Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Denison, Edward F
Washington DC.: The Brookings Institution, 1976
330.952 DEN h (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo : Japan Economic Foundation (JEF)
050 JSL
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Sudung M.
"ABSTRAK
Tulisan ini berfokus pada dunia bisnis Jepang, utamanya kelompok bisnis Keiretsu, yakni di mana banyak perusahaan saling menjalin hubungan bisnis satu dengan lainnya. Kelompok ini relatif dominan dengan delapan terbesar al Mitsubishi dan Mitsui, di tahun 1990 menyumbang 16,9% dari total penjualan perusahaan Jepang. Kebanyakan pengamat sepakat bahwa Keiretsu penting dalam perkembangan ekonomi Jepang.
Keberhasilan ini menimbulkan pertanyaan apa landasan bisnis Keiretsu sehingga mencapai kemajuan ini. Seberapa jauh `nlai-nilai' dalam perusahaan maupun masyarakat mempengaruhi perilaku bisnis. Apakah landasan bisnis ini, yakni budaya korporasi, bersifat `universal'. Tiga nilai budaya, `hirarki, kelompok dan jangka panjang' dipilih sebagai nilai mewakili budaya korporasi Jepang dan digunakan sebagai acuan.
Terlihat bahwa Keiretsu merupakan kelompok bisnis yang bekerja sama berlandaskan kesamaan nilai budaya. Dengan demikian tidak tepat dikategorikan sebagai institusi bisnis ataupun institusi sosial budaya semata-mata namun lebih tepat melihatnya sebagai institusi bisnis yang pengelolaan dipengaruhi oleh budaya korporasi yang berasal dari budaya Jepang. Sistem ini tidak hanya diterapkan kelompok perusahaan yang menyandang nama "Keiretsu" tetapi juga oleh kelompok bisnis lainnya di Jepang.
Budaya Jepang ini mempengaruhi bentuk budaya korporasi perusahaan di mana nilai-nilai budaya seperti kelompok, jangka panjang dan hirarki mewarnai berbagai aspek pengelolaan bisnis. Dengan demikian pengelolaan sumber daya manusia seperti shushin kayo (bekerja sampai dengan pensiun) dan nenko joretsu sei (sistem senoritas); maupun pengelolaan keuangan (sistem 'bank utama'), pemasaran (penguasaan pangsa pasar) dan produksi (kanban system, kaizen) merupakan implementasi ketiga variabel budaya korporasi Terlihat budaya korporasi sebagai fungsi dari perilaku bisnis Keiretsu.
Namun dalam 1990-an, terjadi berbagai kemunduran besar pada berbagai kelompok Keiretsu yang mengalami stagnasi dan tekanan dari masalah realestate dan jatuhnya pasar modal. Sebagai contoh, Nissan diambil alih Renault dan Yamaichi Securities bangkrut. Peranan Keiretsu yang cukup signifikan dalam dunia bisnis, menyebabkan kesulitan yang menimpanya turut menekan perkembangan dunia bisnis Jepang secara keseluruhan.
Kesulitan bisnis ini mengancam kelangsungan hidupnya, yang memaksa diadakannya berbagai langkah restrukturisasi, termasuk mengkaji ulang budaya korporasi yang dipunyai. Kelompok Keiretsu menghadapi masalah sulit, bisnisnya telah menggurita meliputi berbagai jenis industri di mana sebagian hanya dapat bertahan dengan memindahkan proses produksi ke negara yang lebih rendah ongkos produksinya. Upaya restrukturisasi mulai memasuki hal yang tabu selama ini yakni `memberhentikan para karyawan'.
Saat ini mulai terjadi pergeseran perlahan dalam bentuk nilai-nilai budaya korporasi maupun strategi yang digunakan. Ada yang ingin melepaskan bentuk Keiretsu namun di lain pihak masih banyak yang ingin mempertahankannya. Sebagian lainnya memilih mengadakan perubahan secara perlahan untuk menyesuaikan dalam lingkungan yang berubah. Ketiga variabel nilai budaya kemungkinan mengalami perubahan secara perlahan, di mana pada tahap tertentu mulai menawarkan fleksibilitas."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
D543
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Ibnu Sina
"Tesis ini dilatarbelakangi dengan diterapkannya persetujuan kemitraan ekonomi Serta penurunan tarif bea masuk antara Indonesia dan Jepang (IJEPA). Permasalahan yang diangkat dalam Tesis ini adalah akan dilihat sejauh mana pengaruh penerapan IJEPA tersebut terhadap nilai perdagangan antara Indonesia dengan Jepang.
