Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handaru Hitowasono
Abstrak :
ABSTRAK
Nasionalisme merupakan elemen penting yang perlu dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal ini perlu dibina sejak remaja sebagai kader masa depan bangsa. Nasionalisme dibentuk oleh enam dimensi, yaitu cinta tanah air, keinginan untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional, keinginan untuk mengejar prestasi, keinginan untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, keinginan untuk menegakkan hukum dan keinginan untuk berpartisipasi dalam kompetisi internasional. Tinggi rendahnya tingkat dimensi nasionalisme pada remaja dapat sangat dipengaruhi oleh faktor keluarga seperti jenis kelamin, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, status perkawinan orang tua dan waktu bersama orang tua. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di SMAN 3 Tambun Selatan. Pengambilan sampel dilakukan dengan kombinasi stratified sampling dan cluster sampling. Dalam penelitian ini akan dilihat dimensi mana yang mempengaruhi tingkat nasionalisme mahasiswa dan profil mahasiswa yang memiliki dimensi tingkat tinggi berdasarkan faktor keluarga. Metode analisis data yang digunakan adalah metode PLS, K-means Cluster dan CRT. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dimensi yang mempengaruhi tingkat nasionalisme adalah rasa cinta tanah air, keinginan untuk berpartisipasi dalam pembangunan, keinginan untuk mengejar prestasi dan keinginan untuk mengikuti kompetisi internasional. Faktor keluarga yang mempengaruhi cinta tanah air adalah pendidikan terakhir ayah dan ibu. Faktor keluarga yang mempengaruhi keinginan untuk terlibat dalam pembangunan adalah jenis kelamin, pekerjaan ayah dan ibu. Faktor keluarga yang mempengaruhi keinginan mengejar prestasi adalah pekerjaan ibu. Faktor keluarga yang mempengaruhi keinginan untuk memasuki kompetisi internasional adalah pekerjaan ayah.
ABSTRACT
Nationalism is an important element that all Indonesian people need to have. This needs to be nurtured from adolescence as a cadre for the future of the nation. Nationalism is formed by six dimensions, namely the love of the country, the desire to participate in national development, the desire to pursue achievements, the desire to take advantage of science and technology, the desire to enforce the law and the desire to participate in international competitions. The level of nationalism dimension in adolescents can be greatly influenced by family factors such as gender, parental education, parental work, parental marital status and time with parents. This research is a case study conducted at SMAN 3 Tambun Selatan. Sampling was done by a combination of stratified sampling and cluster sampling. In this study, it will be seen which dimensions affect the level of student nationalism and the profile of students who have high-level dimensions based on family factors. The data analysis methods used are PLS, K-means Cluster and CRT methods. From the research results, it is known that the dimensions that influence the level of nationalism are the love of the country, the desire to participate in development, the desire to pursue achievements and the desire to participate in international competitions. The family factor that affects the love of the motherland is the last education of the father and mother. Family factors that influence the desire to be involved in development are gender, father's and mother's occupation. The family factor that affects the desire to pursue achievement is the mother's job. The family factor that influences the desire to enter international competition is the job of the father.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wika Ristya
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang tingkat bahaya banjir dan tingkat kerentanan wilayah terhadap banjir dengan faktor penentu kerentanan diantaranya kondisi sosial, ekonomi, dan fisik. Daerah penelitian merupakan suatu cekungan yang mempunyai potensi banjir cukup tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah K-Means Cluster dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Daerah tergenang dalam penelitian ini terdapat di 33 desa/kelurahan di sebagian Cekungan Bandung. Berdasarkan hasil survey lapang dan pengolahan data menunjukan bahwa tinggi genangan yang mendominasi di daerah penelitian adalah kurang dari 70 cm dengan lama genangan kurang dari 24 jam dan frekuensi genangan kurang dari 6 kejadian dalam setahun. Tingkat bahaya banjir di daerah penelitian ditetapkan dengan metode rata-rata setimbang dan didominasi oleh tingkat bahaya banjir rendah sedangkan tingkat bahaya banjir tinggi mempunyai luas terkecil. Banjir di daerah penelitian sebagian besar terdapat pada permukiman yang berdekatan dengan sungai. Namun, kerentanan wilayah terhadap banjir di daerah penelitian yang ditetapkan dengan metode K-Means Cluster dan AHP didominasi oleh kelas sedang. Wilayah dengan kelas sedang di daerah penelitian ini sebagian besar mempunyai kondisi sosial, ekonomi, dan fisik yang rendah dengan tingkat bahaya banjir relatif tinggi. ......The focus of this research discusses about the level of flood hazard and the vulnerability to flooding with determinant factor such as socio, economic, and physical condition. Research area is a basin that has a high potensial for flooding. and the method is used K-Means Cluster and Analytical Hierarchy Process (AHP). Flooded areas in the study contained in 33 wards in parts of the Bandung Basin. Based on the result of field survey and data processing shows the high floods that dominated in the study area is less than 70 cm, duration of flooding is less than 24 hours, and frequency of flooding is less than 6 event a year. Level of flood hazard in the study area is dominated by low class while high level of flood hazard area has the smallest. Flooding in the study area contained most of the settlements adjacent to the river. The results showed that both methods are based on the vulnerability to flooding in the study area is dominated by middle class. Mostly, this region has a low socio-economic condition and high level of flood hazard.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42027
