Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hermin Leonny
Abstrak :
ABSTRAK
Sejak masa kanak-kanak, hidup Jiang Qing tidak bahagia. Ayahnya yang kejam dan sering berbuat sewenang-wenang terhadap ibunya, telah membuat Jiang Qing bertekad tidak akan menjadi wanita yang lemah seperti ibunya. Ia tumbuh menjadi seorang wanita yang pantang menyerah,pendendam, dan ambisius. Pernikahannyadengan Mao Zedong telah membuka jalan bagi Jiang-Qing untukmenunjukkan kekuasaannya. Revolusi Kebudayaan yang dilancarkan Mao untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya pada akhirnya dijadikan alat oleh Jiang Qing untuk membalaskan dendam pribadinya terhadap orang-orang yang pernah menghinanya. Tindakan pembersihan iniberlangsung dari tahun 1966 hingga tahun 1976. Ketika Mao Zedong wafat, kedudukan Jiang Qing mulai terancam. Pada bulan Oktober 1976, ia ditangkap dan dengan demikian berakhirlah dinastinya.
1996
S12882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jean Ovinary
Abstrak :
Film Jiang Ziya: Legend of Deification《姜子牙》merupakan film animasi Cina yang rilis pada tahun 2020 yang diadaptasi dari novel sastra Cina klasik Investiture of the Gods (Fengshen Yanyi 封神演義). Film ini menceritakan mengenai Jiang Ziya yang merupakan murid utama dewa Guru Agung di Istana Jingxu yang diberikan tugas untuk membinasakan Rubah Ekor Sembilan yang telah mengacaukan dunia. Namun, Jiang Ziya gagal dalam menjalankan tugasnya, lalu ia diusir dari Istana Jingxu oleh Guru Agung. Jiang Ziya tidak tinggal diam, ia pun mencari kebenaran dari alasan mengapa ia gagal dalam menjalankan tugasnya dan mengetahui bahwa kekacauan dunia dan alasan Rubah Ekor Sembilan mengacaukan dunia adalah merupakan perbuatan Guru Agung. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan penokohan Jiang Ziya dan Rubah Ekor Sembilan dengan Guru Agung yang mewakili peran rakyat dalam melawan kepada penguasa yang lalim. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa melalui tokoh Jiang Ziya dan Rubah Ekor Sembilan dengan Guru Agung menyimbolkan perlawanan rakyat terhadap kekuasaan. Hal tersebut didukung oleh terdapatnya paham kolektivitisme yang ada pada masyarakat Cina. ......Jiang Ziya: Legend of Deification《姜子牙》is a Chinese animated film released in 2020 and an adaptation of the classic Chinese literary novel Investiture of the Gods (Fengshen Yanyi 封神演義). This film tells a story about Jiang Ziya, the prominent disciple of the Revered Master of Jingxu Palace, assigned to defeat the Nine-Tailed Fox that has brought chaos to the world. However, Jiang Ziya failed to carry out his duties and was expelled from Jingxu Palace by the Revered Master. Jiang Ziya did not stay silent as he sought the truth of his failure, and realized that the world's chaos and the reason the Nine-Tailed Fox wreaked havoc in the world were the work of the Revered Master. This study aims to describe the characterization of Jiang Ziya, the Nine-Tailed Fox, and the Revered Master, and how it represents the people fighting for their rights against tyrannical rulers. This study used a descriptive-qualitative method. The results indicated that the character Jiang Ziya and the Nine-Tailed Fox against the Revered Master symbolize the people's resistance against the authority. This is supported by collectivism in Chinese society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saras Swastika Ramadhani
Abstrak :
Artikel ini membahas proses dan upaya Tiongkok dalam memulihkan perekonomian di Era Kepemimpinan Jiang Zemin (1989-2002) hingga terumuskannya teori `Tiga Perwakilan`( 三个代表). PascaPeristiwaTiananmen1989,keberlangsungan reformasi ekonomi Tiongkok terancam akibat menguatnya tekanan faksikonservatif yang menentang program Gaige Kaifang. Situasi itu membuat reformasi ekonomi Tiongkok terhenti dan perekonomian negara terpuruk. Adanya embargo dan kecaman internasional semakin memperburuk kondisi ekonomi Tiongkok tersebut. Upaya Jiang Zemin dalam membangun kembali perekonomian negara diantaranya dilakukan dengan mendapatkan kembali kepercayaan investor asing, membangun sektor swasta, dan internasionalisasi perdagangan Tiongkok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan Jiang Zemin untuk menyelaraskan kebutuhan dalam negeri dengan kondisi internasional saat itu, berhasil membawa kemajuan yang signifikan bagi perekonomian Tiongkok. Upaya-upaya tersebut kemudian mengilhami perumusan teori `Tiga Perwakilan` ( 三 个 代 表 ). Artikelini menggunakan metode sejarah untuk menganalisis dan menginterpretasikan upaya Jiang Zemin dalam memperbaiki perekonomian Tiongkok pasca Peristiwa Tiananmen tahun 1989, hingga dirumuskannya teori `Tiga Perwakilan` (三个代表) pada 2002.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Seny Lewi
