Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 803 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Payne, Adrian
Yogyakarta: Andi, , 2003
338.47 PAY et
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Prakoso
Abstrak :
ABSTRAK
Jasa pelayanan udara komersjal ,erupakan salah satu instrumen ekonomi yang penting sebagai katalis perkembangan ekonomi dan sosial di hampir sebagian besar negara di dunia ini.

Mengingat peranannya yang sedemikian penting, kiranya sudah sepatutnya setiap negara memikirkan suatu sistem angkutan udara yang efisien dan efektjf, melalui suatu proses analisa, perencanaan dan pengawasan yang matang, baik yang dilakukan oleh pemerintah ataupun oleh perusahaan penerbarigan komersial itu sendiri. Proses di mana selalu melibatkan kegiatan pera malan, utamanya perainalan mengenai besarnya perinintaan pasar, dan pada umumnya kegiatan peranialan permintaan inilah, meru? pakan awal dan proses sebagai dasar untuk berlanjut pada kegiatan lainnya.

Posisi kegiatan peramalan perniintaan yang strategis, dan kompleksitas hubungan Indonesia-Jepang (terutama dalam bidang ekonomi), mendorong penibahasan yang lebih jauh inengenai kegiatan ini, yang difokuskan pada jalur Jepang-Indonesia.

Perimitaan timbul didorong oleh adanya suatu kebutuhan, dan untuk mencapai pemuasan )cebutuhan yang niakaimal, seorang kon konsumen senantiasa cihadapkan kepada alternatif pemilihan kombinasi barang atau jasa pemuas kebutuhan. Keseimbangan tercapai pada saat kombinasi barang atau jasa pemuas kebutu han yang diinginkan, dapat dibeli dengan pendapatan yang diperolehnya.

Selain besarnya pendapatan, permintaan tarhadap suatu barang atau jasa, dari sudut pandang seorang konsumen secara ulnuin dipengaruhj oleh : harga barang itu sendini, harga barang atau jasa substitusi dan selera konsumen.

Sedangkan permintaan spesifik pada jasa angkutan udara, selain faktor-faktor tersebut di atas , konclisi makro yang mempengaruhi industri diantaranya adalah : pertumbuhan dan besarnya populasi, kegiatan ekspor dan impor (perdagangan internasional), investasi, nilai tukar mata uang, kegiatan pariwisata dan lain?lain yang secara terperinci dipaparkan pada bab telaah kepustakaan.

Pembahasan pada karya akhir ini dibatasi hanya pada faktor faktor eksternal terpilih yang berada di luar kendali perusa haan penerbangan komersial, selain untuk menyederhanakan masalah, juga untuk mengetahui pengaruh elemen-elemen yang timbul dari hubungan Jepang-Indonesia, kondisi perkembangan jumlah kamar hotel berbintang di Indonesia (bagian dan produk pari.wisata) dan pertumbuhan serta besarnya populasi, tingkat pendapatan per?kapita masyarakat Jepang (kondisi Jepang), terhadap tingkat permintaan Jasa angkutan udara. Permintaan jasa angkutan udara jalur Jepang?Indonesia, dilihat secara individual, sangat signifikan dipengaruhi oleh faktor fasilitas akomodasi yang ada di Indonesia, dan penda? patan per?kapita masyarakat Jepang, dengan koefisien deter minasi menunju)çan angka sebesar 96% dan 92%.