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wenang Irmansyah
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi fisik yang mendukung untuk dibangunnya PLTMH serta masih adanya rumah tangga di Kabupaten Sukabumi yang belum teraliri listrik. Untuk itu diperlukan pencarian lokasi yang potensial dan dapat dipetakan sebaran lokasi tersebut sebagai bahan rujukan untuk pembangunan PLTMH. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode K-Means Cluster. Metode K-Means Cluster berguna untuk mengklasifikasikan variabel penelitian yaitu nilai stream power, jarak lokasi potensial ke permukiman, jumlah rumah tangga yang masih membutuhkan listrik, dan sebarannya di kawasan lindung. Hasil dari analisis cluster lokasi potensial PLTMH dibagi menjadi 3 kelas, yaitu tinggi, sedang, dan rendah, dengan penyebarannya dipengaruhi oleh karakteristik topografi wilayahnya. Kondisi topografi wilayah tersebut mempengaruhi pembangunan instalasi listrik, akses jarak lokasi potensial dengan permukiman, serta energi listrik yang dihasilkan di lokasi potensial PLTMH. ......The research is caused by the physical conditions that support the development of Micro Hydro Power Plant as well as the existence of the households is not powered of electricity in Sukabumi District. It is necessary to map the potential locations and its distribution as a reference for the development of Micro Hydro Power Plan. The method of K-Means Cluster is used in this research which is useful for classifying the variables such as, the value of stream power, the distance between potential location and settlement, the number of households need electricity, and the spreading in protected area. The results of this research conclude the potential locations for the Micro Hydro Power Plan are divided into 3 classes, high, middle, and low potensial locations. The spreading of potential locations is influenced by topographic characteristics of region. Topographic regions are affects instalation of electrict,access to the settlement, and energy of electrict can producted in the potential locations for the Micro Hydro Power Plan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2012
S42054
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Utut Rara Putra
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang morfometri DAS di bagian barat pulau jawa dengan unit analisis pada DAS dengan anak sungai pada tingkat ke tiga atau lebih. Unit analisis tersebut didapatkan dari hasil deliniasi DAS dengan menggunakan citra ASTER GDEM sebagai data acuan ketinggian. Variabel morfometri yang diteliti mencakup sepuluh variabel yaitu luas, panjang sungai utama, keliling, kerapatan jaringan sungai, tingkat percabangan sungai, tekstur jaringan, nisbah membulat, nisbah memanjang, relief rasio dan gradien tingkat kemiringan DAS. Hasil perhitungan nilai masing - masing morfomteri DAS di Jawa Bagian Barat didapatkan karakteristik pada masing - masing variabel morfometri tersebut berdasarkan topografi dan lithologi batuannya. Dari hasil analisis klustering dengan menggunakan metode kluster K-Means didapatkan hasil bahwa DAS - DAS mengelompok berdasarkan persamaan dari nilai rata - rata morfometri tersebut. Kelompok pertama merupakan DAS - DAS dengan nilai tekstur dan kerapatan jaringan paling rendah. Kelompok kedua dan ketiga dengan nilai gradien kemiringan dan tingkat percabangan sungai di atas nilai rata - rata. Kelompok keempat merupakan DAS - DAS dengan nilai rata - rata tekstur jaringan paling tinggi dan kluster kelima merupakan kelompok dengan nilai nisbah memanjang paling tinggi. Dari hasil uji nilai rata - rata, tidak terdapat perbedaan nilai morfometri yang signifikan antar batuan. Kemudian dari uji asosiasi didapatkan hasil bahwa kerapatan jaringan sungai yang tinggi berasosiasi dengan batuan vulkanik muda. ......This thesis discusses the morphometry of sub-catchment area in the western part of Java island with unit analisis in order to sub-catchment area three or more. The sub-catchment area are result from catchment deliniation using ASTER GDEM as elevation reference. There are 10 variables morphometry studied, basin wide, the length of the main rivers, basin perimeter, drainage density, biffuraction ratio, drainage texture, circulation ratio, elongated ratio, relief ratio and the basin slope. From the calculation for each morphometric in the western part of Java Island, each morphometric have characteristic based of topography and rocks lithology. From clustering method using K-Means Cluster, each basin grouping by their same morphometric. First cluster are catchment area with lowest drainage tekstur and drainage density. Second and third group are catchment area with high basin slope and biffuraction ratio. Fourth cluster is basins with highest mean drainage textur and fifth cluster are basins with highest elongated ratio. From the test results mean - average, there are no significant differences between variables and rock lihology. Then be obtained from the association test brought a high density of river network associated with young volcanic rocks.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42121
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library