finden. Als Korpus werden Passivsatze aus CHIP Magazine, August 1993 genornmen. Die Satzanalyse umfalit Struktur von Passivsatz ( im Baumdiagramm ), Analyse mit funktionale Grammatik von Eisenberg and Erklarung der Analyse. Schlu_folgerung : (1) Vorgangspassiv and Zustandspassiv konnen mit funktionale Grammatik direkt analysiert werden. (2) Passiwarianten kann rnit funktionale Grammatik nicht direkt analysiert werden. Also mu_ man den Passivsatz durch Konverse entweder gramatikalisch Oder lexikalisch umformen. (3) Ajektive muff zu Adj gehoren, nicht zu Nomen / N ( im Theori von Eisenberg gehort Adj zu Nomen / N ).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S16211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Mokhamad Perdanaputra
Abstrak :
Masalah struktur dan pola kalimat pasif dalam bahasa Rusia dianalisis berdasarkan asumsi bahwa ada variasi pola kalimat pasif yang digunakan dalarn bahasa Rusia, sehingga perlu diketahui pemunculannya untuk menambah pemahaman tentang kalimat pasif. Tujuan penulisan skripsi adalah untuk mendeskripsikan struktur dan pola-pola kalimat pasif dalam bahasa Rusia. Dari hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kalimat pasif dalam bahasa Rusia kepada mahasiswa Indonesia yang belajar bahasa Rusia. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode struktural. Metode ini merupakan upaya untuk mengetabui seluk beluk struktur suatu bahasa, dalam hal ini seluk beluk struktiur kalimat pasif dalam bahasa Rusia Sebagai korpus penelitian digunakan teks-teks yang terdapat dalam novel /stecenie obstojatel 'stv `kejadian-kejadian yang kebetulan'. Kalimat pasif yang muncul akan dianalisis berdasarkan struktur yang dimilikinya. Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah kalimat pasif dalam bahasa Rusia diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan pemakaian bentuk pasif; yaitu bentuk pasif berupa partisipal pasif pendek dari bentuk pasif berupa verba berpartikel - cr /-sja/. Verba yang digunakan dalam pembentukan bentuk-bentuk pasif tersebut adalah verba transitif. Dari analisis ditemukan 8 struktur kalimat pasif dengan 14 pola kalimat pasif. Pembentukan bentuk pasif dipengaruhi oleh pemakaian aspek verba, terutama verba aspek perfektif. Hal itu menunjukkan bahwa kalimat pasif bahasa Rusia digunakan untuk menyatakan fakta atau kegiatan yang secara pasti dilakukan. Sedangkan, untuk menyatakan fakta yang sedang dalam proses digunakan verba aspek imperfetif Penggunaan kalimat pasif untuk penyampaian fakta-fakta dapat dinyatakan secara lisan rnaupun tulisan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S14862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainuddin Mansur
1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Letriana Cesaria
Abstrak :
Skripsi merupakan sebuah penelitian tentang kategori aspek dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kemunculan/ketidakmunculan penanda aspek dalam kalimat pasif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku pelajaran Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas XII yang ditulis oleh Alex Suryanto, dkk. dan diterbitkan oleh ESIS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode simak dan teknik sadap. Melalui penelitian ini diketahui bahwa setiap kalimat tidak dapat dilepaskan dari aspek. Penafsiran yang berbeda-beda akan timbul pada kalimat pasif jika tidak ada penanda aspek. Penanda aspek dapat membantu pembaca untuk memahami konteks kalimat, apakah suatu peristiwa pada konteks kalimat itu akan terjadi, sudah terjadi, atau sedang terjadi. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan penanda waktu sering muncul dalam kalimat terjadi. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukan penanda waktu sering muncul dalam kalimat beraspek/tidak beraspek.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10811
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irzanova, Alicia
Abstrak :
Kalimat merupakan salah satu satuan sintaksis. Kalimat bukanlah deretan kata yang dirangkai sesuka hati pemakainya, melainkan merupakan rangkaian yang berstruktur. lni berarti untuk memahami suatu ujaran atau menghasilkan ujaran yang dapat dipahami lawan bicara, orang tidak saja memperhatikan kata-kata beserta maknanya, melainkan juga makna gramatikal rangkaian kata-kata. Salah satu yang menentukan makna gramatikal adalah bentuk kalimat. Bahasa pada umumnya memiliki dua bentuk kalimat, yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif. Setiap bahasa memiliki perubahan yang khas yang terjadi pada transformasi kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Dalam skripsi ini yang akan dibicarakan adalah kalimat pasif dalam Bahasa Mandarin. Skripsi ini juga membicarakan dan memberi informasi baru mengenai kalimat yang dalam beberapa buku tata bahasa Mandarin disebut sebagai kalimat pasif makna. Skripsi ini terdiri dari lima puluh empat halaman isi dan sepuluh halaman lampiran data
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Kristianti
Abstrak :