Sedangkan faktor-faktor populasi, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Yen, dan aktivitas perdagangan internasional antara Jepang?Indonesia, pengaruhriya dinilai cukup berarti. Koefisien determinasi, masing?masing secara berurutan menun jukan sebesar 88%, 82% dan 77%. Faktor investasi pengaruhnya kecil sekali, dengan koefisien deterininasi hanya sebesar 57%. Dengan metode korelasi (causal method), diperoleh model permintaan pada jalur Jepang-Indonesia, di mana untuk mengu rangi pengaruh multikolinear, kami hanya memilih tiga faktor saja (yang kami anggap sangat penting) sebagai variabel bebasnya dengan persamaan logaritmik regresi berganda. Pada tingkat kepercayaan 95%, keseluruhan model persamaan, Sangat signifikan untuk menerarigkan dinamika permintaan jasa
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Hastari Salman
Abstrak :
PT Aplikanusa Lintasarta selaku penyedia jasa teknologi komunikasi satclit VSAT (Very Small Aperture Terminal) berbasis IP (Internet Protocol) yang beroperasi sejak tahun 2002, dalam rangka mengakomodasi kebutuhan pasar akan aplikasi layanan yaug lebih interaktif me1alui media satelit, akan mengimplementasikan jasa VSAT Multiservices yang mempunyai fitur yang lebih lengkap untuk menggantikan jasa VSAT IP. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi dan analisis kelayakan untuk kedua jasa tersebut. Tabap pertama yang dilakakan adalab pengumpulau data mengenai jumlab permintaan. jaringan VSAT lP pada masa yang lalu untuk memperkirakan pennintaan pada masa yang akan dataeg besert> tariJ; biaya investasi, produksi dan pemeliharaaiL Dari sini pada MARR 18% diperoleh NPV sebesar Rp 10. 796.528376, IRR sebesar 26% dan periode pengembalian 4 tahun.Investasi ini masih menguntungkan pada penurunan jwnlah jarlngan sampai dengan 424 jaringa.n atau penurunan tarif sampai dengan 11% atau kenaikan biaya investasi sampai dengan 100%. Tahap kedua berdasarkau basil perarnalan di - dan berbegai hiaya yang terkait diJakukan perhitungan NPV. IRR dan periode pengembalian dari VSAT Multiservices. Berdasari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Sentosa
Abstrak :
Jasa penyewaan kendaraan memerlukan pelayanan kualitas yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumennya. Kinerja pelayanan jasa suatu perusahaan dapat dinilai baik apabila mampu memenuhi harapan pelanggannnya. PT. Divya yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan ingin mengetahui anggapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan selama ini sudah memuaskan mereka atau tidak. Dan apahila masih belum memenuhi harapan pelanggan, faktor - faktor apa yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki. Dengan menggunakan Metode Service Quality (SERVQUAL) akan dipelajari kesenjangan yang terjadi antata ekapaktasi pelanggan dengan persepsi kinerja PT. Divya saat ini di mata pelanggan. Metode SERVQUAL ini meliputi lima aspek yaitu bukti fisik, keandalan, daya tanggap , jaminan dan empati perusahaan terhadap pelanggannya. Dengan memperoleh nilai gep atau kesenjangan dari metode ini diharapkan diperoleh prioritas perbaikan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kinerja dan kualitas pelayanan perusahaan. ......Service rental of vehicle need service of quality matching with desire and requirement of lts consumer. Performance servtce activities of a company can assess by goodness if can fulfill its expectation. PT. Divya which active in service rental of vehicle wish to know client ascription to quality of given service during the time have gratified them or not. And if still not yet fulfilled client expectation, factors wltat require to be given high priority to be improve. By using Method of Service Quality (SERVQUAL) will study by difference that happened among client expectation with perception of perfonnance of PT. Divya in this time in customer eye. Method of SERVQUAL this cover five aspect that is tangibles, reliability, responsiveness, empathy and assurance to its client. By obtaining gap value or difference of this method is expected to be to be obtained by improvement priority which needs to be conducted to improve quality and performance service of company.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yazid
Ygyakarta: Ekonisia FE UII, 2008
338.47 YAZ p (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arkan Fadhil
Abstrak :
Selama beberapa dekade terakhir, struktur ekonomi ASEAN terus mengalami perubahan. Secara keseluruhan struktur ekonomi ASEAN telah bergeser ke arah sektor jasa seiring dengan semakin pentingnya sektor ini dalam perekonomian. Pergeseran struktur ini sangat cepat seiring dengan peran penting sektor jasa dalam menunjang sektor pertanian dan sektor manufaktur. