Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Asep Mulyana
Abstrak :
Skripsi ini membahas perkembangan The Japan Foundation di Indonesia pada 1974-1985. Tujuan kajian ini adalah ingin mengetahui bagaimana situasi yang terjadi pada era itu mempengaruhi perkembangan kegiatan maupun struktural The Japan Foundation. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode sejarah. Maraknya kritik terhadap kebijakan ekonomi Jepang pada 1970-an menjadi pendorong pendirian The Japan Foundation pada 1972. The Japan Foundation didirikan dan diperluas pada saat-saat krisis untuk membantu Jepang memediasi kepentingan nasionalnya melalui diplomasi kebudayaan. Pasca Malari 1974, The Japan Foundation membuka kantornya di Jakarta kemudian diperluas menjadi Pusat Kebudayaan Jepang pada 1979. Berbagai peristiwa turut memengaruhi perkembangan kegiatan The Japan Foundation di Indonesia hingga pertengahan dasawarsa 1980-an. ...... This thesis discusses about the development of Japan Foundation in Indonesia in 1974?1985. The purpose of this study is to show the situation that occured in that era influenced the development of The Japan Foundation in structural and activities.. The research method used is the historical method. The rise of the criticism of the Japanese economy in the 1970s became the driving establishment of the Japan Foundation in 1972. The Japan Foundation itself was established and expanded in times of crisis to help Japan mediated its national interests through cultural diplomacy. Post Malari 1974, The Japan Foundation opened its office in Jakarta, and later expanded into the Japanese Cultural Center in 1979. The events also affected the development of activities of the Japan Foundation in Indonesia until mid 1980?s.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Mossadeq Bahri
Abstrak :
Hubungan budaya antarabangsa sudah digunakan sebagai instrumen diplomatik oleh negara industri maju dalam mengejar kepentingan ekonomi dan strategis nasional mereka. Disertasi ini membahas hubungan budaya antarabangsa antara Jepang dan Indonesia dari kurun waktu 1967 sampai 1987, berfokus pada program pertukaran kebudayaan dan pendidikan dari program hubungan budaya antarabangsa Jepang. Saya berpendapat bahwa pemerintah Jepang telah dan masih akan menjalankan hubungan budaya antarabangsa dengan Indonesia sebagai upaya untuk mendapatkan keuntungan politik dan ekonomi mereka. Keuntungan yang didapat Indonesia adalah masalah kedua. Salah satu saluran utama pemerintah Jepang dalam memberikan bantuan program budaya untuk Indonesia adalah melalui Official Development Assistance (ODA), khususnya melalui tipe tertentu dari proyek hibah. Program kerja sama teknik diberikan melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), program beasiswa melalui Kementerian Pendidikan, Monbusho. Adapun program khusus budaya dikelola oleh Japan Foundation. Sejak awal tahun 1960-an, ketiga lembaga ini memberi pendidikan dan pelatihan teknis untuk orang Indonesia yang memiliki potensi menjadi orang yang berpengaruh. Saya menyimpulkan bahwa, meskipun cita-cita utopis secara resmi ditawarkan untuk menjelaskan hubungan budaya Jepang dengan Indonesia, melalui hibah bantuan yang terlihat murah hati, manfaat arus budaya itu sejatinya untuk melayani kepentingan politik dan ekonomi dari Jepang sebagai bangsa pengirim. Program budaya Jepang menularkan manfaat lebih sedikit untuk Indonesia sebagai bangsa penerima. Dengan demikian, hubungan Jepang dengan negara Asia Tenggara mengingatkan banyak orang terhadap pendekatan imperialis yang mereka tunjukkan di masa lalu.