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai Teori 'Tiga Perwakilan' yang dibuat oleh Jiang Zemin dan disahkan pada November 2002, dalam sosialisme berkarakteristik Cina. Sejak berdirinya RRC pada tahun 1949, PKC merupakan pemegang otoritas tunggal di Cina. Sejak berdirinya sampai saat ini, PKC menggunakan ajaran Marxisme-Leninisme, Pemikiran Mao dan Teori Deng Xiaoping sebagai pedomannya. Pemikiran Mao dan Teori Deng merupakan bentuk sinifikasi dan pengembangan Teori Marxis-Leninis terhadap situasi Cina. Partai Komunis Cina merupakan partai pelopor kelas petani dan buruh. Pada tahun 2000-2002, Jiang Zemin membuat Teori Tiga Perwakilan untuk mengakomodir kepentingan pengusaha swasta di dalam PKC dan juga masyarakat. Teori ini juga adalah bentuk sinifikasi teori-teori sebelumnya terhadap kondisi Cina dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini. Pengusaha swasta merupakan salah satu komponen pembangun sosialisme berkarakteristik Cina, dimana bersama dengan petani, buruh dan elemen lainnya mewujudkan cita-cita sosialisme Cina yang makmur dan sejahtera.
This thesis would like to analyze the Theory of 'Three Represents' of Jiang Zemin, which is initiated in November 2002 within socialism with Chinese characteristics. Since its establishment in 1949, CCP as the sole authority of China uses Marxism- Leninism of Chairman Mao and Deng Xiaoping's theory as the guidance in policy making. Mao's thoughts and Deng's theory are the development and manifestation of Leninism and Marxism in Chinese contexts. CCP was originally created to accommodate the interests of two classes the labors and the farmers. In 2000- 2002, Chairman Jiang, the 3rd generation of Chinese leader, initiated a theory of 'Three Represents', to accommodate the interest of private entrepreneurs (the new class) within CCP and the nation. This theory is a form of Chinese adjustments toward globalization nowadays. Private entrepreneur is one of the components of development in socialism with Chinese characteristics together with the farmers, the labors and other elements.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12999
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Karina Kelan
Abstrak :
Jiang Qing adalah salah seorang tokoh penting dalam sejarah Revolusi Cina. la adalah istri terakhir Mao Zedong, seorang pemimpin Cina yang berkuasa sejak awal terbentuknya Republik Rakyat Cina tahun 1949. Selain turut berkecimpung dalam bidang politik, peran terbesar yang dimainkan Jiang Qing adalah dalam bidang seni khususnya seni teater. Seni teater Cina mencakup berbagai macam mentuk seperti opera, musik, teater boneka dan lain-lain. Namun Jiang Qing mempunyai peranan besar dalam perkembangan opera, khususnya jenis Opera Beijing ( Jing ju ). Opera Beijing merupakan salah satu jenis seni teater yang paling populer di Cina. Jiang Qing melihat bahwa seni Opera Beijing ini dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada penontonnya. Oleh karena itu ia kemudian berusaha merombak kaidah-kaidah asli dan Opera tersebut menjadi suatu bentuk seni Revolusioner yang tujuan utamanya agar dapat menyampaikan pesan-pesan dan pandangan Partai kepada masyarakat luas. Usaha Jiang Qing ini mendapat tantangan dari beberapa tokoh kebudayaan Cina yang berpengaruh pada saat itu. Pertentangan tersebut mencapai puncaknya pada tahun 1960-an khususnya pada masa Revolusi Kebudayaan yang berlangsung tahun 1966-1976. Namun pembahasan dalam karya tulis ini akan dibatasi pada tahun 1966-1969, yaitu tahun-tahun terpenting dari Revolusi Kebudayaan.
1987
S12857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library