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai dinamika yang terjadi pada perdagangan jasa di ASEAN dalam mencapai terbentuknya integrasi. Studi ini memiliki fokus pada keterbukaan negara-negara ASEAN dalam melakukan perdagangan jasa. Keterbukaan sebagai komponen dasar dalam proses integrasi dianalisis melalui perangkat kebijakan perdagangan jasa yang dibuat serta kompleksitas dan kedalaman komitmen dalam perjanjian perdagangan jasa. Basis data yang digunakan mencakup seluruh negara ASEAN selama rentang waktu 2005-2014. Studi ini menggunakan analisis deskriptif sebagai pendekatan utama dan didukung oleh Fixed Effect Model untuk melihat faktor-faktor yang berkontribusi pada keterbukaan negara-negara ASEAN. Hasil studi ini menunjukkan bahwa keterbukaan perdagangan jasa di ASEAN dipengaruhi oleh seperangkat kebijakan yang membatasi dan memfasilitasi. Selain itu, kompleksitas dan tingkat kedalaman komitmen perjanjian juga berperan dalam memengaruhi keterbukaan perdagangan jasa. Sementara itu, variabel-variabel volume perdagangan, jumlah penduduk, nilai tukar efektif riil, fasilitas perdagangan jasa, dan modal manusia berkontribusi secara signifikan terhadap keterbukaan perdagangan jasa di ASEAN. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keterbukaan perdagangan jasa ditentukan oleh perangkat kebijakan dan komitmen dalam perjanjian perdagangan jasa yang dibuat.
Over the past few decades, ASEAN 39 s economic structure has continued to change. Overall, ASEAN 39 s economic structure has shifted towards the service sector in line with the growing importance of this sector in the economy. This structural shift is very rapid along with the growing in the importance of the role of the service sector in supporting the agricultural sector and the manufacturing sector. Therefore, it is important to conduct further researches on the dynamics occurring in the service trade in ASEAN in achieving integration. This study focuses on the openness of ASEAN countries in trade. Openness as a basic component in the integration process is analyzed through a set of trade policies made as well as the complexity and depth of commitment in service trade agreements. The database used covers all ASEAN countries during the 2005 2014 timeframe. This study uses a descriptive analysis as the main approach supported by Fixed Effect Model to see the factors that contribute to the openness of ASEAN countries. The results of this study indicate that the openness of service trade in ASEAN is influenced by a set of limiting and facilitating policies. In addition, the complexity and depth of commitments also play a role in influencing the openness of service trade. Meanwhile, variables of trade volume, population, real effective exchange rate, service trade facilities, and human capital contribute significantly to the openness of service trade in ASEAN. Therefore, it can be concluded that the openness of service trade is determined by the policy instruments and commitments in the service trade agreements made.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Virindra
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas Analisis Manajemen Pengaduan pada salah satu Pelaku Usaha Jasa Keuangan di Indonesia yaitu PT. BNI Life Insurance yang ditujukan untuk mengetahui prosedur dan proses pelayanan, penanganan, dan penyelesaian pengaduan konsumen di Pelaku Usaha Jasa Keuangan tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat dapat memberikan evaluasi dan rekomendasi untuk perbaikan proses pelayanan pengaduan dan menekan tingginya angka pengaduan konsumen di sektor Jasa Keuangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Post Positivist dengan teknik pengambilan data kualitatif. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Teori Manajemen Pengaduan. Hasil penelitian menunjukan adanya temuan data pelayanan pengaduan yang melebihi jangka waktu yang diatur pada peraturan internal perusahaan dan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Peneliti menyarankan agar PT BNI life Insurance dapat membuat suatu sistem yang dapat diakses secara aktif oleh konsumen untuk mengetahui sejauh mana pengaduan konsumen telah diproses dan sampai dengan pengaduan diselesaikan.
ABSTRACT
The focus of this Thesis is to Analyze Complaint Management in one of Financial Service Institution in Indonesia that is PT. BNI Life Insurance purposing to explain about the complaint procedure and the process of complaint service, handling, and completion on related Financial Service Institution. This research expectation is to evaluate and recommend to enhance the complaint service process and to press the level of complaint in Financial Service Sector. This research is using Post Positivist approach with qualitative data gathering technique. Applied theory in this research is Complaint Management Theory. This research resulting a data founding indicate a length of complaint service exceed than applied period on internal company regulation and Otoritas Jasa Keuangan policy. Researcher suggested PT BNI Life Insurance to create a system that actively accessible by consument to know how far the customer complaint process progress until it being solved.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Effendi Ridwan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ning Rahayu
Abstrak :