International cultural relations are used as diplomatic instruments by wealthy industrialised nations in pursuit of national economic and strategic interests. This dissertation examines Japan-Indonesia cultural relations from 1967-1987, focussing on educational and cultural exchange programs as the most influential of Japan?s international cultural relations programs. I argue that the Japanese government has pursued, and still does pursue, cultural relations with Indonesia seeking foremost political and economic benefit for Japan. Benefits for Indonesia are a secondary concern. One of the main vehicles through which the Japanese government delivers cultural programs to Indonesia has been Official Development Assistance (ODA), particularly through specific types of grant projects. Technical programs are delivered mainly through the Japan International Cooperation Agency (JICA), and scholarship programs are through the Ministry of Education, Monbusho. Programs that are specifically cultural are administered by the Japan Foundation. All three bodies have provided education and technical training for influential Indonesians from the inception of these programs in the late 1960s. I conclude that, even though utopian ideals are offered to officially explain Japan?s cultural relations with Indonesia, a position substantiated by seemingly generous aid grants, the cultural flows and their rewards serve primarily the political and economic interests of Japan as the sending nation. Japan?s cultural programs bring less benefit to Indonesia as the recipient nation. It is thus a relationship redolent of Japan?s past imperialist approach to Southeast Asian nations.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
D2155
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Rafdi Ramadhan
Abstrak :
Perpustakaan Japan Foundation merupakan salah satu perpustakaan yang melakukan penyensoran. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses penyensoran yang dilakukan oleh pihak pustakawan Perpustakaan Japan Foundation dan menganalisis faktor-faktor penyebab penyensoran bahan pustaka yang dilakukan oleh pustakawan. Metode penelitian kualitatif dengan teknik studi kasus digunakan pada penelitian ini untuk mendapatkan gambaran dan penyebab penyensoran di perpustakaan Japan Foundation secara mendalam. Berdasarkan hasil temuan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tindakan penyensoran di Perpustakaan Japan Foundation dilakukan atas inisiatif pustakawan sendiri karena konflik pada nilai pribadi pustakawan dan tidak sesuai dengan standar komunitas. ...... Japan Foundation Library is one of libraries conducting the censorship. This research aims to depict censorship process which is conducted by Japan Foundation librarian. It also analyses the factors caused by censorship which is done by the librarian. Qualitative research method employs study case and is used to obtain description and reasons the use of censorship in Japan Foundation library deeply. Based on this research, it can be concluded that censorship in Japan Foundation Library was held by the librarian itself because of conflict on personal view of the librarian and it is not appropriate to the community standard.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S63382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marita
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasikan dan menggambarkan pemanfaatan perpustakaan umum oleh pemakai Perpustakaan The Japan Foundation. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pada penelitian ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan perpustakaan umum oleh pemakai Perpustakaan The Japan Foundation. Faktor-faktor tersebut adalah profil pemakai, frekuensi kunjungan pemakai perpustakaan, jenis katalog yang dimanfaatkan, layanan perpustakaan yang dimanfaatkan oleh pemakai perpustakaan, dan sumber informasi yang dimanfaatkan oleh pemakai perpustakaan, Penelitian ini menggunakan 94 responden. Hasil dari penelitian ini yaitu berdasarkan profil pemakai perpustakaan, seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan warga negara; tingkat pemanfaatan perpustakaan yang paling tinggi berdasarkan umur: 21-25 tahun yaitu 57,45%, jenis kelamin: wanita 70,21%, pekerjaan: mahasiswa dan non mahasiswa yaitu 70,2%, dan warga negara: Indonesia 97,87%. Kedua, berdasarkan frekuensi kunjungan pemakai perpustakaan hasilnya adalah 41,49% untuk jarang ke berkunjung ke Perpustakaan. Ketiga, berdasarkan pemanfaatan layanan katalog yaitu 62%, Keempat, berdasarkan layanan perpustakaan yang dimanfaatkan, seperti pemanfaatan layanan referensi 73%, pemanfaatan layanan audio visual yaitu 41,49%, pemanfaatan layanan siaran TV NHK yaitu 54,26%. Selanjutnya, layanan perpustakaan yang diberikan Perpustakaan The Japan Foundation membantu pemakai perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi yaitu 60,22% untuk sangat membantu, meminta bantuan staf perpustakaan ketika pemakai perpustakaan kesulitan mencari informasi yaitu 60,61%, kelengkapan layanan Perpustakaan The Japan Foundation adalah cukup Iengkap 78,72%. Kelima, sumber informasi yang paling dimanfaatkan pemakai perpustakaan seperti koleksi referensi adalah kamus 74%, koleksi audio visual yang paling dimanfaatkan adalah kaset video tentang Jepang 74%, koleksi-koleksi perpustakaan lain yang dimanfaatkan oleh pemakai adalah 95% pada majalah, dan kelengkapan koleksi buku yang dipilih oleh pemakai adalah 71% untuk cukup lengkap. ...... The aim of the study is to identify and describe the use of public library by Japan Foundation library. This research is descriptive research. In this research, there are some factors influencing the use of public library by Japan Foundation library. The factors are user profile, library visit, sort of catalog needed by user, information resources used by user and library services used by user. This research had 94 respondents who have been library member. The results of this research are based on user profile such as age, gender, job, and nationality; the most use of library based on age is 21-25 years old 57,45%, gender is women 70,21%, job is university and high school students 70,2%, and nationality is Indonesian 97,87%. Second, based on library visit, the result is 41,49% for rarely to come to the library. Third, based on catalog's service is 62%. Fourth, based on use of library's services such reference service is 73%, audio visual's service is 41,49%, NHK program's service is 54,26%. Then, library's services given by Japan Foundation's Library, Jakarta help the users to meet them need are 60,22%, ask for help to library's staff when user have a problem for looking information is about 60,61%, completeness of Japan Foundation Library, Jakarta services are enough complete 79%. Fifth, the most use information resources used by user such as reference collection is dictionary 74%, the most use of audio visual collection is video about Japan 74%, the other library collections which the most used by user is 95% for magazine and the completeness of book's collection which chosen by user is enough complete 71%.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T17235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library