ABSTRAK
Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama berisi pendahuluan. Bab kedua menjeiaskan tentang teori yang saya gunakan untuk menganalisis kalimat pasif bahasa Jerman, yaitu Tata Bahasa Relasional.

Pada bab ketiga saya akan menguraikan, bagaimana kalimat pasif bahasa Jerman dapai dianalisis menurut Tata Bahasa Relasional dan apa kekurangan dan kelebihan teori ini. Analisis kalimat mencakup Karakter Universal Kalimat Pasif, penerapan hukum-hukum Tata Bahasa Relasional, dan diagram lapisan. Berdasarkan analisis tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu 1.Kalimat pasif bahasa Jerman yang menggunakan verba intransitif dapat dianalisis langsung dengan Tata Bahasa Relasional Kalimat refleksif yang bermakna pasif dapat langsung dianalisis dengan Tata Bahasa Relasional tanpa harus ditransformasikan terlebih dahulu. 2. Beberapa konstruksi kalimat pasif bahasa Jerman tidak dapat langsung dianalisis dengan Tata Bahasa Relasional. Kalimat pasif jenis harus ditransformasikan tertebih dahulu. 3. Diagram lapisan tidak cukup jelas menerangkan perbedaan antara kalimat aktif dan kalimat pasif.
1998
S14751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryani
Abstrak :
Diese Arbeit besteht aus vier Abschnitten. Die erste Abschnitt ist die Einleitung. Die zweite Abschnitt beschreibt die Theorien, namlich die generative Transformationsgrammatik das Passiv. lm dritten Abschnitt analysiere ich die Passivsatzen anhand die generative Transformationsgrammatik. In dieser Arbeit machte ich die Strukturen von Passivsatzen beschreiben, denn Passivsatzen konnen als kamplexe und einfache Satzen vorkommen. Als komplexe Satze konnen sie zusammen mit Konjunktionen vorkommen, zum Beispiel: wenn, ob, da, weil and so weiter. In dieser Arbeit analysiere ich die die Transformation von Aktivsatzen zum Passivsatzen. Das Ergebniss ist : Passivsatzen wird aus dem Passiv transformation entstanden. In dieser Transformation kommen die Proze_e wie Addition. Deletion, Permutation and Substitution vor . lch habe gefunden, da_die Formen von Passivsatzen in 'der Spiegel' and 'Geo' nicht alle finden.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartati
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyati Suwarso
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian struktur kalimat pasif dalam BahasaMelayu Klasik (BMK) belum banyak dilakukan. Pada hal sebagian besar teks BMK menunjukkan frekuensi pemakaian struktur kalimat pasif yang cukup tinggi.

Tujuan penelitian ini adalah mendaftar dan menganalisis struktur kalimat pasif yang terdapat di dalam teks Hikayat Sri Rama (A. Ikram 1980). Metode yang dipakai adalah melalui pendekatan teori Transformasi Generatif.

Hasil penelitian menunjukkan: I. Terdapat 5 tipe struktur kalimat pasif dan masing- masing tipe memiliki variasi-variasi. Kelima tipe tersebut adalahz 1. Struktur pasif dengan pronomina persona pertama: 2. Struktur pasif dengan pronomina persona kedua: 3. Struktur pasif dengan prcncmina persona ketiga; 4. Struktur pasif gg;-; 5. Struktur pasif ge-an. II. Dari kelima struktur di atas, struktur pasif dengan pronomina persona ketiga (di-nyg)' menunjukkan fre- kuensi pemakaian yang tertinggi, disusul oleh tipe pasif III. Beberapa struktur pasif yang terdapat di dalam gikayat Sri Rama, tidak terdapat lagi di dalam teks yang lebih muda (Sejarah Melayg).
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>