Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Japan - China - rok trilateral summit was convened last December 2008 in Japan , in responding to the negative effect of global financial crisis on Japan, China Rok's economy....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Pratiwi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Widiyanto
Abstrak :
Deregulasi bidang otomotif tahun 1999 menjadi awal dimulainya era liberalisasi sektor otomotif Indonesia setelah 30 tahun sebelumnya mendapat proteksi ketat dari pemerintah. Jika sebelum tahun 1999 jumlah ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) sepeda motor di Indonesia hanya ada 5 perusahaan, maka sejak adanya deregulasi bidang otomotif berkembang menjadi 35 perusahaan pada tahun 2001. Selama ini pasar sepeda motor di Indonesia dikuasai oleh merk-merk Jepang seperti Honda, Yamaha dan Suzuki. Dengan masuknya pemain baru tersebut, kapasitas produksi meningkat 40%, yakni dari 2,5 juta unit per tahun pada tahun 2000 menjadi 3,5 juta unit per tahun pada tahun 2001. PT. Panca Putra Otomotif sebagai pemain baru dalam bisnis sepeda motor tentunya memerlukan strategi bersaing agar dapat menjadi perusahaan yang dapat bertahan bahkan jika mungkin menjadi pemain yang diperhitungkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan ekstemal dan internal yang dihadapi oleh perusahaan, memetakan posisi persaingan perusahaan dalam industri sepeda motor di Indonesia dan menemukan faktor-faktor kunci kesuksesan (key succes factor) untuk penyusunan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan dalam menghadapi persaingan. Penelitian ini bersifat deskriptif untuk menjelaskan strategi bersaing perusahaan dalam rangka meraih pangsa pasar dan meningkatkan penjualan sepeda motor. Untuk mendukung analisis digunakan data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan Direktur Utama dan General Manajer PT. Panca Putra Otomotif selaku penangung jawab perusahaan serta melalui penyebaran kuisioner tentang faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi perusahaan kepada seluruh karyawan (12 responden) di kantor pusat untuk mengetahui fokus strategi bisnis perusahaan dalam meningkatkan penjualan sekaligus sebagai pedoman untuk memahami proses identifikasi faktor keputusan kunci yang diperkirakan mempengaruhi proses penyusunan strategi bersaing. Pengumpulan data sekunder diperoleh melalui laporan perusahaan, rencana perusahaan, peraturan yang berkaitan dengan industri sepeda motor, media cetak dan internat. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis menggunakan konsep Lima Kekuatan Bersaing Porter (1980) untuk menjelaskan persaingan antar pemain dalam industri sepeda motor di Indonesia. Penentuan faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi perusahaan menggunakan metode IFAS/EFAS Matrix; serta penentuan alternatif strategi dengan analisa SWOT. Dari IFAS dan EFAS matrix diperoleh gambaran bahwa lingkungan eksternal berupa faktor politik, ekonomi, teknologi, sosial dan industri maupun lingkungan internal berupa operasional, pemasaran, SDM dan keuangan perusahaan saat ini masih mendukung untuk pertumbuhan perusahaan. Dengan melakukan pembobotan pada faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan, didapatkan hasil bahwa posisi perusahaan berada pada kuadran 1, dimana perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan.dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). Dari perolehan pangsa pasar dapat disimpulkan bahwa posisi PT. Astra Honda Motor adalah sebagai pemimpin pasar dan PT. Panca Putra Otomotif sebagai pengikut pasar. Pengikut pasar dapat mencapai laba yang tinggi karena tidak menuntut biaya inovasi apapun. Keberhasilan perusahaan dalam memasuki industri: adalah disebabkan karena strategi yang digunakan sesuai dengan posisi yang ada, Sebagai saran kepada perusahaan terdapat beberapa altematif strategi agar dapat meningkatkan penjualan antara lain: periuasan jaringan distribusi, penjualan melalui kerjasama dan dukungan lembaga pembiayaan konsumen, menjaga kualitas produk serta memperluas jaringan penjualan, service dan suku cadang.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Utami Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK
Regionalisme merupakan salah satu fenomena yang sering dibahas dalam Ilmu Hubungan Internasional. Asia Timur yang sebelumnya dianggap sebagai kawasan yang sulit untuk terintegrasi, dalam perkembangannya mampu disatukan melalui pembentukan regionalisme ASEAN Plus Three (APT). Tinjauan pustaka ini berfokus untuk menjawab pertanyaan bagaimana perkembangan literatur mengkaji regionalisme APT. Kajian pustaka ini memperlihatkan mayoritas literatur mengenai APT berfokus kepada faktor penghambat dan pendorong integrasi APT. Faktor pendorong utama peningkatan integrasi APT adalah krisis keuangan Asia 1997/1998. Sementara, faktor penghambat utama adalah kompetisi power antar negara anggota APT. Berdasarkan temuan literatur, pendekatan realis dengan metode kualitatif merupakan pendekatan yang paling sering digunakan oleh para akademisi untuk menganalisis regionalisme APT. Tinjauan pustaka ini menemukan masih terbatasnya literatur mengenai APT yang berusaha menyoroti kepemimpinan ASEAN di kawasan serta dibutuhkannya studi teoritis lebih lanjut untuk menganalisis karakteristik khas dari regionalisme APT. Studi ini berkontribusi kepada pemahaman regionalisme Asia Timur.
ABSTRACT
Regionalism is one of many phenomenons which are often discussed in International Relations. East Asia is considered as a region that faces difficulty when integrating; during development they faced integration by ASEAN Plus Three (APT) regionalism. This literature review has a focus to answer how literatures development explains APT regionalism. Literature studies showed that majority of literatures in regards to APT are focused on the pushing and constraint factors of APT integration. The main pushing factor of APT integration is Asia Financial Crisis in 1997/1998. Meanwhile, the main constraint factor is power competition among APT state members. Based on literature findings, a realist approach with qualitative method is the most common approach which is used by scholars. This literature review found there are limited literatures surrounding APT that focus on ASEAN leadership in region and further theoretical studies are needed to analyze the special characteristic of APT regionalism. This study aims to contribute to the understanding of East Asian Regionalism.
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library