Dalam rangka memasuki era globalisasi diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di kalangan dunia usaha, bentuk-bentuk alih teknologi dilakukan dengan berbagai cara, seperti hak untuk menggunakan intelectual property, technical advise dan sebagainya baik dari pihak asing maupun domestik. Untuk itu pemakai hak/pemakai jasa harus membayar royalti atau imbalan jasa teknik. Pembayaran royalti dan imbalan jasa teknik itu sendiri merupakan obyek pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) yang diharapkan dapat meningkatkan penerimaan pajak (khususnya dari PPh) secara berarti. Namun dalam pelaksanaannya di lapangan sering terjadi dispute antara Wajib Pajak dengan fiskus dalam menentukan royalti (khususnya yang berupa informasi) dan imbalan jasa teknik sebagai obyek pajak (PPh), sehingga berpengaruh pada treatment (perlakuan pemajakan) antara keduanya. Hal ini menyebabkan tingkat kepastian hukum mengenai hal tersebut menjadi kurang terjamin dan dapat menimbulkan penghindaran maupun penyelundupan pajak. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk memperjelas perbedaan antara royalti dan imbalan jasa teknik, perlakuan pengenaan PPh antara keduanya serta menguraikan permasalahan-permasalahan yang timbul sekaligus mencari jalan keluarnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah metode deskriptif analistis, dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan'melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait. Dari hasil pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa royalti dan imbalan jasa teknik sebenarnya merupakan obyek pajak yang sangat potensial, namun belum tergali secara maksimal, karena terhambat oleh kendala pemahaman yang belum merata mengenai pengetahuan perpajakan yang menyangkut masalah-masalah khusus di kalangan petugas, serta belum adanya surat edaran/penegasan lebih lanjut yang lebih terperinci mengenai royalti dan imbalan jasa teknik. Hal ini menyebabkan baik petugas pajak maupun wajib pajak membuat penafsiran sendiri-sendiri yang cenderung menguntungkannya. Untuk menjamin kepastian hukum, sebaiknya dibuat surat edaran khusus yang menjelaskan mengenai perbedaan dan ciri-ciri khusus antara royalti dan imbalan jasa teknik disertai dengan contoh-contohnya. Sedangkan untuk meningkatkan keseragaman. pemahaman mengenai pengetahuan perpajakan yang bersifat khusus, sebaiknya dilakukan pendidikan khusus secara periodik dan berkesinambungan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aviv Ghufroon
Abstrak :
Pasar modal merupakan salah satu lembaga keuangan yang memberikan sarana untuk mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi pada umumnya dan juga sebagai sarana untuk pinjaman atau suntikan dana bagi emiten dan keuntungan bagi investor pada khususnya. Pasar modal merupakan kegiatan yang mengutamakan keterbukaan informasi sehingga informasi merupakan hal yang utama sehingga dapat dikatakan kegiatan pasar modal ini merupakan kegiatan yang mengutamakan kepercayaan. Selain hal tersebut pasar modal merupakan kegiatan transaksi keuangan yang memiliki karakter yang kompleks sehingga dalam melakukan kegiatannya di awasi oleh lembaga tersendiri yaitu Bapepam-LK. Melihat karakter pasar modal yang bersifat terbuka, karakter transaksi yang kompleks dan memiliki keuntungan yang cukup besar bagi investor, emiten maupun perekonomian Negara maka kemungkinan besar digunakan oleh oknum-oknum yang memiliki moral hazard salah satunya adalah melakukan tindak pidana pencucian uang. Dahulu Bapepam-LK memiliki banyak permasalahan dalam upaya pemberantasan tindak pidana pasar modal yang terindikasi pencucian uang baik itu permasalahan eksternal maupun internal lembaga Bapepam itu sendiri. Semenjak 31 Desember 2012 Bapepam-LK telah melebur menjadi Otoritas Jasa Keuangan yang bersifat independen dan memiliki kewenangan pengawasan seluruh lembaga keuangan dan non lembaga keuangan. Pasar modal merupakan salah satu bagian dari lembaga keuangan yang diawasi dan melakukan penegakkan hukum terhadap pelanggaran undang-undang pasar modal. dengan eksistensi lembaga independen OJK yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan penegakkan hukum yang dialami oleh Bapepam-LK sebelumnya. ......The capital market is one of the financial institutions that provide a means to encourage economic growth in general and also as a means of borrowing or an injection of funds for companies and profits for investors in particular. The capital market is an activity that promotes the disclosure of information so that information is the main thing that can be said of capital market activity is an activity that promotes confidence. In addition to the capital market is a financial transaction which has a complex character so that in conducting its activities are supervised by separate agencies that Bapepam-LK. Seeing characters that capital markets are open, the characters complex transactions and has significant advantages for investors, issuers and the economy of the State is most likely used by the individuals who have the moral hazard one of which is a criminal offense of money laundering. Formerly Bapepam-LK has a lot of problems in the fight against crime capital markets, as indicated by both the money laundering external and internal problems Bapepam institution itself. Since December 31, 2012 Bapepam-LK has been merged into the Financial Services Authority who are independent and have the authority to control all financial institutions and non-financial institutions. The capital market is one part of financial institutions controlled and enforce laws against violations of capital market law. the existence of independent institutions FSA is expected to resolve the problems faced by law enforcement Bapepam-LK before.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T38661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>