Tesis ini merupakan analisis ekspor impor Indonesia - Jepang dalam rangka liberalisasi perdagangan Indonesia - Jepang (HEPA) dengan menggunakan pendekatan model persamaan regresi untuk melihat hubungan antara ekspor dan impor (sebagai variable dependent) dengan GDP Indonesia dan Jepang, nilai tukar JPY terhadap Rupiah, dan pemberlakuan IJEPA (sebagai variable variable independent) dan berasal dari pengumpulan data kuantitatif sekunder.
Studi ini membahas faktor-faktor yang terkait dengan nilai ekspor Indonesia ke Jepang dan nilai impor Indonesia dari Jepang. Faktor-faktor yang dilibatkan dalam rnembahas persamaan ekspor Indonesia ke Jepang adalah : GDP Jepang (JPY), GDP Indonesia (Rp), nilai ekspor (USD), Real Exchange Rate Jepang (JPY/Rp), Tarif BM Jepang (%) tahun 2005 - 2009 dan pemberlakuan IIEPA. Sementara faktor-faktor yang dilibatkan dalam membahas persamaan impor Indonesia dari Jepang adalah GDP Jepang (JPY), GDP Indonesia (Rp), nilai impor (USD), Real Exchange Rate Jepang (JPY/Rp), Tarif BM Indonesia (%) tahun 2005 - 2009 dan pemberlakuan IJEPA.
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara keseluruhan peluang ekspor Indonesia ke Jepang sangat tergantung pada pola perdagangan Indonesia dan Jepang. Di pasar negara ini, produk Indonesia hams bersaing dengan produk negara-negara lain. Untuk itu agar nilai ekspor Indonesia ke Jepang dapat semakin meningkat, diperlukan upaya pemeriniah Untuk torus meningkatkan kerjasama perdagangan dengan Jepang, salah satu diantaranya dengan memanfaatkan kesepakatan IIEPA, Sementara dengan semakin meningkatnya GDP Indonesia serta ditunjang pula oleh adanya kesepakatan IJEPA, akan meningkatkan nilai impor dari Indonesia ke Jepang.

This thesis is backdropped by the application of economic partnership as well as decreased rate tariff between Indonesia and Japan (IJEPA). The issue being discussed in this Thesis is to consider how far the effect of that IJEPA application to the trade value between Indonesia and Japan.
This thesis is indonesia - Japan export import analysis in the framework of Indonesia - Japan ireetrade (IJEPA) using regression equation model approach in order to consider the relation between export and import (as dependent variable) and GDP of Indonesia and Japan, exchange rate of JPY to Rupiah, and the application of IJEPA (as independent variable) with the source from secondary quantitavie data collection.
This study discusses the factors related to Indonesian export value to Japan and Indonesian import value from Japan. The factors involved in discussing Indonesian export equation to Japan are Japan GDP (JPY), Indonesian GDP (Rp), export value (USD), Japan Real Exchange Rate (JPY/Rp), Japan Tariff Rate (%) in 2005 - 2009 and the application of IJEPA. As for the factors involved in discussing Indonesian import equation from Japan are Japan GDP (JPY), Indonesian GDP (Rp), import value (USD), Japan Real Exchange Rate (JPY/RP), Indonesian Tariff Rate (%) in 2005 - 2009 and application of HEPA.
The results of analysis show that as a whole the export opportunity of Indonesia to Japan depends on Indonesian - Japan trade pattern. In the market this country has Indonesian products must be competitive with the products nom other countries. For that reason, in order for Indonesian export value to Japan may increase, it takes the government efforts in continuously improving its trade cooperation with Japan, one of IJEPA agreement. Meanwhile, the increasing increase of Indonesian GDP and also supported by the existence of IJEPA, they will improve the import value from Indonesia to Japan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T33221
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library